Anda di halaman 1dari 21

Journal of Natural Science, Biology and Medicine, January 2015.

Vol 6
Review Article: Child Health Mini-Series

PENYAKIT DIARE DI ANTARA


ANAK-ANAK DI INDIA:
Skenario Saat Ini Dan Perspektif
Masa Depan
Subitha Lakshminarayanan,Ramakrishnan Jayalakshmy 1
Departemen Kedokteran Pencegahan dan Sosial, JIPMER, 1Indira Gandhi Medical Collegeand Research Institute, Puducherry, India

Disusun oleh:
Mei Andani Listiani 11 16 777 14 129
Nadia Djibran 12 16 777 14 134
Moh. Aswandi 12 16 777 14 162

Pembimbing :
drg. Nita Damayanti, M.Kes
PENDAHULUAN
Diare penyebab kematian ketiga anak di India
pada anak-anak dibawah usia 5 tahun.

India telah membuat kemajuan yang stabil dalam


mengurangi kematian pada anak di bawah < 5
tahun, dengan total kematian menurun dari 2,5 juta
pada tahun 2001 menjadi 1,5 juta pada tahun
2012.

Keberhasilan banyak program


universal seperti:
 Perluasan program imunisasi,
 Program untuk pengendalian
penyakit diare
Diare adalah penyebab kematian paling umum di India
terutama pada balita.
Balita ≤ 5 tahun 13% kematian pada kelompok
usia ini.
Menewaskan 300.000 jiwa setiap tahunnya
BAHAN dan METODE
Identifikasi Proses
penilitian penyaringan

Penelitian dimasukkan Kedua penulis membaca


dalam ulasan jika mereka semua 22 abstrak dan
makalah lengkap yang
melaporkan beban
tampaknya berpotensi
masalah, determinan, dan memenuhi syarat . Kedua
strategi manajemen untuk penulis kemudian
penyakit diare di India. mencapai konsensus pada
sepuluh makalah untuk
ekstraksi data

Data mengenai penyakit


diare di India Ekstrasi data
dikumpulkan, dirangkum
dan dianalisis
HASIL
 Total kematian akibat diare di India pada anak
berusia 0-6 tahun sebanyak 158.209 jiwa (9,1%),
sedangkan
 Insidens diare sebanyak 1.71 dan 1.09
episode/anak/tahun di daerah pedesaan dan
perkotaan.
Hal – hal yang berhubungan dengan
insiden diare
 Status Sosial Ekonomi Rendah,
 Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Buruk,
 Adanya Balita usia ≤ 5 tahun dalam keluarga,
 Berat Lahir rendah,
 Proses Menyusui Yang Tidak memadai
 Malnutrisi,
 Sanitasi Yang Buruk, Dan
 Higienitas Ibu Berhubungan Dengan Insiden Penyakit Diare
Yang Lebih Tinggi Pada Anak-anak.[
 Anak dengan status sosioekonomi rendah memiliki
insidens terkenan diare lebih tinggi dibanding status
sosioekonomi yang lebih baik
 Pendidikan ibu memiliki korelasi yang positif dengan
insidens penyakit diare
 Keluarga yang memiliki anak > 1 orang memiliki angka
kejadian 22%-70% lebih tinggi dibandingkan dengan
keluarga yang hanya memiliki 1 orang anak
 Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap
frekuensi diare pada anak yang memiliki status gizi
kurang atau stunting dibandingkan anak dengan status
gizi baik
 Insiden diare paling banyak ditemukan pada musim
panas kemudian diikuti musim dingin.
Tabel 1: Beban penyakit diare pada anak-anak di India
STRATEGI MANANGEMENT

Kepatuhan terhadap penggunaan zink selama 14 hari dan peningkatan penggunaan zink di masyarakat perlu
diperiksa untuk mengevaluasi dampaknya terhadap pengelolaan diare.
 Antimikroba direkomendasikan pada penyakit diare hanya
untuk feses disertai darah atau kultur Shigella positif,
kolera, infeksi sistemik, atau malnutrisi berat.
 Namun, Menurut laporan survei NFHS-3 (National Family
Health Survey-3 ) obat dan suntikan antidiare yang tidak
beralasan sering diresepkan di masyarakat, di mana 16%
dan 30% anak-anak masing-masing diobati dengan
antibiotik dan obat "tidak dikenal".
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PERAN
KESEHATAN MASYARAKAT
Langkah-langkah untuk pencegahan penyakit diare
termasuk :
 Penggunaan Air Yang Aman,
 Mencuci Tangan,
 Keamanan Makanan,
 Pembuangan Kotoran Yang Aman,
 Mempromosikan Pemberian ASI Eksklusif Dan
 Imunisasi Terhadap Campak.

Berdasarkan bukti saat ini, mencuci tangan


dengan sabun dapat mengurangi risiko
penyakit diare sebesar 42-47%.
 Sebuah survei yang dilakukan oleh UNICEF pada 2005
tentang kesejahteraan anak-anak dan perempuan
menunjukkan bahwa hanya 47% anak-anak pedesaan
dalam kelompok usia 5-14 yang mencuci tangan setelah
buang air besar.
 Program harus bertujuan untuk membuat semua
komunitas bebas dari buang air besar sembarangan
dengan berfokus pada perubahan sosial dan perilaku
dan penggunaan teknologi yang tepat guna dan
terjangkau.
CAKUPAN UNTUK TINDAKAN DI MASA
DEPAN
 Dimasukkannya vaksinasi Rotavirus bayi ke dalam
program imunisasi nasional telah direkomendasikan di
daerah-daerah di mana kematian balita akibat
penyakit diare >10%.
 Vaksin untuk rotavirus telah diluncurkan di 62 negara
dan telah dimasukkan dalam jadwal imunisasi nasional
di 11 negara.
Strategi manajemen kasus, langkah-langkah seperti :
 Sanitasi Lingkungan,
 Promosi Kesehatan dan
 Praktikpencegahan seperti menyusui dan
penggunaan air minum bersih sangat penting untuk
mengurangi penularan penyakit diare.

Investasi berkelanjutan dalam penelitian penyakit


diare lintas spektrum dasarmasalah, sosial dan
perilaku sangat penting
 Millenium Development Goal 4 menargetkan
meminimalkan angka kematian balita (dua pertiga)
hingga 39/1000 kelahiran hidup pada 2015 dan
rata-rata penurunan tahunan 3,1% di India dianggap
tidak memadai.
 Dengan <1 tahun tersisa untuk mencapai target MDG
2015 untuk mengurangi angka kematian anak,
kemajuan dalam pengendalian penyakit diare harus
dipercepat.
KESIMPULAN
 Meskipun ada keuntungan dalam mengendalikan kematian
yang berhubungan dengan penyakit diare, beban penyakit
tetap sangat tinggi.
 Fokus pada strategi pengendalian penyakit diare yang
komprehensif melalui peningkatan manajemen kasus,
menangani faktor-faktor determinan sosial kesehatan seperti
sanitasi lingkungan dan air minum bersih, promosi kesehatan
mengenai praktik pencegahan seperti menyusui dan penelitian
di bidang intervensi yang hemat biaya sangat penting untuk
mengurangi beban diare di antara anak-anak di India.
DAFTAR PUSTAKA
•Bhan MK. Accelerated progress to reduce under-5 mortality in India.Lancet Glob Health 2013;1:e172-3.
•Million Death Study Collaborators, Bassani DG, Kumar R,Awasthi S, Morris SK, Paul VK, et al. Causes of neonatal and childmortality in India:
A nationally representative mortality survey.Lancet 2010;376:1853-60.
•Report of the National Commission on Macroeconomics and Health.Estimation of burden of diarrheal diseases in India. In: NCMHBackground
Papers: Burden of Diseases in India. New Delhi, India:National Commission on Macroeconomics and Health, Ministry ofHealth and Family
Welfare, Govt. of India; 2005. p. 182-7.
•International Institute for Population Sciences (IIPS) and MacroInternational. National Family Health Survey (NFHS-3), 2005-06:India. Vol. I.
hMumbai: IIPS; 2007. Available from: h p://www.rchiips.org/NFHS/report.shtml, [Last accessed on 21 May 2014].
•Jayalakshmy R, Roy G, Premarajan KC. Incidence and risk factors ofacute diarrheal disease among under-fi ve children in urban slumsin
Pondicherry z— One year follow-up study. Indian J Matern ChildHealth 2011;13:1-11.
•Bazroy J, Panda P, Purty AJ, Philip B. Refugee children in India:A comparative study. Hong Kong J Paediatr 2005;10:101-8.
•Banerjee B, Hazra S, Bandyopadhyay D. Diarrhea managementamong under fi ves. Indian Pediatr 2004;41:255-60.
•Anand K, Sundaram KR, Lobo J, Kapoor SK. Are diarrheal incidenceand malnutrition related in under fi ve children? A longitudinal studyin an
area of poor sanitary conditions. Indian Pediatr 1994;31:943-8.
•Bern C. Diarrhoeal diseases. In: Christopher JL, Murray AD,Lopez CD, editors. Global Epidemiology of Infectious Diseases.Geneva: WHO;
2004. p. 1-27.
•Singh J, Gowriswari D, Chavan BR, Patiat RA, Debnath AC, Jain DC,et al. Diarrhoeal diseases amongst children under fi ve. A study inrural
Alwar. J Commun Dis 1992;24:150-5.
•Reddaiah VP, Kapoor SK. Epidemiology of diarrhea and itsimplications for providing services. Indian J Pediatr 1991;58:205-8.
•Mandal AK, Tiwari IC, Sanyal SC. A profi le of diarrhoea in an urbanslum area. Indian J Public Health 1990;34:66-7.
•Bhan MK, Arora NK, Ghai OP, Ramachandran K, Khoshoo V,Bhandari N. Major factors in diarrhoea related mortality amongrural children.
Indian J Med Res 1986;83:9-12.
•Sircar BK, Deb BC, Sengupta PG, Mondal S, De SP, Sen D, et al.A longitudinal study of diarrhoea among children in Calcu� acommunities.
Indian J Med Res 1984;80:546-50.
•International Institute for Population Sciences (IIPS) and ORCMacro. National Family Health Survey (NFHS-2), 1998-99: India.Vol. I. Mumbai:
International Institute for Population Sciences; 2000.
•International Institute for Population Sciences (IIPS) and MacroInternational. National Family Health Survey (NFHS-3), 2005-06: India.Vol. I.
Mumbai: International Institute for Population Sciences; 2007.
•Park K. Epidemiology of communicable disease. Textbook ofPreventive and Social Medicine. 19th ed. Jabalpur, India: BanarsidasBhanot; 2007.
p. 142-7.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai