Akuntansi Lanjutan Bab 3 Resume
Akuntansi Lanjutan Bab 3 Resume
Kelo
e B ab 3
R esum
a n g g ot a :
Na m a
m a d a f f
mu h a m
agil
1. PEMBAGIAN KAS TANPA PROGRAM KAS
yang dimaksud dengan pembagian kas tanpa program kas adalah perhitungan pembagian kas yang
ada dari setiap tahap realisasi kepada para anggota setelah pelunasan hutang-hutang firma. Pembagian
kas kepada para anggota ini tanpa direncanakan atau disusun adanya perioritas pembayaran terlebih
dahulu dan yang dipakai sebagai dasar pembagian adalah perbandingan pembagian laba-rugi.
Adapun prosedur sebagai berikut:
Mencatat realisasi aktiva non kas yang berhasil dijual.
Membebankan laba atau rugi akibat realisasi aktiva non kas kepada modal masing-masing anggota.
Melunasi hutang-hutang dengan menggunakan uang kas yang ada.
Apabila ada sebagian aktiva non kas yang belum berhasil dijual, maka dianggap suatu kerugian dan
membebankan kerugian tersebut kepada para anggota.
Apabila ada biaya likuidasi yang timbul, biaya tersebut dibebankan kepada para anggota sesuai
dengan perbandingan pembagian laba-rugi.
Membagikan kas yang ada sebagai pengembalian modal kepada anggota-anggota yang mempunyai
rekening modal bersaldo kredit (tidak defisit).
Contoh neraca Fa. “Teman Sejati” sebelum liquidasi per 31 desember 2017
Fa. “Teman Sejati”
Neraca
31 Desember 2017
Aktiva Pasiva (hutang & modal)
Kas ......................................................... Rp 80.000.000 Hutang Dagang ...................................... Rp 25.000.000
Piutang .................................................. Rp 20.000.000 Hutang Tn. Yunan ................................ Rp 75.000.000
Persediaan ............................................ Rp 200.000.000 Hutang Tn. Deni ................................. Rp 50.000.000
Aktiva Tetap .......................................... Rp 700.000.000 Modal Tn. Yunan ( 30% ).................... Rp 300.000.000
Modal Tn . Deni ( 20% ).................... Rp 175.000.000
Modal Tn. Rohman ( 25% )................... Rp 215.000.000
Modal Tn. Khoirul ( 25% )................... Rp 260.000.000
Jumlah Aktiva ....................................... Rp 1.000.000.000 Jumlah Pasiva ....................................... Rp 1.000.000.000
Likuidasi firma dilakukan secara berangsur yang terdiri dari tahapan sebagai berikut:
Januari 2018
Piutang berhasil ditagih sebesar Rp 15.000.000
Aktiva tetap yang Harga pokoknya Rp 250.000.000, berhasil dijual Rp 275.000.000
Maret 2018
Persediaan yang harga pokoknya Rp 180.000.000, laku dijual seharga Rp 220.000.000
Mei 2018
Sisa persediaan yang belum tertagih dihapuskan
Piutang yang belum ditagih dihapuskan
Sisa aktiva tetap laku dijual seharga Rp 390.000.000
Berdasarkan contoh diatas, dapat dibuat jurnal likuidasi Fa. “Teman Sejati” berserta perhitungannya.
• 1. likuidasi Tahap 1 ( bulan januari 2018 )
B. Diadakan pelunasan hutang-hutang firma :
A. Realisasi piutang Rp. 15.000.000
Realisasi aktiva tetap Rp. 275.000.000 Hutang dagang Rp. 25.000.000
Hutang Tn Yunan Rp. 75.000.000
jumlah kas realisasi Rp. 290.000.000
Hutang Tn Deni Rp. 50.000.000
Laba realisasi aktiva tetap Kas Rp. 150.000.000
Rp. 275.000.000 – Rp. 250.000.000 = Rp. 25.000.000
Dibagikan kepada masing-masing anngota: C. Membebankan aktiva non kas yang belum terjual
Tn Yunan = 30% × Rp. 25.000.000 = Rp. 7.500.000 dianggap sebagai Kerugian:
Tn Deni = 20% × Rp. 25.000.000 = Rp. 5.000.000 • Jumlah aktiva non kas yang ada Rp. 920.000.000
Tn Rohman = 25% × Rp. 25.000.000 = Rp. 6.250.000
• Yang telah direalisasi Rp. 265.000.000
Tn Khoirul = 25% × Rp. 25.000.000 = Rp. 6.250.000
Jumlah Rp.25.000.000 aktiva non kas yang
Modal Tn belum terjual
Modal Tn Rp. 655.000.000
Modal Tn Modal Tn
Jurnal Realisasi Tahap 1 : KerugianYunan Denidibebankan
Rp. 655.000.000 (20%) Rohman Khoirul
kepada anggota
Kas Rp. 290.000.000 (30%) (25%) (25%)
Piutang Dagang Rp. 15.000.000 Saldo 1 Jan 200.000.000 175.000.000 215.000.000 260.000.000
Aktiva Tetap Rp. 250.000.000 2017
Laba Realiasi 7.500.000 5.000.000 6.250.000 6.250.000
Modal Tn Yunan Rp. 7.500.000 1 207.500.000 180.000.000 221.250.000 266.250.000
Modal Tn Deni Rp. 5.000.000
Rugi Aktiva
Modal Tn Rohman Rp. 6.250.000 655.000.000 (196.500.000) (131.000.000) (163.750.000) (163.750.000)
Modal Tn Khoirul Rp. 6.250.000 Saldo 31 Jan 11.000.000 49.000.000 57.500.000 102.500.000
2018
D. Membagikan kas yang ada kepada anggota yang rekening modalnya bersaldo kredit dengan perhitungan sbg berikut:
Jumlah kas = Rp 80.000.000
Kas Dari Realisasi = Rp 290.000.000 2. Likuidasi Tahap II ( Bulan maret 2018 )
A. Realisasi persediaan = Rp 220.000.000
Kas yang tersedia I = Rp 370.000.000 harga pokok persediaan = Rp 180.000.000
Pelunasan Hutang = Rp 150.000.000 Laba Realisasi = Rp 40.000.000
Sisa kas = Rp 220.000.000
C. Membagikan kas yang ada sebesar Rp. 220.000.000 kepada para anggota yang mempunyai saldo modal kredit dengan
jurnal likuidasi sebagai berikut:
Modal Tn Yunan Rp. 66.000.000
Modal Tn Deni Rp. 44.000.000
Modal Tn Rohman Rp. 55.000.000
Modal Tn Khoirul Rp. 55.000.000
kas Rp. 220.000.000
3. Likuidasi Tahap III (Bulan Mei 2018)
Jurnal penghapusan & rugi realisasi sebagai berikut:
A. Piutang yang belum tertagih = Rp 5.000.000
Kas Rp 390.000.000
Persediaan yang belum terjual = Rp 20.000.000
Modal Tn Yunan Rp 25.500.000
Jumlah aktiva non kas yang dihapus = Rp 25.000.000 Modal Tn Deni Rp 17.000.000
Modal Tn Rohman Rp 21.250.000
Realisasi Aktiva Tetap = Rp 390.000.000
Modal Tn Khoirul Rp 21.250.000
HP aktiva tetap yang belum terjual = Rp 450.000.000
Persediaan Rp 20.000.000
Rugi Realisasi Aktiva =(Rp 60.000.000) Piutang Dagang Rp 5.000.000
Aktiva Tetap Rp 450.000.000
B. Membagikan kas yang ada sebesar Rp 390.000.000 kepada para anggota dengan perhitungan sebagai berikut:
Modal Tn Yunan (30%) Modal Tn Deni (20%) Modal Tn Rohman (25%) Modal Tn Khoirul (25%)
Modal Tn Yunan (30%) Modal Tn Deni (20%) Modal Tn Rohman Modal Tn Khoirul
(25%) (25%)
1. Tahap I = Rp
370.000.000 dikurangi
hutang Rp
150.000.000
Sisanya dibagikan ke
masing-masing anggota 11.000.000 49.000.000 57.500.000 102.500.000
2. Tahap II
Rp 220.000.000 66.000.000 44.000.000 55.000.000 55.000.000
3. Tahap III
Rp 390.000.000 117.000.000 78.000.000 97.500.000 97.500.000
Jumlah Kas yang akan 194.000.000 171.000.000 210.000.000 255.000.000
diterima masing2 anggota
• Untuk mengadakan perbandingan antara penggunaan likuidasi secara serentak dan likuidasi secara berangsur, dengan
menggunakan contoh diatas, akan dibuat dengan metode serentak yang akan memberikan hasil akhir yang sama dalam
jumlah kas yang diterima setiap anggota yaitu sebagai berikut:
1. Tahap realisasi akan menghasilkan kas sebesar:
- penagihan piutang, bulan januari 2017 Rp. 15.000.000
- penjualan aktiva tetap, januari 2017 Rp. 275.000.000
- penjualan persediaan, maret 2017 Rp. 220.000.000
- penjualan aktiva tetap, mei 2017 Rp. 390.000.000
Jumlah Kas dari Realisasi Rp. 900.000.000
Sedangkan nilai buku atau harga pokok dari aktiva non kas adalah sebesar
Piutang Rp 20.000.000
Persediaan Rp. 200.000.000
Aktiva Tetap Rp. 700.000.000
Jumlah Harga pokok Rp. 920.000.000
• Ternyata dalam tahap realisasi telah terjadi kerugian yaitu sebesar Rp. 920.000.000 – Rp. 900.000.000= Rp. 20.000.000
Yang akan dibebankan kepada modal para anggota sesuai perbandingan laba-rugi dengan jurnal realisasi sebagai berikut:
Kas Rp. 900.000.000
Modal Tn. Yunan Rp. 6.000.000
Modal Tn. Deni Rp. 4.000.000
Modal Tn. Rohman Rp. 5.000.000
Modal Tn. Khoirul Rp. 5.000.000
Piutang Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 200.000.000
Aktiva Tetap Rp. 700.000.000
Kas yang ada sekarang Rp. 900.000.000 + Rp. 80.000.000 = Rp. 980.000.000 akibat adanya kerugian dalam realisasi aktiva
non kas, modal akhir masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
- Modal Tn. Yunan = Rp. 200.000.000 – Rp. 6.000.000 = Rp. 194.000.000
- Modal Tn. Deni = Rp. 175.000.000 – Rp. 4.000.000 = Rp. 171.000.000
- Modal Tn. Rohman = Rp. 215.000.000 – Rp. 5.000.000 = Rp. 210.000.000
- Modal Tn. Khoirul = Rp. 260.000.000 – Rp. 5.000.000 = Rp. 255.000.000
• Ternyata jumlah pengembalian, modal atau pembayaran kepada anggota besarnya sama seperti pada metode likuidasi
berangsur.
• Adapun jurnal likuidasinya adalah sebagai berikut:
A. Jurnal Pelunasan Hutang Firma
Hutang Dagang Rp. 25.000.000
Hutang Tn. Yunan Rp. 75.000.000
Hutang Tn. Deni Rp. 50.000.000
Kas Rp. 150.000.000
B. Sisa kas yang ad adalah sebesar Rp. 980.000.000 – Rp. 150.000.000 = Rp. 830.000.000, akan didistribusikan kepada para
anggota sesuai dengan saldo modal akhirnya dengan jurnal:
Modal Tn. Yunan Rp. 194.000.000
Modal Tn. Deni Rp. 171.000.000
Modal Tn. Rohman Rp. 210.000.000
Modal Tn. Khoirul Rp. 255.000.000
Kas Rp. 830.000.000
Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak ada perbedaan dalam hasil akhir pembubaran firma baik dengan
menggunakan likuidasi secara serentak ataupun dengan menggunakan likuidasi secara berangsur dengan tanpa program
kas.
2. PEMBAGIAN KAS DENGAN PROGRAM KAS
• Berbeda dengan metode pembagian kas tanpa program kas yang telah dibahas diatas, dalam metode ini terlebih dahulu
disusun rencana prioritas pembayaran kas sehingga para anggota sudah dapat menentukan siapa yang berhak
menerima kas terlebih dahulu. Rencana prioritas pembayaran kas yang disusun sebelum proses pembubaran
berlangsung sering disebut dengan istilah “Program Kas”. Jadi sesuai dengan namanya, program kas disusun dengan
tujuan untuk menentukan prioritas atau tata-urutan pembagian kaa pada masing-masing anggota sehingga dapat
diketahui siapa yang pertama kali menerima pembagian kas, kemudian siapa yang menempati urutan kedua dan
seterusnya. Perlu diingat bahwa pembagian kas dengan program kas ini dilakukan setelah hutang atau kewajiban firma
kepada kreditur eksternal dan kreditur internal dilunasi.
• Prosedur akuntansi yang harus ditempuh untuk likuidasi berangsur dengan menggunakan program kas ini adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung kemampuan untuk menanggung rugi maksimum masing-masing anggota firma.
2. Menyusun urutan prioritas pembayaran kas kepada para anggota.
3. Membuat program pembayaran kas.
4. Melaksanakan pembagian kas atau likuidasi sesuai dengan tata urutan yang berlaku dan program kas yang telah
tersusun.