Anda di halaman 1dari 34

EKONOMI TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
UNTUK KALANGAN SENDIRI

Aliran Kas
(Cash Flow)
Konsep Waktu Analisis Titik Pulang Analisa Manfaat Biaya
Uang (Time Value Pokok Dan Biaya ( Benefit Cost
of Money) Terkecil Analysis )

Benefit Cost DEPRESIASI


Konsep Internal
Ratio Analysis
Rate Of Return
(B/C Ratio)) INFLASI
TUJUAN INSTRUKSIAONAL UMUM

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN


MAHASISWA MAMPU:

 Menjelaskan tentang konsep dasar, teori, rumus, dan teknik-


teknik analisi system produksi (pengorperasian system
/peralatan/mesin),produk, dan jasa
 Mampu melakukan evaluasi kelayakan dari beberapa proposal
teknik dalam kaitannya dengan dimensi nilai (worth) dan biaya
/ ongkos (cost)
 Mampu membuat suatu keputusan ekonomi dan memahami
resiko/ dampak ekonomi dari suatu permasalahan aplikasi
teknik (engineering application) di suatu industry
TUJUAN INSTRUKSIAONAL KHUSUS :

1. Memahami konsep dimensi fisik dan ekonomi dari suatu system


keteknikan
2. Memahami konsep ekonomi dan biaya
3. Mengerti rumus bunga
4. Mengerti konsep ekuivalensi ekonomi
5. Mengerti beberapa model dasar untuk melakukan perbandingan
alternative
6. Mampu membuat keputusan ekonomi dari beberapa alternative
7. Mampua mengevaluasi alternative penggantian
8. Mampu mengevaluasi yang terkait dengan factor pajak
9. Mampu mengevaluasi Kelayakan Investasi
10. Mampu mengevaluasi yang terkait dengan factor depresi
4
Analisia ekonomi teknik adalah beberapa metode yang
digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif mana
yang harus dipilih secara sistematis, sesuai dengan
kondisi - kondisi tertentu. Pengertian-pengertian dasar
ekonomi yang banyak di gunakan disini adalah aliran kas
(cash flow), pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value
of money), ekuivalensi (equivalence), suku bunga majemuk,
suku bunga nominal dan efektif. Pemahaman pengertian-
pengertian tersebut sangat bermanfaat dalam mempelajari
ekonomi teknik. Metode-metode yang banyak digunakan
oleh para ahli teknik dapat di kelompokkan sebagai berikut:
nilai uang sekarang (present worth), biaya tahunan /
periode (annual cost), suku bunga investasi (rate of return)
dan pemanfaatan biaya (benefit cost ratio)
Aliran Kas (Cash Flow)

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan
pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan
kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau
penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Pada umumnya langkah pertama dalam menganalisis masalah
ekonomi adalah membuat tabel aliran kas, sehingga dari tabel tersebut
dapat di ketahui perkembangan uang sesuai dengan waktu

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas
yaitu :
Aliran Kas (Cash Flow)

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash
inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain
Aliran Kas (Cash Flow)

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri
dari:

• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya


pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-
lain.
Cntoh Soal

Misal seseorang membeli mobil baru seharga Rp.


15.000.000,-. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan pada
akhir tahun pertama adalah Rp. 800.000,-, pada akhir tahun
kedua Rp.900.000,-; pada akhir tahun ketiga Rp. 1.100.000,-
dan pada akhir tahun keempat Rp.1.200.000,-. karena biaya
pengoperasian dan pemeliharaan tiap tahun cenderung
meningkat maka pemilik mobil tersebut ingin menjual
mobilnya pada akhir tahun keempat seharga Rp. 6.000.000,-

Dari data di atas dibuat tabel aliran kas sebagai


berikut
Dari data di atas dibuat tabel aliran kas sebagai berikut
Keterangan Tahun Aliran Kas
Permulaan thn pertama 0 - Rp. 15.000.000,-
Akhir thn pertama 1 - Rp. 800.000,-
Akhir thn kedua 2 - Rp. 900.000,-
Akhir thn ketiga 3 - Rp. 1.100.000,-
- Rp. 1.200.000,-
Akhir thn keempat 4
+ Rp. 6.000.000,-

900.000 1.100.000 1.200.000


15.000.000 800.000

6.000.000

0 1 2 3 4
Penggolongan Cash Flow

• Initial Cashflow merupakan aliran kas yang berhubungan dengan


pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi.
Cashflow ini misalnya harga perolehan pembelian tanah,
pembangunan pabrik, pembelian mesin, perbaikan mesin dan
investasi aktiva tetap lainnya.

• Jika kita melakukan investasi pembelian mesin pabrik maka yang


termasuk Capital Outlays atau Cash outflow antara lain harga
pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik
nama (jika ada) dan biaya lain yang harus dikeluarkan mesin
tersebut sampai mesin tersebut siap dioperasikan serta termasuk
juga kebutuhan dana yang akan digunakan untuk modal kerja

11
• Operational Cashflow merupakan aliran kas yang terjadi selama umur
investasi atau merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk
menutup investasi. Operational cashflow biasanya diterima setiap tahun
selama usia investasi dan berupa aliran kas masuk bersih atau berasal
dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan. Aliran kas operasi sering disebut cash inflow
(aliran kas masuk) yang nantinya akan dibandingkan dengan cash outflow
untuk menutup investasi. Operational cashflow (cash inflow) ini biasanya
juga disebut Proceeds.
• Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak
atau Earning After Tax (EAT) ditambah depresiasi.

a. Perhitungan besarnya Proceeds bila investasi menggunakan Modal Sendiri

b. Perhitungan Proceeds bila investasi menggunakan Modal Sendiri dan Hutang


Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang
diterima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya umur
ekonomis suatu investasi. Terminal cashflow akan diperoleh
pada akhir umur ekonomis suatu investasi. Terminal
cashfolw ini dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari
aktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.
Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada
akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku aktiva
yang bersangkutan. Besarnya nilai residu ini sangat penting
dalam perhitungan biaya depresiasi dan aliran kas masuk
perusahaan.
Modal kerja yang digunakan oleh perusahaan akan selalu berputar
setiap periode tertentu. Pada akhir umur ekonomis suatu
investasi, modal kerja ini akan kembali ke posisi semula. Artinya,
setelah umur ekonomis aktiva yang bersangkutan habis, maka
modal kerjanya tidak lagi terikat pada aktiva tersebut dan dapat
digunakan untuk kegiatan yang lain. Pada saat itulah modal kerja
merupakan aliran kas masuk, karena terjadinya hanya pada akhir
umur ekonomis saja, maka aliran kas masuk yang berasal dari
modal kerja termasuk dalam terminal cashflow. Terminal cashflow
akan diterima pada akhir umur ekonomis, sehingga nantinya akan
diperhitungkan sebagai cashflow di tahun terakhir
Konsep Waktu Uang (Time Value of Money)

• Time value of money adalah merupakan suatu konsep yang


menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada
nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu
pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.

• Tujuan mempelajari konsep time value of money adalah untuk


mengetahui nilai saat ini atau nilai investasi yang akan datang, dari
invetasi yang dilakukan dalam bentuk pendanaan proyek maupun
deposito dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian investor
dapat menganalisa apakah proyek atau deposito tersebut dapat
memberikan keuntungan yang sesuai dengan harapan mereka atau
tidak, khususnya untuk menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan
akan datang
Perhitungan – Perhitungan Nilai Waktu dari Uang

• Bunga (interest) dapat dimengerti sebagai uang yang dibayarkan


/diterima atas penggunaan sejumlah pinjaman atau sejumlah uang
yang disimpan (tabungann, deposito, SBI, dsb.). Dalam pengertian
yang lebih luas bunga dapat dianggap sebagai uang yang diperoleh dari
investasi sejumlah modal tertentu.
• Sedangkan Suku Bunga (interest rate) adalah rasio/perbandingan
antara besarnya bunga yang dibebankan atau dibayarkan pada
akhir periode dengan jumlah simpanan atau pinjaman pada awal
periode.

• Adanya nilai waktu dari uang (time value of money) membuat kita
mempunyai kesempatan menyimpan uang yang diterima sekarang dalam
suatu bentuk investasi dan mendapatkan bunga (interest).
• Dalam hal perhitungan bunga, terdapat 2 jenis perhitungan
pendapatan bunga, yaitu

• Tingkat bunga sederhana/Tunggal (simple interest) adalah bunga


yang dibayarkan (atau diterima) berdasarkan pada nilai asli, atau nilai
pokok, yang dipinjam (atau dipinjamkan). Nilai mata uang dari tingkat
bunga sederhana merupakan fungsi dari tiga variabel :

• Rumus untuk menghitung tingkat bunga sederhana adalah Sbb:

Dimana :
SI = tingkat bunga sederhana
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Menyimpan Rp.100.000,00 di rekening tabungan yang membayar 8 %
tingkat bunga sederhana dan membiarkannya di rekening selama 10
tahun. Pada tahun ke 10, jumlah bunga yang terakumulasi adalah :
• Tingkat bunga majemuk (compound interest) adalah bunga yang
dibayarkan (diterima) dari suatu pinjaman (investasi) ditambahkan
pada nilai pokoknya secara periodik. Menunjukkan bahwa bunga dari
suatu pokok pinjaman juga akan dikenakan (atau memperoleh) bunga
pada periode selanjutnya. Dengan demikian, bunga diterima dari
bunga dan nilai pokok periode sebelumnya.

Dimana :
Fn = tingkat bunga Majemuk
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Awal simpanan (tabungan) Rp. 125.000,- disimpan di bank konvensional
selama 4 tahun dengan suku bunga 8% pertahun (bunga majemuk).
Berapakah jumlah tabungan setelah 4 tahun.
• Tingkat bunga majemuk (compound interest) adalah bunga yang
dibayarkan (diterima) dari suatu pinjaman (investasi) ditambahkan
pada nilai pokoknya secara periodik. Menunjukkan bahwa bunga dari
suatu pokok pinjaman juga akan dikenakan (atau memperoleh) bunga
pada periode selanjutnya. Dengan demikian, bunga diterima dari
bunga dan nilai pokok periode sebelumnya.

Dimana :
Fn = tingkat bunga Majemuk
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Bahasa Inggris dari suku bunga tetap adalah Flat Rate. Mungkin kita
lebih sering melihat bunga flat pada iklan kartu kredit atau kredit
tanpa agunan (KTA).
• Pada kredit bunga tetap atau flat, cicilan bunga dan cicilan pokoknya
setiap bulannya sama..
• Suku bunga tetap, biasanya diterapkan pada kredit jangka pendek
seperti kartu kredit, KTA dan kredit kendaraan.

Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan
angsurannya sama, bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Biasanya perhitungan
bunga ini dipakai pada KTA (Kredit Tanpa Agunan).
Dalam kredit bunga flat atau bunga tetap, plafon kredit dan besarnya bunga
akan dihitung secara proposional sesuai dengan jangka waktu kredit.
Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi
bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya
Contoh Rumus
P = pokok pinjaman, i = suku bunga per tahun, t = lama kredit dlm bln
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t, Bunga per bulan = P x i / 12
Total bunga yang harus dibayar = P x i / 12 x t

Adi mendapatkan kredit KTA sebesar Rp 12.000.000,- dengan jangka


waktu kredit 24 bulan. Bank pemberi KTA tersebut memberikan bunga
setahunnya 11%.
Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayarMaka:
P = Rp. 12.000.000,-
i = 11 %
t = 24 bulan
Cicilan pokok = Rp 12.000.000,- / 24 = Rp 500.000
Bunga = Rp 12.000.000,- x 11% / 12 = Rp 110.000
Angsuran per bulan = Cicilan pokok + Bunga = Rp 610.000
Tabel Angsuran Bunga Tetap/flat
Perhatikan tabel di bawah. Tabel di bawah adalah perhitungan kredit 50
juta selama 4 bulan, dengan bunga tetap 12%.

Angsuran Angsuran
Bln Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga Pokok

0 0 0 0 Rp 50.000.000,00

1 Rp 1.500.000, Rp 12.500.000, Rp 14.000.000,00 Rp 37.500.000,00

2 Rp 1.500.000 Rp 12.500.000 Rp 14.000.000,00 Rp 25.000.000,00

3 Rp 1.500.000 Rp 12.500.000 Rp 14.000.000,00 Rp 12.500.000,00

4 Rp 1.500.000 Rp 12.500.000 Rp 14.000.000,00 Rp 0,00

Tot Rp 6.000.000 Rp 50.000.000 Rp 56.000.000,00


Contoh Rumus
P = pokok pinjaman, i = suku bunga per tahun, t = lama kredit dlm bln
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t,
Bunga per bulan = ( sisa saldo x i % )/12

Misalnya untuk pembayaran pinjaman pokok tetap :


Besar Pinjaman: Rp30,000,000
Suku Bunga: 10% per tahun
Tenor/Masa Cicilan: 1 tahun (12 bulan)
Bunga per bulan = (Sisa Saldo x 10%) : 12
Cicilan Pokok = Rp30,000,000 : 12 = Rp2,500,000
Suku bunga menurun biasa disebut bunga efektif, yang kemudian
dimodifikasi menjadi bunga anuitas. Mungkin anda lebih familiar dengan
bunga efektif atau bunga anuitas.
Berbeda dengan bunga tetap yang bunga per bulannya tetap, pada
bunga menurun bunga yang dibayar semakin kecil tiap periodenya.

Sesuai namanya, besarnya bunga yang dihitung menggunakan metode ini


semakin menurun setiap bulannya, karena faktor pengali yang digunakan
bukan jumlah total pinjaman awal melainkan jumlah pinjaman setelah
dikurangi cicilan setiap bulannya (saldo pokok bulan berjalan). Karena
saldo pokok yang digunakan sebagai dasar semakin menurun, maka suku
bunganya biasanya dikenakan memiliki nilai lebih besar dari suku bunga
tetap, akan tetapi bukan berarti jumlah total bunga yang Anda bayar
akan lebih besar daripada suku bunga tetap.
Contoh Rumus
P = pokok pinjaman, i = suku bunga per tahun, t = lama kredit dlm bln
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t,
Bunga per bulan = ( sisa saldo x i % )/12

Misalnya untuk pembayaran pinjaman pokok tetap :


Besar Pinjaman: Rp30,000,000
Suku Bunga: 10% per tahun
Tenor/Masa Cicilan: 1 tahun (12 bulan)
Bunga per bulan = (Sisa Saldo x 10%) : 12
Cicilan Pokok = Rp30,000,000 : 12 = Rp2,500,000
Tabel Cicilan
Cicilan ke- Saldo Pokok Cicilan Pokok Bunga Total Cicilan
0 30,000,000
1 27,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000
2 25,000,000 2,500,000 229,167 2,729,167
3 22,500,000 2,500,000 208,333 2,708,333
4 20,000,000 2,500,000 187,500 2,687,500
5 17,500,000 2,500,000 166,667 2,666,667
6 15,000,000 2,500,000 145,833 2,645,833
7 12,500,000 2,500,000 125,000 2,625,000
8 10,000,000 2,500,000 104,167 2,604,167
9 7,500,000 2,500,000 83,333 2,583,333
10 5,000,000 2,500,000 62,500 2,562,500
11 2,500,000 2,500,000 41,667 2,541,667
12 0 2,500,000 20,833 2,520,833
TOTAL 30,000,000 1,625,000 31,625,000
Bunga Tetap suku bunganya terlihat lebih kecil daripada bunga menurun.
Sehingga kita akan lebih sering menemui iklan kredit dengan bunga
tetap, karena bunganya tampak lebih sedikit.

Perhatikan Tabel dibawah. Tabel di bawah adalah perhitungan kredit 50


juta selama 4 bulan, dengan bunga tetap 12%.

Angsuran
Bulan Angsuran Pokok Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga
0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
1 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 37.500.000,00

2 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 25.000.000,00

3 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 12.500.000,00

4 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 0,00

Total Rp 2.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 52.000.000,00


Dalam tabel di atas, angsuran bunga dan angsuran pokok tiap bulannya
selalu tetap. Sehingga total angsuran setiap bulannya selalu tetap 13
juta rupiah.

Tabel Ansuran Bunga Menurun

Sekarang perhatikan tabel di bawah ini. Tabel di bawah adalah kredit


bunga menurun anuitas sebesar 50 juta selama 4 bulan, dengan bunga
12%.

Bln Angsuran Bunga Angsuran Pokok Total Angsuran Sisa pinjaman

0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
1 Rp 500.000,00 Rp 12.314.054,70 Rp 12.814.054,70 Rp 37.685.945,30
2 Rp 376.859,45 Rp 12.437.195,24 Rp 12.814.054,70 Rp 25.248.750,06
3 Rp 252.487,50 Rp 12.561.567,19 Rp 12.814.054,70 Rp 12.687.182,87
4 Rp 126.871,83 Rp 12.687.182,87 Rp 12.814.054,70 Rp 0,00
Total Rp 1.256.218,78 Rp 50.000.000,00 Rp 51.256.218,78
Pada tabel di atas, angsuran bunganya tiap bulannya semakin
menurun. Sedang angsuran pokoknya semakin naik.

Dapat dilihat dari kedua tabel di atas bahwa:


dengan suku bunga sebesar 12%, ternyata bunga yang harus
dibayarkan bunga flat lebih besar daripada bunga menurun.
Pada bunga tetap, total bunga yang harus dibayarkan sebesar
Rp. 2.000.000.
sedang pada bunga menurun anuitas bunga yang dibayarkan
sebesar Rp 1.256.218,78
Simulasi dengan bunga Flat / Tetap
Pinjaman Rp. 30.000.000 lama pinjaman Bln 12
Bunga Thn 10% Periode Bln 12
Dit. Berapa besar total cicilannya
angsuran angsuran Jumlah
Bln Jumlah Pokok sisa Pokok
Pokok Bunga Angsuran
1 30,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 27,500,000
2 27,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000 25,000,000
3 25,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 22,500,000
4 22,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000 20,000,000
5 20,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 17,500,000
6 17,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000 15,000,000
7 15,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 12,500,000
8 12,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000 10,000,000
9 10,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 7,500,000
10 7,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000 5,000,000
11 5,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 2,500,000
12 2,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000 -
30.000.000 3.000.000 33.000.000
Simulasi dengan bunga Menurun/ Efektif
Pinjaman Rp. 30.000.000 lama pinjaman Bln 12
Bunga Thn 10% Periode Bln 12
Dit. Berapa besar total cicilannya
angsuran angsuran Jumlah
Bln Jumlah Pokok sisa Pokok
Pokok Bunga Angsuran
1 30,000,000 2,500,000 250,000 2,750,000 27,500,000
2 27,500,000 2,500,000 229,167 2,729,167 25,000,000
3 25,000,000 2,500,000 208,333 2,708,333 22,500,000
4 22,500,000 2,500,000 187,500 2,687,500 20,000,000
5 20,000,000 2,500,000 166,667 2,666,667 17,500,000
6 17,500,000 2,500,000 145,833 2,645,833 15,000,000
7 15,000,000 2,500,000 125,000 2,625,000 12,500,000
8 12,500,000 2,500,000 104,167 2,604,167 10,000,000
9 10,000,000 2,500,000 83,333 2,583,333 7,500,000
10 7,500,000 2,500,000 62,500 2,562,500 5,000,000
11 5,000,000 2,500,000 41,667 2,541,667 2,500,000
12 2,500,000 2,500,000 20,833 2,520,833 -
30.000.000 1.625.000 31.625.000

Anda mungkin juga menyukai