Anda di halaman 1dari 25

• Anemia  ↓ Hb <13 g/l ♂ dan ♀ tidak hamil <12 g/l.

• WHO : prevalensi global anemia 2 miliar.


♀ tidak hamil 73,5%
♂ dewasa dan usia lanjut 40,2% dan 31,9%
• Provinsi Aceh prev anemia ♀ tidak hamil 40%.
• Anemia  mengakibatkan kerusakan organ
dan jaringan tubuh, gangguan fungsi dan
penurunan kemampuan kognitif serta mental
• Diperkirakan 50% dari kasus anemia adalah defisiensi besi

Benoist B, Mc lean E, Egli I, Cogswell M. World wild prevalence of anemia 1993-2005. WHO, Geneva Switzerland. 2008; 4-8

1
• Patofisiologi: Aktivasi mekanisme seluler dan
sistem komplemen  Rusak membran sel
eritrosit  Hemolisis intravaskular
Anemia Penyakit Kronis

• anemia jenis hypoproliferatif yang berkembang sebagai respon dari


penyakit sistemik atau inflamasi

• kondisi klinis yang dapat menyebabkan anemia penyakit kronik seperti


infeksi, kanker, dan autoimun

• Patogenesis  3 abnormalitas utama : ketahanan hidup eritrosit yang


memendek akibat terjadinya lisis eritrosit lebih dini, respon sumsum
tulang karena respon eritropoetin yang terganggu atau menurun,
gangguan reutilisasi besi

Zarychanski R, Houston D. Anemia of chronic disease : A harmful disorder or an adaptive beneficial response. CMAJ. 2008; 179: 333-6
Grants, Goodnough L. Anemia of chronic disease. N Engl J Med. 2005; 352: 1011-23
Schrier S, Camaschella C. Anemia of chronic disease (anemia of chronic inflammation). Up to date, 2013

12
• Anemia : Kadar Hb ♂ < 13 gr/dl dan ♀ tidak hamil < 12 gr/dl)

• Anemia defisiensi besi: kriteria diagnosis sesuai Kerlin et al adalah


anemia hipokrom mikrositer pada hapusan darah tepi, atau MCV
<80 fl dan MCHC <31%, dengan salah satu di bawah ini : Dua dari
tiga parameter ini (SI < 50 mg/dl, TIBC >350 mg/dl, Saturasi
transferin <15%), atau feritin serum <20 mg/l

Bakta I, Suega K, Dharmayuda T. Anemia defisiensi besi. Dalam: Sudoyo A, Setiohadi, Alwi I, editor. Ilmu Ajar Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V.
Interna Publishing. Jakarta. 2010; 1127-36

13
14
• Anemia penyakit kronis: anemia pada pasien dengan bermacam jenis penyakit
infeksi atau inflamasi kronis mapun keganasan, morfologi darah tepi normokrom
normositer atau hipokrom ringan, MCV normal atau <80 fl, MCHC normal atau
<31 gr/dl, kadar SI dan TIBC menurun, saturasi transferin >20%, feritin serum
≥100 ng/L

Bakta M, Suega K, Dharmayuda TG. Anemia defisiensi besi. Denpasar: Divisi Hematologi dan Onkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Denpasar.
2005; 1-26
Telmissani OA, Khalil S, Roberts GT. Mean density of hemoglobin per liter of blood : a new hematologic parameter with an inherent discriminant function. Lab
Hemato.l 2005; 5: 1-4
Urrechaga E, Borque L, Escanero JF. Analysis of reticulocyte parameters on the sysmex XE 5000 and LH 750 analyzer in the diagnosis of inefficient erythropoesis.
Int J Lab Hematol. 2011; 33: 37-44

15
Anemia Megaloblastik
• Disebabkan abnormalitas hematopoesis dengan
dismaturasi nukleus dan sitoplasma sel mieloid
dan eritroid akibat gangguan sintesis DNA.
• Etio:
1. Defisiensi Asam Folat : Asupan kurang (ggn
nutrisi, malabsorbsi), kebutuhan meningkat,
turun cadangan folat dihati.
2. Defisiensi Vitamin B12: Asupan kurang
(vegetarian), malabsorbsi
Tanda dan gejala klinik
• Anemia megaloblastik, Glositis, stomatitis,
Neuropati berupa parastesi, lemah
• Lab: Anemia makrositer, neutropenia,
trombositopenia, LDH meningkat,
penurunan kadar folat serum (3-5 ng.ml),
Giant stab cell
DD
• 1. Lekemia akut
• 2. Anemia hemolitik
• 3. Anemia Aplastik
• 4. Penyakit hati berat
Terapi
• 1. Suportif :Transfusi
• 2. Deff B12 : Sianokabalamin 100 ug IM /hr
selama 7 hr
• 3. Asam Folat: 1 mg/hr 2-3 minggu.
Polisitemia
• Suatu keganasan hematopoetik dengan
peningkatan jumlah eritrosit absolut dan vol
darah total disertai lekositosis, trombositosis,
splenomegali
• Gejala: cepat lelah, nyeri kepala, sesak,
palpitasi, pletora, konjungtiva hiperemis,
vertigo, splenomegali, hepatomegali, pruritus,
urtikaria, gout
Lab
• Apus darah tepi: eritrosit normokrom
normositer, lekositosis, trombositosis
• SSTL hiperseluler
• Hb 18-24 gr%
• Hematokrit > 60%
• Eritrosit 7-10 juta/mm3
Dx
• Kriteria Mayor : Massa erit laki-laki >36 ml/kg,
perempuan >32 ml/kg, Sat O2 >92%,
splenomegali
• Kriteria Minor: Trombositosis >400.000/mm3,
lekosistosis >12.000/mm3alkali fosfatase
lekosit >100, B12 >900 pg/ml
• Dx: 3 mayor atau 2 mayor pertama +2 minor
DD
• 1. Mielofibrosis
• 2. Polisitemia Sekunder: hipoksia kronis,
perokok, adeno ca ginjal, ca hepatoselular
• 3. Polisitemia relatif karena penurunan
volume plasma: dehidrasi, diuretik, luka bakar
Pengobatan

• Umum: mencegah hiperurecemia dengan


allopurinol 300 mg/hr, Cegah tromboemboli
dengan aspirin
• Khusus: Flebotomi 500 ml 1-3 hari sampai
hematokrit <55%, kmd 250 ml/mgu,
hematokrit dipertahankan 40-45%.
• Hidroksi Urea 10-30 mg/kg/hr
• Splenektomi
Penyulit
• Trombosis
• Perdarahan
• Gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai