Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS MENINGKATKAN KUALIFIKASI

STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN


KONSULTAN DI SURABAYA

LATAR BELAKANG METODE HASIL SELESAI

E-MAIL:
Oleh: faris.burn47@gmail.com
Nama Lembaga:
Faris Afif Octavio Lembaga Teknologi Sepuluh Nopember
LATAR BELAKANG

• Seiring dengan berkembangnya kebutuhan infrastruktur, jumlah


pembangunan infrastruktur proyek jasa konsultasi akan terus meningkat
setiap tahun.
• Data Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) menyatakan bahwa di
kota Surabaya perusahaan konsultan dengan tingkat K1 sebanyak 98
perusahaan. Perusahaan konsultasi dengan K2 yang memenuhi syarat
sebanyak 36 perusahaan. Perusahaan konsultasi dengan M1 yang
memenuhi syarat oleh 8 perusahaan. Perusahaan konsultasi dengan M2
yang berkualitas sebanyak 6 perusahaan. Perusahaan konsultasi dengan
kualifikasi B sebagai 6 perusahaan.
• Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi untuk meningkatkan
kualifikasi perusahaan konsultan yang berlokasi di Surabaya. Harapan
masa depan, perusahaan konsultan, terutama di kota Surabaya untuk
meningkatkan kualifikasi mereka dan kualitas mengingat proyek-proyek
yang berada di tengah untuk tingkat atas setiap tahun meningkat dan akan
ada lebih banyak.
METODE

1. Matrix IFE & EFE


Matrix Faktor Internal Evaluasi &
Matrix Faktor Eksternal Evaluasi

2. Matrix SWOT
Matriks Kekuatan - Kelemahan -
Peluang - Ancaman
3. Matrix Grand Strategy
Matrix Grand Strategy adalah langkah
pencocokan (matching stage) dalam
proses perumusan strategi.

4. Ruang Matrix
Matrix Posisi Strategis dan Aksi Evaluasi

5. QSPM
Quantitative Strategic Planning
Matrix
Matrix IFE & EFE Faktor Internal Evaluasi Matrix atau IFE (Faktor Internal
Evaluation) akan memungkinkan strategi untuk meringkas
dan mengevaluasi kekuatan utama dan kelemahan
perusahaan. Cara yang dilakukan adalah dengan
menganalisa faktor-faktor audit internal. IFE matrix juga
dapat digunakan sebagai platform untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi hubungan antara daerah-daerah.

Faktor eksternal Evaluasi Matrix atau EFE (External


Faktor Evaluasi) memungkinkan strategi untuk meringkas
dan mengevaluasi informasi tentang ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, teknologi, dan persaingan.

Setelah penyusunan IFE dan EFE matriks, perlu untuk


menentukan jumlah berat yang diukur untuk menghasilkan
berat badan sesuai dengan matriks IFE & EFE. Dalam
pembobotan baik untuk analisis internal dan analisis
eksternal, jumlah bobot dalam matriks harus sama dengan
1.
Matrix SWOT
Matrix Kekuatan - Kelemahan - Peluang -
Ancaman atau disebut Kekuatan - Kelemahan
- Peluang - Ancaman (SWOT Matrix) adalah
alat yang dapat membantu manajer
mengembangkan empat jenis strategi
kompetitif, yaitu: matriks SWOT terdiri dari
sembilan sel. Seperti ditunjukkan, ada empat
faktor kunci sel, strategi sel empat, dan salah
satu yang selalu meninggalkan sel kosong (sel
di kiri atas). Empat strategi sel, bernama SO,
WO, ST dan WT, dikembangkan setelah
menyelesaikan empat sel faktor kunci,
bernama S, W, O, dan T.
Matrix Grand
Strategy

Matrix Grand Strategy adalah langkah


pencocokan (matching stage) dalam proses
perumusan strategi. Matriks ini didasarkan
pada dua dimensi, yaitu evaluasi posisi
kompetitif (Competititiveposisi) dan
pertumbuhan pasar (pertumbuhan pasar).
strategi yang tepat untuk mempertimbangkan
sebuah organisasi berada di urutan banding di
setiap kuadran dari matriks.
Ruang Matrix
Matrix SPACE (Posisi Strategis dan Aksi
Evaluasi), digunakan untuk mengevaluasi
posisi strategi. pendekatan analisis SPACE
berusaha untuk mengatasi keterbatasan
metode lain, dan menambahkan dua
dimensi lebih untuk matriks.
Menggabungkan sejumlah faktor seperti
strategi dapat mengevaluasi alternatif
strategi tertentu dari beberapa perspektif, di
posisi yang lebih baik diperlukan dalam
menentukan strategi yang dipilih.
• Untuk menyelesaikan tahap ini, akan digunakan teknik
Quantitative QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) sebagai
Strategic teknik tunggal untuk memutuskan strategi yang dipilih
Planning Matrix setelah melalui tahap input dan pencocokan
sebelumnya.

• Dalam rangka perumusan strategi yang komprehensif,


QSPM menggunakan input dan analisis hasil Tahap 1
dan Tahap analisis 2 pencocokan untuk menentukan
obyektif antara strategi alternatif. Yakni, EFE matriks, IFE
Matrix, yang membentuk Tahap 1, dikombinasikan
dengan SWOT Matrix, IE Matrix, yang dibentuk pada
Tahap 2, menyediakan informasi yang diperlukan untuk
membuat QSPM (Tahap 3).

• QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk


menentukan strategi yang akan digunakan dan daya
tarik alternatif strategi saat ini. perhitungan QSPM
berdasarkan masukan dan matriks bobot eksternal
internal serta strategi alternatif dalam tahap
pencocokan.
HASIL

1. Variabel

2. Survey dan
Investigasi

3. Studi hasil

4. Pembuatan
Keputusan

5. Pelaksanaan
Variabel • Para peneliti mewawancarai Ir. Adi Prawito, MM, MT
& sebagai (ketua Jawa Timur INKINDO untuk memberikan
survey umpan balik pada kelemahan, kekuatan, peluang dan
Investigasi
ancaman.

• Setelah belajar dari SWOT strategi selanjutnya adalah


menentukan bobot masing-masing variabel.

• Para peneliti membuat kuesioner untuk menengah ke


konsultan yang lebih rendah di Surabaya dan
menentukan hasil atau nilai masing-masing konsultan.

• Selanjutnya, peneliti merangkum nilai-nilai dari setiap


variabel yang ada di masing-masing perusahaan
konsultan.

• Langkah selanjutnya setelah menentukan bobot adalah


penentuan survei masing-masing konsultan. Perusahaan
konsultan dari penelitian ini terdiri dari 15 perusahaan
dengan kualifikasi K1 dan K2.
Variabel Faktor internal
&
Masukkan Hasil
Masukkan Hasil
survey Tid Masukkan Kekuatan
Berat Survey
Tid
ak.
Masukkan Kelemahan
Variabel bawah
Berat Survey
ak. Variabel bawah Masukkan Kuesioner
Investigasi Masukkan Kuesioner
bawah
bawah 1. Sarana dan prasarana
1. Ahli Ketersediaan 0091 1.200
0121 4.000

2. Keuangan perusahaan 2. manajemen Kemampuan


0121 3867 0091 2.000
3. Ketersediaan Tenaga
Kerja / Karyawan 3. Pengambilan keputusan
0091 4.000 0091 2.000
4. Lalu Lintas Buruh /
4. Kerja Nilai Proyek karyawan
0091 3733 0061 1067

5. Pengalaman proyek 5. lalu lintas Ahli


0121 3933 0121 1.200

Faktor Eksternal
Berat Masukkan Hasil Berat Masukkan Hasil
Tid Peluang Variabel Tid Ancaman Variabel
Masukkan Survey Masukkan Survey
ak. Masukkan bawah ak. Masukkan bawah
bawah Kuesioner bawah Kuesioner
Pelaksanaan Edaran No
1. komunikasi klien 0143 4.000 1. Menteri 11 / SE / M / 0107 3067
2016
2. layanan klien 0107 3933 2. Peraturan LPJK 0107 3067

3. Nilai Proyek besar 0107 3.200 Kompetisi


3. 0107 3067
perkembangan
Pengembangan Industri
4. 0107 3.200 4. Kualitas pesaing 0071 4.000
konstruksi
Administrasi Pajak baru-
5. ISO 9001 0107 3.133 5. 00:04 2667
baru ini
EFE dan IFE Eksternal Factor Evaluation Matrix (EFE)

Matrix peluang berat penilaian Skor tertimbang


1. komunikasi klien 0143 4.000 0571
2. layanan klien 0107 3.000 0321
3. Nilai Proyek besar 0107 3.000 0321
4. Pengembangan Industri konstruksi 0107 3.000 0321
5. ISO 9001 0107 2.000 0214

ancaman berat penilaian Skor tertimbang


1.
Pelaksanaan Edaran No Menteri 11 / SE / M / 2016 0107 2.000 0214

2. Peraturan LPJK 0107 2.000 0214


3. Kompetisi perkembangan 0107 2.000 0214
4. Kualitas pesaing 0071 4.000 0286
5. Administrasi Pajak baru-baru ini 0036 1.000 0036
total 01:00 2.714
Faktor internal Evaluasi Matrix (IFE)

kekuatan berat penilaian Skor tertimbang


1. Ahli Ketersediaan 0121 4.000 0485
2. Keuangan perusahaan 0121 3.000 0364
3. Ketersediaan Tenaga Kerja / Karyawan 0091 4.000 0364
4. Kerja Nilai Proyek 0091 3.000 0273
5. Pengalaman proyek 0121 3.000 0364

kelemahan berat penilaian Skor tertimbang


1. Sarana dan prasarana 0091 1.000 0091
2. manajemen Kemampuan 0091 2.000 0182
3. Pengambilan keputusan 0091 2.000 0182
4. Lalu Lintas Buruh / karyawan 0061 1.000 0061
5. lalu lintas Ahli 0121 1.000 0121
total 1.000 2485
IE Matrix didasarkan pada dua dimensi kunci: berat IFE skor total
pada sumbu x dan skor EFE berat total pada sumbu y. Skor yang
EFE dan IFE diperoleh berat total divisi memungkinkan pengaturan matriks IE
Matrix di tingkat perusahaan. Pada sumbu x dari matriks IE, skor total
1,0-1,99 berat badan IFE menunjukkan posisi internal yang
lemah, 2,0- skor 2,99 dianggap sedang, dan skor 3,0-4,0 adalah
sangat kuat. Demikian pula, sumbu y, EFE skor total tertimbang
1,0-1,99 dihina, skor 2,0-2,99 dianggap moderat, dan sejumlah
3,0-4,0 tinggi.
The Total IFE Weighted Scores
Strong Average Weak
4.0 to 3.0 2.99 to 2.0 1.99 to 1.0
4.0 I II III
4.0

Hasil matriks IE
menyimpulkan bahwa High

bagi perusahaan yang


ingin meningkatkan
kualifikasi mereka untuk 3.0 IV V VI 3.0
memilih strategi selektif.
Strategi selektif dilakukan The
EFE

dengan memilih Total


Weighted
Medium

pekerjaan bernilai tinggi Scores

dalam rangka
meningkatkan kualifikasi 2.0 VII VIII IX 2.0

mereka.
Low

1.0
1.0
4.0 3.0 2.0 1.0
FP
Conservative Aggressive
7FP
Conservative Aggressive
7 FP
Conservative 6 Aggressive

Hasil SPACE 6 7
5
6
Matrix 5
4
5
4
3
4
3
2
3
2
1
2
1
CP 1 IP
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7
CP -1 IP
-7CP -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 IP
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5 6 7
-2 -1
Hasil SPACE matriks di -2
-3 -2
atas menunjukkan -3
-4 -3

bahwa strategi itu -4


-5 -4

konservatif yaitu -5
-6 -5

dengan Defensive
-6 -6
-7
Competitive
-7
meningkatkan sarana Defensive
Defensive
SP-7
SP SP
Competitive
Competitive

dan prasarana serta Internal Analysis:


Financial Position (FP)
External Analysis:
Stability Position (SP)
InternalInternal Analysis:
Analysis: External
External Analysis:
Analysis:
meningkatkan Return on
Leverage
Investment
Financial
Return on
(ROI)
Position
Financial Position (FP) (FP)
Investment
Return on Investment (ROI) (ROI)
4
2
4
RateStability
of Inflation
4 Technological
RateRate
Position
Stability Position (SP)
Changes
of Inflation
of Inflation
(SP) -2
-2-3
-2
LiquidityLeverage 3 2 Price Elasticity ofChanges
Demand -3-5
kemampuan Leverage
WorkingLiquidity
Liquidity
Capital
2
6
3
Technological
Technological Changes
3 Competitive Pressure
Price Elasticity of Demand
Price Elasticity of Demand
-3
-5-2
-5
Cash FlowWorking Capital 5 6 Barriers
Competitive
to EntryPressure
into Market -2-1
karyawan Working Capital
Cash Flow
Cash Flow
Financial Position (FP) Average
6
5
4.0
5
Competitive Pressure
Barriers to Entry into Market
Barriers to Entry into Market
Stability Position (SP) Average
-1
-2
-1
-2.6
perusahaan. Financial Position (FP) Average
Financial Position (FP) Average 4.0
4.0 Stability Position (SP) Average
Stability Position (SP) Average
-2.6
-2.6

Internal Analysis: External Analysis:


Internal Analysis: External Analysis:
Competitive Position (CP) Industry Position (IP)
InternalCompetitive
Analysis: Position (CP) External Analysis:
Industry Position (IP)
Market Share -2 Growth Potential 3
Competitive Position
Market Share (CP) -2 Industry
GrowthPosition
Potential(IP) 3
Product Product
Quality -4 -4Financial Stability 33
Market Share Quality -2 Financial
Growth Stability
Potential 3
Customer Loyalty -2 -2Ease of Entry into Market 22
ProductCustomer
Quality Loyalty -4 Ease
FinancialofStability
Entry into Market 3
Technological know-how
Technological know-how -4 -4Resource
ResourceUtilization
Utilization 33
Customer Loyalty -2 Ease of Entry into Market 2
Control over Suppliers
Control and Distributors
over Suppliers and Distributors -4 -4Profit Potential
Profit Potential 33
Technological know-how -4 Resource Utilization 3
Control over Suppliers and Distributors -4 Profit Potential 3
Competitive Position
Competitive (CP) Average
Position (CP) Average -3.2 -3.2Industry Position
Industry Position(IP) Average
(IP) Average 2.8
2.8
Matriks Grand Strategy dalam nirlaba organisasi dapat digunakan, tetapi
harus diubah dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi pemerintah yang menggunakannya. profit memiliki dua
dimensi evaluatif pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif dengan empat
Hasil Grand kuadran di mana ada strategi yang dapat digunakan.
Strategy
Rapid Market Growth

Quadrant II Quadrant I

Weak Strong
Competitive Competitive
Position Position

Quadrant III Quadrant IV

Slow Market Growth

Hasil Grand matriks strategi di atas menyimpulkan bahwa strategi yang


diterapkan untuk meningkatkan kualifikasi perusahaan adalah bekerja
sama.
ST (Strengths - Threats) Strategi Ket
1 menyediakan tinggi kaliberahli dan karyawan yang banyak yang tidak
selektif
kalah dengan konsultan lain. (T3, T4, S1, S3, S4)
2 Menyediakan ahli dan keuangan perusahaan untuk meningkatkan
Hasil SWOT kualifikasi mereka sesuai dengan aturan LPJK dan Menteri Edaran (T1, T2, selektif
Matrix S1, S2)
3 Memperoleh besar pekerjaan proyek nilai dalam rangka memenuhi
pembayaran pajak sesuai dengan kualifikasi mereka (T5, S4, S5) selektif
WT (Weaknesses - Threats) Strategi Ket
1
Meningkatkan kemampuan ahli dan kemampuan karyawan dan
meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka untuk bersaing dengan Konservatif
kompetitor yang ada. (T3, T4, W1, W4, W5)
2 Meningkatkan kemampuan manajemen perusahaan dan pengambilan
keputusan dalam bekerja dengan kualifikasi utama konsultan yang tepat bekerja
untuk membantu meningkatkan kualifikasi sesuai dengan peraturan yang sama
ada. (T1, T2, T5, W2, W3)
WO (Weaknesses - Opportunities) Strategi Ket
1 Meningkatkan infrastruktur, kemampuan ahli dan karyawan, dan
kemampuan manajemen untuk menghadapi perkembangan industri Konservatif
konstruksi proyek besar dan membuat ISO 9001. (O4, O5, W1, W2, W4)
2 Berani mengambil keputusan untuk berkomunikasi dengan klien untuk
layanan klien mandapatkanuntuk mendapatkan proyek besar. (O1, O2, bekerja sama
O3, W3)
SO (Kekuatan - Peluang) Strategi Ket
1 Memperluas komunikasi dan memperoleh layanan klien dengan
menyediakan handal ahli diaktifkan di bidangnya. (O1, O2, S1, S3) Konservatif
2 Dengan perkembangan konsultan Industri Konstruksi kesempatan untuk
mengambil sebuah proyek besar untuk mendapatkan pengalaman dan
selektif
menerima gelar proyek telah mengambil nilai proyek besar dan dapat
meningkatkan keuangan perusahaan. (O3, O4, S5, S6, S2)
3 Dengan menerapkan ISO 9001 konsultan dapat berkembang biak
kekuatan dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen perusahaan. Konservatif
(O5, S4)
bekerja sama pekerjaan selektif
Konservatif
(Meningkatkan kemampuan (Dengan perkembangan
(Meningkatkan infrastruktur,
manajemen perusahaan dan konsultan Industri Konstruksi
kemampuan ahli dan
pengambilan keputusan kesempatan untuk mengambil
karyawan, dan kemampuan
dalam bekerja dengan sebuah proyek besar untuk
TIDAK peluang berat manajemen untuk
kualifikasi utama konsultan mendapatkan pengalaman
menghadapi perkembangan
yang tepat untuk membantu dan menerima gelar proyek
industri konstruksi proyek
meningkatkan kualifikasi telah mengambil nilai proyek
besar dan membuat ISO
sesuai dengan peraturan besar dan dapat meningkatkan
QSPM yang ada) keuangan perusahaan)
9001)

KAMI TAS KAMI TAS KAMI TAS


1. komunikasi klien 00:14 4 00:57 2 00:29 2 00:29
2. layanan klien 00:11 4 00:43 1 00:11 2 00:21
3. Nilai Proyek besar 00:11 3 00:32 4 00:43 3 00:32
4. Pengembangan
Industri konstruksi 00:11 3 00:32 3 00:32 4 00:43

5. ISO 9001 00:11 1 00:11 1 00:11 4 00:43

ancaman berat KAMI TAS KAMI TAS KAMI TAS


Hasil QSPM menyimpulkan 1. Pelaksanaan Edaran No
Menteri 11 / SE / M / 00:11 3 00:32 3 00:32 3 00:32
bahwa untuk strategi yang 2016
akan digunakan pertama 2. Peraturan LPJK 00:11 2 00:21 4 00:43 4 00:43
3. Kompetisi
adalah tindakan perkembangan
00:11 4 00:43 4 00:43 3 00:32

perusahaan patungan 4. Kualitas pesaing 00:07 4 00:29 3 00:21 3 00:21

dengan meningkatkan 5. Administrasi


Kekuatan Pajak
baru-baru ini
00:04
berat 1
KAMI 00:04
TAS KAMI2 00:07
TAS 1
KAMI 00:04
TAS

kemampuan manajemen 1. Ahli Ketersediaan 00:12 3 00:36 4 00:48 4 00:48


2. Keuangan perusahaan 00:12 4 00:48 4 00:48 3 00:36
perusahaan dan 3. Ketersediaan Tenaga
00:09 3 00:27 3 00:27 4 00:36
pengambilan keputusan Kerja / Karyawan
4. Kerja Nilai Proyek 00:09 4 00:36 3 00:27 2 00:18
dalam bekerja dengan 5. Pengalaman proyek 00:12 4 00:48 3 00:36 3 00:36
kualifikasi utama konsultan
yang tepat untuk kelemahan berat KAMI TAS KAMI TAS KAMI TAS

membantu meningkatkan 1. Sarana dan prasarana 00:09 4 00:36 3 00:27 4 00:36


2. manajemen
kualifikasi sesuai dengan Kemampuan
00:09 3 00:27 3 00:27 2 00:18

peraturan yang ada. 3. Pengambilan


keputusan
00:09 4 00:36 2 00:18 1 00:09
4. Lalu Lintas Buruh /
00:06 3 00:18 4 00:24 4 00:24
karyawan
5. lalu lintas Ahli 00:12 3 00:36 4 00:48 4 00:48
PELAKSANAAN

Dalam situasi saat ini banyak konsultan yang melakukan strategi pertama
ini adalah perusahaan patungan. Sebagai contoh, dari CV.tirta buana di
Rungkut jalan Menanggal harapan bekerja dengan perusahaan konsultan
lainnya di Surabaya. Menurut Direktur CV.tirta buana, Perusahaan telah
bekerja sama dengan konsultan lain seperti oleh CV. Geanara, CV. tirta adi
nugroho, CV. Intishardan seterusnya. Dalam pernyataan ini direktur
CV.tirta buana bersedia untuk meningkatkan kualifikasi perusahaan.

CV. Tirta
PT. Geanara CV. Intishar
Buana
(M1) Karya (K2)
(K2)

PT. Bangun
Sejajar Prima
(M1)
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah


diperoleh sebagai berikut:
• Untuk strategi yang akan digunakan pertama adalah
perusahaan patungan dengan tindakan perusahaan
untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan
pengambilan keputusan dalam bekerja dengan
kualifikasi utama konsultan yang tepat untuk
membantu meningkatkan kualifikasi sesuai dengan
peraturan yang ada. Dengan kerjasama dengan
perusahaan besar, perusahaan kecil dapat
meningkatkan kualitas kerja dan proyek-proyek,
sehingga dapat meningkatkan kualifikasi konsultan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai