Anda di halaman 1dari 24

Musik Tradisional

Pengertian Musik Tradisional

Musik tradisional adalah sebuah seni


musik yang menggambarkan ciri khas
dari kalangan masyarakat tertentu
secara turun temurun
Ciri-Ciri Musik Tradisional

 Dipelajari secara lisan


 Tidak memiliki notasi
 Permainannya tidak terspesialisasi
 Syair lagu berbahasa daerah
 Lebih melibatkan alat musik daerah
 Merupakan karakter / bagian dari masyarakat
Arti Lagu Yamko Rambe Yamko

 Lirik : Arti Lirik :

 Hee yamko rambe yamko aronawa  Hai jalan yang dicari sayang
kombe perjanjian
Hee yamko rambe yamko aronawa
kombe  Hai jalan yang dicari sayang
perjanjian
 Teemi nokibe kubano ko bombe ko sungguh pembunuhan di dalam negri
Yuma no bungo awe ade sebagai bunga bangsa
Teemi nokibe kubano ko bombe ko sungguh pembunuhan di dalam negri
Yuma no bungo awe ade sebagai bunga bangsa
 Hongke hongke hongke riro  Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga
Hongke jombe jombe riro bangsa
Hongke hongke hongke riro bunga bertaburan
Hongke jombe jombe riro bunga bangsa, bunga bangsa, bunga
bertumbuh
di taman pahlawan
Kesimpulan

Musik akan memperlihatkan jati diri


dan karakter masyarakat tanpa harus
kita mengerti makna dari lagu tersebut
Fungsi Musik Tradisional

 Sebagai alat komunikasi


 Sebagai sarana hiburan
 Sebagai musik pengiring tarian
 Sebagai sarana ritual (adat budaya)
 Sebagai sarana ekonomi
 Sebagai sarana pengembangan diri
Musik Tradisional Jawa
Tengah
Karawitan

Karawitan adalah seni musik tradisional


Jawa dengan peralatan yang lengkap
dan telah berkembang secara turun-
temurun sesuai dengan
perkembangan jaman dan tidak
meninggalkan keasliannya.
Alat Pengiring Karawitan (Gamelan)

 Gamelan memiliki 2 bentuk susunan nada


dalam satu oktaf (Laras)
 Susunannada tersebut adalah Slendro
dan Pelog
 Slendro: Terdiri dari 5 nada
 Pelog : Terdiri dari 7 nada
Sebutan untuk pemain gamelan

 Penabuh gamelan : Niyogo


 Penyanyi wanita : Pesinden
 Penyanyi pria : Wira Swara
Nama-Nama Instrumen
Karawitan
Rebab

 Rebab adalah instrumen gamelan yang bahan bakunya terdiri dari


kayu, kawat (string), semacam kulit yang tipis untuk menutup
lubang pada badan rebab, bagian badan rebab yang berfungsi
sebagai resonator (bathokan), rambut ekor kuda yang berfungsi
sebagai alat gesek (kosok) namun untuk saat ini lazim
menggunakan senar plastik, dan kain yang dibordir sebagai
penutup bathokan.
 Cara membunyikan rebab dengan cara digesek dengan alat yang
disebut kosok.
 Dalam sajian karawitan rebab berfungsi
sebagai Pamurba Yatmoko atau jiwa lagu,
Kendang
 Kendang adalah instrumen gamelan yang bahan bakunya terbuat
dari kayu dan kulit.
 Cara membunyikan kendang dengan cara dipukul dengan tangan
(di-kebuk atau di-tepak).
 Dalam sajian karawitan tradisi, kendang berfungsi sebagai
pengatur atau pengendali (pamurba) irama lagu/gending. Cepat
lambatnya perjalanan dan perubahan ritme gending-gending
tergantung pada pemain kendang yang disebut pengendang.
Hidup atau berkarakter dan tidaknya sebuah lagu itu tidak terlepas
dari keterampilan serta kepiawaian seorang pengendang dalam
memainkan kendang
Gender
 Gender merupakan bagian dari perangkat ricikan gamelan yang
bahan bakunya terbuat dari logam perunggu, kuningan dan/atau
besi.
 Fungsi gender khususnya dalam tata iringan karawitan pakeliran gaya
Jawatimuran adalah sebagai panuntuning laras agar ki dalang tidak
kehilangan ngeng (suasana laras/nada dalam Pathet).
Bonang
 Bonang dibagi menjadi dua yaitu Bonang Barung dan Bonang
Penerus
 Bonang Barung adalah salah satu instrumen pemimpin, perannya
lebih penting dari Bonang panerus.
 Bonang Panerus dimainkan 2x lebih cepat dengan ukuran bonang
lebih kecil memiliki oktaf lebih tinggi dari Bonang Barung yang
menjadikan nada saling menyatu.
Saron
 Dalam satu set musik gamelan Jawa memiliki 4 Saron. Termasuk
dalam keluarga balungan, saron menghasilkan nada 1 oktaf lebih
tinggi dari demung. Cara memainkannya tangan kanan menabuh
nada selanjutnya, sedangkan tangan kiri menyentuh nada
sebelumnya untuk menghapus sisa dengungan.
 Berfungsi sebagai pembuat lagu atau melodi, terutama untuk
bentuk gending-gending Ayak, Gedog Rancak, Krucilan, dan
Gemblak/Alap-alapan.
Demung
 Demung menghasilkan nada dengan oktaf yang paling rendah
dalam anggota balungan atau kerangka dari suatu gendhing yang
dimainkan. Alat ini merupakan instrumen melodi dasar yang
memiliki lapisan lebih langsing tapi lebih lebar dari wilahan Saron,
hal ini membuat Demung memiliki nada yang lebih rendah.
 Berfungsi sebagai pamangku lagu dalam sajian karawitan dan juga
untuk tabuhan balungan gending
Peking
 Alat ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari Saron namun nada
yang dihasilkan satu sampai dua oktaf lebih tinggi dari Saron. Fungsi
peking sendiri adalah memberikan warna melodi dalam
permainan musik gamelan jawa. Biasanya peking akan
membunyikan melodi yang sama dengan yang dimainkan Saron
namun permainannya dibuat terus mengisi ketukan, sehingga tidak
ada tempo yang kosong.
 berfungsi sebagai timbangan, artinya mengimbangi bonang
penerus dalam membuat melodi lagu, sehingga pengrawit
menyebut teknik tabuhan saron penerus dengan sebutan teknik
tabuhan timbangan.
Kenong dan Kethuk
 Kenong dan Kethuk adalah alat musik semacam gong tetapi
memiliki ukuran yang lebih kecil daripada gong dan lebih besar dari
bonang. Alat ini dimainkan dengan tongkat berlapis.
 Kenong dan ketuk berfungsi sebagai ricikan pamangku irama.
Teknik memainkan ketuk dan kenong dengan cara dipukul dengan
alat pemukul yang disebut tabuh.
Slenthem
 Alat ini semacam Demung tetapi lebih tipis dan memiliki nada satu
oktaf dibawah demung. Alat ini dimainkan dengan tongkat bundar
berbalut kain.
 Dalam tata sajian karawitan slentem berfungsi sebagai pamangku
lagu.
Gambang

 Gambang terdiri atas 18 bilah kayu yang diletakkan pada sebuah


resonator berbentuk perahu. Alat ini dimainkan dengan dua alat
pemukul serta memiliki tangga nada yang mencakup nada mayor
dan minor.
 Fungsi gambang dalam sajian karawitan sebagai pangrengga lagu
Siter
 Pada umumnya siter berukuran 30 cm dengan jumlah senar 11-13
yang menghasilkan bunyi khas. Alat ini memiliki senar yang disetel
untuk nada selendro dan pelog yang dimainkan dengan cara
dipetik oleh ibu jari kiri dan kanan.
 Dalam sajian karawitan klenengan atau konser dan iringan wayang
fungsi siter sebagai pangrengga lagu.
Gong
 Gong merupakan bagian gamelan berbentuk pencon. Rangkain
instrumen gong terdiri dari kempul, gong suwukan, gong
berlaras Barang, dan gong besar (ageng)
 Sedangkan dalam iringan pedalangan gaya Jawatimuran
berfungsi sebagai pemberi aksen yaitu tekanan berat dalam
tabuhan khususnya adegan perang

Anda mungkin juga menyukai