Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR

Oleh Kelompok
RUSIYADI HANDAYANI (858274553)
JAMIAH (858274704)
NURHASANAH (858274965)
RATIH PURNAMASARI (858274689)
KHAFIZHAH (858274499)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap kegiatan belajar harus diketahui sejauh mana proses
belajar tersebut telah memberikan nilai tambah bagi
kemampuan siswa. Salah satu cara untuk melihat peningkatan
kemampuan tersebut adalah dengan melakukan tes. Tes sebagai
alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa
dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes
tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).
B. RUMUSAN MASALAH
• Bagai mana keunggulan tes objektif dan tes uraian
• Bagai mana kelemahan tes objektif dan tes uraian
• Bagai mana jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil
belajar
• Bagai mana menulis tes yang baik
• Bagai mana factor factor yang harus diperhatikan
dalam penyusunan perencanaan tes
C. TUJUAN
• Untuk mengetahui keunggulan tes objektif dan tes uraian
• Untuk mengetahui kelemahan tes objektif dan tes uraian
• Untuk mengetahui jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil
belajar
• Untuk mengetahui cara menulis tes yang baik
• Untuk mengetahui factor factor yang harus diperhatikan dalam
penyusunan perencanaan tes
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN TES
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes hasil
belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas
yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan
tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa.
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan dari tes bentuk essai (Arikunto, 2003:164).
Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang
benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan,
memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk
menilai kemampuan peserta didik yang mununtut proses mental yang
tidak begitu tunggi seperti kemampuan mengingat kembali,
kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan
mengaplikasikan prinsip-prinsip.
Tes bentuk uraian adalah tes yang menuntut peserta didik untuk
menguraikan, mengorganisasikan, dan menyatakan jawaban dengan
kata-katanya sendiri dalam bentuk teknik dan gaya yang berbeda
antara satu dan lainnya. Tes bentuk uraian merupakan tes yang
pertama kali ada. Bentuk uraian ini dapat digunakan untuk
mengukur kegiatan belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES OBJEKTIF DAN TES
URAIAN
A. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES OBJEKTIF
Keunggulan tes objektif
• Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan
sedang.
• Dengan menggunakan tes objektif mata semua atau sebagian besar materi yang telah
diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
• Dengan dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat
dilakukan dengan cepat tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir
soal sudah jelas dan pasti.
• Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan
analisis butir soal.
• Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes objektif
khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat kesukaran butir soal
hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban.
• Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.
Kelemahan tes objektif
•Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah.
•Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar dari pada membuat pertanyaan tes
uraian.
•Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
•Siswa tidak dapat mengorganisasikan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk
setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.
Berbagai upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan
kelemahan tes objektif antara lain sebagai berikut.
1. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses
berpikir rendah caranya adalah membuat soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi soal.
Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
2. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal adalah dengan cara menguasai
materi yang baik dan latihan membuat soal yang terus-menerus maka Masalah ini tidak akan
menjadi hambatan lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan diujikan sebaiknya tidak
dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan butir soal.
3. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan membaca
dan menerka, caranya adalah dengan menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah
penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan.
4. Dengan tes objektif siswa tidak dapat mengemukakan ide yang sendiri tetapi harus
mengikuti ide orang lain dalam hal ini ide penulisan. Caranya adalah dengan menggunakan
tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil belajar.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES URAIAN

Keunggulan tes uraian


1. Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi.
2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat
diukur dengan tes objektif.
3. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian untuk satu waktu ujian
lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
kelemahan dari tes hasil belajar bentuk uraian
1. Materi yang dicakup tidak luas
2. Cara mengoreksi jawaban soal tes uraian cukup sulit dan diperlukan waktu yang
lama.
JENIS TES YANG TEPAT UNTUK MENGUKUR HASIL
BELAJAR
A. TES OBJEKTIF
• Bentuk Tes Benar Salah (True-False Test)
• Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
• Menjodohkan (Matching Test)

B. TES URAIAN
Tes uraian terbuka (Extended respons question)
Tes uraian terbatas (Restricted respons question).
PENYUSUNAN PERENCANAAN TES
1. Pemulihan sampel materi yang akan diujikan hendaknya dilakukan
dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Jenis tes yang akan digunakan berhubungan erat dengan jumlah
sampel materi yang akan diukur, tingkat kognitif yang akan diukur,
jumlah peserta tes, serta jumlah soal yang akan dibuat
3. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin diuji. Setiap mata pelajaran
mempunyai penekanan kemampuan yang berbeda dalam
mengembangkan proses berfikir siswa.
4. Ragam tes yang digunakan
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal
6. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian
7. Jumlah butir soal.

Anda mungkin juga menyukai