• GeneXpert MTB/RIF merupakan pemeriksaan molekuler secara
automatis untuk mendeteksi M. tuberculosis dan sekaligus
mendeteksi resistensi M. tuberculosis terhadap rifampisin. Pemeriksaan ini menggunakan metode heminested real-time polymerase chain reaction (PCR) assay. Pengujian dilakukan pada platform GeneXpert MTB/RIF, mengintegrasikan sampel yang akan diolah dalam cartridge plastik sekali pakai. Cartridge ini berisi semua reagen yang diperlukan untuk dapat melisiskan bakteri, ekstraksi asam nukleat, amplifikasi, dan deteksi gen yang sudah diamplifikasi. Hasil pemeriksaan dapat diperoleh dalam waktu 2 jam. Pemeriksaan ini bersifat automatis dan tidak perlu tenaga ahli khusus. • Pemanfaatan penggunaan alat tes cepat GeneXpert saat ini ditujukan untuk diagnosis terduga TB resisten obat (MTPTRO), TB-HIV, dan selanjutnya akan dikembangkan untuk diagnosis TB baru pada anak, TB-DM, TB ekstra paru, serta diagnosis pada terduga TB dengan hasil BTA negatif. Pemeriksaan GeneXpert untuk Diagnosis TB Resisten Obat (TB-MDR) • Diagnosis terduga TB Resisten Obat ditegakan berdasarkan uji kepekaan M. Tuberculosis baik dengan metode konvensional menggunakan media padat atau cair, maupun menggunakan metode tes cepat (rapid test) dengan GeneXpert atau dengan LPA. Pemeriksaan GeneXpert untuk Diagnosis TB- HIV • Dalam menentukan diagnosis TB pada pasien HIV ada beberapa kondisi harus diperhatikan di antaranya adalah: Diagnosis TB pada ODHA(Orang dengan HIV AIDS) relatif lebih sulit TB tanpa gejala khas Demam dan penurunan BB merupakan gejala penting Batuk lebih jarang terjadi Sering BTA negatif Gambaran radiologi tidak selalu menunjang penegakan diagnosis TB ekstra paru lebih sering terjadi Pemeriksaan GeneXpert untuk Diagnosis TB- HIV • Pasien ODHA cenderung mengalami infeksi oleh MTB, dan Mycobacterium selain Tuberkulosis (MOTT). Kelompok pasien tersebut memiliki gambaran klinis yang berbeda (lebih banyak kasus TB ekstra paru, kavitasi lebih sedikit, dan terjadi immune reconstitution inflammatory syndrome (IRIS)), walaupun demikian HIV bukan merupakan faktor resiko untuk TB MDR. • Pemanfaatan GeneXpert untuk mendeteksi terduga koinfeksi TB HIV diperlukan karena lebih sensitif mendeteksi TB dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan GeneXpert lebih sensitif (71.7%) dibandingkan menggunakan pemeriksaan mikroskopis. Selain itu, pemeriksaan tersebut dapat membedakan Mycobacterium tuberkulosis dengan MOTT, dan pengerjaan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional lainnya. Pemeriksaan GeneXert Untuk TB Anak • Rekomendasi WHO tahun 2014 menyatakan pemeriksaan GenXpert MTB/RIF dapat digunakan untuk mendiagnosis TB MDR dan HIV suspek TB pada anak. Hasil Xpert MTB/RIF negatif tidak menyingkirkan kemungkinan anak sakit TB. Contoh uji yang direkomendasikan untuk pemeriksaan GeneXpert pada TB Anak adalah dahak, baik yang dikeluarkan secara langsung maupun dengan induksi. Apabila contoh uji dahak tidak dapat diperoleh maka contoh uji bilas lambung dapat digunakan. Pemeriksaan GeneXpert Untuk TB Ekstra Paru • Pemeriksaan GeneXpert dapat membantu mempercepat diagnosis TB ekstra paru. Namun, pengambilan contoh uji untuk pemeriksaan TB ekstra paru memerlukan fasilitas dan kemampuan khusus, sehingga tidak dapat dilakukan pada semua faskes. Rekomendasi contoh uji TB ekstra paru untuk pemeriksaan GeneXpert meliputi: Cairan serebrospinal Jaringan Kelenjar getah bening Pemeriksaan GeneXpert untuk terduga TB dengan hasil BTA negatif • Pada pasien dengan hasil pemeriksaan mikroskopis BTA negatif, pemeriksaan GeneXpert dapat digunakan untuk meningkatkan angka keberhasilan deteksi MTB, karena memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dari pemeriksaan mikroskopik