• Gejala bergantung pada tipenya. Namun, semua tipe biasanya
menunjukkan kelainan pada perdarahan yang meliputi: • Mudah lebam. • Mimisan yang berlebihan. • Perdarahan pada gusi. • Perdarahan menstruasi yang banyak. • Tipe tiga bisa menunjukkan gejala perdarahan yang sulit berhenti. Penderita juga berisiko mengalami perdaharan internal seperti pada sendi dan organ pencernaan. Pengobatan • Terapi bukan pengganti Obat desmopressin (DDAVP) dapat membantu pada tipe 1 dan 2A. Obat tersebut merangsang pelepasan VWF dari sel tubuh. Efek samping yang dapat terjadi berupa sakit kepala, tekanan darah rendah, dan detak jantung cepat. • Terapi pengganti Terapi pengganti VWF dapat menggunakan Humate-P atau Alphanate Solvent Detergent/ Heat Treated (SD/HT). Kedua pengganti tersebut merupakan protein dari unsur biologis atau rekayasa genetika. Protein tersebut dapat menggantikan fungsi VWF pada tubuh. Protein pengganti ini tidaklah identik dengan VWF, jadi penderita tidak boleh menggunakannya secara bergantian. Humate-P akan diberikan pada penderita tipe 2, penderita yang tidak dapat mentoleransi DDAVP dan kasus yang parah. Efek samping bisa terjadi berupa sesak dada, ruam, dan bengkak. • Terapi topikal Penggunaan obat topikal seperti Thrombin-JMI dan Tisseel VH dapat menghentikan perdarahan minor dari pembuluh darah kecil atau vena. Namun tidak dapat menghentikan perdarahan besar. • Terapi obat Obat asam traneksamat dan aminokaproat dapat membantu menstabilkan penggumpalan trombosit. Obat ini akan diberikan pada orang yang akan menjalani operasi besar. Obat ini juga dapat digunakan pada penderita penyakit von Willebrand tipe satu. Efek samping yang bisa terjadi berupa mual, muntah, dan komplikasi gumpalan. • Penderita penyakit von Willebrand tipe berapa pun sebaiknya menghindari obat- obatan yang dapat meningkatkan risiko perdarahan dan komplikasinya. Contohnya aspirin dan NSAID seperti ibuprofen dan naproxen.