Anda di halaman 1dari 10

MEMBACA ULANG KEARIFAN DALAM

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI


MONUMEN KE-INDONESIA-AN
Oleh: Arie Hendrawan, S.Pd.
Latar Belakang Masalah

Dunia tengah Sebagai bangsa Untuk itu, perlu


dibayangi oleh multikultural, membaca ulang
potensi konflik potensi konflik di kearifan dalam
yang begitu Indonesia juga perumusan
masif besar Pancasila

1
Rumusan Masalah

Bagaimanakah kearifan

1) dalam perumusan Pancasila


yang dijiwai spirit Ke-
Indonesia-an?

Bagaimanakah aktualisasi

2)
dari upaya membaca ulang
kearifan dalam permusan
Pancasila?

2
Kondisi Kekinian

Potensi Konflik Ancaman dari Dampak Pilkada


SARA Dunia Luar Serentak
1) Masyarakat 1) Konflik dari 1) Polri, Bawaslu,
Indonesia luar bisa saja LIPI: Pilkada
multikultural menjalar serentak lebih
2) Banyak konflik 2) Indonesia rawan konflik
SARA, contoh di negara kaya 2) Masih ada
Lampung sumber daya enam lagi

3
Metode Penulisan

Sumber Data:
Literatur primer terdiri dari
buku-buku yang relevan dan
literatur sekunder tediri atas
berita-berita aktual
Metode Penulisan
Teknik Pengumpulan Data:
Menggunakan teknik studi
kepustakaan (library research)
untuk mengidentifikasi
referensi terkait

4
Kearifan dalam Perumusan Pancasila

Terjadi polemik antara faksi nasionalis


muslim dan nasionalis sekuler

Menjelang pengesahan, ada konsensus


untuk merubah “Jakarta Charter”

Bapak bangsa memenangkan nilai-nilai


toleransi dan kebhinnekaan

5
Sosialisasi Dialogis Nilai-nilai
Kebhinnekaan

Sosialisasi menyasar Memetakan daerah


masyarakat “akar rawan konflik dengan
rumput” dan daerah Kemendagri, BIN, dan
rawan konflik yang LIPI sebagai pemangku
mudah terprovokasi kepentingan terkait

Pada tahap sosialisasi, Untuk konten, bisa


MPR dapat melibatkan mengangkat potensi
FKUB dan Lemhannas konflik setempat
sebagai lembaga yang (termasuk konflik)
memiliki kompetensi sebagai studi kasus

6
Pendidikan Toleransi dan Multikultural

Lebih berfokus pada Bisa dimasukkan ke


pelajar dan mahasiswa dalam mata pelajaran
seluruh Indonesia yang relevan, seperti
(lintas daerah) sebagai PPKn, IPS, Sejarah,
generasi penerus bahkan PAI

Kemendikbud dan Mengadakan kegiatan


Kemenristekdikti harus live in sosial untuk
mengadakan pelatihan pelajar dan mahasiswa
kepada guru dan dosen (kerjasama dengan
(menggandeng LSM) Pemprov dan BKKBN)

7
Simpulan
Sosialisasi dialogis nilai-nilai kebhinnekaan
berfokus pada pencegahan dan rekonsiliasi
konflik di daerah rawan konflik

Pendidikan toleransi dan multikultural


berusaha mengembangkan pemahaman
terhadap perdamaian dan pluralisme

Kedua gagasan dijiwai oleh upaya membaca


ulang kearifan dalam perumusan Pancasila
sebagai monumen Ke-Indonesia-an

8
Terima kasih


Anda mungkin juga menyukai