Anda di halaman 1dari 19

Hernia Nukleus

Pulposus Servikalis
(HNP Servikal)
Pembimbing: dr. Toety S, Sp.S
Pendahuluan

▪ HNP secara umum dapat terjadi pada semua columna


vertebralis, dari servikal hingga lumbal. HNP
servikalis merupakan HNP tersering kedua setelah
kasus HNP lumbalis.
▪ Sekitar 51% dari orang dewasa pernah mengalami
periode nyeri pada leher dan lengan sepanjang
hidupnya. 25% diantaranya terdapat gambaran
herniasi diskus pada hasil MRI (Magnetic
Resonance Imaging) yang terjadi pada kelompok
usia kurang dari 40 tahun, dan 60% diantaranya
terjadi pada kelompok usia 60 tahun
▪ Di Indonesia angka kejadian HNP servikalis sekitar
5-10% dari seluruh populasi penderita HNP. Sekitar
60% diantaranya terjadi pada kelompok usia lebih
dari 30-40 tahun.
▪ Laki-laki > Perempuan (2:1)
Pembahasan
Anatomi Kolumna Vertebralis
▪ Kolumna vertebralis disusun oleh 33 vertebra, yaitu:

• 7 Vertebra Servikalis
• 12 Vertebra Torakalis
• 5 Vertebra Lumbalis
• 5 Vertebra Sakralis, dan
• 4 Vertebra Koksigeus

Struktur kolumna vertebralis ini fleksibel karena


bersegmen dan disusun oleh tulang vertebra,
sendi-sendi, dan bantalan vibrokartilago yang
disebut diskus intervertebralis.
 Karakteristik Umum Vertebrae
Corpus Vertebrae :
Merupakan lempeng paling tebal dan kuat,
melengkung dipermukaan atas dan bawah Sbg
pusat pembebanan tubuh

Arcus Vertebrae :
• Pediculus dan Lamina Vertebrae

Sbg pengungkit dan tempat


melekatnya ligament dan otot
Processus :
• Proc. Spinous
• Proc. Transversus
• Proc. Articularis Sup dan Inf Membentuk sendi sinoavial
Foramen Vertebralis :
• Foramen Vertebralis
• Foramen Intervertebralis

Sbg tempat lewatnya nervus spinalis dan


pembuluh darah

 Anatomi Vertebra servikalis


Tulang vertebra servikalis terdiri atas 7 bagian (cv1-cv7):

• Merupakan tulang pendek yang berbentuk silindris kecil sebagai badan vertebra
yang terletak di depan sumsum tulang belakang dan bekerja sama dengan otot,
sendi, ligamen, dan tendon untuk memberikan dukungan, struktur serta
stabilisasi dari leher.
• Ciri utama yaitu, korpus yang kecil dan persegi panjang, lebih panjang
kesamping dibandingkan kebelakang
Secara anatomis, tulang vertebra servikalis terbagi atas 2 bagian:

Bagian atas (CV1 dan CV2) dan bawah (CV3 dan CV7).

Vertebra servikalis yang memiliki struktur anatomi yang berbeda:

1) Atlas
Vertebra servikalis yang pertama
disebut dengan atlas karena ruas
tulang yang pertama mendukung
keseluruhan tengkorak kepala
2) Axis
• Vertebra servikalis yang kedua disebut dengan axis atau epistripheus karena
membentuk poros diatasnya dan kepala berputar disekitar axis.
• Axis merupakan bagian yang paling besar dari tulang vertebra servikalis.
• Ciri khas dari tulang ini adalah prosessus odontoid yang kuat dan tegak lurus
dari permukaan atas korpus
3) Vertebra Servikalis Tipikal (cv3 – cv6)

• Anatomi tulang vertebra servikal ke 3- 6 dianggap memiliki ciri yang sama,


yaitu memiliki prosessus spinosus yang bercabang (bifida)
• pada prosessus transversus terdapat foramen transversarium pada setiap sisi
yang dilewati oleh pembuluh arteri dan vena serta pleksus saraf simpatik.
4) Vertebra Servikalis 7 ( Vertebra Prominens)
• Vertebra Prominens memiliki ciri khas yaitu adanya prosessus spinosus yang
panjang dan menonjol serta tidak bercabang.
 Sendi-sendi Kolumna Vertebralis
Sisipan diantara korpora vertebra adalah fibrokartilago diskus intervertebralis
: masing2 diskus terdiri atas annulus fibrosus (diluar) dan nukleus pulposus
(didlm)

Vertebrae saling bersendi melalui


sendi kartilaginosa diantara korpora
dan sendi sinoavial
 Ligamentum Vertebra
• Ligamentum Longitudinal Anterior

Lebar dan kuat, melekat pd permukaan dan


sisi korpora vertebra dan diskus
intervertebralis
• Ligamentum Longitudinal Posterior

Lemah dan sempit serta melekat pada pinggir


posterior disk
Sedangkan ligamentum diantara 2
vertebrae diatas, terdiri dari:
1) Lig. Supraspinosum
2) Lig. Interspinosum
3) Lig. Intertransversum
4) Lig. Flavum
 Persarafan Sendi-Sendi Vertebra
• Sendi-sendi diantara korpora dipersarafi oleh ramus meningei kecil setiap
nervus spinalis
• Sendi-sendi diantara prosesus artikularis dipersarafi oleh cabang dari ramus
Posterior nervus spinalis
 Definisi
• Hernia adalah protrusi atau penonjolan dari sebuah organ atau jaringan
melalui lubang yang abnormal.
• Hernia Nucleus Pulposus Cervicalis (HNP Cervicalis) atau Cervical Disc
Herniaton adalah rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada
diskus intervertebralis servikalis
Sehingga

Isi diskus atau nukleus pulposus keluar (herniasi) menekan radiks saraf
pada foramina intervertebralis atau medulla spinalis pada kanalis vertebralis .
 Etiologi
a. Trauma
Trauma pada vertebra servikal dapat terjadi akibat adanya gerakan tiba-
tiba pada daerah leher, misalnya whiplash injury . Biasanya tjd pada
kelompok usia muda

b. Proses Degeneratif
Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua: Perubahan komponen penyusun
diskus intervertebralis menjadi lebih tidak elastis atau kaku
Sehingga
Apabila mendapatkan beban yang berlebihan atau tiba-tiba menyebabkan isi
diskus keluar menyebabkan trauma pada vertebra servikalis
 Faktor Resiko
• Genetik, individu dengan riwayat genetik kelainan vertebrae
• Kebiasaan beraktivitas dengan posisi tubuh yang tidak tepat
• Pola hidup tidak sehat berakibat penurunan kualitas tubuh sehingga
lebih mudah terjadi kerusakan pada vertebrae
• Aging, kejadian HNP servikalis meningkat seiring dengan peningkatan
usia.
 Patogenesis
HNP servikalis terjadi akibat keluarnya komponen nukleus pulposus
dari diskus intervertebralis servikalis menekan radix saraf atau medula
spinalis sehingga menimbulkan iritasi pada saraf yang tertekan tersebut
 Pada keadaan Normal:
Tubuh menerima beban
Gel nukleus pulposus disk
Intervertebralis menyebar

Beban yg diterima disebarkan


kesegala arah sehingga vertebra
tetap pada posisi seimbang dan tidak
terjadi prolaps atau keluarnya nukleus
pulposus dari diskus intervertebralis.
 Pada keadaan Degeneratif :
Tubuh menerima beban
Kondisi nukleus pulposus yang tidak lagi
berupa gel tidak dapat menyebarkan beban ke
segala arah, namun hanya arah tertentu saja

sehingga nukleus pulposus akan menonjol ke arah tertentu


dapat menembus anulus fibrosus dan menimbulkan
penekanan pada radix maupun medula spinalis.
 Pada keadaan Trauma :
Tubuh menerima beban atau gerakan secara tiba-
tiba

Efek kejut bagi diskus intervertebralis


Beban tidak dapat diterima secara
imbang dan tidak dapat disebarkan ke
segala arah

Trauma tersebut secara langsung merusak


anulus fibrosus sehingga dapat menyebabkan
keluarnya nukleus pulposus

Anda mungkin juga menyukai