Anda di halaman 1dari 21

Presentasi Laporan Kasus

dr. Riski Syahna

Pembimbing:
dr. Leni Afriani dr. Tajul Keumalahayati
Obyektif Presentasi

 Keilmuan Keterampilan Penyelenggaraan Tujuan Pustaka

 Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia  Bumil


Deskripsi : Wanita usia 28 tahun dengan keluhan muntah-muntah sebanyak > 10x/hari
sejak 3 hari. Saat ini sedang hamil anak ke 4.
Tujuan : Menegakkan diagnosis dan pengobatan awal yang tepat bagi pasien
Hiperemesis Gravidarum.

Tinjauan
Bahan Bahasan Riset  Kasus Audit
Pustaka

 Presentasi dan
Cara Membahas Diskusi Email Pos
diskusi
Nama : Ny.IM, Perempuan, 28 th No.RM : 0-63-15-37
Data Pasien :
Terdaftar Sejak : 01
Telp :-
Januari 2018
Data Utama Untuk Bahan Diskusi

Diagnosis / Gambaran Klinis:


• Pasien tampak lemah, bibir kering
• Muntah-muntah >10x dalam sehari, mual (+)
• Saat ini sedang hamil 2 bulan

Riwayat Menstruasi:
Pasien pertama menstruasi pada usia 12 tahun, siklus 28 hari, teratur,
ganti pembalut 3 kali/hari .
HPHT : 23 Oktober 2017 TTP : 30 juli 2018

Status Pernikahan:
Pasien menikah 1x di usia 22 tahun

Riwayat Kehamilan:
G4P2A1 hamil 10-11 minggu, ANC 1x di bidan
Lanjutan…

Riwayat Penggunaan KB:


Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun

Riwayat Pengobatan:
Tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat DM tidak ada, Riwayat HT tidak ada

Riwayat Keluarga:
Tidak diketahui

Riwayat Kebiasaan Sosial:


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga
Objektif

Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum : Tampak lemas
Tanda Vital:
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/75 mmHg
Heart Rate : 101 x/menit, regular
Pernapasan : 20x/menit
Temperatur : 36,8 ᵒC, suhu axila
Objektif

Kepala : Deformitas (-)


Mata : conj palpebral inferior pucat (-/-),
kelopak udem (-/-)
Telinga : Sekret (-), perdarahan (-), tanda peradangan (-),
Hidung : Sekret (-), perdarahan (-)
Bibir : sianosis (-)
Lidah : beslag (-)
Leher : KGB tidak teraba
Objektif

Thoraks :
Pulmo Anterior
Inspeksi : Simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris, stem
fremitus (N/N)
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)

Pulmo Posterior
Inspeksi : simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : pergerakan dada simetris, stem fremitus (N/N)
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Objektif

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS 1 jari ke lateral
Perkusi : batas batas jantung
Atas : ICS II
Kanan : 2 jari lateral Linea parasternal dextra
Kiri : Linea midclavicula sinistra 1 jari lateral
Auskultasi : BJ1 > BJ2 , regular, murmur pansistolik (+)
Objektif

Abdomen
Inspeksi : tampak sedikit membesar, sesuai usia kehamilan.
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-), organomegali (-), ballotment (-)
Perkusi : timpani (+)

Ektremitas
Udem : tidak ditemukan
Deformitas : tidak di temukan
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Darah Tanggal 02 Januari 2018


Profil Lab Hasil

Hb 14,9 gr/dl

Leukosit 9,79 x103/ul

Trombosit 270 x103/ul

Hematokrit 42,8%

Eritrosit 5,32 x106/ul

HBsAg Non reaktif


Pemeriksaan Penunjang

USG Obstetrik Tanggal 02 Januari 2018

Janin Tunggal Hidup


Intrauterine
Plasenta di bawah
Air Ketuban Cukup

Kesan: hamil 11-12 minggu, JTH, intrauterine


Diagnosis:
Hiperemesis
Gravidarum
Tatalaksana:
• Bed rest
• Anjuran untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah sedikit
namun sering
• IVFD RL : D5% + Neurobion 5000 mcg (2:1) 20 gtt/I
• Inj. Metoklopramid 10mg/12 jam
• Inj. Ranitidin 50mg/12 jam
• Sohobion 1x1 tab
Hasil
Pembelajaran

• Definisi Hiperemesis Gravidarum


• Diagnosa Hiperemesis Gravidarum
• Tatalaksana Hiperemesis Gravidarum
Defenisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah pada ibu


hamil yang cukup berat yang dialami lebih dari 5 kali sehari.
Muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur
kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya
sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan
terdapat aseton dalam urin.

Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Etiologi

Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan,


kebanyakan perempuan mampu mempertahankan kebutuhan
cairan dan nutrisi dengan diet dan simptom akan teratasi hingga
akhir trimester pertama. Etiologinya belum diketahui secara
pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat
hubungannya dengan endokrin, biokimia dan psikologis.

Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Patofisiologi

Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Mesics S. Hyperemesis Gravidarum. Am J Obstet Gynecol. 2008; p.3-17.
Jacquelyn R. Hyperemesis Gravidarum. Severe Morning Sickness; Persistent Vomiting of Pregnancy; HG. Department of pediatrics. Ebsco:
2011.p.1-5. Diunduh dari URL: http://pediatrics.med.nyu.edu/conditions-we-treat/conditions/hyperemesis-gravidarum.
Klasifikasi
Secara klinis hiperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:

Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan


dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan
lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.

Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum


dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/ menit,tekanan darah
sistolik < 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin
dalam urin, dan berat badan cepat menurun.

Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah


berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianpasienis, nistagmus, gangguan
jantung, bilirubin, dan proteinuria.

Soetjiningsih.2010.Masalah yang dialami ibu hamil trimester satu . Jakarta: EGC


Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Diagnosis
Tanda dan gejala:
• Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu
• Mual dan muntah yang sering kali dan perasaan tenggorokan kering dan haus
• Kulit dapat menjadi kering (tanda dehidrasi)
• Berat badan turun dengan cepat
• Disgeusia (pengecapan buruk dalam mulut)
• Pada keadaan yang lebih berat dapat timbul ikterus, dan gangguan saraf

Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun pada
keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran.
Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada vaginal
toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensinya lunak, pada
pemeriksaan inspekulo seviks berwarna biru.
Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan dan
kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan molahidatidosa.

Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Tatalaksana
Obat-obatan.
Apabila keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan pengobatan.
Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan
yaitu vitamin B1 dan B6, antihistamin juga dianjurkan. Pada keadaan lebih
berat diberikan antiemetik seperti prometazin (avopreg), proklorperazin, atau
mediamer B6.

Isolasi.
Dilakukan dalam kamar yang tenang, batasi pengunjung / tamu, hanya dokter
dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan
pasien mau makan. Catat cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan
makan dan minum dan selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja
gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2007. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Hal 814-818.
Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.

Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu
dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B komplek dan
vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino
secara intra vena.

Afrianto A. 2013. Hiperemesis Gravidarum. Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Asih DMR, Kampono N, Prihartono J. Hubungan Pajanan Infeksi Helicobater Pylori Dengan Hiperemesis Gravidarum. Journal Indonesia.
Jakarta: Dept.Obgyn FKUI. 2009 November. Vol.33.No.3;144-50.

Anda mungkin juga menyukai