Anda di halaman 1dari 22

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

(NATURAL HISTORY OF
DISEASE)
1. Pendahuluan
2. Definisi Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)
3. Konsep Patogenik dan Patogresif
4. Tahap Umum RAP
5. Skema RAP
6. Tahap Pre-pathogenesis
7. Tahap Pathogenesis
8. Penutup
Pendahuluan
 Penyakit merupakan kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan
atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau
struktur dari bagian, organ atau sistem dari tubuh (Gold Medical
Dictionary, dalam Azwar, 1999)
 Setiap penyakit sampai melengkapi perjalanannya (jika tidak
diganggu dengan intervensi medis) memiliki riwayat perjalanan
yang dikenal dengan riwayat alamiah penyakit
 Pemahaman terhadap riwayat alamiah penyakit, selanjutnya
penting baik untuk menentukan strategi penelitian kesehatan
masyarakat yang sesuai maupun mengembangkan strategi
pencegahannya kejadian/perjalanan penyakit pada tiap levelnya.
 Kuliah ini, akan mendiskusikan konsep riwayat alamiah penyakit
Definisi Riwayat Alamiah Penyakit

 Riwayat Alamiah Penyakit/RAP (Natural History


of Disease) adalah proses perkembangan suatu
penyakit tanpa adanya intervensi yang dilakukan
oleh manusia dengan sengaja atau terencana
(Budiarto & Anggraeni, 2002)
 RAP bukan merupakan kejadian yang terjadi oleh
eksperimen manusia, tetapi oleh intervensi atau
‘eksperimen alam’.
 Berlangsung secara patogenik hingga patogresif.
Konsep Patogenik dan Patogresif

 Patogenik adalah perjalanan penyakit pada seseorang


yang mulanya sehat menjadi sakit yang disebabkan oleh
intervensi yang dilakukan oleh alam atau oleh orang
yang bersangkutan (tanpa merencanakan terjadinya
penyakit), baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
 Intervensi oleh alam, misalnya bencana alam, banjir, gempa
bumi, letusan gunung, dll
 Intervensi oleh orang bersangkutan:
▪ Sengaja, misalnya kebiasaan merokok dan minum alkohol, dll
▪ Tidak sengaja, misalnya termakannya bakteri patogen, zat kimia
toksik tertentu yang terikut dalam makanan, dll.
Konsep Patogenik dan Patogresif

 Patogresif adalah perjalanan klinis suatu


penyakit pada seseorang yang diawali
sakitnya seseorang tersebut dan
menunjukkan gejala klinis yang diikuti
perkembangan penyakit tersebut selanjutnya
Tahap Umum RAP
 Tahap Pre-pathogenesis
 Tahap Pathogenesis
Skema RAP

Tahap
Tahap Pathogenesis
Pre-
pathogen
esis Periode Laten (inkubasi) Durasi

Induksi Promosi Ekspresi

Fase
Fase Rentan Fase Klinis Fase Terminal
Subklinis
Diperkenalkannya Dimulainya proses Penyakit terdeteksi Akibat penyakit
faktor penyebab patologis (penyakit secara klinis (tanpak (perubahan status
penyakit pertama menjadi ireversibel) tanda dan gejala) atau kematian)
Tahap Pre-pathogenesis

 Orang berada dalam kondisi sehat


 Telah terjadi interaksi antara host dengan
agent penyakit
 Penyakit belum terjadi
 Telah ada dasar-dasar bagi timbulnya
penyakit
 Meliputi masa tunas (pada penyakit infeksi),
atau fase rentan (pada penyakit non-infeksi).
Fase Rentan

 Fase rentan (susceptibility phase) adalah tahap


berlangsungnya proses etiologis, dimana faktor
‘penyebab pertama’ untuk pertama kalinya bertemu
dengan host .
 Contoh: kolesterol LDL (low density lipoprotein) yang
tinggi meningkatkan probabilitas PJK, kebiasaan merokok
meningkatkan probabilitas Ca paru, dll.
 Faktor penyebab pertama (faktor risiko) belum
menimbulkan penyakit, tetapi telah mulai
meletakan dasar-dasar bagi perkembangan penyakit
Faktor risiko
 Faktor risiko adalah faktor yang kehadirannya
meningkatkan probabilitas kejadian penyakit sebelum
fase ireversibilitas
 Karena hasil riset tentang penyebab penyakit pada
umumnya masih bersifat mungkin, maka pada
umumnya para epidemiolog lebih suka menggunakan
istilah “Faktor risiko” ketimbang “Faktor penyebab”.
 Lawan dari “Faktor risiko” adalah “faktor protektif”,
dimana faktor protektif adalah faktor yang
kehadirannya menurunkan probabilitas kejadian
penyakit
Skema RAP

Tahap
Tahap Pathogenesis
Pre-
pathogen
esis Periode Laten (inkubasi) Durasi

Induksi Promosi Ekspresi

Fase
Fase Rentan Fase Klinis Fase Terminal
Subklinis
Diperkenalkannya Dimulainya proses Penyakit terdeteksi Akibat penyakit
faktor penyebab patologis (penyakit secara klinis (tanpak (perubahan status
penyakit pertama menjadi ireversibel) tanda dan gejala) atau kematian)
Tahap Pathogenesis

 Diawali dengan sakitnya seseorang (walau


tanpa gejala)
 Kemudian timbulnya gejala yang mengikuti
 Kemudian sampainya pada kondisi akhir
penyakit.
 Meliputi fase sub-klinis, fase klinis, dan fase
terminal.
Fase Subklinis
 Fase subklinis (subclinical phase) atau fase pre-
simtomatis adalah tahap berlangsungnya proses
perubahan patologis yang diakhiri dengan keadaan
ireversibel (manifestasi penyakit tak dapat dihindari
lagi)
 Di sini belum terjadi manifestasi penyakit, tetapi telah
terjadi tingkat perubahan patologis yang siap untuk
dideteksi tanda dan gejalanya pada tahap berikutnya
 Contoh: perubahan aterosklerosis arteria koronaria sebelum
seseorang memperlihatkan tanda dan gejala PJK, dll.
Fase Klinis

 Fase klinis (clinical phase) adalah tahap


dimana perubahan patologis pada organ
telah cukup banyak, sehingga tanda dan
gejala penyakit mulai dapat dideteksi
 Disini telah terjadi manifestasi klinis penyakit
 Mulainya simtom (dan bukannya waktu
diagnosis) yang menandai tahap klinis
penyakit.
Fase Terminal

 Fase terminal (recovery, disability, or death)


adalah tahap dimana mulai terlihat akibat
dari penyakit, seperti sembuh spontan,
sembuh dengan terapi, remisi (kambuh),
perubahan beratnya penyakit, cacat, atau
kematian.
Skema RAP

Tahap
Tahap Pathogenesis
Pre-
pathogen
esis Periode Laten (inkubasi) Durasi

Induksi Promosi Ekspresi

Fase
Fase Rentan Fase Klinis Fase Terminal
Subklinis
Diperkenalkannya Dimulainya proses Penyakit terdeteksi Akibat penyakit
faktor penyebab patologis (penyakit secara klinis (tanpak (perubahan status
penyakit pertama menjadi ireversibel) tanda dan gejala) atau kematian)
Masa inkubasi/laten
 Masa inkubasi adalah periode waktu sejak masuknya penyebab awal pada
host hingga timbulnya manifestasi klinis dari suatu penyakit “infeksi”.
 Masa inkubasi terdiri atas dua fase:
 Fase induksi
 Fase promosi
 Fase induksi berlangsung sejak bertemunya faktor penyebab awal dengan
host, hingga proses patologis yang ireversibel.
 Fase promosi berlangsung sejak proses patologis yang ireversibel hingga
timbulnya tanda dan gejala klinis
 Dalam praktek, perubahan-perubahan yang ireversibel berlangsung
dengan cepat dan sulit diketahui, sehingga fase induksi dan promosi sering
disatukan sebagai masa inkubasi
 Untuk penyakit “menahun”, masa inkubasi biasa disebut “masa laten”.
 Variasi inkubasi dan laten dapat terjadi karena perbedaan kerentanan
host, patogensitas agent, dan dosis paparan.
Promotor dan inhibitor

 Promotor merupakan faktor yang memiliki


peran etiologis dalam mempercepat
terdeteksinya penyakit
 Inhibitor merupakan faktor yang memiliki
peran etiologis dalam memperlambat
terdeteksinya penyakit.
Faktor prognostik

 Faktor prognostik adalah faktor yang diyakini


mempunyai hubungan dengan probabilitas
kasus untuk berkembang menjadi bentuk
terminal penyakit, baik sembuh, tambah
berat, cacat atau mati.
Durasi dan kronisitas penyakit

 Durasi penyakit adalah periode waktu sejak


penyakit terdeteksi klinis hingga timbul
akibat penyakit.
 Kronisitas penyakit memiliki dua pengertian,
yaitu panjangnya masa laten atau durasi
penyakit.
Penutup
 RAP merupakan perjalanan alamiah penyakit yang
lengkap tanpa intervensi manusia yang terencana dari
yang patogenik hingga patogresif
 Meliputi tahap pre-pathogenesis dan tahap
pathogenesis
 RAP memiliki kaitan dalam penentuan strategi
penelitian kesehatan masyarakat, maupun dalam
upaya pengembangan program
penanggulangan/pencegahan kejadian/perjalanan
penyakit yang bersangkutan pada tiap level
pencegahan.
Struktur Makalah
 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Tujuan Penulisan
 Pembahasan
 Tinjauan Tentang Riwayat Alamiah Penyakit
 Tinjauan Tentang Riwayat Alamiah Penyakit …….
▪ Tahap Pre-pathogenesis
▪ Masa Tunas/Fase Rentan
▪ Tahap Pathogenesis
▪ Fase Sub-Klinis
▪ Fase Klinis
▪ Fase Terminal
 Penutup
 Kesimpulan
 Saran

Anda mungkin juga menyukai