SDL Idk
SDL Idk
Penyiapan Sampel
Macam-Macam Spesimen
Fakultas Farmasi
Lanjutan...
Kelas 69
2. Cairan Serebrospinal
Warna
Cairan serebrospinal normal tidak berwarna. Adanya warna
pada cairan ini biasanya menunjukkan hal abnormal.
Xantokrom (kekuningan): perdarahan subarakhnoid,
meningitis tuberkulosis, dan neonatus normal.
Kuning: hiperbilirubinemia, hemolisis.
Oranye: hiperkarotenemia, hemolisis.
Merah muda: hemolisis.
Hijau: hiperbilirubinemia, meningitis bakterial.
Coklat: meningitis melanomatosis.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69
Hitung sel
Cairan serebrospinal normal hanya mengandung 0-5
leukosit/mm3.
Pada pasien meningitis purulen (bakterial), dapat ditemukan
jumlah sel lebih dari 100-1000 leukosit/mm3. Jumlah sel
lebih dari normal, tapi kurang dari 100, dapat ditemukan pada
meningitis viral. Penyebab jumlah sel di cairan serebrospinal
meningkat selain infeksi antara lain penyakit keganasan,
perdarahan intraserebral, dan setelah serangan kejang.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69
Protein
Protein pada cairan serebrospinal normal mengandung 18-58
mg/dL protein.
Peningkatan protein dapat terjadi akibat infeksi,
perdarahan, multiple sclerosis, dan keganasan. Sedangkan
protein yang rendah mungkin ditemukan pada bayi atau anak
berusia di bawah 2 tahun dan pada intoksikasi air.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69
Glukosa
Glukosa pada cairan serebrospinal biasanya sama dengan 2/3
kali glukosa darah orang yang bersangkutan 2-4 jam
sebelumnya. Satu-satunya penyebab peningkatan glukosa
pada cairan serebrospinal adalah diabetes melitus.
Kultur
Untuk menyingkirkan atau mengkonfirmasi diagnosis infeksi,
baik ensefalitis maupun meningitis, dapat dilakukan kultur
cairan serebrospinal terhadap beberapa mikroorganisme.
Fakultas Farmasi
Lanjutan...,
Kelas 69
3. Urin
Sampel urin dapat digunakan untuk mengetahui status fungsi
ginjal, kelainan pada saluran kemih, dan kemungkinan dapat
memberikan petanda adanya keabnormalan sistemik. Urin
dikoleksi dalam wadah bersih bebas bahan kimia, tidak steril,
dan segera dibawa ke laboratorium dalam waktu tak kurang
dari 30 menit. Bila tidak segera dianalisis, dapat disimpan
dalam refregerator, dan dianalisis dalam waktu tidak lebih 8
jam kemudian. Biasanya sampel urin perlu diberi preservasi
untuk menjaga integritas kandungan analit.
LOGO