Anda di halaman 1dari 20

HERPES ZOSTER

(SHINGLES) : ETYMOLOGY

herpes = Berasal dari bahasa Yunani


“herpein” artinya “merayap,
menjalar”
zoster = Kata yunani yang
berarti “ikat pinggang”
shingles = Bahasa latin yang berarti “ikat
pinggang”
ZOSTER: INSIDENS
Dapat menyerang hampir seluruh individu di dunia
Di amerika insiden meningkat dari 1,7/1000 menjadi 4,4/1000
pada tahun 2006
Insiden HZ 7/1000 pada usia >60 tahun, mencapai 10/1000
pada usia 80 tahun
Diperkirakan 50% usia 85 tahun akan mengalami HZ
1-4% penderita HZ memerlukan rawat inap akibat komplikasi,
30% adalah lansia
angka mortalitas HZ 0,51/1.000.000, mayoritas pada lansia
atau pasien imunokompromais
13% dari 874 pasien HZ menderita neuralgia pascaherpetika
HUMAN HERPESVIRUSES (HHV)
HHV family1

Alpha-HHV Beta-HHV Gamma-HHV

HSV (HHV-1,2) VZV (HHV-3) (HHV-6A, EBV (HHV-4)


6B) (HHV-7) CMV (HHV-5)
(HHV-8)
HSV = herpes simplex virus
Primary infection: Reactivation: herpes
Varicella (chickenpox)2 zoster (shingles)2 VZV = varicella–zoster virus
EBV = Epstein-Bar virus
CMV = Cytomegalovirus
DEFINISI
 Herpes Zoster (HZ) atau shingles,
adalah penyakit neurodermal ditandai
dengan nyeri radikuler unilateral serta
erupsi vesikel berkelompok dengan
dasar eritematosa yang tersebar sesuai
dermatom yang diinervasi oleh satu
ganglion saraf sensoris.
POPULASI BERISIKO
Lansia, pasien imunokompromais (HIV,
kanker, transplantasi, penggunaan
kortikosteroid)

Menderita varicella sebelum usia 1 tahun

beberapa penelitian menyebutkan wanita


dan ras kulit putih lebih cenderung
mengalami HZ.
DHS
No. 8
Acute Communicable Disease Control Program
LIFE CYCLE
Primary infection with varicella-zoster virus (Varicella)

Latency

Reactivation Zoster sine


herpete

Zoster (Shingles)

Immunocompetent patients Immunocompromised patients

Postherpetic
Myelitis Large-vessel neuralgia Myelitis Small-vessel
granulomatous encephalitis
arteritis
STATUS DERMATOLOGIS
HERPES ZOSTER (HZ)

Sekelompok vesikel dengan dasar


eritem yang terletak unilateral
sepanjang distribusi saraf spinal atau
kranial. Lesi bilateral jarang ditemui,
namun seringkali, erupsi juga terjadi
pada dermatom di dekatnya.
DHS
Dermatom
Pemeriksaan Penunjang
 Umumnya tidak memerlukan
pemeriksaan penunjang
 Tes Tzank
 Kultur virus
 PCR
Diagnosis Banding
- Herpes Simplex
- Dermatitis Venenata
- Dermatitis kontak alergika
KOMPLIKASI
 Neuralgia pasca-herpetik
 Ramsay Hunt Syndrome
 Pada penderita dengan imunodefisiensi
(HIV, keganasan, atau usia lanjut), vesikel
sering menjadi ulkus dengan jaringan
nekrotik dapat terjadi infeksi sistemik.
 Pada herpes zoster oftalmikus dapat terjadi
ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis,
korioretinitis, serta neuritis optik.
 Paralisis motorik.
TATALAKSANA
 Analgetika : NSAID, ex : Metampiron sehari 4 kali
1 tablet, opioid (sistemik dan topikal)
 Asiklovir
Dewasa : asiklovir 800 mg sehari 5 kali selama
7-10 hari
Anak : asiklovir 20 mg/kgBB sampai 800 mg
sehari 4 kali

 Bila ada infeksi sekunder : Antibiotik

 Topikal
Bila basah : kompres larutan garam faali 30-60
menit, 4-6 x/hari.
Bila erosi : salep sodium fusidat
Bila kering : bedak salisil 2%, calamine lotion
 Pencegahan dan pengobatan untuk
Neuralgia Pascaherpetika

Terapi antinyeri dan antivirus yang adekuat


pada saat serangan akut dapat mencegah
terjadinya PHN. Apabila gejala mulai
muncul terapi yang dapat diberikan antara
lain:

• Agen neuroaktif (Anti Depresan Trisiklik


misalnya amitriptilin)
• Antikonvulsan (Gabapentin, pregabalin)
• Analgesik opioid sistemik & topikal.8
PROGNOSIS
 Umumnya bonam
 Herpes zozter oftalmikus : prognosis
tergantung pada tindakan perawatan
secara dini.
 Dewasa imunokompeten : sembuh dalam
2-3 minggu.
 Komplikasi neuralgi pasca herpes pada
umur <50 tahun.
 Dewasa imunokompromais : penyebaran
virus ke visceral, dapat fatal.

Anda mungkin juga menyukai