Anda di halaman 1dari 24

PENYUSUNAN DOKUMEN

PROGRAM PROTEKSI DAN


KESELAMATAN RADIASI

Grace Esterina

Perizinan Fasilitas Kesehatan BAPETEN


Sistematika penyusunan

1. Penomoran dokumen
2. Lembar pengesahan
3. Lembar pernyataan kebijakan
4. Daftar isi
5. Pembahasan tiap bab (Bab I – Bab V) 
Perka 8/2011
6. Kesimpulan
7. Acuan/Daftar Pustaka
8. Lampiran
2
Pembahasan tiap Bab
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Definisi
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
2.1. Struktur Organisasi
2.2. Tanggung Jawab
2.3. Pelatihan
BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN
PENUNJANG, DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
3.1. Deskripsi Fasilitas
3.2. Deskripsi pesawat sinar-X dan Peralatan Penunjang
3.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja
3.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi
3
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
4.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal
4.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X
4.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil
4.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien
4.1.4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping
Pasien
4.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN


5.1. Keadaan Operasi Normal
5.2. Keadaan Darurat

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Definisi

5
Latar Belakang

Pada sub bagian ini tuliskan secara singkat hal-hal


sbb:
1.Deskripsi singkat proses produksi/ bisnis
perusahaan
2.Manfaat penggunaan peralatan SRP
3.Potensi penerimaan dosis pada pekerja dan
publik.
4.Perlunya komitmen Pemegang Izin unt
mengendalikan risiko tsb.

6
Tujuan
Pada sub bab ini tuliskan secara singkat tujuan penyusunan Program
Proteksi Radiasi, antara lain:
1.Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan
penunjang, dan perlengkapan proteksi
2.Memastikan bahwa proteksi dan keselamatan radiasi di fasilitas
terpenuhi dan dapat direview atau dikaji ulang sesuai dengan
pemanfaatannya
3.Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik dan intervensional dapat
memenuhi prinsip-prinsip keselamatan radiasi
4.Menunjukkan tanggung jawab PI

7
Ruang Lingkup dan Definisi
Ruang Lingkup
Pada sub bab ini tuliskan ruang lingkup Program Proteksi
Radiasi secara singkat, seperti Ruang lingkup Program ini
meliputi Proteksi terhadap Personil dan Publik serta
Keselamatan peralatan Sumber Radiasi Pengion

Definisi
Pada sub bab ini tuliskan definisi-definisi yang berlaku
dalam keseluruhan dokumen Program Proteksi Radiasi

8
BAB II

PENYELENGGARA PROTEKSI DAN


KESELAMATAN RADIASI
2.1. Struktur Organisasi
2.2. Tanggung Jawab
2.3. Pelatihan

9
BAB II
Struktur Organisasi
• Dibuatkan struktur organisasi penyelenggara proteksi dan kesrad
• Data personil sesuai struktur organisasi

Tanggung Jawab
Diuraikan tanggung jawab masing-masing personil

Pelatihan
Diuraikan komitmen pimpinan untuk menyelenggarakan pelatihan
secara berkala

10
BAB III

DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X


DAN PERALATAN PENUNJANG, DAN
PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
3.1. Deskripsi Fasilitas
3.2. Deskripsi pesawat sinar-X dan Peralatan
Penunjang
3.3. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja
3.4. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi

11
Deskripsi Fasilitas

• Diuraikan ruangan fasilitas secara rinci


disertai dengan denah ruangan, ukuran
ruangan, penggunaan ruang sekitar,
material penahan radiasi, posisi
penempatan setiap pesawat sinar-X

12
Deskripsi pesawat sinar-X dan
Peralatan Penunjang

Diuraikan mengenai:
• Data seluruh pesawat sinar-X minimal
meliputi data pesawat dan data tabung,
data izin (jika ada)
• Perlengkapan proteksi di ruangan (lampu
dan tanda bahaya radiasi)

13
Pembagian Daerah Kerja

• Diuraikan mengenai daerah pengendalian


dan daerah supervisi
• Cara mengendalikan supaya non pekerja
radiasi tidak memasuki daerah
pengendalian
• Menandai dan membatasi daerah
pengendalian dan daerah supervisi

14
Perlengkapan Proteksi Radiasi

• Diuraikan mengenai data perlengkapan


proteksi radiasi yang dimiliki (nama dan
jumlah)
• Perlengkapan meliputi: TLD, apron, tabir
mobile, sarung tangan Pb, dosimeter
saku, pelindung thyroid, pelindung
gonad/ovarium,kacamata Pb

15
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
4.1. Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal
4.1.1. Pengoperasian Pesawat Sinar-X
4.1.2. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil
4.1.3. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien
4.1.4. Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping
Pasien
4.2. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

16
Proteksi dan Keselamatan Radiasi
dalam Operasi Normal
Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X
• PI menetapkan prosedur pengoperasian setiap pesawat sinar-X
secara jelas dan mudah dipahami dan menempatkannya di sekitar
pesawat untuk dapat digunakan oleh petugas yang kompeten
• Prosedur pengoperasian pesawat tidak hanya meliputi cara
menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan pesawat, tetapi
juga faktor eksposi
• Dituliskan daftar prosedur operasi untuk setiap jenis pesawat

17
Proteksi dan Keselamatan Radiasi
dalam Operasi Normal
Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil
• Diuraikan mengenai prosedur penggunaan peralatan proteksi
radiasi untuk personil, mis;
Prosedur penempatan TLD, penggunaan tabir mobile, dll
Saat pengoperasian pesawat fluoroskopi dan intervensional,
pekerja mengenakan apron, sarung tangan, dan dosimeter
perorangan baca langsung yang terkalibrasi
• Pencatatan nilai dosis personil dalam bentuk logbook untuk
mengetahui apakah NBD tercapai atau tidak
• Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi (sebelum
bekerja, selama bekerja, saat berhenti)

18
Proteksi dan Keselamatan Radiasi
dalam Operasi Normal
Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien
• Menguraikan bahwa paparan medik pasien serendah mungkin namun
dapat menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca
• Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan dengan cara:
 Pelayanan diberikan oleh petugas profesional
 Menyediakan prosedur pengoperasian pesawat yang jelas dan mudah
dipahami
 Mengatur luas lapangan radiasi fokus pada bagian yang diperiksa
 Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi
 Melakukan Uji Kesesuaian pesawat secara berkala

Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien


• Pendamping pasien diharuskan menggunakan apron untuk meminimalkan
paparan radiasi yang diterimanya

19
Proteksi dan Keselamatan Radiasi
dalam Operasi Normal
Prosedur Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
• Diuraikan mengenai potensi keadaan darurat
• Disusun prosedur penanggulangannya

20
BAB V

REKAMAN DAN LAPORAN


5.1. Keadaan Operasi Normal
5.2. Keadaan Darurat

21
Keadaan Operasi Normal
• PI mengendalikan dan mencantumkan rekaman terkait program
proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin semua rekaman
lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan
digunakan.
• Rekamanmeliputi:
 data inventarisasi pesawat sinar-X
 catatan dosis yang diterima personil setiap bulan
 hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan
lingkungan
 sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X
 kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung
 hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi
 penggantian komponen pesawat sinar-X
 salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi
 hasil pemantauan kesehatan pesonil 22
Keadaan Darurat

Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke


BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui
telepon, faksimili, atau secara langsung.
Jika terjadi kedaruratan, laporan secara
tertulis akan disampaikan lengkap sesuai
kronologi ke BAPETEN paling lambat 3
(tiga) hari setelah laporan awal

23
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai