Anda di halaman 1dari 15

KONSEP ISLAM MENGENAI HARTA

Oleh Kelompok 1 :
Indah Ratih Dwi Astuti (17441479)
Iftah Choirul Istiqomah (17441474)
Fitria Dwi Susanti (17441466)
Mastura Rahayu Putri (17441446)
Hilda Yanti (17441444)
Pengertian Harta

 Harta dalam bahasa arab disebut al-


mal jamaknya amwal. Secara etimologis mempunyai
beberpa arti yaitu condong, cenderung dan miring. Ada
juga yang mengartikan al-mal dengan sesuatu yang
menyenangkan manusia dan mereka menjaganya, baik
dalam bentuk materi maupun non materi (manfaat).
 Sedangkan menurut terminologis, harta yaitu sesuatu yang
diinginkan manusia berdasarkan tabiatnya, baik manusia itu
akan memberikannya atau menyimpannya. Sesuatu yang
tidak dapat disimpan tidak bisa disebut harta.
 Nama lain dari harta secara konsep fiqih adalah tsarwah
yang juga diartikan dengan harta kekayaan yang dapat di
ukur dengan nilai dan harga.
 Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 1
ayat 9 harta ialah benda yang dapat dimiliki,
dikuasai, diusahakan dan dialihkan baik benda
berwujud maupun tidak berwujud, baik benda
terdaftar maupun yang tidak terdaftar, baik benda
bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang
mempunyai nilai ekonomis.
 Dalam syariat islam,harta di bedakan menjadi dua
bagian, yaitu :
1.Harta tetap atau harta diam

2.Harta bergerak
Fungsi Harta Untuk Kehidupan Dunia

1. Harta adalah Kebutuhan Pokok


Allah Ta’ala adalah pemilik mutlak alam semesta ini.
Manusia diberi amanah mengurusi dan mengelola
harta yang diberikan kepadanya untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Dalam menjalani kehidupan, manusia
membutuhkan makan, minum, pakaian, tempat tinggal
dan kebutuhan hidup lainnya, dan Allah Ta’ala
membolehkan manusia untuk menikmati dan
menggunakan rezeki yang Allah Ta’ala berikan dengan
memberikan batasan-batasan syar’i dalam
membelanjakan harta tersebut.
2. Harta Adalah Perhiasan Hidup
Salah satu keindahan dalam kehidupan dunia ini
adalah harta benda. Jika harta benda digunakan
untuk beramal shalih maka harta itu akan menjadi
sebab meraih kebahagiaan di akhirat kelak.
3. Harta Adalah Ujian Bagi Manusia
Harta merupakan salah satu ladang ujian bagi
manusia untuk membuktikan yang terbaik di antara
mereka. Standar kemuliaan seseorang bukan pada
sedikit dan banyaknya harta tapi pada
penggunaan harta tersebut. Memiliki harta
melimpah dengan digunakannya di jalan yang
diridhai Allah Ta’ala seperti untuk menunaikan
kewajiban nafkah, zakat, dan infak maka harta
menjadi wasilah baginya meraih kemuliaan di sisi
Rabb-Nya.
4. Harta Adalah Amanah Titipan Allah
Pemilik harta sebenarnya ialah Allah Ta’ala.
Kepemilikan harta oleh manusia sebatas mengelola,
memanfaatkan dan menunaikan hak dan kewajiban
harta. Orang yang memiliki harta berarti memiliki
tanggung jawab lebih dibanding orang yang tidak
memilikinya.
5. Harta Adalah Bekal Ibadah
Salah satu fungsi dan manfaat fasilitas harta benda
di muka bumi ini adalah untuk memaksimalkan
ubudiyyah. Banyak ubudiyyah kepada Allah Ta’ala
yang berkaitan dengan harta seperti zakat, nafkah
anak istri, menunaikan ibadah haji, ibadah qurban,
infak, sedekah, dan ibadah maaliyah lainnya. Maka,
seseorang yang mampu memaksimalkan hartanya
untuk mendekatkan diri kepada Allah
Fungsi Harta Untuk Kehidupan Akhirat

 Tidak ada penciptaan Allah Ta’ala yang Dia


ciptakan dengan sia-sia tanpa hikmah dan tujuan.
 harta benda yang Allah Ta’ala berikan kepada
manusia, agar manusia bersyukur kepada-Nya.
Manusia yang menyadari akan keberadaan dan
hakekat harta maka dia tidak akan menjadi budak
dan hamba harta tapi ia menggunakannya untuk
ibadah kepada Rabb alam semesta.
Beberapa Manfaat Dan Fungsi Dari
Harta Untuk Kehidupan:
1) Untuk meneruskan kehidupan dari satu periode ke periode berikutnya. (Q.S.
AN-nisa : 9)
2) Untuk menyelaraskan (menyeimbangkan) antara kehidupan dunia dan
akhirat. Rasulullah Saw.,bersabda : “Bukanlah orang yang baik, yang
meninggalkan masalah dunia untuk masalah akhirat, dan yang meninggalkan,
masalah akhirat untuk urusan dunia, sehingga seimbang di antara keduanya,
karena masalah dunia adalah menyampaikan manusia kepada masalah
akhirat” (H.R. Al-bukhari).
3) Untuk mengembangkan dan menegakkan ilmu-ilmu
4) Untuk memutarkan (mentasharuf) peranan-peranan kehidupan yakni
adanya pembantu dan tuan. Adanya orang kaya dan miskin yang saling
membutuhkan sehingga tersusunlah masyarakat yang harmonis dan
berkecukupan.
5) Untuk menumbuhkan silaturrahim
Orang Yang Berhak Mendapatkan Harta

Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat?


 Fakir (orang yang tidak memiliki harta)

 Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)

 Riqab (hamba sahaya atau budak)

 Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)

 Mualaf (orang yang baru masuk Islam)

 Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)

 Ibnu Sabil (musyafir dan para pelajar perantauan)

 Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana


zakat)
Pertanggung Jawaban Terhadap Harta

 Yang harus dipertanggung jawabkan setiap orang di


hadapan Allah adalah tentang harta, dari mana diperoleh
dan untuk apa digunakan. Allah tidak melarang
manusia mencari dan memiliki harta, bahkan Allah justru
memerintahkan manusia untuk mencari harta, karena
memiliki harta merupakan fitrah dan kebutuhan manusia.
 Yang tidak dikehendaki Allah adalah kalau manusia
mencintai harta melebihi cintanya kepada Allah, karena dari
sikap seperti ini, manusia akan menghalalkan segala cara.
Karena itu Allah akan meminta pertanggung jawaban setiap
orang dari mana harta itu diperoleh atau bagaimana cara
mendapatkannya; halal atau haram.
 Tentang harta, manusia mendapatkan dua pertanyaan, “dari
mana di dapatkan”. Dari jalan yang halal dan baik. Atau
dari cara-cara yang haram. Seperti riba, mencuri, menipu,
suap-menyuap, judi, dll dari bentuk penghasilan yang
haram. Seseorang akan ditanya dirham per dirhamnya. Atau
rupiah per rupiahnya oleh Allah SWT.
 Kedua, akan ditanya, “kemana harta itu dikeluarkan”.
Apabila mendapatkan harta dari pekerjaan yang halal,
maka ia selamat dari pertanyaan pertama. Namun masih
ada pertanyaan kedua ini. Apakah mengeluarkan hartanya
untuk menaati Allah. atau untuk hal-hal yang dibolehkan
syariat.
 Allah SWT telah melarang kita dari israf dan tabdzir.
 Jadikan harta itu sebagai sarana yang
membantumu untuk bahagia di akhirat dan dunia.
َْ‫ّللا‬
َ ‫ن‬ َْ ‫ض ْۖ ِإ‬ َ َ‫ل ت َْْب ِْغ ْالف‬
ْ ِ ‫سا َْد ِفي ْاْل َ ْر‬ َْ ‫ۖ َو‬ َْ ‫ّللاه ِإلَي‬
ْ ‫ْك‬ َْ ‫ن‬ َ ‫ن َك َما أ َ ْح‬
َْ ‫س‬ ْْ ‫َوأ َ ْح ِس‬
َْ ‫ل يه ِحبْ ْال هم ْف ِس ِد‬
‫ين‬ َْ
“dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan.” (QS:Al-Qashash |
Ayat: 77)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai