Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hum
Agama, Ideologi dan Kebudayaan
Agama-agama Manusia
Kepercayaan; Isu Sentral dalam Agama
Agama dan kehidupan beragama merupakan
unsur yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan
sistem budaya umat manusia. Sejak awal kebudayaan
manusia, agama dan kehidupan beragama telah
menggejala dalam kehidupan manusia, bahkan
memberikan corak dan bentuk dari semua perilaku
budayanya.
Fitrah beragama telah ada pada setiap manusia,
ini pula yang sebenarnya telah melahirkan agama
fitrah sebagai perwujudan dari agama budaya itu
sendiri.
Kepercayaan terhadap Tuhan adalah suatu
fitrah yang melekat pada manusia
Suatu masyarakat yang primitif pun
mempunyai kepercayaan dan melakukan
berbagai ritus pemujaan kepada Tuhan atau
apa pun sebutannya yang dipandang sebagai
sumber kekuatan dan kehidupan di alam raya
Hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai
aneka upacara yang disertakan pembacaan
mantra atau doa oleh pemuka adat
Dalam sehari-hari ada ungkapan “Semoga
Anda lekas sembuh”, “Mudah-mudahan Anda
selamat sampai tujuan”, dll
Kalimat itu menunjukkan sikap
menyandarkan diri kepada sesuatu yang
layak untuk dijadikan sandaran
Ini bukti bahwa manusia secara fitrah atau
secara melekat terikat dengan Dzat yang
lebih tinggi selain dirinya
Kepercayaan (Keimanan) merupakan proses
kejiwaan
Dengan kepercayaan manusia menangguhkan
kemampuan akal dengan menerima jawaban
yang bersifat non-rasional terhadap
pertanyaan/perenungan arti kehidupan dan
alam
Apa dan makna tujuan hidup?
Dari mana dan kemana manusia ini?
Mengapa manusia harus mati?
Apakah kebahagiaan dan bagaimana mencapainya?
Alangkah hebatnya alam ini, apakah semua ini dengan
sendirinya atau ada yang menciptakan?
Mungkinkah alam yang indah dan teratur ini ada dengan
sendirinya?
Kalau ada yang menciptakan, alangkah kuasanya dia?
Siapakah dia? Apakah berada di alam atau malah menyatau
dengan alam?
Bagaimana agar manusia dapat mengenal dan berhubungan
dengannya?
Jawaban pertanyaan, perlu kehadiran agama
Kepercayaan sebagai isu sentral dalam agama
adalah sekumpilan jawaban yang didasarkan atas
ilmu ketuhanan
Bahkan kepercayaan juga menyangkut semua
persoalan hidup dan berbagai aspek yang
ditimbulkannya
Kepercayaan merupakan jembatan yang
menghubungkan antara pertanyaaan yang rasional
dengan jawaban yang non-rasional
Ketidakmampuan akal memberikan jawaban
terhadap pertanyaan yang ditimbulkan sendiri
memaksa manusi membutuhkan kepercayaan
Dalam kepercayaan, peranan akal tidak bisa
dipisahkan dalam rangka untuk
mempertahankan apa yang kita yakini/percaya
bukan mempertanyakan kebenaran tingkah laku
kepercayaan itu sendiri
Kemudian muncullah agama
samawi yang merupakan
agama yang datang dari
Allah dan disampaikan
melalui para rasul-Nya.
AGAMA BUDAYA (FITRAH)
Agama fitrah yg dimaksud disini adlh agama yg
muncul sebagai realisasi dan aktualisasi potensi
fitrah beragama yg ada pada stiap manusia
AGAMA SAMAWI
Agama yg diturunkan oleh Allah kepada
manusia melalui para utusan-Nya sebagai
petunjuk hidup.
Definisi umum agama (dikutip dari pendapat
K.H. Azhar Basyir, dalam Mulkhan, 1996)
adalah:
“Hubungan manusia dengan sesuatu kekuasaan
suci yang lebih tinggi dari pada dia, dari mana ia
merasa tergantung dan berusaha mendekatinya”
(Dr. Franz Dahlan)
“Keyakinan tentang adanya kenyataan lain dari
pada adanya kenyataan ini” (Dr. D.C. Murder)
Berdasar definisi umum agama di atas, dapat
diketahui bahwa unsur penting dari agama
adalah keyakinan tentang adanya kenyataan
sekarang ini
Yaitu adanya unsur keyakinan bahwa di balik
kenyataan duniawi ini ada kenyataan yang
lebih agung, lebih suci , tempat manusia
merasa bergantung dan berhasrat untuk
mendekatinya
Personal
Fungsi Edukasi dan Bimbingan
Fungsi Keselamatan
Fungsi Tabsyir dan Inzar
Sosial
Fungsi Ukhuwah
Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi Penyadaran Peran Sosial
Tinjauan Etimologis
Agama : berasal dari bahasa Sansekerta yang masuk dalam
perbendaharaan bahasa Melayu (Nusantara) yang dibawa oleh agama
Hindu dan Budha untuk menunjukkan sistem kepercayaan dan tata cara
serta upacara agama Hindu dan Budha tersebut.
▪ Pendapat pertama; menyatakan bahwa a berarti tidak dan gama yang
berarti kacau/kocar-kacir. Sehingga agama bermakna tidak kacau
(teratur)
▪ Pendapat kedua, berasal dari kata dasar gam yang mendapakan
awalan dan akhiran a, sehingga menjadi agama. Pengertian gam
sendiri berarti pergi seperti ga atau gaan dalam bahasa belanda dan
go dalam bahasa inggris. Setelah menjadi agama maka artinya adalah
jalan. Maksudnya adalah jalan hidup.
Religi : Berasal dari bahasa latin relegere yang memiliki pengertian dasar
“berhati-hati” dan berpegang pada norma dan aturan secara ketat. Maka
religi disini bermakna suatu keyakinan, nilai-nilai dan norma hidup yang
dipegangi dan dijaga dengan penuh perhatian agar jangan sampai
menyimpang dan lepas. Sedang relegare berarti “mengikat”, yang
maksudnya adalah mengikatkan diri pada kekuatan ghaib yang suci (yg
menentukan jalan hidup dan menganugerahi kehidupan manusia.
Din : Berasal dari bahasa Arab dari kata daan yang berarti “hutang” yaitu
sesuatu yang harus dipeuhi atau ditunaikan. Dalam bahasa Semit (induk
bahasa Arab) kata din juga berarti undang-undang atau hukum. Dengan
demikian din memilki pengertian dasar sebagai undang-undang dan
hukum yang wajib ditunaikan oleh manusia, maka mengabaikannya akan
berarti hutang yang tentu dituntut untuk ditunaiakan, dan akan
mendapatkan hukuman seandainya tidak ditunaikan.
1. Agama merupakan jalan hidup yg harus ditempuh
oleh manusia untuk mewujudkan kehidupan yg
aman, tentram dan sejahtera
2. Bahwa jalan hidup tersebut memiliki aturan-aturan,
nilai, dan norma-norma yang mengatur kehidupan
manusia, yang dianggap sebagai kekuatan yang
mutlak, gaib dan suci dan oleh karenanya harus
dihadapi dan dilaksanakan secara ketat dan hati-hati
3. Bahwa aturan, nilai dan norma norma kehidupan itu
ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan ada,
tumbuh dan berkembangnya kehidupan manusia,
masyarakat dan budayanya.
Tinjauan Terminologis
Kamus Bahasa Indonesia: “agama adalah kepercayaan kepada
kesaktian roh nenek moyang, dewa dan Tuhan”
Mu’jam al-Wasshith: “agama adalah keyakinan dalam hati,
mengucapkan dnegan lisan dan mengamalkan dengan anggota
badan”
Ensiklopedia Nasional Indonesia; “Agama adalah aturan atau tata cara
hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya
Dari pengertian di atas maka agama memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
▪ Percaya pada yang suci, kekuatan ghaib di atas manusia yang
menjadi tempat bergantung mutlak
▪ Hubungan yang suci itu dengan ritus, kultus dan permohonan
▪ Doktrin yang mengajarkan tentang kepercayaan hubungan itu
▪ Sikap hidup dalam menghadapi manusia