Pembimbing:
dr. Leni Afriani dr. Tajul Keumalahayati
Obyektif Presentasi
Tinjauan
Bahan Bahasan Riset Kasus Audit
Pustaka
Presentasi dan
Cara Membahas Diskusi Email Pos
diskusi
Nama : Ny.IM, Perempuan, 28 th No.RM : 0-63-15-37
Data Pasien :
Terdaftar Sejak : 01
Telp :-
Januari 2018
Data Utama Untuk Bahan Diskusi
Riwayat Menstruasi:
Pasien pertama menstruasi pada usia 12 tahun, siklus 28 hari, teratur,
ganti pembalut 3 kali/hari .
HPHT : 23 Oktober 2017 TTP : 30 juli 2018
Status Pernikahan:
Pasien menikah 1x di usia 22 tahun
Riwayat Kehamilan:
G4P2A1 hamil 10-11 minggu, ANC 1x di bidan
Lanjutan…
Riwayat Pengobatan:
Tidak ada
Riwayat Keluarga:
Tidak diketahui
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum : Tampak lemas
Tanda Vital:
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/75 mmHg
Heart Rate : 101 x/menit, regular
Pernapasan : 20x/menit
Temperatur : 36,8 ᵒC, suhu axila
Objektif
Thoraks :
Pulmo Anterior
Inspeksi : Simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris, stem
fremitus (N/N)
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Pulmo Posterior
Inspeksi : simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : pergerakan dada simetris, stem fremitus (N/N)
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Objektif
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS 1 jari ke lateral
Perkusi : batas batas jantung
Atas : ICS II
Kanan : 2 jari lateral Linea parasternal dextra
Kiri : Linea midclavicula sinistra 1 jari lateral
Auskultasi : BJ1 > BJ2 , regular, murmur pansistolik (+)
Objektif
Abdomen
Inspeksi : tampak sedikit membesar, sesuai usia kehamilan.
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-), organomegali (-), ballotment (-)
Perkusi : timpani (+)
Ektremitas
Udem : tidak ditemukan
Deformitas : tidak di temukan
Pemeriksaan Penunjang
Hb 14,9 gr/dl
Hematokrit 42,8%
Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Etiologi
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Patofisiologi
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Mesics S. Hyperemesis Gravidarum. Am J Obstet Gynecol. 2008; p.3-17.
Jacquelyn R. Hyperemesis Gravidarum. Severe Morning Sickness; Persistent Vomiting of Pregnancy; HG. Department of pediatrics. Ebsco:
2011.p.1-5. Diunduh dari URL: http://pediatrics.med.nyu.edu/conditions-we-treat/conditions/hyperemesis-gravidarum.
Klasifikasi
Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:
Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun pada
keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran.
Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada vaginal
toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensinya lunak, pada
pemeriksaan inspekulo seviks berwarna biru.
Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan dan
kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan molahidatidosa.
Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Tatalaksana
Obat-obatan.
Apabila keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan pengobatan.
Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan
yaitu vitamin B1 dan B6, antihistamin juga dianjurkan. Pada keadaan lebih
berat diberikan antiemetik seperti prometazin (avopreg), proklorperazin, atau
mediamer B6.
Isolasi.
Dilakukan dalam kamar yang tenang, batasi pengunjung / tamu, hanya dokter
dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan
pasien mau makan. Catat cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan
makan dan minum dan selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja
gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu
dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B komplek dan
vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino
secara intra vena.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Asih DMR, Kampono N, Prihartono J. Hubungan Pajanan Infeksi Helicobater Pylori Dengan Hiperemesis Gravidarum. Journal Indonesia.
Jakarta: Dept.Obgyn FKUI. 2009 November. Vol.33.No.3;144-50.