Anda di halaman 1dari 94

PERAN DINKES DALAM PANSIMAS

PERCEPATAN CAPAIAN UNIVERSAL AKSES.

Mulyadadi, 27 Sept 2017


BIODATA PENYAJI
Nama : TEGUH RIYADI, SKM, M.Kes.
Tempat/Tgl Lahir : Cilacap, 12 Juni 1967.
Alamat : Jl. Raya Glempang No. 888,
MAOS, Cilacap.

Pendidikan : D.I SPPH Madiun.


D.III APK-TS Depkes Purwokerto.
S1. FKM - UNDIP.
S2. Magister IKM - UNDIP

Riwayat Jabatan: 1. Th 1989 – 1993 : Pusk Binangun


2. Th 1993 – 1995 : Tugas Belajar
APK-TS Depkes Purwokerto.
3. Th 1995 – 1999: Puskesmas Maos.
4. Th 1999 – 2001 : Tugas Belajar S1 FKM Undip.
5. Th 2001 – 2003 : Tugas Belajar S2 Magister IKM–Undip.
6. Th 2003 - 2012 : Kasie Pelayanan Kesehatan Dasar
dan Rujukan.
7. Th 2012–2017 : Kabid MSDMK pd Dinkes Kab. Cilacap.
8. Th 2017 – Sekarang: Kabid Kesehatam Masyarakat
pada Dinkes Kab. Cilacap.
CP. 081 226 797 200.-
*SISTIMATIKA

1 LATAR BELAKANG

2 UNIVERSAL AKSES 2019

3 PERAN DINKES DLM PANSIMAS


4 EVALUASI CAPAIAN STBM

5 STRATEGI PERCEPATAN ODF


3
LATAR BELAKANG PROGRAM
PAMSIMAS
• RPJMN 2015-2019, komitmen Pemerintah Indonesia
mewujudkan Universal Access 2019 dengan capaian target
100% akses air minum dan sanitasi bagi seluruh
masyarakat

• PAMSIMAS merupakan strategi program yang mewadahi


dan mengkolaborasikan program-program air minum dan
sanitasi perdesaan berbasis masyarakat dari berbagai sumber
pendanaan tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan desa
untuk pencapaian akses 100%

• Pamsimas menempatkan masyarakat, pemerintah desa


dan pemerintah daerah sebagai pelaku utama untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia (nawacita ke-5) melalui
penyediaan air minum aman dan sanitasi layak

• PAMSIMAS III [2016–2019] merupakan kelanjutan


program PAMSIMAS I [2008–2012] dan PAMSIMAS II [2013–
2016]
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

Meningkatkan akses masyarakat terhadap


pelayanan air minum dan sanitasi yang
berkelanjutan di wilayah perdesaan dan
pinggiran kota

Desa : 27.000
Kabupaten : 412

1. Perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat


melalui pembangunan SPAM dan sanitasi berbasis masyarakat;
2. Pengarusutamaan pendekatan pembangunan berbasis
masyarakat dalam pembangunan SPAM dan sanitasi;
3. Sharing pendanaan program;
4. Penguatan kelembagaan di tingkat kabupaten dalam rangka
mendukung keberlanjutan pengelolaan dan pengembangan SPAM;
5. Penguatan peran Pemerintah Desa untuk membina dan
mengawasi penyelenggaraan SPAM di desa.
KEBIJAKAN
OPERASIONALPENGEMBANGAN SPAM

Program Kegiatan
Membangun SPAM Regional, IKK,
Sistem SPAM Rawan Air

PDAM Binaan,
Fasilitasi
Penyehatan PDAM,
Pemerintah Daerah
SPAM Terfasilitasi

Pemberdayaan
PAMSIMAS
Masyarakat
5 KOMPONEN
PROGRAM PAMSIMAS
Ditjen Bina
1. Pemberdayaan masyarakat dan Bangda,
Ditjen PPMD,
pengembangan kelembagaan daerah Pokja AMPL,
FM

2. Peningkatan perilaku higienis dan Ditjen

pelayanan sanitasi
Kesmas,
Sanitarian,
FM

5
Komponen 3. Penyediaan prasarana air minum dan Ditjen CK,
Pokja AMPL
Program sanitasi umum FM

PAMSIMAS
4.Insentif Desa/Kelurahan dan Kab/Kota Ditjen CK,
Pokja AMPL
FM

Ditjen CK,
5. Dukungan manajemen pelaksanaan Ditjen Bina
Bangda,
program PPMD dan
Kesmas
SIKLUS PROGRAM PAMSIMAS
PERENCANAAN
SIKLUS PROGRAM PAMSIMAS
TARGET RPJMN 2015-2019

100 – 0 – 100
100 % Akses 0 % Kawasan
100 % Akses
Air Minum Kumuh
Sanitasi Layak
Layak Perkotaan

UNIVERSAL AKSES 2019


SETIAP ORANG
pada tahun 2019 harus memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi
(RPJMN 2015-2019)
SETIAP ORANG
pada tahun 2019 harus memiliki akses terhadap
air minum dan sanitasi
(RPJMN 2015-2019)

Minimal
BAGAIMANA MEMPERCEPAT PENCAPAIAN
AKSES UNIVERSAL:
KOLABORASI UNTUK PENYEDIAAN
AIR MINUM & SANITASI PERDESAAN
PEMERINTAH PUSAT
Kementerian
PPN/Bappenas
Kementerian Dalam
Negeri
Kementerian PU PR
Kementerian Kesehatan
Kementerian Desa PDTT
PAMSIMAS
Kementerian Lainnya

Stakeholders
PEMERINTAH DAERAH Lainnya ???
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kab/Kota
Pemerintah Desa MASYARAKAT
PERDESAAN
PERAN DINAS KESEHATAN
DALAM SIKLUS PAMSIMAS

PROGRAM PAMSIMAS KOMPONEN 2


PENINGKATAN PERILAKU DAN LAYANAN HIDUP
BERSIH DAN SEHAT MELALUI STBM
HUBUNGAN SANITASI
DENGAN KESEHATAN

Sanitasi Tidak
Layak

 Gizi Buruk
 Stunting

 Diare
 Sistem Pencernaan Rusak
 Gizi tidak terserap
dengan baik
TUJUAN
Membantu masyarakat dan institusi lokal
dalam pencegahan penyakit yang
disebabkan dan atau ditularkan sanitasi
buruk dan air yang tidak bersih (seperti
diare), melalui: (1) perubahan perilaku
menuju perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), dan (2) peningkatan akses
sanitasi dasar.
TAHAPAN KEGIATAN PAMSIMAS
Maret-April Mei

Sosialisasi
Kabupaten kepada IMAS-1 Verifikasi dan Seleksi Penetapan calon desa
seluruh desa Proposal sasaran

Juni - Juli Juli Agus-Sept


Pemicuan Penyusunan
IMAS-2 Penyusunan RKM
Perubahan Perilaku /review PJM ProAksi

April-Juli tahun
Oktober September tahun
September berikutnya
berikutnya

Tindak lanjut pasca Kegiatan operasi dan


Evaluasi RKM Penyampaian usulan daftar pemicuan pemeliharaan oleh
pendek desa sasaran
BPSPAMS
Kegiatan Peran

Pemilihan Desa Sasaran


Sosialisasi • Bersama Pokja AMPL menyusun target jumlah tambahan KK dengan akses
Kabupaten sanitasi layak dan target jumlah desa lokasi program air minum & sanitasi
kepada perdesaan
seluruh • Komitmen pendanaan pendampingan kegiatan STBM sesuai target
desa tahunan jumlah desa Pamsimas
• Memastikan Puskesmas dan sanitarian mengikuti sosialisasi kabupaten

IMAS-1 Memastikan sanitarian atau bidan desa terlibat, khususnya untuk


mendampingi proses pendataan:
• Penduduk (laki-laki, perempuan, kaya, miskin, difable) yang telah dan
belum memiliki akses air minum aman dan sanitasi layak; yang sudah Stop
BABS;
• Angka kejadian penyakit yang terhubung dengan air dan sanitasi buruk
(diare, penyakit kulit, muntaber, dan lain-lain)
• Sumber air baku yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan seluruh
atau sebagian penduduk desa
• Penyusunan/update peta sosial desa
Kegiatan Peran

Pemilihan Desa Sasaran


Verifikasi Bersama Panitia Kemitraan (Pakem)
dan Seleksi •Melakukan verifikasi data sanitasi dalam proposal dengan kondisi lapangan
Proposal •Melakukan penilaian (pemberian skor) bagi proposal yang telah diverifikasi
dan menyusun ranking proposal
•Menyusun rekomendasi daftar calon desa sasaran
Daftar calon desa sasaran menjadi dasar lokasi pemicuan

Penetapan • Review perlu tidaknya pembaharuan target jumlah tambahan KK dengan akses
sanitasi layak dan target jumlah desa
calon desa • Review perlu tidaknya penyesuaian terhadap alokasi anggaran untuk kegiatan
sasaran STBM di lokasi calon desa sasaran dan usulan biaya kegiatan STBM T.A
berikutnya
Peran Dinas Kesehatan dalam Siklus
Program Pamsimas III

Kegiatan Peran
Pemicuan • Memastikan calon desa sasaran Pamsimas menjadi lokasi realisasi
Perubahan anggaran pemicuan, Kampanye CTPS, Kampanye Sanitasi Sekolah
Perilaku • Mengelola alokasi sumber daya DinKes (sanitarian, bidan desa, kader
AMPL/Posyandu)

IMAS-2 Memastikan sanitarian atau bidan desa terlibat, khususnya untuk


mendampingi proses pendataan terkait sanitasi dan kualitas sumber air
baku

Penyusunan/revie Memastikan bidan desa terlibat, khususnya untuk perumusan target dan
w PJM ProAksi kegiatan terkait percepatan pencapaian Stop BABS, peningkatan jumlah
pengguna/pemilik jamban sehat, penerapan CTPS, dan sarana sanitasi
sekolah

Penyusunan RKM • Memastikan bidan desa terlibat dalam proses, khususnya untuk
perumusan kegiatan PHBS dan Stop BABS.
• Memastikan rancangan perhitungan tarif BPSPAMS sudah
mempertimbangkan kebutuhan biaya pemantauan berkala kualitas air
Kegiatan Peran
Evaluasi RKM Bersama Panitia Kemitraan (Pakem) melakukan evaluasi RKM,
khususnya dalam hal:
• Memeriksa kembali kesesuaian RKM dengan hasil IMAS
• Pembangunan sarana sanitasi sekolah
• Kegiatan peningkatan PHBS di masyarakat dan sekolah
Penyampaian • Menindaklanjuti dengan memeriksa kecukupan anggaran dan
usulan daftar sumber daya pelaksana untuk kegiatan STBM di desa-desa sasaran
pendek desa
sasaran
Pelaksanaan RKM
Tindak lanjut pasca • Memastikan desa sasaran Pamsimas menjadi lokasi kegiatan STBM
pemicuan pasca pemicuan dan pemeriksanaan kualitas air (pra dan pasca
konstruksi)
• Mengelola alokasi sumber daya DinKes (sanitarian, bidan desa,
kader AMPL/Posyandu)
Pengelolaan Sarana
Kegiatan operasi • Memastikan dilakukannya pemantauan berkala kualitas air
dan pemeliharaan BPSPAMS
oleh BPSPAMS • Pembinaan kapasitas BPSPAMS dalam promosi peningkatan
penggunaan jamban sehat
PERAN SANITARIAN
1. Menyusun rencana kegiatan pendampingan desa Pamsimas Kesehatan
2. Melakukan pemicuan, monitoring Paska Pemicuan, IMAS di setiap desa Pamsimas
3. Melakukan surveilans kualitas air
4. Mendampingi Satlak Pamsimas dalam penyusunan RRK Kesehatan (bagian dari
RKM)
5. Melakukan kampanye CTPS dan HS Sekolah di SD intervensi Pamsimas
6. Memfasilitasi pembuatan peta sanitasi, update peta dan Buku Kader
7. Memfasilitasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pamsimas III
Kesehatan
8. Memfasilitasi pencatatan dan laporan hasil kegiatan Pamsimas III Kesehatan di
Kecamatan/Desa
9. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Pamsimas III Kesehatan di Kecamatan/ Desa
10. Memberikan input updating data sanitasi melalui sms gateway (Web STBM) dan
SIM Pamsimas secara berkala dan melakukan klarifikasi apabila ada ketidak
sesuaian data.
11. Ikut bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Program Pamsimas III Kesehatan di
Kecamatan/Desa
12. Ikut bertanggungjawab terhadap pencapaian indikator kinerja yang ditetapkan
PENGELOLA TINGKAT PROPINSI,
KABUPATEN, KECAMATAN, DAN DESA

• Propinsi : Dinas Kesehatan Propinsi di dampingi oleh


Koordinator STBM Tingkat Propinsi dan Tenaga STBM
tingkat Propinsi
• Kabupaten : Dinas Kesehatan Kabupaten didampingi
oleh Tenaga STBM Kabupaten
• Kecamatan : Kepala Puskesmas, Sanitarian/Petugas
Kesehatan Lingkungan Puskesmas
• Desa : Aparat Pemdes, Kader Desa/Natural Leader,
Tokoh Masyarakat didampingi oleh
Sanitarian/Petugas Kesling Puskemas
EVALUASI CAPAIAN STBM
PANSIMAS
KOMPONEN KESEHATAN
PAMSIMAS sebagai Program Nasional
untuk Air Minum dan Sanitasi Perdesaan

Program 100-0-100 Program STBM


Kementerian Pekerjaan Kementerian Kesehatan
Umum dan Perumahan
Rakyat

PROGRAM PAMSIMAS

Program Penguatan Kelembagaan Lokal,


Desa dan Pemda
Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian Desa
Pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode
pemicuan.
Tujuan : mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygienes dan saniter secara mandiri dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Penciptaan lingkungan yang mendukung (Enabling),
peningkatan kebutuhan sanitasi (Demand), peningkatan
penyediaan sanitasi (Supply) dan pengembangan
inovasi sesuai dengan konteks wilayah.
Kerangka Pikir STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis
lingkungan yang berkaitan sanitasi dan perilaku melalui penciptaan
kondisi sanitasi total

Output:
① Meningkatnya pembangunan sanitasi higiene melalui peningkatan demand
dan supply
② Menekan kerugian ekonomi nasional akibat buruknya kondisi sanitasi (total
kerugian Rp. 58 triliun per tahun)

Pilar 5:
Pilar 1: Pilar 4:
Pilar 2: Pilar 3: Pengamanan
Stop PAM-RT
Pengamanan
CTPS Limbah Cair
BABS Sampah RT
RT

Prinsip Dasar STBM:


1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
4. Dukungan institusi kepada masyarakat
26 (enabling environment)
Masyarakat
sudah
SANITASI mempraktekk
TOTAL an perilaku
Hygienes
sanitasi secara

Tangga Perubahan Perilaku


27 permanen

Visi STBM • Terjadinya peningkatan


kualitas sarana sanitasi.
Improved
• Terjadinya perubahan
+ perilaku hygienes lainnya
Perilaku di masyarakat.
Hygienes • Adanya upaya pamasaran
lainnya dan promosi sanitasi.
• Adanya pemantauan dan
evaluasi

• 100 % masyarakat sudah


berubah perilakunya
dengan status ODF
(terverifikasi).
• Adanya rencana untuk
ODF merubah perilaku
Hygienes lainnya.
• Adanya aturan dari
masyarakat untuk
menjaga status ODF
• Adanya pemantauan dan
• Adanya proses pemicuan
verifikasi secara berkala
• Adanya Komite/”Natural
leaders” Diterbitkan oleh: Sekretariat STBM
• Adanya Rencana Aksi
OD • Adanya pemantauan terus
menerus
• Tersedianya supply
TARGET PERCEPATAN ODF JATENG
7 kab/Kota ODF :
Wonogiri,
Karanganyar, Cilacap,
Sukoharjo, Kota
2019 Magelang,
Surakarta, Kota Tegal,
Boyolali, Temanggung,
Rembang, Kota Tegal,
Semarang 21 Kab/kota Target ODF: Pekalongan,
Kendal Brebes,
Pemalang Banyumas,
Target : 100% Kota Magelang Wonosobo,
desa sudah Pati Banjarnegara,
dipicu Sragen, Purworejo
2018 Kudus,
Klaten,
6 kab/Kota ODF : Kebumen,
Kota Salatiga, Jepara,
Kota Pekalongan, Demak,
Blora, Kab
Target : 80%
Semarang,
desa sudah Batang,
dipicu Purbalingga
2017
Catatan:
Makin bertambah tahun
pendampingan, diperlukan strategi
jitu karena target makin besar dan
kecepatan akselerasi smakin tinggi
AKSES JAMBAN SEHAT JAWA TENGAH

Akses layak/JSP: 57,27%


(5.854.407 KK)

AKSES 80,81 %
JAMBAN ( 8.247.525 KK)
9.997.442
KK

18,20 %
BABS (1.749.917 KK)

29
SEBARAN
PETA SEBARAN PEMICUAN
KABUPATEN POTENSI ODF
Tahun
JAWA2017,2018,2019
TENGAH

Jepara

Pati Rembang
Kota Kudus
Pekalongan
Demak
Kota Tegal
Brebes
JAWA Kab Batang Kendal Kota
BARAT Tegal Kab Pekalongan Smg Blora
Pemalang Grobogan

Semarang
Purbaling Temanggung
Banjar
Cilacap ga
negara Wonosob Sragen
Kota
o Kota
Banyumas Salatiga Kota
Magelang
Surakarta
Boyolali
Magelang
Karanganya JAWA TIMUR
Kebumen Klaten r
Sukoharjo
Purworejo

Kab./Kota ODF YOGYAKARTA Wonogiri

Kab/kota POTENSI ODF Tahun 2017


Kab./Kota Potensi ODF Tahun 2018
Kab./Kota potensi ODF Tahun 2019
Kab./Kota KOMITMEN ODF, POTENSI TERBATAS
TARGET JML DESA ODF PER KABUPATEN TAHUN 2017
Rerata Maksimum Rerata Maksimum
Total jumlah Total jumlah
No. Kabupaten/ Kota Jumlah BABS di desa No. Kabupaten/ Kota Jumlah BABS di desa
BABS BABS
BABS/ desa ttt BABS/ desa ttt

1 GROBOGAN - - -
19 MAGELANG 175 65,049 1,793
2 WONOGIRI 10 2,923 100
20 TEMANGGUNG 185 53,390 1,421

3 KOTA SEMARANG 24 4,215 438 21 DEMAK 198 49,321 983


4 KARANGANYAR 34 5,985 464 22 BATANG 213 52,830 1,403
5 BOYOLALI 70 18,754 622 23 JEPARA 220 42,661 1,335

24 KENDAL 223 63,803 1,673


6 KOTA MAGELANG 70 1,195 196
7 PATI 73 29,520 876 25 PURBALINGGA 242 57,755 1,274

8 SUKOHARJO 76 12,622 620 26 PEKALONGAN 247 70,452 1,554


9 KOTA SALATIGA 83 1,824 662 27 CILACAP 300 85,133 2,864
10 REMBANG 85 25,001 1,234
11 KEBUMEN 94 43,245 1,031 28 KOTA SURAKARTA 309 15,750 3,436

12 PURWOREJO 97 47,705 823 29 TEGAL 401 115,093 2,800


13 KLATEN 100 40,204 860 30 WONOSOBO 441 116,755 1,959
14 SRAGEN 102 21,215 1,001 31 PEMALANG 487 108,079 3,162
15 BLORA 111 32,685 1,314
32 BANJARNEGARA 512 142,226 4,943
16 KUDUS 137 18,056 1,176
33 BANYUMAS 523 173,110 2,472
17 SEMARANG 139 32,757 1,325
34 KOTA TEGAL 533 14,397 1,975

18 KOTA PEKALONGAN 150 7,056 618 35 BREBES 633 188,089 3,626


CAPAIAN STBM
DINKES KAB. CILACAP
POKOK BAHASAN KELIMA
Strategi Percepatan STBM
Kab. Cilacap
GEBRAK STBM
PROGRAM INOVASI SIE KESLING KERJA KESORGA

Sanitation Demand
• Pemicuan tdk BAB Sanitation Supplay
Sembarangan • “Gerakan seribu
• “Gerakan Nginceng Institutionalization Jamban” > Bansos
Wong Ngising” Jamban, CSR
• Pengembangan Wira
Usaha Sanitasi
Enabling Environtment
• Advokasi Intensif Kepala
Daerah/Stake Holder
• Gerakan Pencanangan
ODF pada moment
tertentu UNIVERSAL AKSES
“100 - 0 -100”

2019 CILACAP ODF


Strategi STBM
Percepatan Demand Creation
Demand Upaya Percepatan

Pemberdayaan Fasilitator terlatih untuk melakukan


Masyarakat pemicuan

Demand
Creation
• Pendekatan Budaya
• Studi “Memahami perilaku
sanitasi”
Enabling Supply Promosi • Media lokal dan nasional: iklan
Environment Sanitation Perubahan layanan masyarakat (TV dan
Perilaku Radio), poster dan leaflet
• Pendekatan dengan
Puskompublik dan Promkes
• Jurnalis STBM
Strategi STBM
Percepatan Supply Sanitation

Supply Upaya Percepatan

• Wirausaha • Inovasi jamban sehat terjangkau


Sanitasi • Inovasi teknologi tepat guna
Demand
Creation

Enabling Supply
Environment Sanitation • Kerjasama dengan bank daerah
• Fasilitasi
untuk permodalan pengusaha
Mikro Kredit
sanitasi
Strategi STBM
Percepatan Enabling Environment
Enabling Upaya Percepatan
• RPJMN, Akses Universal 2019 Air Minum dan Sanitasi
• Renstra Kemenkes
• Perpres 185/2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Regulasi Sanitasi
• Permenkes No. 3/2014 tentang STBM
• SE Menkes No. 132/2013 (1 puskesmas 1 desa/kelurahan ODF setiap
tahun
• Integrasi STBM dalam pembangunan sanitasi (PAMSIMAS, PPSP,
MCAI, PAM-STBM, dll)
Kebijakan
• Integrasi STBM dalam Kab./Kota Sehat
Demand • Integrasi STBM dalam Desa Siaga
Creation • APBN/APBD
• Dana Desa
• CSR
Sumber Dana
• Lembaga keuangan formal dan non formal
• Pendayagunaan harta, zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk
pembangunan sarana air bersih dan sanitasi (Fatwa MUI)
Enabling Supply
• Akreditasi Pelatihan Fasilitator STBM, Wirausaha Sanitasi, Monev
Environment Sanitation STBM
• Materi STBM masuk dalam Kurikulum Poltekes jurusan Kesehatan
Sumber Daya Lingkungan
• Materi STBM masuk dalam modul Pemberdayaan Masyarakat untuk
Desa Siaga
• Belajar jarak jauh STBM
• Monev STBM berbasis SMS, web dan smartphone
Monitoring dan
• Website STBM  Knowledge Management (dokumentasi dan berbagi
Evaluasi
pembelajaran antar pelaku STBM)
Sumber Pendapatan Desa
Ketentuan UU 6/2014, Psl 66 ayat (2)
1. PADesa
2. Alokasi APBN (10%)
& PP 43/2014, Psl 81
3. Bagian dari hasil pajak & retribusi bahwa Siltap kades & Perangkat
Kab./Kota (10%) dianggarkan dalam APBDesa bersumber
4. Dana Perimbangan yg diterima dari ADD :
Kab./Kota  ADD (10%)
5. Bantuan Keuangan APBD Prov/Kab. 1. < Rp. 500 jt maksimal 60%
6. Hibah dan sumbangan 2. Rp. 500 jt – Rp. 700 jt maks 50%
7. lain-lain pendapatan Desa yg sah. 3. Rp. 700 jt - Rp. 900 jt maks 40%
4. > Rp. 900 jt maks 30%

Digunakan :
Dikelola dalam :
Paling sedikit 70%
– Mendanai penyellengg Pemdes,
pembangunan, kemasyarakatan, dan
APBDesa pemberdayaan.
Paling banyak 30%
− tunjangan Kades & Perangkat
− Operasional Pemerintah Desa;
− Tunjangan dan operasional BPD
− Insentif RT & RW
DASAR REGULASI

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 33 TAHUN 2017


TENTANG
TATA CARA PENGHITUNGAN, PEMBAGIAN, PENETAPAN
RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DAN PEDOMAN
PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN CILACAP
TAHUN ANGGARAN 2017

Pasal 6

Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan


program dan kegiatan berskala lokal Desa bidang
pembangunan dan bidang pemberdayaan masyarakat.
Bagian Kesatu
Bidang Pembangunan Desa

Pasal 8
(1) Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan, prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan
untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan
Desa, meliputi :
b. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan
pemeliharaan sarana prasarana pelayanan sosial
dasar serta pembangunan sarana dan prasarana
olahraga desa untuk pemenuhan kebutuhan:
kesehatan masyarakat; dan
pendidikan dan kebudayaan
PENGADAAN, PEMBANGUNAN,
PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN
SARPRAS KESEHATAN

 Air Bersih berskala desa.


 Sanitasi Lingkungan.
 Jambanisasi
 MCK.
 Alat Bantu penyandang Disabilitasi.
 Balai Pengobatan/Pos Kesehatan Desa
 Posyandu, Poksila, Posbindu, Pos Usaha Kesehatan Kerja
(UKK), Poskestren.
 Kelas Ibu Hamil.
 Pengadaan kelengkapan sarana prasarana UKBM (Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)
 Sarana Prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan
analisa kebutuhan dan kondisi desa yang diputuskan dalam
musyawarah desa.
Bagian Kedua
Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 10
Prioritas penggunaan Dana Desa untuk program dan kegiatan
bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, dialokasikan untuk
mendanai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas
warga atau masyarakat Desa dalam pengembangan wirausaha,
peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi individu
warga atau kelompok masyarakat dan Desa, antara lain :
e. Dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar
di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat
marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang
disabilitas;
JENIS KEGIATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DAN PROMOSI KESEHATAN DI DESA.
1. Fasilitasi Layanan Promosi Kesehatan oleh Kader Kesehatan.
a. Refreshing Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk UKBM
b. Kunjungan rumah untuk pemberdayaan keluarga.
2. Koordinasi dalam rangka Penggalangan Komitmen Pembangunan
Desa yang terintegrasi atara kesehatan dengan sektor lain
3. Pembinaan oleh Perangkat Desa ke kelompok UKBM.
4. Pembinaan Masyarakat oleh Bidan di Desa kepada Kader, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan masyarakat. Kegiatan ini minimal
dilakukan 4 kali dalam setahun.
5. Survei Mawas Diri
6. Musyawarah Masyarakat Desa
7. Penggerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (GERMAS)
8. Monitoring
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT
DI SEKTOR KESEHATAN DI DESA.

 Pembentukan dan fasilitasi Forum Kesehatan Desa


(FKD)
 Pembentukan dan Fasilitasi Kader Kesehatan
(Posyandu, Poslansia, Posbindu dan Poskestren)
 Fasilitasi Gerakan Masyarakat Hidup Brsih dan
Sehat (GERMAS)
 Fasilitasi Pembinaan Keluarga Sehat.
 Fasilitasi Pembinaan Pembinaan PHBS
 Fasilitasi Pembinaan UPGK
Pendampingan perencanaan
promkes dan pberdayaan masyarakat
melalui pengembangan UKBM di desa

Langkah- langkah kegiatan:


 Forum komunikasi perlu dibangun, diinisiasi oleh
Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas sebagai
penanggung jawab terdepan bidang kesehatan di
kecamatan. Dapat diintegrasikan pada saat Lokmin
minimal 3 (tiga) bulanan dengan sektor terkait.
 Koordinasi dengan sektor terkait merupakan langkah
awal yang harus dilakukan agar dapat terpapar dengan
RPJM Desa dan RKP.
 Advokasi kepada Camat dan Kepala Desa tentang
manfaat pemerintah desa melaksanakan pemberdayaan
masyarakat dan promosi kesehatan melalui
pengembangan UKBM dan kegiatan lainnya.
Terima kasih
Selamatkan masa depan bangsa
Jagalah anak tetap sehat
Prinsip – prinsip STBM (#1)
Prinsip – prinsip STBM (#2)
Prinsip – prinsip stbm (#3)
Prinsip – prinsip STBM (#4)
SINERGI LINTAS SEKTOR DAN LINTAS
PROGRAM
GERAKA
N
Menciptakan Ketersediaa SEJUTA
kebutuhan n sarana JAMBAN
masyarakat sanitasi TNI
(DEMAND) (SUPPLY) AD

Pendekata
Pemicu Data
Pendeka n sosial, Wirausa akses
• Dinkes : an budaya Teknolo
tan ha jamban
KL, Promkes, Gizi, agama • Tokoh Sanitasi gi Tepat • Puskes
POLTEKES • Kanwil masyar • Dinkes Guna mas
• LSM, Duinia Usaha Agama akat • APPSA
• Dinas
• TP - PKK • Tokoh • Media NI
PU
• Dharma Wanita agama (jurnali • CSR
• BTKL
• Pramuka • Lemba
• MUI s)
ga
• Puslitb
• Pondok Pesantren • Dinas
• Eco RI ang
• TP- UKS Pariwis Keuang
(Masjid • Univ./ AKKOP
APEKSI ata an
SI
Kebijakan/Peraturan
APPKASI
dsb)
• BAZN
PT

AS
Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota,
Untuk masyarakat yang
berhak menerima

Fatwa MUI :
No. 01/MUNAS- Setelah ada kebutuhan
akan sanitasi (terpicu)
IX/MUI/2015
Penggunaan dana zakat,
infaq, sedekah dan wakaf masyarakat menerima dalam
bentuk sarana  berkerjasama
untuk pembangunan dengan wirausaha sanitasi
sarana air bersih dan
sanitasi bagi masyarakat Mengatasi Kredit jamban
yang macet
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA
Project Coordination
and Steering EXECUTING IMPLEMENTING
Committee [PCSC] AGENCY [EA] AGENCIES [IA]

SATKER PAMBM
Central Project L/O
DG CIPTA KARYA
Management Project PUPR [CK], KEMENKES CPIU
TIM TEKNIS [CPMU] [PPPL], KEMENDAGRI
[B/ Bangda, B/Pemdes],
Tim Advisori KEMENDES [PPMD]

TDS NMC
PUSAT

TKP/POKJA AMPL Provincial Project Management Unit [PPMU] SATKER PAMS


Provinsi PROVINSI
PPIU PPIU PPIU PPIU ROMS
Koordinator
Provinsi PROVINSI

Koordinator
TKP/POKJA AMPL District Project Kabupaten
SATKER PIP
Kabupaten Management Unit [DPMU] KABUPATEN
Panitia Kemitraan Fasilitator
Dinas Kesehatan
STBM
K ABUPATEN

Tim Fasilitator
Masyarakat

DESA

KELOMPOK KERJA MASYARAKAT [KKM]

Garis Koordinasi Garis Instruksi Garis Pelaporan Garis Supersivisi


PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS TA. 2017
Pelaksanaan Kegiatan Fisik (RKM) TA. 2017

JAN-MARET APRIL-SEPT OKT-NOV

1. Penetapan Desa
PELAKSANAAN
Sasaran Pamsimas
KEGIATAN RKM
(Rencana Kerja
2. Penetapan SK
Masyarakat),
Satker PIP SERAH TERIMA HASIL
termasuk: Peningkatan
Kabupaten PEKERJAAN (BAST)
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di
3. Pengalokasian
Masyarakat dan
Anggaran BLM
Sekolah)
(Revisi DIPA Geser)
PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS TA. 2017
(Perencanaan untuk Pelaksanaan RKM TA. 2018)
TA. 2017
JAN-APRIL MEI-AGUST SEPT OKT-NOV

1. SOSIALISASI PENETAPAN
PENYUSUNAN DESA
2. PEMINATAN RENCANA EVALUASI DAN SASARAN
KERJA VERIFIKASI
3. PROPOSAL MASYARAKAT RKM • MENTERI
4. VERIFIKASI (RKM) PUPR
PROPOSAL • BUPATI

PEMICUAN
PERILAKU
HIDUP
BERSIH DAN RENCANA DAFTAR
SEHAT CALON DESA
KERJA DESA
SASARAN
MASYARAKAT SASARAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

AIR MINUM Mendukung Pencapaian 10 Juta Sambungan Rumah

SASARAN 2015-2019
TANTANGAN
PENGEMBANGAN
PROGRAM
AIR MINUM AMAN 100% Platform Sasaran

SPAM
Mencapai 100%
& BERKELANJUTAN
2018
2019
2017 100%
2016 92,1%
2015 84,8%
PROPORSI INVESTASI 73,7% 78,8%
Akses air minum aman (TOTAL 100T) Strategi Pelaksanaan:
nasional (2014) baru Terpenuhinya akses aman air
SUMBER PEMBIAYAAN RP (T) % - Peningkatan akses aman
minum baik melalui
68,4% APBN – reguler 25 25%
- Alternatif sumber

35% 65%
- Jaringan perpipaan: 18,0% APBN – mendukung pembiayaan
25 25%
- Bukan Jaringan perpipaan: pinjaman perbankan - Kapasitas kelembagaan
50,4% Pinjaman Perbankan 15 15%
3 3%
- Penerapan NSPK
PDAM – penghapusan bukan jaringan
- Perkotaan: 80,7% utang - Penyediaan air baku
- Perdesaan: 56,1% - Kemitraan jaringan perpipaan
PDAM – dana internal 7 7%
perpipaan: terlindungi:
B to B 5 5% - Inovasi teknologi
Idle capacity APBD 10 10%
10.000.000 19.653.641
37.900 Liter/detik SR Rumah Tangga
DAK 10 10%
TOTAL 100 100%
NRW nasional: 33% 100% PDAM Sehat
Keterbatasan Air Baku untuk
air minum sebesar 128 m3/det Program Fisik APBN (2015 – 2019) dan Kontribusi SR Program Non Fisik APBN
(2015-2019)
Kegiatan SPAM 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Komitmen Pemda untuk
pendanaan air minum (DDUB) SPAM Regional - 105.000 311.681 311.681 311.681 1.040.042
hanya 0,04% dari total APBD  Penyehatan PDAM
SPAM Kawasan Perkotaan 484.250 439.200 696.380 696.380 696.380 3.012.589
 Alt. sumber pembiayaan
PDAM kurang sehat (2013): SPAM Berbasis Masyarakat 463.680 483.840 558.620 558.620 558.620 2.623.379  RPAM
104 PDAM (30%)  Center of Excellent
PDAM sakit (2013): 70 PDAM (20%) SPAM Kws Rawan Air 96.000 5.920 34.825 34.825 34.825 206.394
 RISPAM
SPAM Kws Khusus 282.080 79.894 215.121 215.121 215.121 1.007.338  Fasilitasi SPAM BJP
Peningkatan akses 5 tahun Terlindungi
terakhir 4,5% per tahun Total 1.326.010 1.113.854 1.816.626 1.816.626 1.816.626 7.889.742
63
KATA KUNCI UTAMA PAMSIMAS

ORIENTASI KEPADA PROSES

KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN,


PUSAT, DAERAH, MASYARAKAT

PAMSIMAS
MASYARAKAT PELAKU UTAMA PROGRAM

ARUS UTAMA PENDEKATAN PROGRAM


PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DESA

AKSES AIR MINUM DAN SANITASI YANG BERKELANJUTAN


UNTUK SEMUA
TUJUAN PROGRAM PAMSIMAS

1. Meningkatkan akses
aman air minum dan
KOLABORASI sanitasi layak yang
berkelanjutan
2. Meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Pusat Daerah

1. Menurunkan
Buang Air
Masyarakat
Sembarangan
2. Menurunkan
Pemberdayaan Angka Penyakit
STRATEGI PROGRAM PAMSIMAS

1. Mengubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui


pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan sanitasi
berbasis masyarakat;
2. Mengarusutamakan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat
dalam pembangunan SPAM dan sanitasi;
3. Melakukan sharing program APBN, APBD (Provinsi dan
Kabupaten/Kota), APBDesa, Swasta, Perbankan, Kelompok
Peduli/Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Perguruan Tinggi;
4. Penguatan kelembagaan di tingkat kabupaten dalam rangka
mendukung keberlanjutan pengelolaan dan pengembangan
pembangunan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;
5. Penguatan peran Pemerintah Desa untuk membina dan mengawasi
penyelenggaraan SPAM yang meliputi pengembangan (Pembangunan
Baru, Perluasan, dan Peningkatan) dan pengelolaan termasuk
dukungan pembiayaan.
TRANSFORMASI PAMSIMAS III

Keberlanjutan
dan
Pengembangan
Kegiatan Awal
• Pelayanan SPAMS 2-3 • Pengelolaan
dusun dalam desa berkelanjutan
• Pembentukan awal • Pengembangan SPAMS
BPSPAMS seluruh desa
• Penguatan BPSPAMS

Rencana Kerja Masyarakat (RKM) 100 %, RPJM


Desa, RAD AMPL
PENGELOLA PROGRAM PAMSIMAS

Pusat 1. Tim Teknis Pusat


2. Central Project Implementation Unit
3. Satker Tingkat Pusat

Provinsi 1. Pokja AMPL Provinsi


2. Provincial Project Management Unit [PPMU)
3. Provincial Project Implementation Unit [PPIU]
4. Satker Provinsi

Kabupaten 1. Pokja AMPL Kabupaten


2. District Project Management Unit (DPMU)
3. Panitia Kemitraan Kabupaten
4. Satker Kabupaten

Desa 1. Kader AMPL


2. Tim pendukung pemerintah desa

Masyarakat 1. Kelompok Keswadayaan Masyarakat


2. Satlak Pamsimas
3. Badan Pengelola SPAMS
PERAN KABUPATEN DALAM IMPLEMENTASI
PAMSIMAS

Institusi Peran Utama Keterangan


Pokja AMPL • Memfasilitasi sinkronisasi perencanaan dan Pokja AMPL Kabupaten
Kabupaten pelaksanaan program AMPL Kabupaten dibentuk berdasarkan SK
• Melaporkan kepada Bupati hasil pemantauan Bupati, diketuai oleh
dan evaluasi pelaksanaan RAD AMPL Kepala Bappeda
Kabupaten Kabupaten dan
beranggotakan Dinas PU,
• Menetapkan daftar desa sasaran Program
BPMD, Dinas Kesehatan,
Pamsimas,
Bapedalda, Dinas
• Mengevaluasi dan melaporkan kemajuan dan Pendidikan dan instansi
kinerja program terkait lainnya serta wakil
• Melakukan pembinaan kepada BPSPAMS kelompok peduli AMPL
• Menetapkan kebijakan bagi Pakem dalam dan masyarakat sipil.
pelaksanaan program
PERAN KABUPATEN DALAM IMPLEMENTASI
PAMSIMAS

Institusi Peran Utama Keterangan


Panitia • Membantu Pokja AMPL dalam Panitia Kemitraan [Pakem]
Kemitraan mensosialisasikan program Pamsimas kepada adalah unsur Pokja AMPL
Kabupaten desa dan kecamatan yang bertugas dalam
• Melakukan seleksi dan verifikasi proposal perencanaan, koordinasi
desa dan menyusun shortlist calon desa program, pemantauan,
sasaran dan evaluasi
penyelenggaraan Program
• Melakukan evaluasi usulan kegiatan program
Pamsimas dan
(RKM)
beranggotakan unsur
• Menyusun daftar desa sasaran program pemerintah dan non-
untuk disetujui Bupati pemerintah kabupaten
• Menyusun laporan kemajuan kegiatan dan
keuangan pelaksanaan progam Pamsimas
PERAN KABUPATEN DALAM IMPLEMENTASI
PAMSIMAS

Institusi Peran Utama Keterangan


District • Melaporkan kemajuan dan kinerja DPMU diketuai
Project program serta laporan keuangannya oleh Dinas
Manageme kepada Pokja AMPL Kabupaten PU/Bappeda dan
nt Unit • Mengesahkan RKM yang telah anggotanya terdiri
disetujui Pokja AMPL Kabupaten dari Bappeda,
Dinas PU, Dinas
• Memonitor keefektifan proses
Kesehatan, BPMD,
partisipasi masyarakat
dan instansi terkait
• Memfasilitasi pengembangan lainnya
jejaring BPSPAMS
• Mengevaluasi kebutuhan
peningkatan kapasitas pengelolaan
program SPAMS tingkat kabupaten
• Melakukan evaluasi kinerja
konsultan dan fasilitator msyarakat
KOLABORASI DENGAN PROGRAM AMPL

Program Desa Lokus Program Opsi Jenis Kegiatan


Pamsimas
Untuk Desa Baru Belum pernah menjadi lokasi • Pembangunan baru
Pamsimas • Perluasan/Pengembangan
• Peningkatan/Perbaikan Kinerja

Untuk Desa Lama Pernah menjadi lokasi • Perluasan


Pamsimas • Peningkatan/Perbaikan Kinerja
• Penguatan kelembagaan dan
keuangan (tanpa bantuan konstruksi)

Program AMPL Perdesaan lainnya


DAK Kesehatan (Program PAM Belum pernah menjadi lokasi • Pembangunan baru
STBM) Pamsimas dan PAM STBM • Perluasan/Pengembangan
• Peningkatan/Perbaikan Kinerja
Hibah Air Minum Perdesaan • Pernah menjadi lokasi • Perluasan
Berbasis Kinerja Pamsimas
• Sudah ada BPSPAMS dan
Iuran
Program lainnya Sesuai juknis program Sesuai juknis program
Komparasi PAMSIMAS I PAMSIMAS II PAMSIMAS III
Implementasi
BLM REGULER: BLM REGULER: Sama dengan Pamsimas II
Pamsimas I, II • 70% APBN DESA APBN
dan III • 10% APBD • 80% APBN Diupayakan ada kontribusi dari Desa
• 20% Kontribusi • 20% Kontribusi melalui APBDesa sebesar 10% untuk
Masyarakat Masyarakat mendukung Pelaksanaan Pamsimas
terutama untuk Keberlanjutan
DESA APBD
• 80% APBD
• 20 % Kontribusi
Masyarakat
(Porsi APBD 20% dari Nilai
APBN)
JUMLAH BLM JUMLAH BLM JUMLAH BLM
• Pagu Desa: Rata Rp. 220 • Pagu kab ditentukan • Pagu kab ditentukan berdasarkan
Juta per desa (dItambah berdasarkan investasi investasi rata-rata Rp. 350 Jt/Desa
kontribusi masyarakat Rp. 275 Jt/Desa (disesuaikan demand. Catatan:
menjadi Rp. 275 Juta per (dengan tambahan penambahan jumlah pemanfaat
desa) pemanfaat rata-rata per minimal 40% dari jumlah penduduk
desa 31% dari jumlah desa dan promosi SR)
penduduk desa)

TAHAPAN PENCAIRAN TAHAPAN PENCAIRAN TAHAPAN PENCAIRAN DANA


DANA DANA • Diusulkan menjadi 40: 40: 20 (I: II:
• 20: 40: 40 (I: II: III) • Sama dengan III)
PAMSIMAS I
Komparasi PAMSIMAS I PAMSIMAS II PAMSIMAS III
Implementasi BLM HID: BLM HID: BLM HID Reguler sama dengan
• Tahun pertama: Flat per • Rp. 100-200 Juta sama Pamsimas II
Pamsimas I, II desa seperti PAMSIMAS I BLM HID - Output-Based
dan III • Tahun kedua dan • Dengan 20% kontribusi Approach (OBA):
seterusnya: Rp. 100-200 masyarakat • Dengan tujuan pelayanan air
Juta per desa tergantung minum dan sanitasi 100%
kepada kinerja dan • 20% kontribusi masyarakat
jumlah target pemanfaat • 10% kontribusi Pemerintah
• Tanpa kontribusi Desa (APBD Desa)
masyarakat • 70% kontribusi Pemerintah
Kab. yg akan diganti 100%
oleh Pemerintah

BLM HIK: BLM HIK: BLM HIK:


• Disesuaikan dengan Tidak ada perubahan dengan Sama dengan Pamsimas II, namun
kebutuhan per desa PAMSIMAS I hanya untuk Pengembangan
sesuai proposal dan SPAM di desa Pamsimas dan
verifikasi DIUSULKAN BOLEH di desa non
• Dengan 20% kontribusi Pamsimas
Masyarakat
• BLM: 40% APBN dan
40% APBD
BLM HKP: BLM HKP:
• Disesuaikan dengan Pembiayaan BLM (rata-rata Rp.
kebutuhan per desa sesuai 220 Juta/Desa):
proposal dan verifikasi • 40% APBN
• Dengan 20% kontribusi • 40% kontribusi Pemerintah
Masyarakat (APBD) Kab.
• BLM: 40% APBN dan 40% • 10% Kontribusi Masyarakat
BLM PROGRAM PAMSIMAS

 Pemberian bantuan kepada masyarakat (KKM)


pada Program Pamsimas dilakukan melalui
mekanisme penyaluran Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM)
 Pada Program Pamsimas I dan II (2008-2015) BLM
dialokasikan pada akun Belanja Sosial
 Pada Program Pamsimas III (2016-2020)
dialokasikan pada akun Belanja Barang Lainnya
untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda
(Permen Keu No.168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga)
BLM PROGRAM PAMSIMAS
TUJUAN BANTUAN BLM
Untuk membiayai kegiatan di tingkat
masyarakat seperti yang tercantum
dalam dokumen Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) yang direncanakan
dikelola dan digunakan oleh masyarakat
SUMBER DANA BLM
APBN, APBD dan APBDes
PEMBERI BANTUAN
Menteri PUPR c.q. Direktorat Jenderal
Cipta Karya sebagai Executing Agency
(EA) untuk Program Pamsimas
PENERIMA BLM
Kelompok Keswadayaan Masyarakat
(KKM)
BENTUK BLM
Uang
GAMBARAN UMUM BLM PROGRAM PAMSIMAS
SYARAT PENERIMA BLM
KKM penerima harus berdomisili di desa/kelurahan dan sesuai dengan Surat
Keputusan Dirjen CK tentang Penetapan Desa Penerima BLM, yang
dicatatkan di notaris, bukan organisasi masyarakat.

KRITERIA KABUPATEN PENERIMA BLM:


Surat pernyataan minat Bupati untuk mengikuti Program Pamsimas III TA.
2016-2019. Surat tersebut berisi:
1. Pernyataan minat dan kesanggupan Pemda dalam menyediakan alokasi dana
APBD
2. Menyusun dan melaksanakan RAD bidang AMPL
3. Bersedia mengikuti semua pedoman dan petunjuk teknis yang berlaku

KRITERIA DESA PENERIMA BLM:


1. Belum memiliki 100% akses air minum aman
2. Belum memiliki 100% akses terhadap sanitasi aman
3. Jumlah kejadian penyakit diare dalam satu tahun terakhir (kegiatan perluasan
dan pengembangan)
4. Tambahan penerima manfaat air minum (kegiatan optimalisasi)
MEKANISME PENETAPAN KABUPATEN SASARAN
PAMSIMAS
Penetapan kabupaten peserta Pamsimas didasarkan atas minat dan
komitmen pemerintah kabupaten dalam sharing program dan
mengikuti seluruh siklus program Pamsimas. Secara ringkas Proses
penetapan sebagai berikut :

1. Sosialisasi program Pamsimas kepada seluruh pemerintah provinsi


dan kabupaten dengan menyampaikan informasi program, kriteria
dan syarat-syarat ke-ikut-sertaan, tata laksana dan mekanisme
pelaksanaan;

2. Penjaringan minat melalui penyampaian surat minat Bupati yang


dilengkapi dengan : proposal ( jumlah desa sasaran, justifikasi
usulan sasaran), komitmen sharing program melalui sumber
pendanaan APBD Kabupaten untuk membiayai penyaluran
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebanyak 20 % dari desa
sasaran yang diusulkan dan membiayai biaya operasional
pengelolaan kegiatan oleh SKPD terkait;

3. Verifikasi surat minat dan proposal Kabupaten oleh tim lintas


Kementerian (Kemen PUPR, Kemenkes, Kemendagri dan
Kemendes);
MEKANISME PENETAPAN DESA SASARAN PAMSIMAS

 Masyarakat & Pemerintah Desa sanggup memenuhi


persyaratan mengikuti program
 Pemilihan desa sasaran berdasarkan seleksi proposal dan
evaluasi RKM desa
 Daftar calon desa sasaran diperoleh dari verifikasi dan
seleksi proposal.
 Shortlist desa diperoleh berdasarkan hasil evaluasi RKM
oleh PAKEM bersama DPMU dan Satker Kabupaten
 Penetapan desa sasaran oleh Dirjen Cipta Karya
berdasarkan hasil evaluasi CPMU atas usulan shortlist
desa dari Bupati
SIKLUS PROGRAM PAMSIMAS
SIKLUS PROGRAM PAMSIMAS

KABUPATEN DESA

Sosialisasi Tingkat Kabupaten Sosialisasi Tk. Desa IMAS Tahap I dan Penyiapan
oleh Pemdes Kader AMPL di Desa Baru

Verifikasi Proposal Pengajuan Surat


Minat dan Proposal Penyusunan Surat Minat dan
Proposal
Seleksi Proposal

Pemicuan Perubahan IMAS Tahap I


Penetapan Calon Desa Sasaran: Desa Prilaku/Tindak
Baru dan Desa Hibah Lanjut
Pembentukan/Revitalisasi/P
enguatan KKM/ Lembaga
Pengelola Program
Pemberdayaan

Pembentukan/ Revitalisasi/
Penguatan BPSPAMS
Evaluasi RKM
Penyusunan/ Review PJM
Usulan Penetapan Desa dari Kab. ProAKSI

Penetapan Desa Sasaran: Desa baru Penyusunan RKM


dan Desa Hibah
SIKLUS PROGRAM PAMSIMAS
JAN - APRIL APRIL - JUNI JUNI-AGUSTUS SEPT-OKT NOVEMBER

1. SOSIALISASI PENETAPAN
PENETAPAN PENYUSUNAN DESA
EVALUASI
KABUPATEN 2. PEMINATAN RENCANA SASARAN
DAN
KERJA
VERIFIKASI
3. PROPOSAL MASYARAKAT • MENTERI
RKM
4. VERIFIKASI (RKM) PUPR
PROPOSAL • BUPATI

LONG LIST CALON DESA RENCANA


SHORT
DESA SASARAN KERJA
LIST
(3 TAHUN) (TAHUN 1) MASYARAKAT
Sebagai strategi program, Pamsimas mewadahi &
mengkolaborasikan program-program air minum dan
sanitasi perdesaan berbasis masyarakat dari berbagai
sumber pendanaan untuk pencapaian akses 100%
di desa
PAMSIMAS SBG STRATEGI PROGRAM

DAK
DAK PAM INFRASTRUKTUR –
STBM - KEMEN PUPR
KEMENKES

CSR AIR
BERSIH PROG
DAK AIR AIR
MINUM MINUM
KAB
Mangkok Pamsimas
STRATEGI PROGRAM PAMSIMAS

1. Mengubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui


pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan sanitasi berbasis
masyarakat;
2. Mengarusutamakan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat dalam
pembangunan SPAM dan sanitasi;
3. Melakukan sharing program APBN, APBD (Provinsi dan Kabupaten/Kota),
APBDesa, Swasta, Perbankan, Kelompok Peduli/Lembaga Swadaya Masyarakat,
dan Perguruan Tinggi;
4. Penguatan kelembagaan di tingkat kabupaten dalam rangka mendukung
keberlanjutan pengelolaan dan pengembangan pembangunan air minum dan
sanitasi berbasis masyarakat;
5. Penguatan peran Pemerintah Desa untuk membina dan mengawasi
penyelenggaraan SPAM yang meliputi pengembangan (Pembangunan Baru,
Perluasan, dan Peningkatan) dan pengelolaan termasuk dukungan
pembiayaan.
TRANSFORMASI PAMSIMAS III

Keberlanjutan dan
Pengembangan

Kegiatan Awal
• Pelayanan SPAMS 2-3 • Pengelolaan
dusun dalam desa berkelanjutan
• Pembentukan awal • Pengembangan SPAMS
BPSPAMS seluruh desa
• Penguatan BPSPAMS

Rencana Kerja Masyarakat (RKM) 100 %, RPJM Desa, RAD


AMPL
MODAL DASAR MENUJU
UNIVERSAL AKSES 2019
Pemenuhan
Prinsip Kriteria 4K 100%

Akuntabilitas

Kesetaraan Keterjangkaua
dan non- n
diskriminasi
Kualitas
Keberlanjutan

Partisipasi Kontinuitas

Keterbukaan
dan akses ke Kuantitas
informasi

Komitmen
Pemenuhan 4K berbanding lurus dengan
politis dan
komitmen politik dan legal
PAMSIMAS MENDUKUNG
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Mekanisme Penyediaan Layanan


Air Minum

SPAM SPAM
SPAM SPAM
Perdesaan Kawasan
Perkotaan Regional
Berbasis Khusus
Masyarakat
(PAMSIMAS)
Salah satu
Kolaborasi Antar kegiatan
Kementerian
untuk pencapaian
100% akses air
Kementerian Kesehatan
minum dan
Kementerian PU-PR
Kementerian Dalam Negeri sanitasi layak
Kementerian Desa PDTT dalam mendukung
Kementerian PPN/BAPPENAS Program Indonesia
Sehat
FILOSOFI KEBIJAKAN
AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT

Pilihan yang
diinformasik
Keberlanjutan
an &
fasilitasi
pemerintah

Masyarakat Masyarakat
yang mengambil Bertanggung
keputusan Jawab

Konsekuensi
atas keputusan
yang diambil
PONDASI UNTUK KOLABORASI

KOLABORASI

Pembangunan Sistem
Infrastruktur Informasi dan
Perencanaan
Untuk Akses Air Manajemen
Minum dan Data
Sanitasi di
perdesaan

Sistem
Kelembagaan
Pendukung
SUMBER PENDANAAN PAMSIMAS

Hibah Air
Hibah
APBN Minum Dana Desa
Perdesaan Sanitasi

APBD Swadaya
Provinsi Masyarakat

APBD
Swasta/CSR
Kab/Kota

DAK Non-Fisik
Dana
DAK Fisik (BOK Mitra/Donor
Kesehatan) Lainnya
Hal YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MENJAMIN KEBERLANJUTAN PAMSIMAS
Dinas Kesehatan Kab/Kota bertanggung jawab atas:
 mengalokasikan dana DAK Kesehatan (BOK) untuk kegiatan STBM-PAMSIMAS
 mengusulkan alokasi DAK Air Minum, DAK Sanitasi, Hibah Air Minum Perdesaan, dan
Hibah Sanitasi kepada Dinas PU dan Bappeda untuk penyediaan sarana dan prasarana di
desa-desa yang sudah dipicu STBM dan desa-desa PAMSIMAS (sesuai dengan perencanaan
di RAD AMPL, SSK, RKM dan RKPDesa)
 mengolaborasikan dan mensinergikan seluruh pendanaan (APBN, APBD, DAK, dana desa,
dll) dan program (LSM, swasta, dll) untuk mencapai perluasan akses air minum dan
sanitasi
 menyusun strategi percepatan ODF Kabupaten dan strategi pemenuhan 5 pilar STBM
yang didasari (khusus bagi peserta PPSP harus didasari atas kajian primer dan EHRA)
 memantau dan mengevaluasi kinerja fasilitator dan sanitarian termasuk
keberlangsungan koordinasi keduanya
 melakukan pertemuan rutin Pokja AMPL termasuk dengan fasilitator
 memantau kemajuan pelaksanaan STBM di desa dan kecamatan serta mengelola sumber
daya tenaga kesehatan lingkungan
 mengisi dan meng-update data ke SIM STBM dan SIM PAMSIMAS (per 3 bulan sekali)
 memantau keberlanjutan sarana dan prasarana yang dibangun oleh PAMSIMAS
termasuk memonitor kualitas air yang di sarana PAMSIMAS
Hal YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MENJAMIN KEBERLANJUTAN PAMSIMAS

Dinas Kesehatan Provinsi bertanggung jawab atas:


 mengalokasikan dana dekonsentrasi untuk kegiatan
PAMSIMAS
 bersama Dinas Kesehatan Kab/Kota menyusun strategi
percepatan pencapaian ODF dan strategi pemenuhan 5
pilar STBM
 memantau pencapaian ODF kabupaten
 memantau kinerja Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam
pelaksanaan PAMSIMAS termasuk kepatuhan Dinas Kab/Kota
dalam mengisi dan melengkapi data ke dalam SIM STBM dan
SIM PAMSIMAS
 memantau dan mengevalusi kinerja fasilitator
 melakukan pertemuan rutin Pokja AMPL dengan
Koordinator Provinsi

Anda mungkin juga menyukai