Anda di halaman 1dari 107

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

METODOLOGI STUDI ISLAM


1. MSI = MKDU wajib diikuti oleh semua mhs
di setiap fakultas/jurusan Perguruan Tinggi
Islam;

2. MSI = 2 SKS, Mata Kuliah ini mulai


diberikan pada tahun 1997 dengan SK
Menag. No 383 yang merupakan
pengembangan dari mata kuliah DIRASAH
ISLAMIYAH.
 MSI penting (urgen) untuk diberikan pada mahasiswa dalam
rangka :

a. Memberikan bekal metodologis, yaitu kemampuan memilih


dan menerapkan metode yang dianggap tepat, cepat
serta efektif dan efesien dalam menempuh studi
Islam dan menjadi dasar dalam mempelajari mata kuliah
lainnya terkait dengan mata kuliah keislaman.

b. Diharapkan dengan bantuan metodologi akan mendapatkan


pengetahuan yang komprehensif tentang Islam dalam
berbagai aspeknya.

c. Menjawab permasalahan terkait dengan masih lemahnya


penguasaan metodologi umat Islam;

d. Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap


Islam maupun diluar Islam yang selama ini seringkali
dilakukan oleh para orientalis Barat
PENGERTIAN, SUMBER, DIMENSI DAN
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM

 Pada umumnya agama diartikan sebagai


berikut:
1. Satu sistema credo (tata keimanan atau tata
keyakinan) atas adanya suatu yang mutlak di luar
manusia;
2. Satu sistema ritus (tata kepribadatan) manusia
kepada yang dianggapnya mutlak itu;
3. Satu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia dan alam
lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan
dan tata kepribadatan yang termaksud di atas .
(Endang Saifuddin Anshari, 1987 : 172)
PENGERTIAN
AGAMA/DIEN/RELIGI

SISTEMA CREDO SISTEM NORMA


(Tata Keimanan) SISTEMA RITUS (Tata kaidah/Aturan)
(Tata
Kepribadatan)
PANDANGAN TTG ISTILAH AGAMA RELIGI DAN
AL-DIEN

PANDANGAN
3 ISTILAH DI
ATAS

SAMA BERBEDA

AD-DIEN LBH LUAS


LANDASAN LANDASAN DARI AGAMA DAN
QUR’AN ILMIAH RELIGI DAN AD-DIN
KHUSUS ISLAM
Pengertian Agama,
Religion/religie dan al-Dien?
Sidi Gazalba dan KH. Zainal Arifin Abbas
pengertian ketiganya berbeda.
 Sidi Gazalba, al-Dien lebih luas dari agama/
religi, Agama. Religi berisi hubungan manusia
dengan Tuhan saja, sedangkan al-Dien berisi
hubungan manusia dengan Tuhan dan
dengan sesama manusia.
 KH. Zainal Arifin kata al-Dien (pakai alif lam)
hanya ditunjukkan untuk Islam saja,
sebagaimana QS.Ali Imran ayat 19” Inna al-
diina ‘inda Allah al-Islam.
 Endang Saifuddin Anshari dan Faisal Ismail 3
istilah (Agama, Ad-Dien, Religi) artinya sama,
bedanya dari segi bahasa saja agama (bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Sangsekerta) religi
(bahasa Inggris) dan al-dien (bahasa Arab).
argumentasinya adalah :

 Pertama, : dalam al-qur’an banyak ditemukan


argumentasi Qur’aniyah kata al-dien (pakai al)
dan dien (tanpa al) yang digunakan untuk
menunjukan agama selain Islam (lihat al-kafirun :
6): QS. At-taubah : 33, (al-Shaf : 9 dan Al-Fattah :
28“Huwa al-ladzi arsala rasuulahu bil hudaa wa
dinil haqi….
 Kedua, Argumentasi ilmiyah : Dalam ilmu
pengetahuan berbahasa Arab, istilah al-
Dien dipakai untuk agama selain Islam,
istilah religi dan agama dipakai juga untuk
Islam, contoh dalam buku Perbandingan
Agama” atau “Comparative Relegion”
(bahasa Inggris) atau “Muqaaranatul
adyan (berbahasa Arab)
 Pengertian agama
 Secara etimologi : “a” yang berarti tidak dan
“gama” berarti “kacau” “kocar-kacir”. Jadi agama
tidak kacau, tidak kocar-kacir atau teratur.

 Jadi agama merupakan suatu kepercayaan yang


mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak
kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan
keselamatan hidup bagi manusia.
 Religi, = religie (Belanda) “relegion” (Inggris)
dibawa oleh orang Barat (belanda, Inggris) yang
menjajah dan bawa agama Kristen dan Katholik.

 Kata religi atau relegion berasal dari bahasa


Latin “relegere”/”relegare” artinya “berhati-hati”
dan berpegang pada norma-norma atau aturan
secara ketat.

 Religi suatu keyakinan, nilai-nilai dan norma


hidup yang harus dipegangi dan dijaga dengan
penuh perhatian, agar jangan sampai
menyimpang dan lepas dari kehendak atau jalan
yang ditetapkan oleh kekuatan gaib yang suci.
 Kesimpulan 3 istilah di atas :
1. Agama, religi atau dien merupakan jalan hidup, jalan yg
harus ditempuh oleh manusia dalam hidup dan
penghidupannya di dunia, untuk mewujudkan kehidupan
yang aman, tentram dan sejahtera.

2. Jalan hidup berupa undang-undang, nilai dan norma yang


mengatur kehidupan manusia yang diyakini bersumber
dari sumber kehidupan manusia (tuhan), yang dianggap
sebagai kekuatan yang mutlak, ghaib, suci oleh karena itu
harus dihadapi, dilaksanakan secara ketat dan hati-hati.

3. Aturan/nilai/norma kehidupan tsb ada, tumbuh dan


berkembang bersama dengan ada, tumbuh dan
berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan
budayanya.
Agama, religi dan dien secara Terminologi
 WJS Poerwadarminta, KBBI : agama adalah segala
kepercayaan (kepada Tuhan, dewa dan sebagainya)
serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban
yangbertalian dengan kepercayaan itu;

 Dalam Oxford Advance Learner’s Divtionary : agama


adalah suatu kepecayaan terhadap Tuhan yang maha
esa atau Tuhan-tuhan, yang telah menciptakan alam
semesta dan memberi roh kepada manusia yang akan
tetap ada setelah matinya badan;

 Bahasa Arab agama atau al-dien adalah : suatu


peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang
mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan
kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan
kebahagian kelak di akhirat.
 Harun Nasution = bahwa agama adalah :

 Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan


kekuatan ghaib yang harus dipatuhi;

 Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang


menguasai manusia;

 Mengikatkan pada suatu bentuk hidup yang mengandung


pengakuan pada suatu sumber hidup yang berada di luar
diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan
manusia;

 Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang


menimbulkan cara hidup tertantu;

 Suatu sistem tingkah laku (Code of conduct) yang


berasal dari kekuatan ghaib;
 Ajaran yang diwahyukan tuhan kepada
manusia melalui Rasul. Selain itu Taib
Thahrir Abdul Mu’in juga mengemukakan
defenisi agama sebagai suatu peraturan
tuhan yang mendorong jiwa seseorang
yang mempunyai akal untuk dengan
kehendak dan pilihan sendiri mengikuti
peraturan tersebut, guna mencapai
kebahagian hidupnya di dunia dan akhirat
(Abudin Nata, 2000 : 13 -14)
Mengapa manusia perlu
beragama?
 Latar belakang fitrah manusia (Arrum
:30, al’Araf : 172);

 Kelemahan dan kekurangan manusia


(Asy’Syams : 7-8, Ar-Rum: 54);

 Tantangan manusia (luar = syaitan/


manusia/ thagut/ nafsu).
Pengertian Agama Islam
 Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT.
kepada rasulNya untuk disampaikan kepada
seganap umat manusia; sepanjang masa dan
setiap persada;

 Suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan


Ilahi yang mengatur segala pri-kehidupan dan
penghidupan manusia dengan tuhannya,
dengan sesama manusia, dengan alam lainnya
(nabati, hewani, dan lain serbagainya)
Pengertian Lain Ttg Islam
dan Peranannya dlm
Kehidupan
 Etimologi, Islam = Salima (Selamat,
sentosa dan damai).

 Menjadi Aslama (berserah diri/dalam


kedamaian/memelihara dalam keadaan
selamat sentosa, berarti pula
menyerahkan diri, tunduk, patuh dan
taat. Kata inilah yang menjadi kata
Islam.
 Islam dari kata al-salamu, al-salmu dan al-silmu, :
menyerah diri, pasarah, tunduk dan patuh dari
manusia thp tuhannya, atau makhluk ciptaannya
trhp khalik, tuhan yg maha esa.

 Islam dari al-silmu atau al-salmu, : damai, aman


(keamanan). Org yg berislam, org yg masuk
dalam perdamaian dan keamanan, dan seorang
muslim adalah org yang mendatangkan
perdamaian dan keamanan dgn Tuhan, sesama
manusia, diri sendiri dan alam.

 Islam berasal dari kata “al-salmu, as-salamu dan


as-salamatu yg berarti : bersih dan selamat dari
kecatatan-kecacatan lahir dan batin.
 Dari istilah, Islam = nama bagi agama yang
berasal dari Allah SWT.
 Nama Islam, memiliki perbedaan yang luar
biasa dengan nama agama lainnya,
 Islam tidak memiliki hubungan dengan orang
tertentu atau golongan manusia atau dari suatu
negeri.
 Kata Islam = nama yang diberikan oleh tuhan
sendiri. Hal ini dapat kita pahami dari petunjuk
ayat-ayat al-qur’an yang diturunkan oleh Allah
SWT (Abudin Nata, 2000 : 61-62).
 Kesimpulan : Agama Islam itu adalah
sebuah tatanan yang mengatur
hubungan antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia dan
manusia dengan alam sekitar. Yang
bertujuan untuk pencapaian
kebahagian di dunia dan di akhirat
dengan ajaran yang dibawa oleh
Rasullullah SAW. yang telah
disampaikan oleh Allah SWT. kepada-
Nya.
 Islam agama yang dibawa oleh semua Nabi
: Al-Baqarah 136. Katakanlah (hai orang-
orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah
dan apa yang diturunkan kepada kami, dan
apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya,
dan apa yang diberikan kepada Musa dan
Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-
nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-
bedakan seorangpun diantara mereka dan
kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Fungsi Al-Qur’an
SUMBER AGAMA ISLAM • Hujjah bg Rasulullah
• Sebagai Hudan linnas, Bayyinah
• Furqan dan Asy-syifa
• Rahmatan lil Mu’min
1. Al-Kitab • Basyiran wa Nadziran
2. Al-Qur’an • Sebagai korektor tgp ide/kepercayaan
3. Adz-Dzikir • Penguat/memodifikasi thp kita terdahulu
4. Al Furqan
AL-QUR’AN (1)
1. Sebagai penguat Al-Qur’an
2. Sebagai Penjelas/penafsir Al-Qur’an
-Qauliyah 3. Menetapkan hukum yg tdk ada dlm Al-qur’an

-Fi’liyah 4. Mengubah ketetapan hukum dlm Al-Qur’an


AL-HADIST (2) -Taqririyah

Ijma Ulama = kesepakatan ulama. Unsur :


-Ada kesepakatan ttg hukum setelah
rasul wafat
1. Ijma Fardhi -Kesepakatan dinyatakan dgn lisan
IJMA’/IJTIHAD ULAMA (3) 2. Ijma Sukuti -Hukum yg disepakati= peristiwa yg
benar terjadi dn bersifat dzanniyah

Qiyas :mengukur/mempersamakan kejadian yg tdk ada


QIYAS (4) dasar hukum dengan yg sudah ada. Rukunnya :
-Ashal (Musyabbah bih (tmpt menyerupakan.
-Far’un (cabang) yg diserupakan
-Illat (Sebab= yg menghubungkan pangkal dan cabang)
-Hukum (yg ditetapkan pada far’un, sesudah ttp pd ashal
Rukun Iman :
1. Iman pd Allah
2. Iman pd Malaikat
Akidah/Keyakinan 3. Iman pd Kitab Allah
4. Iman pd Rasul Allah
5. Iman pd hari Kiamat
6. Iman pada Qadha dan Qadar (takdir)

1. Makhdah (Rukun Iman/Islam,


Hablum Minallah)
Dimensi Islam Ibadah/Syariah
2. Ghairu Makhdah/ Muamalah
(Mengatur khdp. manusia dgn
manusia/Hablumninannas)

1. Kepada Allah
Akhlak 2. Kepada Manusia
3. Alam sekitar

Dimensi Akidah, Ibadah dan Akhlak = Iman, Islam dan Ihsan


adalah satu kesatuan sebagai “Bangunan Islam”
Islam Agama Universal
AKID
AH
IBAD
DLL AH

HUKUM
AKH
LAK

MUA
PEKER
JAAN MALA
ISLAM H
(HUDAN &
RAHMATAN
PENDI LIL ALAMIN IPTE
DIKAN K

HUB.IN SENI/B
TERN. UDAYA

KESE
POLITI
K HATA
EKON N
OM
FAKTOR PENYEBAB SALAH
PAHAM TERHADAP ISLAM
SyekH Muhammad Qutb (Subuhat Hawlil Islam)
diterjemahkan (1980) Salah Paham Terhadap Islam
Kesalahpahaman disebabkan adalah:
1). Salah memahami ruang lingkup agama Islam;

2). Salah menggambarkan segmen-segmen atau bagian-


bagian kerangka keseluruhan ajaran agama Islam;

3). Salah dalam mempergunakan metode pengkajian Islam.

4. Kekeliruan lain adalah itu terjadi pada kurikulum


pendidikan agama Islam.
Karakteristik Ajaran ISlam
 Karakteristik ajaran Islam adalah suatu
karakter yang harus dimiliki oleh umat Islam
dengan berdasarkan al_qur’an dan hadis
dalam berbagai bidang ilmu dan kebudayaan,
pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik,
pekerjaan, disiplin ilmu dan berbagai macam
ilmu dan teknologi yang memiliki ciri-ciri khas
tersendiri.

 Karakteristik dalam KBBI diartikan suatu yang


mempunyai karakter atau sifat khas.
Bid. Agama : Bid. Kehidupan:
•Mentahuidkan Allah •Menekannkan keseimbangan
•Tdk ada paksaan dlm agama •Menolak sekularisme, hedonisme(senang-senang) dan
•Memberikan kebebasan dlm beragama pragmatisme

Bid. Ibadah : Bid. Kesehatan :


•Amal ibadah adalah pengabdian •Mendorong kebersihan lahir dan bathin
•Tdk bertentangan dengan syariat •Mengutamakan tindakan preventif
•Dlm ibadah makhdah tdk ada kreativitas
Bid. Politik :
•Taat pada pemimpin
Bid. Akidah : •Tdk mengatur bentuk negara, tapi mengantur
•Tdk mentolerir kesyirikan, khurafat, tahayul prinsif bernegara
•Ada perpaduan iman, islam dan ihsan
Bid. Pekerjaan :
Bid. Kebudayaan : •Bekerja merupakan ibadah
•Menjaga kualitas dan manfaat pekerjaan
•Terbuka thp kebudayaan
•Mendorong agar memiliki etos kerja tinggi
•Mendorong umatnya untuk melahirkan kebudayaan
•Selektif dalam bekerja
•Akomodatif terhadap budaya
•Selektif sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis
Bid. Keilmuan
•Mendorong umatnya untuk menggali berbagai ilmu
Bid. Pendidikan : •Tidak ada dikhotomi Ilmu (ilmu dunia dan akhirat)
•Pendidikan tidak mengenai usia •Ilmu pengetahuan utk kedekatan pada Allah
•Pendidikan hak setiap individu
•Memiliki rumusan yg jelas : tujuan, pendidik, metode, sarana
Bid. Ekonomi :
Bid. Sosial : -Menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
•Islam sebagai rahmatan lil’alamin -Mendorong prkatik ekonomi yg beretika
•Mendorong kepedulian thp sesama -Mendorong sistem ekonomi yg berpihak
•Menghormati HAM pada masyarakat
•Memandang manusia derajatnya sama
•- Mengembangkan sikap tasamuh
KARAKTERISTIK AGAMA
ISLAM
 Islam adalah Agama Fitrah
 Islam adalah Agama yang Mudah atau
Ringan
 Islam adalah Agama Moderat
 Islam Agama Rasional
 Islam Agama Tauhid
 Islam Agama Sempurna
PENGERTIAN, LABEL DAN TUJUAN
KAJIAN ISLAM
 Pengertian Studi Islam (Dirasah
Islamiah/Islamic Studies) adalah usaha sadar,
sistematis dan metodologis untuk mempelajari
(mengetahui, memahami dan membahas
secara mendalam) hal-hal yang berkaitan
dengan Islam baik normativitasnya,
historisitasnya maupun aktualisasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah
kehidupan manusia (Muhaimin)
Mengapa Islam penting untuk
dipelajari ?
1. Tanggung jawab moral dan konsekwensi manusia yang
mengakui dan meyakini Islam sebagai agamanya. (attaubah :
122, albaqarah : 208, Ali Imran : 85, Al-an’am : 125, Ali Imran :
102, Yunus : 25, Azzumar : 22)
2. Akibat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya.

3. Islam sebagai rahmatan lil’alamin dan diyakini sebagai agama


yang memiliki ajaran yang universal dan lengkap. Harun
Nasution mengatakan bahwa Islam memiliki multi aspek.

4. Abudin Nata, kehadiran Islam sebagi agama diyakini menjamin


terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan
bathin : Islam mengajarkan hidup dinamis dan progresif,
menghargai akal melalui pengembangan ilpengt. Pengemb.
iptek, keseimbangan, kepedulian sosial, menghargai waktu,
terbuka, demokratis, berorientasi kualitas, kemitraan, anti
feodalistik, cinta kebersihan, persaudaraan, mementingkan
ahklak, etos kerja, tasamuh, dan sebagainya.
4. Harun Nasution, Fakta menunjukan pemahaman umat
Islam terhadap ajaran Islam amat variatif, keberagamaan
cendrung legalistik formal, terkesan mementingkan
bentuk daripada isi, Kesalehan sebatas individu bukan
sosial. Islam terkesan marginal.

5. Masdar F, Mas’udi : Sebagian umat Islam di Indonesia


masih mengabaikan sistem nilai dan etika dalam
kehidupan. Survey Global Corruption Indec International
(1999/2000) dan ICW, Indo terkurop di Asia dan no. 3 di
dunia. Tahun 2003, hasil survey Transparance
Internasional peringkat 6 dari 133 negara. 2013 Indo no
117 dari 177 negara
6. Terjadinya konflik dan gesekan-gesekan antar
umat beragama dan tantangan dari pihak
tertentu yang tidak menginginkan Islam
berkembang di muka bumi.

7. Menjadikan Islam agama yang fungsional baik


yang berkenaan dengan fungsi edukatif, yakni
upaya transper nilai dan norma agama, fungsi
salfatif (penyelamatan, kedamaian, ketenangan),
fungsi sosial (pengawasan/kontrol sosial), fungsi
integratif (integrasi sosial), fungsi pembatasan
(limitasi) dan pengkondisian terhadap tindakan
atau prilaku individu dan masyarakat.
SIAPA YG MENGKAJI ISLAM
PEMANTAPAN KEYAKINAN

INSIDER/MUSLIM/ISLAMISIST
PENDK.NORMATIF

WAY OF LIVES

KAJIAN ISLAM

POLITIK

OUTSIDER/NON/
ORIENTALIS ILMU
TEORI NON ISLAMIC STUDI

KEBENARAN
KOMENTAR ORIENTALIS TTG ISLAM
 Alois Sprenger, (misionaris Jerman) = hadis adalah
kumpulan cerita bohong tapi menarik.

 Wiliam Muir, (orintalis Inggris), dalam literatur hadis, nama


N.Muhamamd sengaja dicatut untuk menutupi
kebohongan dan keganjilan, 4000 hds yg dianggap sahih
oleh Imam bukhari separohnya harus ditolak.

 Goldziher, (orientalis plng ngerti Islam) sbgn besar hadis


tdk dapat dijamin keasliannya/ tdk dpt dijadikan sumber
informasi sejarah awal Islam, ia hanya merupakan reflektif
interaksi dan konplik pelbagai aliran dan kecenderungan
dikalangan masyarakat Muslim pada periode
kematanganDalam arti hadis merupakan produk bikinan
masyarakat Islam beberapa abad setelah Nabi wapat.
 David Samuel. Meragukan otentisitas hadis
dengan alasan, 1) karena tidak ada bukti
yang menunjukan bahwa hadis telah dicatat
sejak zaman Nabi, dan kedua lemahnya
ingatan para perawinya.

 Joseph Schacht, tidak ada hadis yang


benar-benar berasal dari Nabi, kalau pun
ada dan bisa dibuktikan, jumlahnya amat
sedikit. Hadis baru muncul pada abad ke 2
H, dan beredar luas pada zaman Syafi’i
abad ke-3 H. Hadis dalam Kutubus Sittah
tidak dapat dijamin keasliannya.
 Goethe-filosuf Jerman : ”Bagaimana juga saya membaca
al-Qur’an itu, pertama ia menggerakan saya pada setiap
waktu dengan kesegaran dan dengan cepat
menganjurkan pendirian hati serta keheranan yang
akhirnya ia mendorong saya kepada pengetahuan
agama. Al-Qur’an mempunyai susunan kata yang molek
dan indah, isi dan tujuannya mengandung sesuatu
pedoman. Ia adalah kemuliaan yang maha tinggi.
Demikianlah al-Qur’an akan berjalan terus dan bekerja
disepanjang masa dengan pengaruh yang amat kuat
serta gagah dan teguh.

 Sir William Muyer : Kesederhanaan adalah merupakan


ilustrasi (gambaran) seluruh kehidupan Muhammad.
Perasaan dan sopan santun adalah termasuk sifatnya
yang sangat menonjol dalam pergaulan terhadap
pengikutnya yang paling rendah. Sifat-sifat yang melekat
pada dirinya mampu menarik orang yang ada
disekelilingnya.
Tujuan Studi Islam
 Mempelajari ttg apa hakikat agama Islam (agama
firah/tauhid) dan bagaimana posisinya dan
hubungannya dengan agama lain dalam kehidupan
budaya manusia.

 Mempelajari sumber dasar ajaran agama Islam dan


bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarah kehidupan
manusia;

 Mempelajari isi-isi pokok ajaran Islam dan penjabaran


serta operasionalisasinya dalam perkembangan budaya
dan peradaban umat Islam.
PETA STUDI ISLAM
IBADAH/ZIKI
R

INFO/PEMBE KONS &


LAAN KOMUNIKASI
AGAMA EK.SOS BUD

AULA/GOE PENDIDI
S HOUSE KAN
MASA
RASUL=MASJID
FUNGSI = QS :

PERDAMAIA SANTUNAN
N
SENGKETA SOSIAL

LATIH.MILI
PENGOBATA
N TER DAN
ALATNYA
MEKAH/MADINAH
(HIIJAZ)=MUADZ/ AB,
UM, US.

KUFFAH/BASHRAH
(BAGDAD)=ALI DAN
ABDULLAH
B.MAS’UD/AM DAN ANAS

DAMASKUS/SYIRIA
KLASIK
(Abu Darda dan Ubadah

PALESTINA/SYAM

MESIR
(Abdullah Bin Amr)

M.YUNUS: PUSAT STUDI


ISLAM
BAGDAD (BAIT
ALHIKMAH)
KHALIFAH ALMAKMUN,
ALAZHAR (JAUHAR)

DARUL HIKMAH
PERTENGAHAN
(ABDUL AZIZ 1005 M)

SPANYOL
(UN.CORDOVA)
MODERN
ABD.RAHMAN III AB. 9-
10
INDONESIA

IRAN (U.THEHERAN)

SAUDI ARABIA
(UMUL QURA)

DI SYIRIA
MODERN (UNIVERSITAS
DAMASKUS)

DI MESIR
(UNIVERSITAS AL-
AZHAR)

DI MALAYSIA ADA
UNIVERSITAS ISLAM
INTERNASIONAL
MALAYSIA

DI INDIA ADA
UNIVERSITAS
ALIGARCH
UNIVERSITY
UNIVERSITAS
CHICAGO

Di LONDON

BELANDA

DI KANADA
MODERN
DI BARAT
JERMAN

PERANCIS

INGGRIS

RUSIA
 ZAMAN PERTENGAHAN (BAGDAD DGN BAIT
ALHIKMAH OLEH ALMAKMUN PUTRA HARUN AR-
RASYID,(BANI ABBASYIAH 813-833 M), MADRASAH
NIDZAMIYAH OLEH NIZAM AL MULK, DI MESIR
DENGAN UNIV. AL -AZHAR OLEH FATIMIYAH
(SYIAH)/ UBAIDILLAH JAUHAR AL KATIB AL SIKILI,
SYIAH. ABDUL AZIS MENDIRIKAN DARUL
HIKMAH (PUSAT KAJIAN) 1005 M DAN
SPANYOL DENGAN UNIV. CORDOVA OLEH
ABDUL RAHMAN III (BANI UMAYYAH - 929-961 M)
SEKITAR ABAD KE 9 DAN KE 10 DAN DISINILAH
BANYAK LAHIR PARA FILOSOF MUSLIM.
3. ZAMAN MODERN (ZAMAN SEKARANG BAIK DIDUNIA TIMUR MAUPUN
DUNIA BARAT)

 DI TEHERAN (IRAN) ADA UNIVERSITAS THEHERAN DENGAN FAKULTAS KULIYYAH


ILAHIYYAH (FAKULTAS AGAMA), ADA PERPUSTAKAAN KHUSUS YG MENYIMPAN NASKAH-
NASKAH KONO/KLASIK DALAM BAHASA PERSIA

 UNIVERSITAS IMAM SHADIQ, BELAJAR TTG ISLAM DAN ILMU UMUM

 DI ARAB SAUDI ADA UNIVERSITAS UMMUL QORA’

 DI SYIRIA (UNIVERSITAS DAMASKUS) ADA FAKULTAS SYARI’AH YG DIDALAMNYA ADA


FAKULTAS USHULUDDIN, TASAWUF, TAFSIR DAN SEJENISNYA, DISAMPING MEMILIKI
FAKULTAS UMUM

 DI MESIR ADA UNIVERSITAS AL-AZHAR (DIBAWAH TAHUN 1961 MASIH MENGEMBANGKAN


ILMU AGAMA TP SETELAH 1961 SUDAH MEMBUKA FAKULTAS UMUM

 DI MALAYSIA ADA UNIVERSITAS ISLAM INTERNASIONAL MALAYSIA DENGAN PROGRAM


STUDI ISLAM FAKULTAS KEWAHYUAN DAN ILMU KEMANUSIAAN

 DI INDIA ADA UNIVERSITAS ALIGARCH UNIVERSITY YANG MEMBAGI STUDI ISLAM


MENJADI 2 : A) MENGENAI ISLAM SEBAGAI DOKTRIN (FAKULTAS USHULUDDIN, MAZHAB
SYIAH DAN SUNNI) DAN B) ISLAM SEBAGAI SEJARAH PADA FAKULTAS HUMANIORA .
Pusat Studi Islam di Barat
 Universitas Chicago studi Islam menekankan pada : pemikiran Islam,
bahasa Arab, naskah klasik dan bahasa Islam non Arab (Turki, Urdo,
Persia dll)
 Di Amerika studi Islam umumnya menekankan pada Sejarah Islam,
Bahasa Islam selain Arab, Sastra dan Ilmu Sosial.
 Di Ucla studi Islam : 4, yakni 1) Doktrin dan sejarah Islam dan sejarah
pemikiran Islam ; 2) Bahasa Arab, teks-teks klasik mengenai sejarah
dan hukum; 3) Bahasa non Arab muslim; 4) Ilmu-ilmu sosial Islam
 Di London studi Islam di gabung dalam fakultas Studi Ketimuran dan
Afrika salah satu prodinya adalah masyarakat dan budaya Islam
 Di Kanada, menitik beratkan pada : 1) kajian budaya dan peradaban
Islam dari zaman Nabi hingga kontemporer; 2) Ajaran Islam dan
masyarakat Islam di seluruh dunia; 3) mempelajari bahasa Muslim.
 Di Belanda belakangan lebih menekankan kajian Islam di Indonesia
dan daerah-daerah tertentu.
Pusat Studi Islam di Barat
 Di Jerman terutama setelah perang dunia II studi Islam dilakukan : a)
Institut Perguruan Tinggi; b) Studi ketimuran secara umum, c) koleksi
perpustakaan dan d) Institusi dan organisasi diluar perguruan Tinggi.
Berdasarkan laporan Dewan Ilmu Pengetahuan Jerman bulan
November 1960 merekomendasikan berdirinya 32 lembaga baru bagi
studi ISlam meskipun tahun 1972 dari 21 lembaga kajian ketimuran
yang didirikan hanya 3 yang terkait dengan lembaga studi ISlam.
Program terkait dengan studi ISlam berada pada fakultas filsafat
meliputi budaya dan sejaran orang Islam. Program studi ISlam meliputi
program dasar selama 4 semester ( 2 tahun) dan program utama juga
selam 4 semester (2 tahun) untuk program magister (MA) dan program
doktoral selama 2 tahun.

 Di Perancis,
 Di Inggris,
 Di Rusia,
 Di Indonesia dilaksanakan di UIN, IAIN, STAIN dan Perguruan Tinggi
Islam Swasta.
Metodologi Studi Islam
 Metodologi : Metode dan Logos. Metode berasal dari bahasa
Yunani, Metha (sepanjang/melewati, hodos (jalan/cara).

 Jadi Metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah


yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu.

 Logos = ilmu. M. Santra Praja mengartikan metode : ilmu cara


menyampaikan sesuatu kepada orang lain. JS. Badudu dan Sutan M.
Zaini : pengajaran atau penelitian. Kamus bahasa arab disitilahkan
dengan Thariqah, manhaj dan Wasilah (Nata, )

 KBI metodologi : suatu untuk mengungkapkan cara yang paling cepat


dan tepat dalam melakukan sesuatu atau dengan kata lain cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
 MUH. YUNUS = METODE ADALAH JALAN YG HENDAK
DITEMPUH OLEH SESEORANG SUPAYA SAMPAI
PADA TUJUAN TERTENTU BAIK DLM LINGKUNGAN
PERUSAHAAN ATAU PERNIAGAAN MAUPUN DALAM
KUPASAN ILMU PENGETAHUAN DAN LAINNYA.
(ARMAI ARIF, 2002, 87)

 Metode = suatu ilmu yang memberi pengajaran


tentang sistem dan langkah yang harus ditempuh
dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
Dalam berbagai penelitian ilmiah, langkah-
langkha pasti harus ditempuh agar kelogisan
penelitian ilmiah benar-benar nyata dan dapat
dipercaya semua masyarakat. (M. Yatimi
Abdullah, 2006 :147)
 Abraham Kaflan metodologi adalah pengkajian
(study), penggambaran (deskripsi), penjelasan
(eksplanasi) dan pembenaran (justifikasi)
sehingga melahirkan generalisasi (penyimpulan).

 Dengan kata lain prosedur yang ditempuh dalam


memecahkan suatu masalah (mulai menemukan
fakta hingga sampai pada penyimpulan)

 Dalam penggunaan Abraham Kafflan


membedakan metodologi dalam empat macam
penggunaan :
1. Teknik-teknik atau prosedur yang digunakan
dalam ilmu pengetahuan (science) atau
dalam konteks penelitian seperti survey,
statistik, interview, analisis fakta dll.
2. Basa-basi (honorific) menerangkan “apa itu
metode pengetahuan yang digunakan”, tanpa
penjelasan lebih lanjut (konsep yang belum
jelas)
3. Epistimologi (teori pengetahuan) = cara
mendapatkan pengetahuan.
4. Metode, teknik-teknik umum yang digunakan
dalam berbagai ilmu pengetahuan.
 Pengertian Msi = ilmu yang memuat/berisi
prosedur atau langkah-langkah yang
ditempuh dalam mempelajari Islam, secara
tepat cepat, efektif dan efesien dari mulai
menemukan fakta sampai melakukan
generalisasi baik Islam sebagai sumber
ajaran, Islam sebagai pemahaman,
sebagai pengalaman (historis).
Mengapa diperlukan meto-
dologi dalam studi Islam?
1. Sebagaimana gagasan awal lahirnya MSI
untuk mengupayakan cara yang cepat dan
tepat dalam mempelajari Islam;

2. Mmenampilkan kembali sejumlah hasanah dan


intelektual dari masa lalu hingga sekarang’

3. Karena keilmuan selalu berkembang seiring


dengan perkembangan pemikiran, peradaban
dan kebudayaan yang berkembang.
4. Luasnya ruang lingkup ajaran Islam,

5. Mukti Ali : kemunduran umat Islam karena


metodologi dan pendekatan yang digunakan
selama ini masih pincang. Orientalis mendekati
Islam menggunakan kacamata ilmiah, akibatnya
penelitian yang dilakukan belum menyeluruh,
mereka tidak mengerti Islam secara utuh, yang
mereka ketahuan ttg ISlam hanya eksternalistis
(bagian luarnya). Para ulama sudah terbiasa
memahami ajaran ISlam secara doktrin dan
dogmatis, akibatnya penafsiran tersebut sulit
diterapkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat
yang modern dan semakin global.
PENDEKATAN STUDI ISLAM
 PENDEKATAN “APPROACH, ARTINYA CARA PANDANGAN ATAU
PARADIGMA TERHADAP SESUATU.

 APPROACH ADALAH SUATU DISIPLIN ILMU UNTUK DIJADIKAN


LANDASAN KAJIAN SEBUAH STUDI ATAU PENELITIAN.

 TUJUAN PENDEKATAN ADALAH UTK MENEGATHUI SEBUAH


KAJIAN DAN LANGKAH—LANGKAH METODOLOGIS YANG
DITEMPUH DALAM PENGKAJIAN ATAU PENELITIAN IU SENDIRI.
PENDEKATAN STUDI ISLAM

JENIS-JENIS PENDEKATAN STUDI ISLAM

Teologi -Normatif
Sosiologis
Antropologis/Sos -Bud
Sejarah
Politik
Filosofis HOLISTIK
Filologi
Psikologis/Sufistik
Paedagogis
Tafsir bil Ra’yi
Fenomenologis
BEBERAPA PENDEKATAN
STUDI ISLAM.
 Pendekatan atau dalam bahasa Inggris disitilahkan dengan “approach, artinya cara
pandangan atau paradigma terhadap sesuatu (Nata, 1997 : 28). Yang dimaksud
dengan pendekatan dalam konteks studi Islam adalah cara pandadang atau
paradigma dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami
agama.
 Beberapa Pendekatan dalam Memahami Agama.
1. Pendekatan Teologi Normatif
Pendekatan teologi dalam memahami agama adalah diartikan sebagai
upaya memahami agama dengan menggunakan empiris dari suatu
keagamaan dianggap paling benar. Pendekatan yang menekankan
bentuk-bentuk formal simbol-simbol keagamaan, sehingga memandang
orang lain keliru, kafir, sesat dan murtad demikian juga sebaliknya.
Antara satu aliran dengan aliran lain tidak terbuka dilaog dan saling
menghargai. Pendekatan teologi dalam memahami agama cendrung
bersikap tertutup dan dengan pendekatan ini agama cendrung hanya
merupakan keyakinan dan pembentukan sikap keras dan napak
asosial.
Pendekatan teologi dalam memahami
agama cenderung menggunakan cara
berfikir deduktif, cara berfikir yang
berawal dari keyakinan yang diyakini
benar dan mutlak adanya krn ajaran
berasal dari Tuhan sudah pasti benar,
sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi.
Pendekatan normatif yaitu suatu
pendekatan yang memandang agama
dari segi ajarannya yang pokok dan asli
dari Tuhan yang didalamnya belum
terdapat penalaran pemikiran manusia.
2. Pendekatan Sosiologis,
Sosiologis adalah ilmu kemasyarakatan, ilmu
yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat atau sifat masyarakat. Atau ilmu
yang menggambarkan tentang keadaan
masyarakatnya lengkap dengan struktur, lapisan, serta
berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan.
Pentingnya sosiologis digunakan sebagai salah satu
pendekatan dalam memahami Islam, karena banyak
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami
dengan menggunakan bantuan ilmu sosial. Melalui
pendekatan sosiologi agama dapat dipahami dengan
mudah, karena agama itu sendiri diturunkan untuk
kepentingan masyarakat.
Mengapa Pendekatan Sosiologis Perlu?
Jalaluddin Rahmat : Islam Alternatif

 Proporsi terbesar dalam al-quran adalah bicara tentang


kemasyarakatan/sosial. 100 : 1
 Terkait dengan ibadah yg melibatkan org banyak penghargaan
lebih besar dari yg dikerjakan sendiri. 27 :1
 Pelaggaran hak Allah, penyelesaiannya dengan manusia.
 Bila bersamaan antara hak Allah dengan keinginan
bermuamalah, maka hak Allah bisa ditunda dan dikurangi.
 Seseorang yang bekerja untuk menyantuni seorang janda dan
anak yatim, maka seolah-olah dia puasa dan sholat lail secara
terus menerus. (Hadis)
 Alasan lain krn Agama diturunkan sesuai dengan setting sosial
masyarakatnya.
3. Pendekatan Sosial-Budaya
Budaya adalah pikir dan akal budi. Budaya adalah segala
sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran
dan akal budi. Atau hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia
baik dalam bentuk keseniaan, adat istiadat. Kebudayaan yang
demikian selanjutnya dapat digunakan untuk memahami agama
yang terdapat pada data empirisnya atau agama yang tampil
dalam bentuk formal di masyarakat. Agama yang tampil tersebut
berkaitan dengan kebudyaan yang berkembang di masyarakat
tempat agama tersebut berkembang.

4. Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah ilmu tentang manusia khususnya ttg asal
usul, aneka warna bentuk fisik, perkembangannya, jenis
(bangsanya) adat istiadat dan kepercayaan masa lampau.
Pendekatan antropologi dalam memahami agama adalah dapat
diartikan sebagai salah satu upaya dalam memahami agama
dengan melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini juga
akan dapat dilihat hubungan agama dengan berbagai masalah
kehidupan manusia.
5. Pendekatan Sejarah
Historis merupakan suatu ilmu yang
didalamnya dibahas berbagai peristiwa
dengan memperhatikan unsur tempat, waktu,
objek, latar belakang peristiwa tersebut.
Pendekatan kesejarahan ini sangat penting
dan dibutuhkan dalam memahami agama,
karena agama itu sendiri turun dari situasi
yang kongkrit dan berhubungan dengan
kondisi sosial kemasyarakatan. Seorang yang
ingin memahami Alquran secara benar
misalnya, ia harus mempelajari turunnya
Alquran atau kejadian yang mengiring
turunnya Alquran
6. Pendekatan Filsafat
Filsafat dapat diartikan sebagai aktivitas berpikir murni
atau kegiatan akal dalam usaha memahami secara mendalam
segala sesuatu. Berfikir secara filosofis dapat digunakan dalam
emmahami agama terkait dengan hikmah, hakikat atau inti dari
ajaran agama sehingga melalaui pendekatan ini seseorang tidak
akan terjebak pada pengamalan ajaran agama yang bersifat
formalistik, sementara nilai-nilai spiritual yang terkandung
didalamnya tidak mereka rasakan.

7. Pendekatan Psikologi
Dalam Islam banyak dijumpai istilah-istilah yang
menggambarkan sikap bathin, mislanya beriman dan bertakwa,
orang shaleh, baik dan jujur. Semua itu adalah gejala-gejala
kejiwaan yang terkait dengan agama.Dengan bantuan ilmu jiwa
seseorang dapat mengetahui tingkat keberagamaan yang
dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang.
Pendekatan yang dilakukan dalam membangun psikologi Islam
yang pernah dipraktikan oleh para psikolog Muslim terdahulu
meliputi 3 aspek :
1. Aspek skriptualistis, yaitu pendekatan
pengkajian Islam yang didasarkan atas teks-
teks Al-Qur’an dan Hadis secara literal
2. Aspek filosofis, pendekatan pengkajian
psikologi Islam yang didasarkan atas prosedur
berfikir spekulatif, yang mencakup berfikir
yang sistimatis, radikal dan universal yang
ditopang oleh kakuatan akal.
3. Pendekatan sufistik tasawuf, pendekatan
pengkajian psikologi Islam yang didasarkan
pada prosedur intuitif, ilham, cita rasa (Zauq).
METODE STUDI ISLAM
TAUHID

SUMBER
AJARAN
KOMPARATIF
(ALI SYARI’ATI)
KENABIAN

SINTESIS

TOKOH

ALLAH

MSI TYPOLOGI
KENABIAN

(MUKTI ALI)
SUMBER
AJARAN
KEMENAG
SETTING
SOSIAL
ILMIAH-
NORMATIF
TEOLOGIS

NASRUDDIN
RAZAQ
METODE MEMAHAMI AGAMA ISLAM
A. Metode Perbandingan (Komparasi) dari Ali
Syari’ati dengan langkah :
1. Mengenal Allah dan membandingkan dengan
persembahan agama lain
2. Mempelajari kitab Al-qur’an dan membandingkan
dengan kitab samawi lainnya/yang dikatakan kitab
samawi
3. Mempelajari kepribadian rasulullah dan
membandingkan dengan tokoh-tokoh besar pada
agama lain
4. Mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan
mambanding dengan tokoh agama atau pemikiran
agama lain.
B. Metode Tipologi Mukti Ali, = usaha untuk
mengklasifikasi topik atau tema tertentu
dari ajaran Islam dibandingkan dengan
tema tertentu yang sama pada agama
lain, yakni :
1. Aspek ketuhanan berikut ciri-cirinya
2. Aspek kenabian;
3. Aspek Kitab suci,
4. Aspek situasi/setting sosial sewaktu
kemunculan pembawa agama/Nabi
C. Amin Abdullah, untuk melihat Islam sebagai
sebuah ilmu dapat digunakan pendekatan
ilmiah dengan cirinya : rasional, empiris dan
obyektif. Untuk melihat Islam sebagai agama
dapat digunakan metode/pendekatan normatif
teologis.

D. Mukti Ali, untuk melihat Islam sebagai agama


dapat digunakan metode doktriner,
sedangkan melihat islam sebagai sebuah
disiplin ilmu dengan menggunakan metode
ilmiah. Metode ini selanjutnya disebutnya
sebagai metode sintesis.
E. Nasruddin Razaq cara untuk memahami
Islam dapat dilakukan dengan cara :
1. Mempelajari sumber asli ajaran Islam
(Al_qur’an dan Hadis) tidak dari berbagai buku-
buku klasik.
2. Islam harus dipelajari secara komprehensif dan
integral sebagai satu kesatuan.
3. Islam dipelajari melalui studi kepustakaan.
4. Islam dipelajari dari ketentuan normatif ajaran
Islam selanjutnya dikorelasikan dengan
kenyatan historis dan sosiologis yang ada
dimasyarakat (Melihat idealitas ajaran Islam
dan realitas yang dipahami/dilakukan umatnya.
F. Metode Filologi yaitu metode penelitian
mempelajari/meneliti naskah lama untuk
mengerti apa yang ada di dalamnya,
sehingga dimengerti latar belakang
kebudayan masyarakat melahirkan naskah-
naskah tersebut. Nabilah Lubis menyebutnya
dengan tahqiq yakni penelitian yang cermat
tentang suatu karya seseorang ttg kebenaran
pengarangnya, isi karangan apa sesuai
dengan mazhabnya, tingkat kebenaran
materinya, kebenaran dan ketelitian dalil yang
digunakan serta memberikan penjelasan
yang dianggap perlu.
G.Metode Hermeunetika, = metode
menginterpretasi sebuah teks dalam
rangka untuk menemukan hubungan
pemikiran yang diteliti dengan gejala
sosial yang ada.

H.Metode Filsafat (berpikir mendalam).

J.Metode Holistik (menyeluruh-


menggunakan multi pendekatan)
K. Metode Memahami Islam Versi Depag :
1. Metode diakronis atau sosio historis, metode belajar islam
yg menonjolkan aspek sejarah, dengan melihat suatu
kenyataan yg mempunyai hubungan dengan waktu,
tempat, budaya, lingkungan dimana kepercayaan dan
budaya itu muncul.
2. Metode singkronis analitik, metode memahami Islam yg
memberikan kemampuan analisis teoritik, yg
menekankan telaah kritik dan aplikatif praktis.
3. Metode problem solving, mengajak pemeluknya untuk
melatih menghadapi berbagai masalah dari cabang
suatu ilmu pengetahuan dengan sulosinya.
4. Metode empiris, mempelajari Islam melalui proses realisasi,
aktualisasi dan internalisasi norma dan kaidah Islam
dalam suatu interaksi sosial.
5. Metode deduktif, yaitu menyusun kaidah-kaidah secara
logis dan filosofis dan kaidah tersebut diaplikasikan
dalam menentukan masalah yang dihadapi. Metode ini
berguna bagi istimbath hukum.
ISLAM DAN STUDI AGAMA
1. PERLUKAN ISLAM DITELITI DENGAN MENGGUNAKAN
INTERDISIPLINER ? : 2 (DUA) KELOMPOK YAKNI YANG PRO
DAN KONTRA. KENAPA ?
2. Alasan yang kontra beralasan karena akan merusak akidah para
mahasiswa, dan meninggalkan pendekatan konvensional , agama
sudah mapan dan wahyu dari Allah yang mutlak benar, Dieropa
juga menolak dengan alasan ilmu dan nilai, ilmu dengan agama
(kepercayaan) tidak bisa disingkronkan.
3. Yang pro beralasan, karena dengan menggunakan berbagai
pendekatan, akan sangat membantu dalam memahami ajaran
islam, dan dengan melakukan kajian terhadap ISlam, bukan
mempertanya/meragukan kebenaran Islam.
4. Atho Mudzhar dan Mukti Ali tahun 1970-an mengatakan boleh
diteliti.
5. Jika boleh, wilayah-wilayah apa yang memungkinkan untuk diteliti
?
ISLAM DAN STUDI AGAMA

KAJIAN/PENELITIAN
ISLAM MULTI
PENEDEKATAN

KONTRA/TIDAK BOLEH PRO/BOLEH (ILMUAN):


(AGAMAWAN): -MEMBANTU MEMAHAMI ISLAM
-MERUSKA AKIDAH ISLAM AGAMA PETUNJUK;
-TINGGALKAN MET.NONVENSIONAL KAJIAN ISLAM BUKAN RAGU PD ISLAM
- ISLAM MUTLAK BENAR
- ILMU DAN AGAMA SANGAT BERBEDA
AGAMA SEBAGAI OBJEK PENELITIAN
 Agama : dua kelompok ajaran. Pertama ajaran yg
diwahyukan Tuhan melalui Rasul-Nya yg terdapat dalam
kitab suci. Ajaran dlm kitab suci tersebut memerlukan
penjelasan ttg arti dan pelaksanaannya. Penjelasan oleh
pemuka agama/pakar agama membentuk ajaran agama
kedua (Harun nasution dalam Pardi Suparlan)

 Ajaran dasar agama krn merupakan wahyu dari Tuhan


bersifat absolut, mutlak benar, kekal, tidak berubah dan
tidak bisa diubah, sedangkan penjelasan ahli agama
terhadap ajaran dasar agama krn merupakan penjelasan
dan hasil pemikiran, tidak absolut, tdk mutlak dan tdk
kekal. Bentuk ajaran agama kedua ini bersifat relatif,
nisbi, berubah dan dapat diubah sesuai dgn
perkembangan zaman.

 Para ilmuan beranggapan bahwa agama merupakan


objek kajian atau penelitian.
BENTUK GEJALA AGAMA YANG DAPAT
DITELITI
 NASKAH/SKRIPTURE KEAGAMAAN DAN SIMBOL KEAGAMAAN

 TOKOH DAN PEMELUK AGAMA (SIKAP, PRILAKU, PENGHAYATAN


DAN PEMIKIRAN KEAGAMAAN) CONT. PERANAN ELIT AGAMA DALAM
MEMBANGUN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI KOTA P.RAYA.

 RITUS, LEMBAGA DAN IBADAT KEAGAMAAN (SHOLAT, ZAKAT DAN


HAJI) CONTOH : PENGARUH PEMBERIAN ZAKAT DALAM MENGATASI
KEMISKINAN UMAT DI ……………………

 ALAT-ALAT KEAGAMAAN (MASJID, KA’BAH, LONCENG, GEREJA, KUIL,


BEDUK, DLL) CONTOH : MASJID DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
ISLAM (STUDI TENTANG IMPLEMENTASI FUNGSI SOSIAL MASJID DI
KOTA PALANGKA RAYA)

 ORGANISASI KEAGAMAAN TEMPAT PARA PENGANUT AGAMA


BERKUMPUL SEPERTI MUI, BKPRMI, DMI, NU, MUHAMMADIYAH,
HIZBUT TAHRIR, LDII DLL. CONTOH : PERANAN BKPRMI DALAM
MENGATASI BUTA HURUF AL-QUR’AN DI KOTA P.RAYA.
Islam sebagai gejala budaya
(Fisik dan Non Fisik)

Islam sebagai gejala sosial


(Interaksi sosial/Pengaruh agama
Wilayah
Penelitian Agama Islam sebagai wahyu
(Ulumul Qur’an dan Hadis)

Islam produk sejarah


Teologi/Khulafah Ar-Rasyidin/
Sejarah Perkembangan Islam
BEBERAPA CONTOH JUDUL PENELITIAN

 Konsep metode pendidikan menurut Al-Qur’an (Telaah atas surat alnahl ayat 125)
 Konsep materi pendidikan menurut alqur’an
 (telaah atas surat Luqman ayat 10 -15 dst)
 Gender dalam perspektif Al-Qur’an
 Tujuan pendidikan menurut Al-Qur’an
 Syair Fatawa Kiyamat (Karya…….)
 Teori kepemimpinan dalam al-Qur’an)
 Korelasi antara pelaksanaan ritual keagamaan terhadap sikap sosial (Studi pada
masyarakat Kereng Pangi)
 Korelasi pemahaman keagamaan terhadap etos kerja (Studi pada masyarakat Dayak
Muslim Bakumpai desa Tumbang Samba)
 Konsep kurikulum pendidikan menurut imam Al-Ghazali
 Pendidikan Akhlak menurut Athiyah Al-Abrasyi.
 Korelasi antara pemberian zakat terhadap pengentasan kemiskinan (Studi terhadap
para muzakiki dan mustahik zakat di kelurahan puntun Palangka Raya)
 Problemtika Pengelolaan Zakat di Keluarhan Puntun Palangka Raya.
 Nilai-Nilai Pendidikan Pada upacara Bahantar Jujuran (Studi Pada masyarakat
Banjarmasin di Kota Palangka Raya)
 Nilai-nilai pendidikan pada upacara tasmiyah dan akikah (Studi Pada masyarakat…..)
 Motivasi Ziarah Ke Makam Wali (Studi Pada Masyarakat …….)
 Korelasi antara mengikuti pengajian pada majlis taklim terhadap peningkatan amaliyah
keagamaan.
 Optimalisasi Fungsi Pendidikan Masjid di Desa Basarang)
Wilayah Penelitian Agama
 Islam sebagai gejala budaya (fisik maupun non fisik)
 Islam sebagai gejala sosial (hubungan timbal balik
antara agama dan masyarakat atau pengaruh agama
terhadap tingkah laku masyarakat/pengaruh
masyarakat terhadap pemikiran keagamaan)
 Islam sebagai wahyu (Persoalan terkait dengan Al-
Qur’an/terkait dengan ulumul Qur’an dan Hadis)
 Islam produk sejarah (Terkait dengan Teologi Islam,
Khilafah Ar-Rasyidin, sejarah pertumbuhan dan
perkembangan agama dan umat Islam)
3. ZAMAN MODERN (ZAMAN SEKARANG BAIK DIDUNIA TIMUR MAUPUN
DUNIA BARAT)

 DI TEHERAN (IRAN) ADA UNIVERSITAS THEHERAN DENGAN FAKULTAS KULIYYAH


ILAHIYYAH (FAKULTAS AGAMA), ADA PERPUSTAKAAN KHUSUS YG MENYIMPAN NASKAH-
NASKAH KONO/KLASIK DALAM BAHASA PERSIA

 UNIVERSITAS IMAM SHADIQ, BELAJAR TTG ISLAM DAN ILMU UMUM

 DI ARAB SAUDI ADA UNIVERSITAS UMMUL QORA’

 DI SYIRIA (UNIVERSITAS DAMASKUS) ADA FAKULTAS SYARI’AH YG DIDALAMNYA ADA


FAKULTAS USHULUDDIN, TASAWUF, TAFSIR DAN SEJENISNYA, DISAMPING MEMILIKI
FAKULTAS UMUM

 DI MESIR ADA UNIVERSITAS AL-AZHAR (DIBAWAH TAHUN 1961 MASIH MENGEMBANGKAN


ILMU AGAMA TP SETELAH 1961 SUDAH MEMBUKA FAKULTAS UMUM

 DI MALAYSIA ADA UNIVERSITAS ISLAM INTERNASIONAL MALAYSIA DENGAN PROGRAM


STUDI ISLAM FAKULTAS KEWAHYUAN DAN ILMU KEMANUSIAAN

 DI INDIA ADA UNIVERSITAS ALIGARCH UNIVERSITY YANG MEMBAGI STUDI ISLAM


MENJADI 2 : A) MENGENAI ISLAM SEBAGAI DOKTRIN (FAKULTAS USHULUDDIN, MAZHAB
SYIAH DAN SUNNI) DAN B) ISLAM SEBAGAI SEJARAH PADA FAKULTAS HUMANIORA .
Pusat Studi Islam di Barat
 Universitas Chicago studi Islam menekankan pada : pemikiran Islam,
bahasa Arab, naskah klasik dan bahasa Islam non Arab (Turki, Urdo,
Persia dll)
 Di Amerika studi Islam umumnya menekankan pada Sejarah Islam,
Bahasa Islam selain Arab, Sastra dan Ilmu Sosial.
 Di Ucla studi Islam : 4, yakni 1) Doktrin dan sejarah Islam dan
sejarah pemikiran Islam ; 2) Bahasa Arab, teks-teks klasik mengenai
sejarah dan hukum; 3) Bahasa non Arab muslim; 4) Ilmu-ilmu sosial
Islam
 Di London studi Islam di gabung dalam fakultas Studi Ketimuran dan
Afrika salah satu prodinya adalah masyarakat dan budaya Islam
 Di Kanada, menitik beratkan pada : 1) kajian budaya dan peradaban
Islam dari zaman Nabi hingga kontemporer; 2) Ajaran Islam dan
masyarakat Islam di seluruh dunia; 3) mempelajari bahasa Muslim.
 Di Belanda belakangan lebih menekankan kajian Islam di Indonesia
dan daerah-daerah tertentu.
Pusat Studi Islam di Barat
 Di Jerman terutama setelah perang dunia II studi Islam dilakukan : a)
Institut Perguruan Tinggi; b) Studi ketimuran secara umum, c) koleksi
perpustakaan dan d) Institusi dan organisasi diluar perguruan Tinggi.
Berdasarkan laporan Dewan Ilmu Pengetahuan Jerman bulan
November 1960 merekomendasikan berdirinya 32 lembaga baru bagi
studi ISlam meskipun tahun 1972 dari 21 lembaga kajian ketimuran
yang didirikan hanya 3 yang terkait dengan lembaga studi ISlam.
Program terkait dengan studi ISlam berada pada fakultas filsafat
meliputi budaya dan sejaran orang Islam. Program studi ISlam
meliputi program dasar selama 4 semester ( 2 tahun) dan program
utama juga selam 4 semester (2 tahun) untuk program magister (MA)
dan program doktoral selama 2 tahun.
 Di Perancis,
 Di Inggris,
 Di Rusia,
 Di Indonesia dilaksanakan di UIN, IAIN, STAIN dan Perguruan Tinggi
Islam Swasta.
PENELITIAN AGAMA DAN
MODEL-MODELNYA
 Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan obyektif utk
mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsif-prinsif
umum atau upaya pengumpulan informasi yg bertujuan
menambah pengetahuan. Pengt. mns tumbuh dan berkembang
berdasarkan kajian–kajian sehingga melahirkan penemuan-
penemuan, shg ia siap merevisi pengetahuan masa lalu melalui
penemuan baru.

 PENELITIAN ADALAH UPAYA MENEMUKAN JAWABAN ATAS


SEJUMLAH MASALAH BERDASARKAN DATA-DATA YG TERKUMPUL.
PENELITIAN MENUNTUT KEPADA PELAKU-PELAKUNYA AGAR
PROSES PENELITIAN YG DILAKUKAN ITU BERSIFAT ILMIAH YAKNI
SISTEMATIS, TERKONTROL, BERSIFAT EMPIRIS (BUKAN SPIKULATIF)
DAN HARUS KRITIS DALAM PENGANALISAAN DATA-DATANYA
SEHUBUNGAN DGN DALIL-DALIL HIPOTESIS YG MENJADI
PENDORONG MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN (Nata, MSI, 1998,
119)
 TUJUAN PENELITIAN ADALAH UNTUK MENEMUKAN
JAWABAN TERHADAP SUATU PERSOALAN /
MASALAH MELALUI PENERAPAN PROSEDUR ILMIAH.

 PENELITIAN DIPANDANG SEBAGAI KEGIATAN ILMIAH


? KRN MENGGUNAKAN METODE KEILMUAN, YAKNI
GAB. ANTARA PENDEKATAN RASIONAL (LOGIS/AKAL)
DAN EMPIRIS. MET. PENDEKATAN EMPIRIS
MERUPAKAN KERANGKA PENGUJIAN DALAM
MEMASTIKAN KEBENARAN.

 METODE ILMIAH ADALAH USAHA UNTUK MENCARI


JAWABAN TTG FAKTA-FAKTA.
KRITERIA METODE ILMIAH
MENURUT MOH. NAZIR :

1.Berdasarkan fakta.
2.Bebas dari prasangka.(Bukan menduga)
3.Menggunakan prinsif-prinsif analisis.
4.Menggunakan hipotesis.
5.Menggunakan ukuran obyektif.
6.Menggunakan teknik kuantitatif.
LANGKAH YG DITEMPUH DALAM
METODE ILMIAH :

1. Memilih dan mendefinisikan masalah,


2. Survey terhadap data yg tersedia
3. Memformulasikan hipotesis
4. Membangun kerangka analisis serta alat-alat
dalam menguji hipotesis
5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah, menganalisis dan membuat
interpretasi
7. Membuat generalisasi atau kesimpulan
8. Membuat laporan
PENGABSAHAN DATA:
 PENGABSAHAN DATA : ialah upaya yang
dilakukan untuk mencek data guna mejamin
bahwa data yang kita kumpulkan memang
benar-benar terjadi menurut Moleong
dilakukan dengan teknik triangulasi :
Sumber, Metode, Penyelidikan dan Teori:
 Triangulasi dengan sumber dapat dilakukan
dengan cara :
1. Membanding data hasil pengamatan dengan
hasil wawancara
2. Membanding apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakan secara
pribadi.
3. Membanding apa yang dikatakan orang tentang
situasi penelitian dengan apa yang dikatakan
sepanjang waktu.
4. Membanding perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat orang.
5. Membanding hasil wawancara dengan isi suatu
dokumentasi
 Triangulasi dengan metode, dilakukan dengan
jalan :
1. Mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil
enelitian dengan beberapa teknik pengumpulan
data.
2. Mengecek derajat kepercayaan beberapa sumber
data dengan metode yang sama.

Triangulasi dengan Penyidik yakni dengan jalan


memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya
untuk kepercayaan data atau dengan cara
membandingkan hasil pekerjaan seorang analis
dengan analis lainnya.
 Triangulasi dengan teori, yaitu
membandingkan dengan teori-teori,
penjelasan dari para ahli/pakar
dibidangnya sebagai penjelas
pembanding.

 Analisis Data (Kualitatif) versi Miles dan


Hubberman :
1. Collection Data
2. Reduction Data
3. Display Data ( penyajian)
4. Conclusion (penarikan kesimpulan).
 ANALISIS DATA KUANTITATIF :
1. Editing, memeriksa kembali data yang
diperoleh untuk meyakinkan apakah data sudah
terkumpul secara lengkap.
2. Coding, melakukan pengelompokan data
berdasarkan jenis data dan memberikan kode
tertentu.
3. Tabulating, menyusun tabel-tabel untuk tiap-
tiap data dan menghitungnya dalam frekwensi
sehingga tersusun data secara nyata.
4. Analizing, membuat analisa sebagi dasar
penarikan kesimpulan yang dibuat dalam
bentuk uraian dan penafsiran.
Penelitian Agama (research on
relegion) dan Keagamaan (relegius
research).

 Penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama


dalam arti wahyu, melainkan meneliti manusia yg
menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh
agama dalam arti penelitian agama bukan meneliti
kebenaran teologi atau filosofi tetapi bagaimana
agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial
berdasarkan fakta atau realitas sosio-kultural.;

 M. Atho Mudzhar mengutif Middleton (guru besar


antropologi di New York University = penelitian
agama (research on relegion) beda penelitian
keagamaan (relegius research).
 Penelitian agama mengutamakan materi
agama, sehingga sasarannya terletak
pada 3 elemen pokok, yakni ritus, mitos
dan magik. Obyeknya adalah substansi
agama Islam : kalam, fiqh, akhlak dan
tasawuf.

 Penelitian keagamaan lebih


mengutamakan agama sebagai sistem
atau sistem keagamaan (relegius
system). Obyeknya adalah agama
sebagai produk interaksi sosial.
Perbedaan Agama dan Keagamaan

Agama Keagamaan
• Kebenaran Absolut • Kebenaran Relatif
• Bersifat Ilahiyah • Bersifat Basyariyah
• Berada diluar Nalar • Bersifat Humanis
• Bersifat Ruhani • Bersifat Lahiriyah
• Konsep • Tataran
Doktrin/Ritual Praktis/Phraxis
• Single Interpretasi • Multi Interpretasi
• Teks • Konteks
 Menurut Juhaya S. Praja ada penelitian agama dan penelitian hidup
keagamaan

 Menurut Juhaya S. Praja (guru besar fil. Hukum Islam IAIN Sunan Gunung
Jati Bandung) PENELITIAN AGAMA adalah penelitian ttg asal usul agama,
pemikiran dan pemahaman penganut ajaran agama thp ajaran yg terkandung
didalamnya. Dengan demikian terdapat 2 bidang penelitian agama :
1. Penelitian ttg sumber ajaran agama yg telah melahirkan disiplin
ilmu tafsir dan ilmu hadis
2. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yg dikandung dalam
sumber ajaran agama itu, yakni ushul fiqh yg merupakan
metodologi ilmu agama. Penelitian dalam bidang ini melahirkan
filsafat Islam, ilmu kalam, tasawuf dan fiqh.

 Penelitian ttg hidup keagamaan adalah penelitian ttg


praktik ajaran agama yg dilakukan oleh manusia baik
secara individual maupun kelompok yg meliputi :
1. Prilaku individu dlm hubungannya dgn masyarakat yg
didasarkan atas agama yg dianutnya
2. Prilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik prilaku politik,
budaya maupun alinnya yg mendefinisikan dirinya sebagai
penganut suatu agama.
3. Ajaran agama yg membentuk pranata sosial, corak prilaku,
dan budaya masyarakat beragama.
EKSLUSIVISME

UNIVERSALISME INKLUSIVISME

TYPOLOGI
KEAGAMAAN
(QOMARUDIN
HIDAYAT)

EKLEKTIVISME PLURALISME
Typologi Keagamaan (Komarudin
Hidayat)
 Ekslusivisme, yakni pandangan bahwa ajarannya yang
paling benar hanyalah agama yang dipeluknya. Agama lain
sesat dan wajib dikikis, atau pemeluknya dikonversi karena,
baik agama maupun pemeluknya, dinilai terkutuk dalam
pandangan Tuhan.
 Inklusivisme, yakni pandangan bahwa agama yang diluar
yang dipeluknya juga terdapat kebenaran, meskipun tidak
seutuh dan sesempurna agama yang dianutnya,
 Pluralisme, yakni secara teologis pluralitas agama
dipandang sebagai suatu realitas, masing-masing berdiri
sejajar sehingga semangat missionaris atau dakwah
diangap tidak relevan;
 Eklektivisme, yakni sikap
keberagaamaan yang berusaha memilih
dan mempertemukan berbagai segi
ajaran agama yang dipandang baik dan
cocok untuk dirinya sehingga format
akhir dari sebuah agama menjadi
semacam mozaik yang bersifat eklektika,
 Universalisme, yakni pandangan bahwa
pada dasarnya semua agama satu dan
sama. Hanya karena faktor historis-
antropologis agama kemudian tampil
dalam format plural.
 Penelitian agama yg sasarannya adalah doktrin, pintu bagi
pengembangannya metodologi penelitian tersendiri sudah terbuka bahkan
sudah dirintis seperti adanya ilmu ushul fiqh dan filsafat hukum islam sbg
metode istimbath hukum dan ilmu musthalah hadis utuk menilai akurasi
hadis.

 Untuk penelitian keagamaan yg sasarannya agama sebagai gejala sosial


cukup meminjam metodologi penelitian sosial yg telah ada.
 Middleton, Penelitian agama Islam adalah penelitian yang obyeknya
substansi agama ISlam : Kalam, fikh, akhlak dan tasawuf. Sedangkan
penelitian keagamaan Islam adalah obykenya agama sebagai produk
interaksi sosial. (Keduannya menjadi obyek kajian agama)
 Menurut Juhaya S. Praja ada penelitian agama dan penelitian hidup
keagamaan
 Menurut Juhaya S. Praja (guru besar fil. Hukum Islam IAIN Sunan Gunung
Jati Bandung) penelitian agama adalah penelitian ttg asal usul agama,
pemikiran dan pemahaman penganut ajaran agama thp ajaran yg terkandung
didalamnya. Dengan demikian terdapat 2 bidang penelitian agama :
1. Penelitian ttg sumber ajaran agama yg telah melahirkan disiplin ilmu tafsir dan
ilmu hadis
2. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yg dikandung dalam sumber ajaran
agama itu, yakni ushul fiqh yg merupakan metodologi ilmu agama. Penelitian
dalam bidang ini melahirkan filsafat Islam, ilmu kalam, tasawuf dan fiqh.
 Menurut Ahmad Syafi’i Mufid terkait dgn penelitian
agama yg berkenaan dgn pemikiran atau gagasan,
maka metode yg tepat adalah seperti filsafat,
Visiologi. Bila berkaitan dengan sikap/prilaku maka
yg tepat digunakan adalah ilmu-ilmu sosial seperti
sosiologi, antropologi dan psikologi. Bila terkait
dengan benda keagamaan, maka metode arkeologi
atau metode ilmu naturan yang relevan tepat
digunakan.
PETA PENELITIAN AGAMA

Wahyu/Agama Bukan Objek Penl.

Wjd.Penget./Pemikir Sikap dan Tindakan mns Benda Suci/keramat

Obyek Penelitian

Filsafat/Kebudayaan Ilmu Sosial/Sejarah Sains/Antropologi/Ark.


 Yang masuk pada wilayah budaya atau filsafat :
Pemikiran ahli filsafat, ahli kalam, ahli hukum
(fiqh) dan para sufi.

 Agama yang diturunkan dan terwujud dalam


bentuk produk interaksi sosial dan sejarah:
bentuk, sikap dan tindakan manusia seperti :
Hubungan kyai-santri di pesantren, hub. Ulama
dan umara dalam olitik, interaksi kiayi dan
masyarakat, guru dan jamaah pengajian.

 Agama yang diturunkan dan terwujud dalam


bentuk benda-benda suci atau keramat seperti
bangunan masjid bernilai historis tinggi, bangunan
candi, bangunan ka’bah dll. Ini merupakan wilayah
kajian antropologi dan arkeologi.
Telaah Konstruksi Teori
Penelitian Agama
 Konstruksi adalah cara membuat/menyusun bangunan
(jembatan dan sebagainya) atau susunan atau hubungan kata
di kalimat atau dikelompok kata (KBBI)

 Teori = pendapat yg dikemukakan sebagai suatu keterangan


mengenai suatu peristiwa (kejadian) dan berarti asas-asas dan
hukum-hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau
ilmu pengetahuan. Teori juga berarti pendapat, cara-cara atau
aturan untuk melakukan sesuatu (KBBI)

 Dalam konteks ilmu penelitian teori adalah merupakan


pernyataan mengenai sebab akibat atau mengenai adanya
suatu hubungan positif antara gejala yang diteliti dari satu atau
beberapa faktor tertentu dalam masyarakat. Misalnya meneliti
ttg gejala bunuh diri kita sudah mengetahui ttg teori integrasi
atau kohesi sosial dari emile Durkheim (seorang sosiologi
Perancis) yg mengatakan bahwa ada hubungan positif antara
lemahnya dan kuatnya integrasi sosial dan gejala bunuh diri.
 Konstruksi teori adalah susunan atau
bangunan dari suatu pendapat asas-
asas, hukum-hukum mengenai sesuatu
yg antara satu dengan lainnya saling
berkaitan sehingga membentuk suatu
bangunan (Teori itu sendiri) ;

 Telaah konstruksi penelitian agama


adalah suatu upaya untuk mempelajari
dan menguraikan kaidah-kaidah dan
dimensi ilmiah ttg ajaran agama Islam
secara ilmiah.
KASUS BUNUH DIRI
 MENGAPA ORG MELAKUKAN BUNUH DIRI ?
 BEBERAPA ALASAN ORG MELAKUKAN BUNUH DIRI :

1. DITINGGAL SUAMI
2. KARENA FAKTOR EKONOMI
3. BROKEN HOME
4. MERASA TERASING/KEKECEWAAAN DENGAN
LINGKUNGAN
5. DLL

TEORI YG DIBANGUN (KONSTRUKSI TEORITISNYA ADALAH


BAHWA ADA HUBUNGAN POSITIF ANTARA KASUS BUNUH
DIRI DENGAN INTEGRASI/KOHESI SOSIAL (TEORI SIFATNYA
RELATIF DAN SELALU BERKEMBANG SEHINGGA ADA TESA,
ANTI TESA, DAN SINTESA)
ISI - ISI UMUM SEBUAH PROPOSAL
(RANCANGAN) PENELITIAN
1. Judul
2. Harus ada latar belakang
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan penelitian dan Manfaat penelitian
5. Penelitian terdahulu
6. Landasan Teori/Kajian Pustaka
7. Hipotesis (jika penelitian kuantitatif)
8. Konsep dan pengukuran (jika bentuknya kuantitatif)
9. Kerangka Pikir dan Pertanyaan Penelitian (jika Kualitatif) Jika perlu
10. Metode Peneitian
- Waktu dan Tempat
- Pendekatan yang digunakan
- Subyek dan Obyek penelitian
- Metode pengumpulan data
- Teknik Analisis data
Bahan Rujukan.
Terkait dengan Proposal bg Mahasiswa STAIN dapat dicermati lebih lanjut
dalam pedoman penelitian
Metode Hermeneutika dan Fenomenologis
 Hermeunetik pada mulanya meruju kepada nama Yunani Kuno,
Hermes, yang tugasnya menyampaikan berita dari Sang Maha Dewa
yang dialamatkan kepada manusia. Menurut Hossein Nasr yang dikutif
oleh Komarudin Hidayat , Hermes tak lain adalah Nabi Idris AS yang
disebutkan dalam Al-qur'an (Hidayat; 1996 ; 125). Sementara menurut
legenda yang beredar di kalangan pesantren pekerjaan Nabi Idris
adalah sebagai tukang tenun. Jika propesi sebagai tukang tenun di
kaitkan dengan mitos Yunani tentang peran Dewa Hermes, ternyata
terdapat korelasi positif.. Kata kerja "memintal" padanannya dalam
bahasa Latin adalah tegere, , sedang produknya disebut textus atau
text, yang merupakan isu sentral dalam kajian hermeunetika. Jadi kata
hermeunetik yang diambil dari peran hermes sebuah ilmu atau seni
menginterpretasikan sebuah teks. Metode hermeunetik dimaksudkan
untuk menemukan hubungan pemikiran yang diteliti
dengan gejala-gejala sosial yang ada. Sedangkan jika yang
dicari hubungan-hubungan pemikiran tersebut dengan kondisi-kondisi
sosial yang ada sebelum dan sesudah pemikiran tersebut muncul,
maka yang dipergunakan adalah metode fenomenologi. (Shodikin,
2002 : 34).
 Dalam metode hermeunetik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan
yaitu, dunia pengarang, dunia teks dan dunia pembaca. Menurut
Noerhadi ada langkah yang diikuti dalam melakukan penelitian
hermeunetik. Langkah-langkah tersebut antara lain :
 a. Telaah hakikat teks.
Dunia teks diperlakukan sebagai suatu yang mandiri dilepaskan
dalam pengarangnya , waktu penciptaannya, dan konteks budayanya.
Oleh karena itu wujud teks adalah tulisan dan yang ditulis adalah
bahasa, maka yang menjadi pusat perhatiannya adalah hakikat
bahasa. Tujuannya adalah mengerti apa yang dsampaikan 'dengan
cara menginterpretasi teks atau bahasa".
 b. Proses apresiasi.
Pembaca yang melakukan penelitian melakukan proses apresiasi
terhadap dunia teks dengan kemampuan "menyelami" dunia
pengarang masa lalu kemudian diaktualisasikan kedalam dunia
pembaca masa sekarang;
 c. Proses interpretasi
Peneliti menerka dan menginterpretasikan arti yang tampak dalam
teks, dan mencoba mengerti apa yang tidak tampak dibelakang teks
seperti geografis, budaya dan bahkan spiritual pengarangnya. (Anwar,
1999 : 10)

Anda mungkin juga menyukai