Anda di halaman 1dari 29

AKTIVITAS PEMERANGKAPAN RADIKAL H2O2 DAN

PENGHAMBATAN HIALURONIDASE OLEH SENYAWA


SCUTELLAREIN DAN APIGENIN DARI EKSTRAK DAUN
KEMANGI (Ocimum Basilicum L.)

dr. Lydia Yusuf


173311060051
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penuaan adalah suatu proses
gradual hilangnya kemampuan
jaringan memperbaiki diri

MMP
Terdapat berbagai faktor yang
ROS terlibat dalam proses penuaan
Hyl
kulit, salah satunya adalah
ELANE
Reactive oxygen species
(ROS)

Indonesia merupakan negara


dengan kekayaan sumber
daya alam yang juga
merupakan sumber senyawa
fitokimia bermanfaat
Latar Belakang Cont.

Namun potensi antioksidan dan


antiaging yang dimiliki kemangi,
Apigenin
khususnya senyawa yang
dikandung belum sepenuhnya
dipahami ?
??
Scutellarein
Tujuan
Umum
• Mengevaluasi aktivitas pemerangkapan H2O2 dan penghambatan
hialuronidase oleh senyawa scutellarein dan apigenin dari ekstrak
daun kemangi (Ocimum basilicum L.).

Khusus
• Mengetahui aktivitas pemerangkapan H2O2 senyawa scutellarein dan
apigenin dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.)
• Mengetahui aktivitas penghambatan hialuronidase senyawa
scutellarein dan apigenin dari ekstrak daun kemangi (Ocimum
basilicum L.)
Rumusan Masalah
• Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu
bagaimana potensi antioksidan dan antiaging senyawa
scutellarein dan apigenin yang dikandung oleh kemangi
(Ocimum basilicum L.).
Manfaat
Bagi Masyarakat Umum
• Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan potensi
ilmu pengetahuan bahwa ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum
L.) dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antiaging

Peneliti Lain
• Diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan acuan bagaimana
aktivitas pemerangkapan H2O2 dan hialuronidase inhibitor pada
senyawa scutellarein dan apigenin dari ekstrak daun kemangi
(Ocimum basilicum L.)

Peneliti
• Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam menambah
wawasan dan pengetahuan, serta pengalaman yang bermakna
dalam melakukan penelitian mengenai bagaimana aktivitas
pemerangkapan H2O2 dan penghambatan hialuronidase pada
senyawa scutellarein dan apigenin dari ekstrak daun kemangi
(Ocimum basilicum L.).
METODE
Alur Penelitian
Penentuan Konsentrasi

Uji Pemerangkapan H2O2 Uji Penghambatan Hialuronidase

Analasis Statistik

Pelaporan Hasil
Sample Uji

-
Preparasi Sampel Uji
MEMBUAT LARUTAN STOK (Stock solution)
• Timbang 10mg atau 10000ug sampel lalu larutkan dalam 1 ml atau 1000 ul DMSO 100%

MEMBUAT LARUTAN KERJA (Working solution)

• Working sol. 1 (WS 1) = 100 ul Larutan Stok + 900 ul Aquades, WS1 = 1000ug/mL

• Working sol. 2 (WS 2) = 500 ul WS1 + 500 ul DMSO 10%, WS2 = 500ug/mL

• Working sol. 3 (WS 3) = 500 ul WS2 + 500 ul DMSO 10%, WS3 = 250ug/mL

• Working sol. 4 (WS 4) = 500 ul WS3 + 500 ul DMSO 10%, WS4 = 125ug/mL

• Working sol. 5 (WS 5) = 500 ul WS4 + 500 ul DMSO 10%, WS5 = 62.5ug/mL

• Working sol. 6 (WS 6) = 500 ul WS5 + 500 ul DMSO 10%, WS6 = 31.25ug/ml
Mapping Sampel
Prinsip Uji Pemerangkapan H2O2
Cara Kerja Uji Penghambatan Hialuronidase

• Masukkan ferrous, sampel, H2O2, DMSO 10% dan 1,10-phenanthroline :

Reagen Kontrol Sampel Blank


Ferrous Ammonium Sulphate 12 ul 12 ul -
Sampel - 60 ul 60 ul
DMSO 10% 63 ul - 90 ul
H2O2 - 3 ul -
Inkubasi pada ruang gelap, suhu ruang selama 5 menit
1,10-phenanthroline 75 ul 75 ul -
Inkubasi pada ruang gelap, suhu ruang selama 10 menit
Prinsip Uji Penghambatan Hyaluronidase

Kekeruhan tinggi Kekeruhan rendah


Cara Kerja Uji Penghambatan Hyaluronidase

• Masukkan enzim, buffer, sampel, substrat HA :

Reagen Kontrol Sampel Blank


Enzim Hyaluronidase 3 ul 3 ul 3 ul
Buffer Phosphate 37 ul 12 ul 37 ul
Sampel - 25 ul -
Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 10 menit
Substrat HA 10 ul 10 ul 10 ul
Acidic Albumin 100 ul 100 ul 100 ul
Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 45 menit
Absorbansi diukur pada panjang gelombang 600 nm
HASIL
Tabel 1. Pemerangkapan H2O2
Scutellarein dan Apigenin
Rata-rata Aktivitas
Konsentrasi Akhir
Pemerangkapan H2O2 (%)
(µg/ml)
Scutellarein Apigenin
50.00 98.03 ± 2.32e 81.14 ±0.90f
25.00 72.23 ± 6.67d 47.24 ± 0.39e
12.50 49.30 ± 0.29c 35.04 ± 0.40d
6.25 34.81 ± 0.65b 24.09 ± 0.49c
3.13 25.85 ± 1.91a 19.82 ± 0.42b
1.56 24.66 ± 0.93a 16.58 ± 0.48a
Tabel 2. Nilai IC50 Pemerangkapan H2O2
Scutellarein dan Apigenin
Sampel Persamaan R2 IC50 (µg/mL) IC50 (µg/mL)
Scutellarein (ulangan1) Y = 0.1519x + 26.699 0.92 153.40
Scutellarein (ulangan2) Y = 0.1522x + 25.213 0.98 162.86
Scutellarein (ulangan3) Y = 0.1603x + 24.349 0.96 160.02 158.76 ± 4.8
Scutellarein (rata-rata) Y = 0.1548x + 25.42 0.96 158.76
Apigenin (ulangan 1) Y = 0.1291x + 16.002 0.99 263.35
Apigenin (ulangan 2) Y = 0.1315x + 16.028 0.99 258.34
Apigenin (ulangan 3) Y = 0.1308x + 15.711 0.99 262.15 261.28 ± 2.6
Apigenin (rata-rata) Y = 0.1305x + 15.914 0.99 261.28

Scutellarein memiliki aktivitas antioxidant yang


lebih tinggi dari apigenin
Tabel 3. Aktivitas Antihialuronidase
Scutellarein dan Apigenin
Rata-rata Aktivitas
Konsentrasi Akhir
Penghambatan hialuronidase (%)
(μg/ml)
Scutellarein Apigenin
166.67 83.35 ± 1.17d 51.54 ± 8.59c
83.33 66.61 ± 3.44c 30.50 ± 2.06b
41.67 55.33 ± 3.26b 24.73 ± 2.22b
20.83 46.17 ± 2.75a 18.68 ± 3.20ab
10.42 40.31 ± 3.18a 9.37 ± 1.25a
5.21 40.06 ± 3.24a 7.15 ± 0.86a
Tabel 4. Nilai IC50 Antihialuronidase
Scutellarein dan Apigenin
Sampel Persamaan R2 IC50 (µg/mL) IC50 (µg/mL)
Scutellarein (ulangan1) Y = 0.2716x + 42.114 0.95 29.11
Scutellarein (ulangan2) Y = 0.2731x + 39.242 0.97 39.41
35.25 ± 5.43
Scutellarein (ulangan3) Y = 0.2716x + 39.917 0.93 37.23
Scutellarein (rata-rata) Y = 0.2721x + 40.424 0.97 35.25
Apigenin (ulangan 1) Y = 0.193x + 10.701 0.86 203.63
Apigenin (ulangan 2) Y = 0.3165x + 8.9477 0.95 130.33
162.86 ± 37.3
Apigenin (ulangan 3) Y = 0.2651x + 9.0277 0.95 154.62
Apigenin (rata2) Y = 0.2579x + 9.5589 0.96 162.86

Scutellarein memiliki aktivitas penghambatan


hialuronidasi yang lebih tinggi dari apigenin
PEMBAHASAN
Scutellarein diketahui memiliiki gugus hidrooksil yang
lebih banyak dibandingkan apigenin.
Jumlah gugus hidroksil berkontribusi kuat
terhadap aktivitas pemerangkapan radikal

Gugus hidroksil mendonorkan hidrogen


dan mereduksi senyawa radikal

Flavonoid kembali ke
bentuk yang stabil
Dengan memerangkap radikal H2O2, scutellarein dan apigenin
berpotensi menghambat kematian sel serta enzim-enzim yang
terlibat dalam penuaan kulit

Scutellarein & Apigenin

Apoptosis

Matriks
Keriput
metalloproteinase
Faktor penuaan ROS
Elastase

Tirosinase Hiperpigmentasi
Dengan menghambat hialuronidase, scutellarein dan apigenin
berpotensi menjaga kelembaban yang dimiliki kulit

Scutellarein & Apigenin

Faktor penuaan ROS Hialuronidase Kulit kering


KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Scutellarein memiliki aktivitas pemerangkapan H2O2
yang lebih besar dengan nilai IC50 rata-rata 158.76
dari apigenin dengan nilai IC50 rata-rata 261.28
2. Scutellarein memiliki aktivitas penghambatan enzim
hialuronidase dengan nilai IC50 35.25 yang lebih besar
dari apigenin dengan nilai IC50 162.86
3. Scutellarein lebih aktif sebagai antioksidan maupun
antihialuronidase dibanding apigenin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai