Anda di halaman 1dari 35

Safety-Health-Environment

Management System
(SHE-MS)

Universitas Gadjah Mada


(UGM)

Oleh :
Priyosulistyo dkk
DASAR HUKUM
Mengingat:
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012


TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
DASAR HUKUM
Pasal 1 ayat (5)
Perusahaan adalah:
a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;
b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan
mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.

SETIAP KEGIATAN YANG MEMPEKERJAKAN ORANG DENGAN


IMBALAN WAJIB MENERAPKAN K3
DASAR HUKUM
Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

PERGURUAN TINGGI PASTI MEMENUHI SALAH SATU DARI


PASAL 5 AYAT 2 TERSEBUT
DASAR HUKUM
Pasal 6 ayat (1)
SMK3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) meliputi:
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

PERLU MEMBUAT PEDOMAN YANG MEMUAT PASAL 3 AYAT 1


TERSEBUT
DASAR HUKUM
Penetapan Kebijakan - Pasal 7 ayat (1)
Owner/ pemilik perusahaan melakukan tdalam menetapkan kebijakan dalam
Pasal 6 ayat (1) perlu :
a. injauan awal kondisi K3
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus-menerus;
dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh

HASIL KOMITMEN BERSAMA ANTARA PEMIIK DAN PEKERJA


DASAR HUKUM
Penetapan Kebijakan - Pasal 7 ayat (3)
Kebijakan K3 sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) paling sedikit
memuat:
a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan; dan
d. kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara
menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional.

PEMILIK PERLU MEMBENTUK TIM PERUMUS UNTUK


MERUMUSKAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN
DASAR HUKUM
Perencanaan K3 - Pasal 9
Dalam menyusun rencana K3 sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2)
pengusaha harus mempertimbangkan:
a. hasil penelaahan awal;
b. identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko;
c. peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya; dan
d. sumber daya yang dimiliki.

TIM PERUMUS MEMPERTIMBANGKAN BERBAGAI ASPEK


(BAHAYA, RESIKO DAN SDM)
DASAR HUKUM
Rencana K3 paling sedikit memuat:
a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban

TIM PERUMUS LEBIH MEMERINCI PEDOMAN UNTUK SETIAP


JENIS POTENSI BAHAYA
DASAR HUKUM
Pelaksanaan Rencana K3 – Pasal 10
Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (2) harus
memiliki:
a. kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
b. kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi
dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang berwenang.
Prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit terdiri
dari:
a. organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
b. anggaran yang memadai;
c. prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pendokumentasian;
dan
d. instruksi kerja.

PERENCANAAN ORGANISASI K3, PERSONEL KOMPETEN,


ANGGARAN DAN SOP
DASAR HUKUM
Pelaksanaan Rencana K3 - Pasal 12 ayat (1)
Owner dalam melaksanakan kegiatan harus:
a. menunjuk sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi kerja dan
kewenangan di bidang K3;
b. melibatkan seluruh pekerja/buruh;
c. membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh, orang lain
selain pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait;
d. membuat prosedur informasi;
e. membuat prosedur pelaporan; dan
f. mendokumentasikan seluruh kegiatan

TIM PERUMUS MENDAMPINGI PENETAPAN SDM, SOP SERTA


KELENGKAPAN DOKUMENTASI YG DIPERLUKAN
DASAR HUKUM
Pemantauan & Evaluasi Kinerja - Pasal 15
1) Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
2) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui
: pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3 dilakukan
oleh sumber daya manusia yang kompeten.
3) Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya untuk melakukan pemantauan
dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menggunakan
jasa pihak lain.
4) Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaporkan kepada pengusaha.
5) Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan.
6) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan/atau standar
DASAR HUKUM
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 - Pasal 15 ayat (1)
Peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.
Perbaikan dan peningkatan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam hal: a. terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;
b. adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar; c. adanya perubahan
produk dan kegiatan perusahaan; d. terjadi perubahan struktur organisasi
perusahaan; e. adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi; f. adanya hasil kajian kecelakaan di tempat ker

TIM PERUMUS MENDAMPINGI DALAM MELAKUKAN


PENINJAUAN & PERUBAHAN YG DIPERLUKAN
DASAR HUKUM
Penilaian SMK3 - Pasal 16 ayat (1)
Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Audit SMK3
yang meliputi: a. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen; b.
pembuatan dan pendokumentasian rencana K3; c. pengendalian perancangan
dan peninjauan kontrak; d. pengendalian dokumen; e. pembelian dan
pengendalian produk; f. keamanan bekerja berdasarkan SMK3; g. standar
pemantauan; h. pelaporan dan perbaikan kekurangan; i. pengelolaan material
dan perpindahannya; j. pengumpulan dan penggunaan data; k. pemeriksaan
SMK3; dan l. pengembangan keterampilan dan kemampuan.

DILAKUKAN OLEH LEMBAGA AUDIT INDEPENDEN YG DITUNJUK


OLEH PEMERINTAH
GUIDELINES for The DEVELOPMENT And APPLICATION of
HEALTH, SAFETY and ENVIRONMENTAL MS Report No.
6.36/210 July 1994 :

1. Leadership & commitment


2. Policy & strategic objectives
3. Organization, resources and
documentations
4. Evaluation and risk
management
5. Planning
6. Implementation and
monitoring
7. Auditing & reviewing
PENERAPAN K3 (SHE) DI UGM
VISI :
Menjadikan Universitas Gadjah Mada sebagai
pelopor PTN berkelas dunia yang unggul dan
inovatif, mengakar kuat dan menjulang tinggi

KOMITMEN: Universitas Gadjah Mada


berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja bagi seluruh tenaga pendidik,
tenaga kependidikan, mahasiswa dan pihak-pihak
lain yang terkait serta menjaga dan melindungi
kelestarian lingkungan hidup di wilayah UGM
DATA PENUNJANG
80

70

60

50
2013
40 2014
30 2015

20

10

0
Pencurian Lakalantas Lain Lain
ANALISIS SWOT
Kekuatan : Kelemahan :
 Dukungan kuat dari Pimpinan Universitas  Keterbatasan sumber daya
 SDM yang terdidik  Budaya keselamatan masih
 Keberagaman ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sumber lemah
daya  SHE-MS dan infrastrutur SHE
 Komitmen UGM untuk menerapkan SHE belum memadai
 Beberapa praktek baik SHE telah dilakukan  Keenggan untuk berubah
 Kampus Educopolis
 Beberapa program studi telah terakreditasi dan atau
tersertifikasi internasional
 Rumah Sakit UGM telah menerapkan SHE dan mengajukan
akreditasi rumah sakit ke KARS

Peluang : Ancaman :
 Tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap UGM sebagai  Aktivitas masyarakat umum
universitas kebangsaan dan kerakyatan di sekitar UGM
 Pemenuhan Akreditasi Internasional  Peraturan-peraturan SHE
 Kerjasama dengan industri terutama Chevron University yang belum terintegrasi antar
Partneship Program (UPP) dan HES lembaga terkait
 SHE-MS berkembang dan diimplementasikan di institusi  Kurangnya pemahaman mitra
pendidikan internasional kerja tentang peraturan SHE
 Dukungan Pemda
STRATEGI PENCAPAIAN

1. Penetapan kebijakan SHE di UGM (telah dideklarasikan pada


tanggal 14 Agustus 2015)
2. Pembentukan sistem manajemen SHE yang terdiri dari
struktur organisasi dan protocol (dalam proses pembentukan)
3. Pengembangan budaya dan perilaku SHE di UGM
4. Implementasi SHE secara menyeluruh namun dilakukan secara
bertahap.
5. Penegakan peraturan SHE secara konsisten
RINCIAN PROGRAM PENCAPAIAN
1. Penetapan kebijakan SHE:
a. Perumusan kebijakan (Mei 2015)
b. Deklarasi kebijakan (Agustus 2015)
2. Pembentukan sistem manajemen SHE yang terdiri dari struktur
organisasi dan protokol:
a. Pembentukan pokja penyusunan dokumen SHE-MS
b. Pembentukan struktur organisasi di level universitas dan
fakultas/sekolah/unit kerja
c. Penyusunan prosedur SHE di level universitas dan fakultas/
sekolah/unit kerja
3. Pengembangan budaya dan perilaku SHE di UGM
a. Evaluasi budaya dan perilaku SHE di level universitas dan
fakultas/sekolah/unit kerja
b. Studi banding ke fasilitas lain (missal : HES Chevron)
c. Sosialisasi dan/atau pelatihan SDM di universitas dan
fakultas/sekolah/unit kerja
RINCIAN PROGRAM PENCAPAIAN

4. Implementasi SHE secara menyeluruh dilakukan secara bertahap


a. Implementasi SHE yang berpotensi bahaya dan segera dapat dilaksanakan di
lingkungan UGM diantaranya parkir mundur dan berpegangan hand-rail saat
naik/turun tangga (sudah dilakukan dan terus akan dikembangkan).
b. Berdasarkan kesiapan dan urgensi, implementasi SHE menyeluruh dan unik
dilakukan di Kantor Pusat Universitas, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran dan
Rumah Sakit Akademik (sudah dilakukan dan terus akan dikembangkan)
c. Implementasi SHE menyeluruh dan unik di Fakultas/unit kerja lainnya.
5. Penegakan peraturan SHE secara konsisten
a. Pengadaan fasilitas yang menunjang pelaksanaan SHE
b. Pembuatan peraturan yang terkait dengan apresiasi dan pelanggaran SHE
c. Pembentukan SHE officer di level universitas dan fakultas/sekolah/unit kerja (dalam
proses untuk disepakati)
d. Pengembangan sistem audit SHE
e. Pembentukan komite penegakan SHE di universitas dan fakultas/sekolah
SHE-MANAGEMENT SYSTEM
Kebijakan SHE-MS

PLAN
Aspek SHE,
Obyektif dan target,
Program SHE

DO
ACT/IMPROVE
Organisasi
Tinjauan
Dokumentasi
manajemen
Pengendalian
Emergensi

CHECK
Pemantauan Perekaman
Audit SHE-MS
TAHAPAN KEGIATAN

PHASE 1 PHASE 2 PHASE 3 PHASE 4 PHASE 5


Identify & Assess Generate & Design & Build & Transfer &
Opportunity Select Plan Deploy Operate
Alternatives

Decisions: Decisions: Decisions: Decisions: Decisions:


 Lingkup  Kebijakan  Struktur  Hasil Pilot  Approve Path
proyek SHEMS Organisasi Project Forward Plan
 Rencana  Rencana  Pedoman  Hand over
tahap 2 tahap 3 SHE-MS plan to
natural Team
Deliverables: Deliverables: Deliverables: Deliverables: Deliverables:
 Framing  List of  SHE-MS  Report on  Performance
Documents Alternatives System Pilot Project Metrics
 Overall Plan  Selected Manual Result Evaluation
 Phase 2 Plan Alternatives  Execution  Hand over  Lookback
& Plan plan Report &
Justification  Training Plan Lesson
 Phase-3 Plan and Material Learned
 Path Forward
Plan
Project Timeline – Proposed Baseline
Simultaneous Execution Approach Overlapping Phase 2 & 3
July August Sept 4th Qtr 1st Qtr 2nd Qtr Kegiatan Utama
2015 2015 2015 2015 2016 2016

• Review pilihan alternatif dan pengembangan model dan


proses kerja dari SHE-MS UGM
• Peta jalan untuk penciptaan/penyelesaian rencana
Phase 2 pelaksanaan proses SHE-MS UGM
• training
• Deklarasi Kebijakan terkait SHE

• Pengembangan proses SHE-MS UGM


• Training
• Evaluasi/rekomendasi pelaksanaan SHE-MS berdasarkan
Phase 3 kebutuhan UGM
• Pembuatan struktur organisasi SHE-MS
• Pengembangan pedoman penggunaan/ Standard Operating
Procedure
• Melanjutkan peluang penerapan lebih awal

• Ujicoba pelaksanan model SHEMS UGM yang pararel


dengan percontohan kegiatan di Kantor Pusat Universitas,
Phase 4 Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, RS UGM
• Pengembangan program pelatihan

Menggelar secara resmi pelaksanaan SHE-MS UGM mulai


Phase 5
2nd Qtr. ’16
ORGANISASI Direktur Keamanan, Ketertiban,
Keselamatan, Kesehatan Kerja
(usulan) dan Lingkungan (K4L)

Sekretaris

Kepala Subdir Keamanan Kepala Subdir


& Ketertiban Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Sektor Barat Sektor Timur Keselamatan Kesehatan Kerja & Kedaruratan
Infrastruktur Lingkungan

• Promosi • Respon Darurat


• Keamanan Bahan
Kesehatan Medik
Kimia
Koordinator Wilayah & • Monitoring • Bencana Api
• Keamanan Biologi
Antar Waktu (Kluster, Kesehatan • Bencana Gempa
PIAT, Wanagama) • Keamanan Fisika
• Ergonomi Bumi
• Keamanan
• Lingkungan • Bencana Air/
Bangunan
Kekeringan
• Keamanan
Transportasi

Anggota/ Staf
Tupoksi Direktorat Keamanan, Ketertiban, Keselamatan,
Kesehatan-kerja, dan Lingkungan (DK4L)
1. Menjaga dan mengamankan aset, sivitas akademika, mitra dan tamu dari
risiko terjadinya gangguan keamanan, ketertiban, keselamatan, kesehatan
kerja dan kerusakan lingkungan.
2. Mendukung penciptaan kampus educopolis yakni suatu kondisi lingkungan
yang kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks pengembangan
sinergi interdisiplin dan tanggap terhadap isu ekologis,
3. Melakukan tindakan preventif, persuasif dan represif dalam rangka
penanganan gangguan keamanan, ketertiban, keselamatan, kesehatan kerja,
dan lingkungan di dalam kampus
4. Melakukan perlindungan dan pelayanan penanganan keadaan darurat di
dalam kampus
5. Melestarikan hutan kota, danau, ruang terbuka hijau di dalam kampus
sebagai kawasan konservasi.
6. Melakukan upaya peningkatan penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) di lingkungan
kampus.
Tupoksi Sub-Direktorat
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L):
1. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran tahunan dalam bidang
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan kampus;
2. Menyusun program kerja bidang keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan (K3L)
3. Menyiapkan dan melakukan pelatihan regular tanggap bencana
(resilient) baik bencana alam maupun bencana non alam
4. Menyiapkan dan melakukan pelatihan keselamatan kerja laboratorium
5. Melakukan pemeriksaan kebutuhan serta kelengkapan sarana
prasarana laboratorium
6. Melakukan pemeriksaan dan penyiapan manual keselamatan kerja di
seluruh laboratorium
7. Melakukan pemantauan proses pembuangan limbah B3 untuk
menjamin keselamatan dan keselamatan kerja laboratorium
Tupoksi Sub-Direktorat
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L):
8. Melakukan inspeksi, kaliberasi, dan pemantauan peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja
9. Melakukan inspeksi, kaliberasi, dan pemantauan hydrant, shower,
penyalur petir, springkler dan perlindungan keselamatan kerja lainnya
10. Melakukan pengelolaan dan pengembangan sitem informasi
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan kampus
11. Melakukan mobilisasi petugas dalam kondisi darurat
12. Menyediakan dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
keselamatan dan kesehatan kerja bagi difabel
13. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
Tupoksi Sub-Direktorat Keamanan dan Ketertiban
1. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran tahunan dalam bidang
keamanan dan ketertiban kampus;
2. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan keamanan dan ketertiban
kampus;
3. Mengelola dan melakukan pelatihan mitigasi keamanan dan ketertiban
kampus;
4. Membuat dan mengembangkan SOP keamanan dan ketertiban
kampus;
5. Melakukan patroli, pemantauan, dan pengawasan keamanan dan
ketertiban kampus;
6. Menerima, menangani dan menuntaskan keluhan keamanan dan
ketertiban kampus;
7. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi penanganan
keamanan dan ketertiban kampus;
8. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang
ketertiban dan keamanan kampus
Tupoksi Seksi Keselamatan infrastruktur
Keamanan 1. Menyusun dan mengembangkan pedoman pengelolaan bahan
Bahan Kimia kimia, mulai dari pengadaan, pemakaian, penanganan, dan
pembuangan,
2. Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan bahan kimia
Keamanan Biologi 1. Menyusun dan mengembangkan pedoman pengelolaan makhluk
hidup (hewan, tanaman, dan mikrobia) dari pengadaan,
pemeliharaan, pemakaian, penanganan, dan pemusnahan.
2. Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan benda hidup

Keamanan Fisika 1. Sosialisasi persyaratan kondisi kerja yang mengganggu ksehatan


dalam jangka dekat dan jangka panjang (pencahayaan, getaran,
ergonomi dan kebisingan).
2. Sosialisasi dan pelatihan kondisi kerja di lapangan.
Keamanan Bangunan 1. Memberi masukan aspek keselamatan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan sarana fisik
2. Sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan pembangunan sarana
fisik pada aspek K3L
Keamanan 1. Mengatur sistem parkir di dalam kampus dan penetapan rambu-
Transportasi rambu yang diperlukan serta penegakannya
2. Mengatur arus lalulintas di dalam kampus
Tupoksi Seksi Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Promosi Kesehatan 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap semua
& Monitoring kegiatan serta menganalisis dampaknya terhadap
Kesehatan kesehatan di lingkungan kampus UGM
2. Menyiapkan sebuah sistem perencanaan, pelaksanaan
dan monitoring evaluasi keselamatan, kesehatan kerja
dan lingkungan yang semakin mapan dan kondusif.
3. Menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan tentang
makanan dan minuman yang sehat dan bergizi pada PUK
4. Inventarisasi gangguan kesehatan pegawai UGM
5. Melakukan pemantauan kualitas air bersih dan air
minum
6. Berkoordinasi dengan tim medis terkait dengan keadaan
darurat medis dan P3K
Ergonomi 1. Menyusun dan mengembangkan pedoman aspek
ergonomi
2. Sosialisasi pedoman aspek ergonomi
Tupoksi Seksi Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Lingkungan 1. Inventarisasi masalah lingkungan di UGM
2. Memantau dan melaksanakan pengelolaan lingkungan
di UGM
3. Membuat laporan pemantauan dan pengelolaan
lingkungan di UGM
4. Mengkoordinir pengelolaan limbah B3 di UGM
5. Membuat SOP Pengelolaan Limbah B3 dari Sumber
sampai di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah
B3
6. Memantau pembangunan TPS Limbah B3
7. Mengadakan workshop tentang pengelolaan lingkungan
8. Memantau kondisi pohon, dan melakukan tindakan
yang diperlukan
9. Memastikan pengelolaan sampah berlangsung dengan
baik
Tupoksi Seksi Kedaruratan
Respon Darurat 1. Menyusun protap tanggap darurat medik
Medik 2. Menyediakan fasilitas yg diperlukan tanggap darurat
medik
3. Melakukan sosialisasi tanggap darurat medik
Bencana Api 1. Menyusun protap tanggap darurat kebakaran
2. Menyediakan fasilitas yang diperlukan (mobil pemadam
kebakaran, APAR, masker, baju tahan api dan jaringan
hidran)
3. Melakukan sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat
kebakaran
Bencana Gempa 1. Menyusun protap tanggap darurat gempa bumi dan
Bumi/Gunung gunung api
Api 2. Menyediakan fasilitas tanggap darurat (masker, tabung
oksigen, ambulans, mobil sedot debu)
3. Melakukan sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat
Bencana Angin/ 1. Menyusun protap tanggap darurat banjir, kekurangan air
Kekeringan/ dan bencana angin puyuh
Banjir 2. Menyediakan fasilitas tanggap darurat (chain saw, truk
pengangkut)
Sekian Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai