Anda di halaman 1dari 12

LAUTAN DAN IKLIM

Abdul Wahid,S.Si.,M.Si
Jurusan Fisika FST Undana
Pengantar
• Kemampuan manusia untuk menduduki dan
memanfaatkan bumi sangat dipengaruhi oleh tempat dan
iklim begitu besar.
• Daerah kutub yang dingin dan ganas tidak cocok untuk
pertanian
• Daerah padang pasir yg luas kemungkinan besar subur
yang terletak dibenua Asia, Afrika, dan Australia, daerah
curah hujan yang cukup.
• Angin juga merupakan faktor penentu iklim.
• Iklim bergantung pada hubungan yang kompleks antara
darat, laut dan atmosfer
• Pada bagian ini akan dibahas tiga faktor yang
mempengaruhi suhu, curah hujan dan angin
Suhu dan Perpindahan Panas
• Daratan kapasitasnya tidak sama dengan air dalam
menyimpan panas, akibatnya lebih cepat bereaksi menjadi
panas menerima radiasi matahari daripada lautan.
• Daratan juga cepat menjadi dingin pada waktu tidak ada
Insolation (pemanasan sinar matahari yang diterima oleh
permukaan bumi)
• Akibatnya terjadi perbedaan suhu antara darat dan laut.
• Suhu dilautan berkisan antara -1,87 oC (Kutub) sampai
maksimun sekitar 42 oC (perairan dangkal).
• Kisaran suhu daratan paling rendah -68 oC (Siberia/1892)
dan paling tinggi 58 oC (Libia/1922)
Suhu dan Perpindahan Panas
• Perpindahan panas juga terjadi antara udara,
lautan dan daratan, sehingga mempengaruhi nilai
tekanan atmosfer di daerah tertentu dan
sekitarnya.
• Udara cenderung mangalir dari daerah tekanan
atmosfer tinggi ke tekanan rendah.
• Angin-angin akan mengalami perubahan arah
pada waktu siang dan malam hari, hal ini
desebabkan oleh perbedaan pemanasan pada
laut dan daratan
• Angin darat dan angin laut
Tekanan Udara dan Angin
• Angin sangat menentukan terjadinya gelombang
dan arus dipermukaan laut.
• Angin disebabkan oleh perbedaan tekanan yang
merupakan hasil dari pengaruh ketidak
seimbangan pemanasan sinar matahari terhadap
daerah yang berbeda di permukaan bumi.
• Hal ini menyebabkan naiknya sejumlah besar
massa udara sehingga timbul sifat khusus yatu
daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah.
Tekanan Udara dan Angin
• Contoh massa udara tekanan tinggi dibentuk di atas
daerah-daerah kutub, sedangkan massa udara tekanan
rendah kering dan panas terkumpul di daeran subtropik,
massa udara ini bergerak dan terseret aliran angin yang
ditimbulkan adanya perubahan dan variasi iklim setempat.
• Massa udara tekanan tinggi (anty-cyclones) udara yang
beredar di dalamnya bergerak berlawanan arah jarum jam
pada bagian belahan bumi sebelah selatan, sedangkan
bagian bumi utara berputar searah jarum jam
• Massa udara tekana rendah (cyclones) , udara yang beredar
di dalamnya bergerak searah jarum jam bahagian bumi
selatan, dan berlawanan arah di belahan bumI utara
Tiga sistem angin utama
1. Angin terletak antara 0o dan 30o yang dikenal sebagai Trade Winds,
bertiup dari arah timur ke barat.
2. Angin terletak pada lintang antara 30o dan 60o, bertiup dari barat ke
timur
3. Angin yang terletak di daerah kutub antara 60o sampai ke kutub,
umumnya bertiup arah timur ke barat

Kiri: Tekanan atmosfer dunia. Area bertekanan tinggi ditandai


dengan titik-titik hitam. Kanan: Sistem angin utama dunia.
Daerah tropik adalah daerah yang relatif tenang
Angin Monsoon, di Indonesia
• Pola angin yang berperan di Indonesia adalah angin
musim (angin Monsoon), bertiup ke arah tertentu pada
suatu periode dan periode berikutnya ke arah yang
berlawanan.
• Posisi Indonesia antara benua Asia dan Australia
membuatnya tempat yang ideal berkembangnya angin
musim
• Musim Barat : Desember, Januari dan Februari angin
berhembus dari Asia menuju Australia, curah hujan
tinggi
• Musim Timur : Juni, Juli. Agustus, angin berhembus
dari Australia menuju ke Asia curah hujan rendah
CURAH HUJAN DAN SIKLUS AIR
• Komposisi air di bumi : 97,3%, dari lautan, 2,75 daratan
dan 0,01 berupa uap air.
• Walaupun jumlah air di atmosfer kecil, perananya
penting sebagi dasar terbentuknya hujan.
• Hilangnya air dari laut akibat penguapan ke atmosfer
selalu terjadi secara seimbang dengan besarnya curah
hujan melalui proses Hydrologic Cycle.
• Siklus hidrologi merupakan sirkulasi air yeng kontinu
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui
proses kondensasi, presipitasi, evavorasi dan
transpirasi
Siklus hidrologi (Sumber: climatescience.gov). Siklus hidrologi juga melibatkan batuan
ataupun sistem yang lain.
Gerakan siklus hidrologi secara kontinu
dalam tiga proses berbeda
1. Evavorasi/Transpirasi, air yang ada di laut darat, sungai tanaman
dll, akan menguap ke angkasa (atmosfer) kemudian menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) akan menjadi bintik air
selanjutnya turun (precipitation) dlm bentuk hujan, salju, es.
2. Infiltrasi (perkolasi kedalam tanah), air bergerak kedalam tanah
melalui celah/pori tanah batuan dan menuju muka air tanah. Air
dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horisontal di bawah permukaan tanah hingga air tsb
memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan, air bergerak di atas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama atau danau makin landai lahan dan makin
sedikit pori tanah maka aliran permukaan semakin besar. Sungai-
sungai bergabung satu sama lain membentuk sungai utama yang
membawa air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju ke
laut
Pola curah hujan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai