Anda di halaman 1dari 34

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

COST OF SERVICE SABHARA


POLRES SALATIGA
Deviana Harun 16.G1.0051
Brigita Ruth 16.G1.0055
Stela Kurniawan 16.G1.0059
Pilipus Alfa 16.G1.0063
Tantrianna 16.G1.0070
LATAR BELAKANG

• Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) adalah suatu lembaga


pemerintah yang bergerak di bidang keamanan Negara
• 3M yang menjadi tugas dari POLRI yaitu sebagi melindungi,
mengayomi, dan melayanani masyarakat
• POLRI juga harus memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi
masyarakat
• Satuan kepolisian sendiri dibagi menjadi :
• Kepolisian Republik Indonesia (Nasional)
• Kepolisian Daerah (Provinsi)
• Kepolisian Resor (Kota/Kabupaten)
• Kepolisian Sektor (Kecamatan)
• Polisi di bagi menjadi dua bagian yaitu Polisi Berseragam (Uniform Police) dan Polisi
tidak berseragam (Ununiform Police)
• 5 fungsi umum dalam kepolisian yaitu
• Binamitra (Polisi Berseragam)
• Samapta (Polisi Berseragam)
• Lalu Lintas (Polisi Berseragam)
• Intel (Polisi tidak berseragam)
• Reserse Kriminal (Polisi tidak berseragam)
PERUMUSAN MASALAH

BERAPA COST OF SERVICE YANG DIHASILKAN KEPOLISIAN


BAGIAN SABHARA DI POLRES SALATIGA
TUJUAN PENELITIAN

MENGETAHUI BIAYA JASA (COST OF SERVICE) YANG


DIHASILKAN KEPOLISIAN BAGIAN SABHARA DI POLRES
SALATIGA
MANFAAT PENELITIAN

1. Menambah wawasan mengenai biaya jasa (cost of service) dari kepolisian di


Indonesia, terutama untuk kepolisian bagian Sabhara di Polres Salatiga.
2. Memberikan kontribusi berupa bukti empiris mengenai biaya jasa (cost of service)
yang dihasilkan Kepolisian bagian Sabhara di Polres Salatiga.
3. Memberikan kontribusi pada pihak Universitas atau sederajat mengenai
pentingnya biaya jasa (cost of service) yang dihasilkan Kepolisian bagian Sabhara
di Polres Salatiga berupa informasi yang dapat dijadikan referensi dalam
penelitian selanjutnya.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Indra Bastian (2001:6) : “Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme teknik dan
analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga -
lembaga tinggi negara dan departemen - departemen di bawahnya, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial pada proyek - proyek kerja sama
publik dan swasta.”
• Mardiasmo (2007:14) : “Akuntansi Sektor Publik merupakan alat informasi baik bagi
pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.”
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Menurut American Accounting Association tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik
adalah untuk :
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis
atas operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya
yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana public

• Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen dan akuntabilitas
PELAYANAN PUBLIK

• Pelayanan
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : “Pelayanan adalah sebagai suatu usaha
untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.”
• Menurut Moenir (2010 : 26) : “Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan
metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
haknya.”
• Pelayanan Publik
• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 1 Nomor 25 Tahun 2009 : “Pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga dan
penduduk atas jasa, barang dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik”
• Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009 : 19) : “Pelayanan publik adalah pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap masyarakatnya guna
memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
PELAYANAN PUBLIK DAPAT DIJUAL DAN
KEGUNAAN PEMBEBANANNYA
• Beberapa pelayanan public yang dapat dibebankan tarif • Charging for services merupakan alah satu
pelayanan misalnya : sumber penerimaan bagi pemerintah daerah
1. Penyediaan air bersih. tertentu. Pemerintah memperoleh penerimaan
2. Transportasi publik. dari beberapa sumber
3. Jasa pos dan telekomunikasi. (Mardiasmo.2004. Akuntansi Sektor Publik :
4. Energi dan listrik. Penentuan Harga Pelayanan Publik), antara lain :
5. Perumahan rakyat. 1. Pajak
6. Fasilitas rekreasi (pariwisata). 2. Pembebanan langsung pada masyarakat
7. Pendidikan. (Charging for services)
8. Jalan tol. 3. Laba BUMN/BUMD
9. Irigasi. 4. Penjualan aset milik pemerintah
10. Jasa pemadaman kebakaran. 5. Hutang
11. Pelayanan kesehatan. 6. Pembiayaan defisit anggaran (Mencetak Uang)
12. Pengolahan sampah/limbah.
ANGGARAN

• Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai


selama periode waktu tertentu yang dnyatakan dalam ukuran finansial
• Penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran
• Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan akivitas dalam satuan moneter. Ada 3 aspek yang harus
tercakup dalam anggaran sektor publik :
• Aspek perencanaan
• Aspek pengendalian
• Aspek akuntabilitas publik
FUNGSI PENGANGGARAN

• Berikut adalah fungsi anggaran sektor publik


• Anggaran sebagai alat perencanaan
• Anggaran sebagai alat pengendalian
• Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal
• Anggaran sebagai alat politik
• Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
• Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
• Anggaran sebagai alat motivasi
• Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik
PENETAPAN HARGA PELAYANAN (COST OF
SERVICE PRICING THEORY)
• Cost of service pricing adalah pengaturan harga untuk layanan berdasarkan biaya
yang dikeluarkan dalam menyediakannya
• Cost of service pricing merupakan metode umum untuk menetapkan harga untuk
beberapa jenis layanan yang didanai public
• Adapun beberapa metode cost of service pricing yang dapat digunakan untuk
menghitung biaya suatu jasa, yaitu :
1. Activity based costing
2. Full costing dan variabel costing
• Menurut Buku “Akuntansi Sektor Publik : Penentuan Harga Pelayanan Publik” karangan
Dr. Mardiasmo, MBA, Ak.
“ Jika pemerintah tidak membebankan biaya pelayanan kepada konsumennya, maka pemerintah
harus memutuskan berapa beban yang pantas dan wajar atau dengan kata lain berapa harga
pelayanan yang akan ditetapkan ”

• Aturan yang biasa dipakai adalah bahwa beban (Charge) dihitung sebesar total biaya
untuk menyediakan pelayanan tersebut (Full cost recovery). Akan tetapi untuk
menghitung biaya total tersebut terdapat beberapa kesulitan, karena :
1. Kita tidak tahu secara tepat berapa biaya total (full cost) untuk menyediakan suatu pelayanan.
2. Sangat sulit mengukur jumlah yang dikonsumsi.
3. Pembebanan tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar.
SABHARA POLRES SALATIGA

• Secara umum kepolisian Sabhara di Polres Salatiga bertugas untuk :


• Pengaturan kegiatan masyarakat dan pemerintahan
• Penjagaan
• Pengawalan
• Patroli

• Memiliki tugas untuk menyelenggarakan kegiatan :


• Turjawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, Patroli)
• Dalmas (Pengendalian Masa)
• SAR (Search and Rescue)
• Bantuan Satwa (K-9)
• Sasaran pokok dari tugas preventif terhadap pelanggaran hukum dan gangguan
kamtibmas
• Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
• Meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota masyarakat yang berniat
melakukan pelanggaran hukum
• Melaksanakan tindakan represif tahap awal serta bentuk gangguan kamtibmas
• Melaksanakan penegakan hukum terbatas (Gakkumtas) contoh : tipiring dan penegakan
Perda
• Pemberdayaan dukungan satwa dalam tugas Opnal Kepolisian
• Melaksanakan Search And Resque (SAR) terbatas
FUNGSI SABHARA POLRES SALATIGA

1. Pembinaan pengemban Fungsi Sabhara Polri yang meliputi perumusan dan


pengembangan Sismet, Supervisi, Binteknis, Pelaksanaan fungsi Sabhara dan
perencanaan kebutuhan personel dan peralatan serta melaksanakan anev.
2. Menyelenggarakan pembinaan teknis, pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Harkamtibmas).
3. Pembinaan dan penyelenggaraan Fungsi Satwa (K-9).
4. Melaksanakan Kepolisian tugas umum sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan
masyarakat serta penegakkan hukum sesuai dengan fungsinya dalam rangka
Memelihata Keamaanan dan Ketertiban Masyarakat.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang kami lakukan adalah berupamencari data dari internet tentangprofesi
polisi bagian Sabhara di Polres Salatiga (kecamatan Sidomukti).
2. Objek Penelitian
Objek penelitian kelompok kami adalah biaya jasa (cost of service) bagian Sabhara di
Polres Salatiga.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan wawancara dan juga dengan menggunakan data sekunder. Data Sekunder
adalah data yang didapatkan secara tidak langsung dari subjek dan objek penelitian.
a. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kami adalah data sekunder. Data sekunder
yang kami dapat dari internet mengenai biaya yang dibutuhkan, dihasilkan,
dan dikeluarkan saat adanya penjagaan objek vital seperti Bank.
Berikut adalah data-data yang diperlukan :
Alokasi biaya tetap
Alokasi viaya variabel
Alokasi biaya semi variabel
b. Teknik Pengumpulan Data
- Studi Pustaka
Studi pustaka diperoleh dari internet dengan beberapa situs yang berkaitan
dengan penilitian kami serta arsip-arsip milik Polri itu sendiri.
- Wawancara
Wawancara dilakukan dengan salah satu anggota kepolisian bagian Sabhara di
Polres Salatiga sebagai narasumber terkait
4. Analisis
a. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
b. Alat Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Activity Based Costing sebagai analisis. Tahap-tahap
yang kami lakukan akan berbanding terbalik karena dalam penelitian ini yang
kami butuhkan berapa biaya penjagaan objek vital seperti Bank.
- Mengidentifikasikan pembebanan biaya ke aktivitas
- Mengetahui biaya yang dibebankan ke aktivitas
- Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas
- Menganalisis unit ekuivalen
JASA-JASA YANG ADA DI POLRES
SABHARA

Patroli polisi

Pengawalan polisi
JASA-JASA YANG ADA DI POLRES
SABHARA

Pengaturan masyarkat

Penjagaan
BIAYA –BIAYA TETAP

Aset tetap

Biaya gaji (perbulan )


BIAYA – BIAYA TETAP

Total biaya tetap


BIAYA VARIABEL
Fee dan Biaya Perawatan Serta Pemeliharaan
BIAYA VARIABEL

Biaya administrasi kantor


BIAYA VARIABEL

Biaya penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan adalah metode saldo menurun karena jenis aset
tetap berupa kendaraan dan komputer dianggap hanya memberikan kontribusi
maksimal di awal masa penggunaan
Khusus untuk gedung, metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis
lurus.
UNTUK MENGETAHUI UMUR EKONOMIS ASET
TERSEBUT, KAMI MENGGUNAKAN TABEL
PENGELOMPOKAN HARTA BERDASAR TARIF
PENYUSUTAN SEBAGAI BERIKUT :
BIAYA VARIABEL

Total biaya variable


BIAYA SEMI VARIABEL
UNIT EKUIVALEN

Unit ekuivalen yang akan digunakan merupakan jumlah


penduduk yang tinggal di Kecamatan Sidomukti, Kota
Salatiga
ANALISIS BIAYA JASA
KESIMPULAN
Hakikat dari pelayanan publik adalah sebuah kegiatan pemberian pelayanan
kepada masyarakat guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Sabhara
adalah unsur dari pelaksana tugas Polri yang memiliki kedudukan di bawah
kapolda langsung yang memiliki tugas dan tanggung jawab utama berupa :
- Penjagaan
- Pengawalan
- Kegiatan patroli
- Pengaturan kegiatan masyarakat dan pemerintahan

Berdasar analisis yang telah kami buat, maka dapat disimpulkan bahwa
kepolisian bagian Sabhara dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
utamanya menghasilkan biaya jasa (cost of service) sebesar Rp 26.344,00 untuk
setiap kali melayani masyarakat yang berada di Kecamatan Sidomukti, Kota
Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai