Eklamsi
Anggota Kelompok 1
Essha Amanda Yudhistira 1711011048
Liara Ayu Rahma Dania 1711011053
Firdaning Ayu Kumala Ningrum 1711011055
Niaelin 1711011057
Ainun Hidayah 1711011063
Syayida Yunita Sari 1711011066
Mohammad Wahyu Akbar 1711011067
Demas Aji Widiarta 1711011068
Ratih Aprilita Wulandari 1711011074
Ilyas Raif Muyassar 1711011081
Naning Anggraini Putri 1711011087
Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis dapat diikuti
proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.
Sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu
penyebab angka kematian ibu dan janin, dengan angka kejadian
yang cukup tinggi. (Muarrofah, dkk, 2018).
Ibu hamil mengatakan bahwa pengetahuan tentang
kehamilan dan masalah kehamilan sangat penting, karena
dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan merika dapat
mengetahui dan mengatasi tanda dan gejala serta cara
mengatasi masalah kesehatan yang menyertai kehamilannya,
sehingga mereka tidak cemas dalam menghadapi kehamilan dan
segera melaporkan ke petugas kesehatan jika ada masalah
kesehatan yang menyertai kehamilannya.
Tujuan
• Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan keperawatan ibu hamil dengan
preeclampsia
• Tujuan Khusus
• Menjelaskan pengertian dari preeklampsia
• Menjelaskan etiologi preeklampsia
• Menjelaskan patofisiologi preeclampsia
• Menjelaskan komplikasi dari preeklampsia
• Menjelaskan manifestasi klinis preeklampsia
• Menjelaskan pemeriksaan penunjang preeklampsia
• Menjelaskan penatalaksanaan medis preeclampsia
Konsep Dasar Medis
Pengertian Preeklampsia
Etiologi
• Sejarah preklamsia.
• Kehamilan pertama.
• Usia.
• Obesitas.
• Kehamilan Kembar.
• Kehamilan dengan diabetes.
• Sejarah hipertensi.
Patofisiologi
Pada Ibu
• Eklapmsia
• Solusio plasenta
• Pendarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah ( DIC )
• Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver, enzymes dan low
platelet count )
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin
• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
• Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
• Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal
hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )
• Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
• Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
Urinalisis
• Ditemukan protein dalam urine.
Pemeriksaan Fungsi hati
• Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
• LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat Aspartat
aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
• Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N=
15-45 u/ml )
• Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N=
<31 u/l )
• Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
Tes kimia darah
• Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
Radiologi
Ultrasonografi
• Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan
ketuban sedikit.
Kardiotografi
• Diketahui denyut jantung janin bayi lemah
Penatalaksanaan Medis
Intervensi dan rasional pada penyakit ini didasarkan pada konsep Nursing Intervention
Clasification (NIC)dan Nursing Outcome Clasification (NOC)
Diagnosa Keperawatan :
Ketidakeefektifan perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan penurunan
sirkulasi darah perifer
Tujuan (NOC):
Intervensi (NIC) dan hasil:
Defisiensi volume cairan yang berhubungan dengan asupan cairan kurang.
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC) dan hasil:
Gangguan eliminasi urin yang berhubungan dengan kemampuan filtrasi menurun.
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC) dan hasil:
Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisiologis.
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru.
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan.
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
Penutup
Kesimpulan