Anda di halaman 1dari 29

Pendahuluan

Proses dalam kehidupan bergantung pada


transfer panas dan massa.
Misalkan:
– Pertukaran karbon dioksida antara daun dan
atmosfer
– Kebutuhan oksigen oleh mikroorganisme
– Pertukaran oksigen dengan karbon dioksida
pada paru-paru binatang
– Kehilangan panas secara konduksi dari
permukaan kulit binatang
Bagian penting dalam kajian ekologi
biofisika
Tujuan
Kebergantungan yang kuat antara
konduktivitas hidrolik pada potensial air
dalam dalam tanah yang tidak jenuh
diindikasikan dengan K (ψ)
Difusivitas memiliki ukuran yang sama dan
mereka memiliki kesamaan temperatur dan
ketergantungan tekanan (dapat dituliskan
dengan teori kinetik)
Transfer panas dan massa dapat
dianalogikan dengan hukum ohm dalam
bentuk makroskopik
Resistansi digunakan untuk menghitung
pertukaran panas dan massa
Konduktansi menunjukkan nilai fluks
Hukum – Hukum Transfer
Panas dan Massa:
Hukum Newton’s dari viskositas untuk
perpindahan momentum
Hukum Fluks untuk perpindahan difusi dari
material
Hukum Fourier’s untuk perpindahan panas
Hukum Darcy untuk aliran fluida ( air ) pada
medium serap ( tanah)
 Resistor Seri

rH  rH o  rH c  rH t

 Konduktor Seri

1
gH 
1 1 1
 
gH a gH c gH t
Gambar 1:
Resistor seri : resistansi dan temperatur dari inti
hewan ke udara sekitar.
Rangkaian Seri
Contoh :
Aliran panas dari inti hewan ke udara
sekitar. Resistansi aliran panas
ditunjukkan pada gambar 1. Disini Ta
adalah temperatur udara, Ts adalah
temperatur permukaan lapisan, To adalah
temperatur permukaan kulit, dan Tb adalah
temperatur inti tubuh. Resistansi
ditunjukkan oleh lapisan pembatas dari
udara, untuk lapisan, dan untuk jaringan.
 Resistor paralel
1
rv 
1 1

rvc rvs

 Konduktor paralel

g v  g vc  g vs
Contoh:
Pada penguapan air dari permukaan daun.
Air dapat menguap melalui stomata dan
secara langsung melalui kultikula daun.
Hal ini ditunjukkan secara paralel melalui
penguapan, seperti pada gambar dibawah
ini:

Konduktor dalam rangkaian paralel: penyebaran uap


yang melewati permukaan daun
Dalam kasus untuk meghitung rata-rata
dari pertukaran uap atau pertukaran kalor
laten diantara kanopi tumbuhan dan
atmosfir, atau diantara kehidupan
organisme dan lingkungan menggunakan
rumus :
(C js  C ja )
F j  g j (C js  C ja ) 
rj
Hal yang perlu diketahui :
 Konsentrasi uap pada evaporasi
permukaan
 Konsentrasi uap dari udara
 Resistansi total untuk transfer uap diantara
evaporasi permukaan dan udara
Cari rata-rata dari penguapan tumbuhan.
Asumsikan suhu kanopi adalah 30oC,
tekanan uap air adalah 1.0 kPa,
konduktansi kanopi adalah 1 mol m-2s-1,
dan lapisan pambatas konduktansi adalah
0.5 mol m-2 s-1.
Kelembaban pada evaporasi permukaan di
dalam daun adalah utamanya 1, (persamaan
(4.13), dengan ψ = -1000 J/kg ), jadi
Cvs  hrses Ts  / pa  1 4,24kPa / 101kPa  0,042mol / mol.
Konsentrasi uap Cva = 1,0 kPa/101kPa =
0,0099. Konduktansi total dari pertukaran
uap adalah kombinasi seri dari kanopi dan
konduktansi lapisan pembatas
1
gv   0,33 mol m -2 s -1
1 1

1 mol m -2 s -1 0,5 mol m -2 s -1
Penguapan yang hilang adalah
E  0,331 mol m-2s -1 (0,042  0,009)
 0,01071 mol m-2s -1  10,71 mmol m-2s -1

Kerapatan massa fluksnya adalah


mol 0.018kg 4 kg
0.0107 2   1.92  10
m s mol m2s
Untuk mendapatkan beberapa perkiraan
magnitudo dari nomor ini, jika penguapan
terus menerus dengan cara demikian
selama satu jam,
3600 s x 0,000192 kgm-2s-1 = 0,7 kg/m2
akan diuapkan. Satu adalah 1 mm
kedalaman air di atas satu meter kuadrat.
Oleh karena itu 1 kg/m2, 0.7 mm air akan
menguap dalam satu jam. Panas yang
diperlukan untuk menguapkan jumlah air
ini adalah

mol J W
E  0.0107 2  44000  471 2
m s mol m

satu joule per detik sama dengan satu watt


 Penguapan dari permukaan lahan basah adalah
serupa dengan penguapan dari suatu hasil.
 Ketika permukaan lahan basah, air potensialnya
adalah mendekati nol, dan tekanan uap di
permukaannya adalah mendekati kejenuhan.
 Bagian depan yang basah, atau ujung pada
lahan di mana mundur ke dalam lahan, dan total
(penjumlahan dari hambatan bauran melalui
lapis batas dari udara di atas lahan)
peningkatan-peningkatan
 Satu cm lapisan tebal dari lahan yang kering
mempunyai suatu konduktansi yang bersifat
memencar untuk uap air kira-kira 0,03 mol m-2 s-1
Berapakah tingkat evaporasi dari suatu
lahan lembab yang mempunyai ketebalan
sebesar 5 cm pada lapisan tanah kering?
Asumsikan suhu permukaan yang sama
dan kondisi-kondisi tekanan uap air udara
seperti pada contoh yang sebelumnya.
 Konduktansi tanah adalah 0.03 mol mֿ² sֿ¹/5 =
0.006 mol mֿ² sֿ¹
 Asumsikan bahwa suhu dari lahan yang basah
di bawah lapisan yang kering adalah 30˚C,
sama seperti di dalam contoh yang
sebelumnya
 Hitung fluks uap air seperti contoh yang
sebelumnya, tetapi dengan konduktansi lahan
secara urut dengan konduktansi lapis batas.
Konduktansi keseluruhan uap air adalah
0.0059 mol mֿ² sֿ¹, dan tingkat evaporasinya
adalah
E = 0.0059 mol mֿ² sֿ¹ (0.042-0.0099) = 0.2 mmol mֿ² sֿ¹
Contoh 3:
Cari konduktansi uap air (lapis batas kulit
lebih) dari suatu kentang, ketika menuju 12
jam pada ruang kerja laboratorium dan
kehilangan 3 g air. Suhu Ubi dan
laboratorium adalah 22˚C, dan kelembaban
laboratorium adalah 0.53. Luas permukaan
dari kentang itu adalah 310 cm².
Penyelesaian:
(C js  C ja )
Berdasarkan persamaan F j  g j (C js  C ja ) 
rj

maka didapat persamaan konduktansi :


E
gv 
Cvs  Cva

Nilai evaporasinya adalah


3g 1 jam 1mol
 
massa yang hilang 12 jam 3600s 18 g mol
E   0.000124 2
luas  waktu 1m 2
ms
310cm 2

1002 cm 2
Berdasarkan tabel A.3, tekanan uap jenuh
pada suhu 22˚C adalah 2.64 kPa. Dari bab
3, perbedaan fraksi molnya adalah
es Ta  1  hr  2.64 kPa 1  0.53 mol
Cvs  Cva    0.012
Pa 101 kPa mol

Konduktansinya adalah
mol
0.00124 2
m s mmol
gv   10.3
mol m2s
0.012
mol
Contoh 4:
Angin dengan kelembaban yang
hangat dapat secara cepat melelehkan
substansi bagian dalam dari salju.
Perpindahan kalor ke salju dapat
dideteksi dengan baik. Bandingkan
kalor laten dan fluks kalor yang pantas
pada salju yang mengapung dari udara
jenuh pada suhu 5˚C, jika konduktansi
lapis batas adalah 1 mol mֿ² sֿ¹!
Penyelesaian
Dari tabel A.3, tekanan uap jenuh pada 5˚C
adalah 0.87 kPa, dan pada 0˚C (suhu
permukaan dari pelelehan salju) adalah
0.61 kPa. Kerapatan fluks kalor yang
pantas adalah

 1 2 0C  5C   147 2


J mol W
H  29.3
mol C ms m
Kalor laten dari penguapan dikalikan
dengan persamaan
(C js  C ja )
F j  g j (C js  C ja ) 
rj

Maka didapat kerapatan fluks kalor laten :

J mol  0.61kPa  0.87kPa  W


E  44000 1 2    114 2
mol m s  101kPa  m
Tanda negatif menunjukkan bahwa fluks
tersebut adalah untuk permukaan

Total fluks kalor untuk permukaan adalah


261 W/m²

Hal yang menarik tentang perhitungan ini


yaitu bahwa fluks kalor laten hampir
setengah dari total.
Contoh 5:
Seseorang mempunyai sleeping bag yang
konduktansi termalnya sebesar 0.05 mol mֿ² sֿ¹.
Daya hantar panas orang tersebut ketika
sedang tidur adalah sekitar 0.5 mol mֿ² sֿ¹.
Perpindahan panas melalui lingkungan dengan
radiasi dan konveksi. Daya hantar konveksinya
adalah 0.25 mol mֿ² sֿ¹ dan daya hantar
radiasinya adalah 0.1 mol mֿ² sֿ¹. Berapa
temperatur terdingin dari sleeping bag yang
dapat digunakan ketika seseorang memiliki
metabolis rata-rata 50 W/m² dan temperatur
badannya 30˚C?
Penyelesaian:
Jaringan konduktor dari sleeping bag dan
lingkungan ditunjukkan pada diagram
persamaan (6.10) dan (6.11) dapat digunakan
untuk menghitung konduktansi total.
Konduktansi keseluruhannya adalah

1
gH   0.04 mol m  2 s 1
1 1 1
 
0.25  0.1 0.05 0.5

Anda mungkin juga menyukai