Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 6

• Swidy F. A Mulik (16080100056) PLENO MODUL


• Maria Y. R Saryono (1608010057)
3
• Verentika Putri Tanof (1608010058)

• Gary Efraim Girsang (1608010059)


SAKIT PERUT
• Rezki M. Nafi (1608010060) MENDADAK
• Jessica Allo (1608010061) PINGGANG
• Balthasar K. Manek (1608010062)

• Wiliam Lie (1608010063)


BAGIAN KANAN
• Maria Ch. W Bunganaen
(1608010064)
Skenario
• Seorang ibu 35 tahun,
datang ke RS dengan
keluhan sakit perut di
daerah pinggang kanan
dan menjalar sampai ke
bawah , 5 jam yang lalu,
sakit bersifat hilang timbul.
Penderita merasa mual
tapi tidak sampai muntah,
tidak ada demam.
Pembagian regio abdomen
ANATOMI
Ren
• Letak
• Ruang posterior Cavum abdominis (retro
peritoneal)  spatium retroperitoneale
• Lateral columna vertebra
• Vertebra T.XII – Vertebra L.III
• Ren dextra ½ vertebra lebih rendah dari
ren sinistra (ada hepar di dextra)
Vaskularisasi
Batu Saluran Kemih
Mekanisme Nyeri menjalar ke bawah

Spasme
Batu menyumbat Peregangan
&hiperperistaltik N.Splanchnicus
ureter-pelvis parenkim
otot halus kalises

Medulla Traktus Rangsangan


Medulla spinalis
oblongata Spinotalamikus nervus L1 &L2

Penerimaan
sensasi nyeri Nyeri
Mengapa Nyeri Hilang Timbul?

• Nyeri yang timbul bersifat hilang timbul terjadi


karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises
ataupun ureter yang meningkat dalam usaha
untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih.
Peningkatan peristaltik itu menyebabkan tekanan
intraluminalnya meningkat sehingga terjadi
peregangan dari terminal saraf yang
memberikan sensasi nyeri.
Mekanisme Mual Tapi Tidak Terjadi Muntah

Hiperspamse
Ureter

Refleks Spasme dari


Renointerstinal Pylorus

Terjadi paralitik
dan tertahan
makanan

CTZ
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kata kunci Nefrolitiasis vesicolitiasis Ureterolitiasis

Ibu 35 tahun + + +

Nyeri perut di daerah + - +


pinggang kanan 5 jam
yang lalu

Nyeri perut menjalar - + +


sampai ke bawah

Nyeri hilang timbul + +/- +

Terjadi mual tapi tidak + - +


muntah

Tidak ada demam + + +


Urolithiasis
• Epidemiologi : Laki-laki : Perempuan = 3:1
• Faktor intrinsik :
• Genetik
• Umur
• Jenis kelamin

• Faktor ekstrinsik :
• Geografi
• Water intake
• Diet
• Occupation
• Stress
• Iklim dan musim
Etiologi
1. Faktor intrinsik

• Herediter (keturunan)

• Umur

• Jenis kelamin

2. Faktor Ekstrinsik

• Geografi : Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
sedangkan daerah Bantu di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih

• Iklim dan temperatur

• Asupan air : Kurangnya air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yangdikonsumsi,dapat
meningkatkan insiden batu saluran kemih.

• Diet : Diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih

• Pekerjaan : Penyakit ini paling sering dijumpai pada orang yang perkerjaannya banyak duduk
atau kurang aktivitas atau sedentary life.
Manifestasi Klinik

nefrolithiasis ureterolithiasis vesicolithiasis

Nyeri dan pegal di daerah Nyeri menjalar ke bagian Nyeri pada akhir miksi dan
pinggang bawah dan depan refered pain menuju ujung
abdomen, regio inguinal penis, skrotum, perineum,
hingga kemaluan pinggang sampai kaki
Hematuria (urin berwarna Anemia dan gross hematuria hematuria
coklat tua)

Kencing panas dan Nyeri hilang timbul Perasaan tidak nyaman saat
miksi
nyeri
Adanya nyeri tekan Nyeri ketok pada daerah Kencing berhenti tiba-tiba
kostovertebra kemudian lancar kembali
pada daerah ginjal dengan perubahan posisi
tubuh

Mual dan muntah Perut kembung, mual, muntah Enuresis nokturnal (anak)
sering hadir
Demam jarang Demam dan penurunan BB
Anamnesis

1. Identitas pasien
2. Keluhan pasien : nyeri BAK, onset,
berdarah atau tidak, sering terbangun
malam hari untuk berkemih, rasa tidak
puas setelah berkemih, nyeri menjalar,
gejala sistemik (mual muntah demam dll)
3. Riwayat penyakit dahulu, keluarga,
pengobatan
4. Kebiasaan (makanan, minuman, posisi
tubuh) dan pekerjaan
Inspeksi : Diperhatikan Palpasi : Palpasi bimanual

Pemeriksaan
pembesaran asimetris untuk menilai apakah
pada pinggang/abdomen terdapat hidronefrosis atau
atas tidak
Fisik

Perkusi : Melakukan Auskultasi : Apakah


pengetokan ginjal pada terdapat suara bruit atau
CVA apakah terdapat tidak
nyeri ketok atau tidak
Pemeriksaan Penunjang

Urinalisis : Pemeriksaan Pemeriksaan


makroskopis, darah : darah radiologi : foto
kimiawi, rutin dan faal polos abdomen,
mikroskopis ginjal BNO IVP, USG
Tatalaksana
JENIS BATU FAKTOR PENYEBAB JENIS OBAT/TINDAKAN MEKANISME KERJA OBAT
TIMBULNYA BATU

Kalsium Hiperkalsiuri absorntif Natrium selulosa fosfat Mengikat Ca dlm usus 


absorbsi ↓
Thiazide ↑ reabsorbsi Ca di tubulus
Orthofosfat ↓ sintesa vitamin D
↑ urine inhibitor
Hiperkalsiuri renal Thiazide ↑ reabsorbsi Ca di tubulus
Hiperkalsiuri resorptif Paratiroidektomi ↓ resorpsi Ca di tulang
Hipositraturi Potasium sitrat ↑ pH ↑ sitrat ↓ Ca urine
Hipomagnesiuri Magnesium sitrat ↑ Mg urine
Hiperurikosuri Allopurinol ↓ urat
Potasium alkali ↑ pH
Hiperoksaluria Allopurinol ↓ urat
Pyridoxin
Kalsium suplemen
MAP Infeksi Antibiotika Eradikasi infeksi
AHA (amino hydroxamic Urease inhibitor
acid)
Urat Dehidrasi Hidrasi cukup ↑ pH
(pH urine ↓ ) Potasium Alkali (Nat Bik) ↓ urat
Hiperurikosuri Allopurinol
Pencegahan

1. Hindari dehidrasi (minum cukup)


2. Diet rendah purin dan oksalat atau komponen
pembentuk batu lainnya
3. Aktivitas harian yang cukup (berolahraga atau
banyak bergerak)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai