Anda di halaman 1dari 44

SAMPLING

METHODS
TIM TPB

1
Instruksi Final Project/ Tugas
Besar
Tujuan tugas: Mahasiswa mampu menentukan jumlah sampel dari
populasi dan menggunakan teknik sampling untuk mengambil data
secara langsung kemudian menerapkan konsep statistik yang telah
diajarkan.

Populasi: Batasan populasi ditentukan oleh dosen pengampu, misal


seluruh mahasiswa baru ITK, atau mahasiswa program studi tertentu.

2
Instruksi Final Project/ Tugas
Besar
Strukur laporan: 6. Bab III Metodologi penelitian
◦ Waktu dan tempat pelaksanaan
1. Cover
◦ Populasi
2. Kata pengantar ◦ Sampel (jumlah sampel yang
digunakan, menggunakan rumus)
3. Daftar isi ◦ Teknik sampling
4. Bab I Pendahuluan ◦ Variabel penelitian (variabel yang
◦ Latar Belakang diteliti, misal membandingkan rata-
rata nilai UTS mahasiswa program
◦ Rumusan masalah studi matematika dan fisika, maka
◦ Tujuan variabel penelitiannya adalah rata-
rata nilai UTS matematika (X1), fisika
5. Bab II Tinjauan Pustaka (terkait (X2), jenis kelamin (X3) (untuk
metode statistik yang deskriptif)).
digunakan)

3
Instruksi Final Project/ Tugas
Besar
7. Bab IV Pembahasan (deskriptif dan inferensi)
8. Kesimpulan dan Saran
9. Referensi
Untuk tema/topik tugas per kelompok, diserahkan kepada masing-
masing dosen pengampu namun diharapkan dipilih berdasarkan
rumusan masalah yang dibuat misal Kel. A ingin mengetahui apakah
benar bahwa rata-rata UTS mahasiswa prodi Matematika lebih tinggi
dibandingkan prodi Sistem Informasi? Jadi, setiap kelompok menentukan
judul/topik berdasarkan rumusan masalah bukan sebaliknya
menentukan analisis terlebih dahulu baru kemudian rumusan masalah.

4
SAMPLING (Review
pertemuan satu)
Population: the complete set of individuals, objects or
scores of interest.
◦ Often too large to sample in its entirety
◦ It may be real or hypothetical (e.g. the results from an
experiment repeated ad infinitum)
Sample: A subset of the population.
◦ A sample may be classified as random (each member has
equal chance of being selected from a population) or
convenience (what’s available).
◦ Random selection attempts to ensure the sample is
representative of the population.

5
Kenapa sampel?
◦ Keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan beban kerja.
◦ Memberikan hasil dengan akurasi yang dapat dihitung
secara matematis

(Pertemuan sebelumnya, kita dapat mengendalikan error


maksimum dari hasil estimasi rata-rata sampel dengan
rata-rata populasi)

6
SAMPLING……
Siapa populasi yang ingin diteliti?
◦ Kepada siapa hasil penelitian tersebut akan
digeneralisasi?
◦ All doctors
◦ School children
◦ Women aged 15-45 years
◦ Students
Can you sample the entire population?

7
SAMPLING…….
3 factors that influence sample representativeness
◦ Sampling procedure
◦ Sample size
◦ Participation (response)

When might you sample the entire population?


◦ When your population is very small
◦ When you have extensive resources (ketersediaan waktu,
tenaga dan biaya yang cukup)
◦ When you don’t expect a very high response (sedikit yang
akan berpartisipasi dalam proses pengambilan data)

8
SAMPLING BREAKDOWN 9
SAMPLING…….
STUDY POPULATION

SAMPLE

TARGET POPULATION

10
Process
Proses Teknik sampling terdiri dari beberapa
tahapan yaitu:
◦ Menentukan populasi
◦ Menentukan kerangka sampel atau sekelompok
item atau peristiwa yang dapat diukur
◦ Menentukan Teknik sampling untuk pemilihan
sekelompok peristiwa, item atau responden dari
kerangka sampel
◦ Menentukan ukuran sampel
◦ Sampling dan mengumpulkan data
◦ Mereview kembali proses pengambil sampel

11
Ukuran Sampel
Pada pertemuan sebelumnya (estimasi rata-rata), misal 𝑒
adalah nilai error maksimum dan 𝑧 = 𝑍𝛼 ,
2
𝜎
𝑒=𝑧
𝑛
Sehingga kita peroleh ukuran sampel 𝑛0
𝑧2𝜎2
𝑛0 = 2
𝑒
Ini jika populasi N relative besar, maka 𝑛 = 𝑛0 .

12
Ukuran Sampel
Alternatif lain untuk ukuran sampel n dengan
mempertimbangkan faktor koreksi untuk populasi adalah
1
𝑛=
1 1
+
𝑛0 𝑁
Permasalahan dari formula di atas adalah rumus tersebut
melibatkan variansi dari populasi yang umumnya tidak
diketahui. Dalam prakteknya, kita dapat menggunakan
estimasi dari variansi menggunakan sampel dari data
terdahulu dengan populasi yang sama.

13
Ukuran Sampel

14
Ukuran Sampel

15
Kerangka Sampel
/Sampling Frame
Kerangka sampel adalah daftar dari semua orang atau sesuatu dari
populasi yang mana sampel yang akan diambil.
Mendefinisikan kerangka sampel perlu dilakukan sebelum memilih
sampel.

16
Contoh Kerangka Sampel
Misal kita akan meneliti keluarga yang
menggunakan TV Kabel di suatu kelurahan.
Misalkan juga daftar keluarga tersedia dengan
bantuan petugas kelurahan.
Daftar inilah yang menjadi kerangka sampel.
Namun, bisa saja daftar ini mengandung keluarga
dari kelurahan lain atau bahkan kota lain. Daftar
yang semacam ini perlu dihapus terlebih dahulu
sebelum sampel diambil.

17
Types of Sampling
A probability sampling adalah teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

A nonprobability sampling adalah teknik sampling


yang memberikan peluang yang tidak sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.

18
Types of Sampling
Probability (Random) Non-Probability Sampling
Sampling ◦ Quota sampling
◦ Simple random ◦ Convenience sampling
sampling ◦ Snowball sampling
◦ Systematic random ◦ Purposive sampling
sampling
◦ Stratified random
sampling
◦ Cluster sampling

19
Tipe-Tipe Sampling
Sampling Probabilitas Sampling Non- Probabilitas
Teknik sampling yang Teknik sampling yang tidak
menggunakan beberapa bentuk memberikan setiap individu dalam
dari pilihan acak. populasi kesempatan yang sama
untuk dipilih dalam proses
pengumpulan sampel.

20
SIMPLE RANDOM
SAMPLING
•Applicable when population is small, homogeneous & readily
available
•All subsets of the frame are given an equal probability. Each
element of the frame thus has an equal probability of selection.
•Estimates are easy to calculate.
Disadvantages
•If sampling frame large, this method impracticable.
•Minority subgroups of interest in population may not be present in
sample in sufficient numbers for study.
•A table of random number or lottery system is used to determine
which units are to be selected.

21
Cara undian (lottery
system)
Cara ini dilakukan sebagaimana jika kita mengadakan undian (arisan). Adapun langkah-
langkahnya sbb:
1. Buatlah daftar yang berisi semua populasi (kerangka sampel)
2. Beri kode nomor urut kepada semua populasi
3. Tuliskan kode-kode tersebut dalam selembar kertas kecil
4. Gulung dan masukan gulungan tersebut ke dalam botol atau sejenisnya
5. Aduk kertas tersebut sehingga setiap kertas memiliki peluang yang
sama untuk diambil
6. Ambil gulungan kertas tersebut satu per satu dan tuliskan nomor
individu yang diperoleh ke dalam daftar sampel
7. Lakukan cara ini hingga kita memperoleh ukuran sampel yang kita
inginkan.
Catatan: cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan computer dengan
menggunakan software tertentu (minitab/excel)

22
Tabel bilangan acak
Cara ini dilakukan dengan menggunakan table bilangan acak dan cara ini yang
paling sering digunakan. Adapun langkah-langkahnya sbb:
1. Buatlah daftar yang berisi semua populasi (kerangka sampel)
2. Beri kode nomor urut kepada semua populasi
3. Untuk memilih nomor urut dari table bilangan acak, kita dapat
melakukan dengan beberapa cara yaitu dari baris pertama urut
lanjut ke baris berikutnya atau dari kolom pertama urut ke kolom
berikutnya dst yang dilakukan secara acak.
4. Misalkan banyak nya digit populasi adalah D, maka gunakan D digit
angka terakhir dari nomor yang terpilih.
5. Jika misal jumlah populasi D=1000, 10000, … maka gunakan D-1
digit angka terakhir dari nomor yang terpilih.

23
Tabel bilangan acak

Misalkan terdapat 600


populasi dengan jumlah
sampel yang ingin diambil
adalah 𝑛 = 60. Maka
angka yang akan diambil
sebagai nomor urut
sampel adalah tiga digit
angka terakhir dari
tabel bilangan acak. Pada
gambar berikut misalnya,
nomor urut sampel
pertama adalah 463
artinya populasi ke 463
merupakan sampel
pertama dst.

24
SYSTEMATIC
SAMPLING
Systematic sampling relies on arranging the target population
according to some ordering scheme and then selecting
elements at regular intervals through that ordered list.
Systematic sampling involves a random start and then
proceeds with the selection of every kth element from then
onwards. In this case, k=(population size/sample size).
It is important that the starting point is not automatically the
first in the list, but is instead randomly chosen from within
the first to the kth element in the list.
A simple example would be to select every 10th name from the
telephone directory (an 'every 10th' sample, also referred to
as 'sampling with a skip of 10').

25
SYSTEMATIC
SAMPLING
Cara ini dilakukan hampir mirip dengan simple random sampling yaitu
sbb:
1. Buatlah daftar yang berisi semua populasi (kerangka
sampel)
2. Beri kode nomor urut kepada semua populasi
3. Pilih nomor sampel berdasarkan interval tertentu, kelipatan
angka 2, angka genap, ganjil, atau kelipatan angka N/n

26
SYSTEMATIC SAMPLING
Misalkan 𝑁 = 500, dan 𝑛 =
125 maka 𝑁/𝑛 = 4 dengan
kerangka sampel seperti di
samping. Pilihlah angka
pertama secara acak misal
𝑛1 = 3. Kemudian angka
selanjutnya kita pilih
berdasarkan kelipatan angka
4 yaitu 𝑛2 = 7, 𝑛3 = 11, 𝑛4 =
15, 𝑛5 = 19, 𝑛6 = 23, … maka
sampel kita adalah {John,
Georger, Virginia, Eduardo,
Megan, dst}

27
STRATIFIED SAMPLING
Stratifiied sampling adalah teknik sampling yang dilakukan pada
populasi yang heterogenitasnya diwarnai dengan adanya
beberapa kelompok atau kelas (stratum) subjek dengan batas
yang jelas antar kelompok tersebut. Digunakan apabila
populasinya tidak homogen (heterogen).
Misalkan sebuah wilayah geografis distratifikasi ke dalam area-
area yang sama dengan menggunakan variabel seperti jenis
habitat, jenis elevasi atau jenis tanah. Meskipun wilayah geografis
yang luas nampak homogen, proses stratifikasi dapat membantu
pengambilan sampel yang merata. Populasi penduduk misal
dibagi berdasarkan provinsi, kota, jenis kelamin atau faktor sosial
ekonominya.

28
STRATIFIED SAMPLING
Tahap-tahap rancangan stratifikasi yaitu sebagai berikut:
1. Bagilah populasi dalam beberapa stratum beranggotakan
subjek yang hampir sama karakteristiknya
2. Buat kerangka sampel untuk setiap strata. Pengacakan
dilakukan setelah ukuran sampel dari setiap strata ditentukan
3. Penentuan ukuran sampel untuk strata proporsional dari
setiap strata dilakukan berdasarkan pecahan sampling yang
𝑁
digunakan 𝑛𝑖 = 𝑖 × 𝑛, dimana 𝑛𝑖 = jumlah sampel pada stratum
𝑁
ke-i, 𝑁𝑖 = jumlah populasi stratum ke-i, 𝑁 = jumlah populasi
total dan 𝑛 = jumlah sampel total
4. Untuk strata disproporsional, ukuran sampel sama untuk
setiap strata, 𝑛/𝐿 dimana 𝐿 banyak strata

29
STRATIFIED SAMPLING

30
STRATIFIED SAMPLING
Atau misalkan
pemerintah pusat ingin
menentukan apakah
lokasi geografis memiliki
dampak yang signifikan
dalam memberikan
dukungan terhadap guru
untuk rencana
pembayaran sertifikasi.
Seperti ditunjukkan
pada gambar berikut
dengan proporsional 20%
populasi per wilayah.

31
STRATIFIED
SAMPLING……
Finally, since each stratum is treated as an independent
population, different sampling approaches can be applied to
different strata.
Drawbacks to using stratified sampling.
First, sampling frame of entire population has to be prepared
separately for each stratum
Second, when examining multiple criteria, stratifying variables
may be related to some, but not to others, further
complicating the design, and potentially reducing the utility of
the strata.
Finally, in some cases (such as designs with a large number of
strata, or those with a specified minimum sample size per
group), stratified sampling can potentially require a larger
sample than would other methods

32
STRATIFIED
SAMPLING…….

Draw a sample from each stratum!

33
CLUSTER SAMPLING
Cluster sampling is an example of 'two-stage sampling’ yaitu
proses teknik sampling yang mengambil sampel dari hasil teknik
sampling sebelumnya.
First stage: melakukan pemilihan wilayah menggunakan teknik
sampling
Second stage: wilayah (cluster) yang terpilih sebagai sampel
kemudian akan digunakan untuk memilih sampel responden
diambil secara acak dari wilayah tersebut.
 Populasi dibagi menjadi unit kelompok yang homogen, sehingga
unit sampel adalah cluster (kelompok).
Seluruh indvidu dari cluster yang terpilih dipelajari (dijadikan
sampel penelitian)

34
CLUSTER SAMPLING…….
Two types of cluster sampling methods.
One-stage sampling. Seluruh elemen dalam cluster yang
terpilih diambil sebagai sampel.
Two-stage sampling. Sebagian elemen dari cluster yang terpilih
diambil secara acak menggunakan simple random sampling
untuk dijadikan sampel.
Identification of clusters. Daftar seluruh kota, kabupaten,
desa atau kecamatan dengan populasi yang diteliti mencakup
seluruh wilayah tersebut.

35
CLUSTER SAMPLING…….
Misalkan dinas Pendidikan kota Balikpapan ingin melakukan
tes terhadap program metode membaca yang baru
terhadap siswa kelas 6 SD. Diketahui bahwa populasi
siswa kelas 6 SD adalah 3000 yang terdiri dari 100 kelas.
Jika kita menggunakan simple random sampling, maka
akan ada kemungkinan satu kelas hanya akan terambil
sedikit siswa yang terwakili menjadi sampel. Masalah lain
adalah kesulitan untuk menentukan grup kontrol dan yang
terkena eksperimen secara langsung karena beberapa
siswa akan berada dalam kelas yang sama. Sehingga
cluster sampling digunakan.

36
CLUSTER SAMPLING…….
Step 1: tentukan cluster yang digunakan
yaitu 100 kelas 6 SD yang tersebar di
Balikpapan
Step 2: buatlah nomor urut dari 1-100
untuk setiap kelas, kemudian diambil
secara acak sebanyak 𝑛 kelas sebagai
sampel, misal 𝑛 = 30
Step 3: buat nomor urut kembali untuk
30 kelas yang terpilih kemudian pilih
secara acak 15 kelas sebagai kelompok
kontrol dan 15 kelompok eksperimen
Step 4: terapkan program metode
membaca pada 15 kelas eksperimen
terpilih untuk kemudian dibandingkan
dengan 15 kelompok kontrol (tanpa
perlakuan)

37
Difference Between
Strata and Clusters
Dalam Teknik sampling stratifikasi, seluruh strata (kelompok) dijadikan sampel sedangkan cluster
sampling memilih sebagian cluster dari seluruh cluster (kelompok) yang ada.

Stratified sampling digunakan ketika populasi dalam setiap stratum adalah heterogen sedangkan dalam
cluster sampling populasi dari setiap cluster adalah homogen sedangkan di dalam cluster adalah
heterogen.

Stratifikasi: misalkan dalam contoh sebelumnya bahwa setiap wilayah diperkirakan akan memberikan
hasil yang berbeda (hetero), karakteristik populasi tiap wilayah bervariasi sehingga tiap strata perlu
diteliti perwakilannya.

Cluster: antara satu kelas dengan kelas yang yang lain di Balikpapan memiliki karakteristik yang
homogen, kelas 6 SD, sehingga populasi yang akan diambil adalah cukup sebagian dari kelompok kelas
yang ada, berbeda dengan strata yang harus mengambil seluruh kelompok.

38
QUOTA SAMPLING
Pertama-tama, populasi disegmentasi menjadi beberapa sub-
grup yang homogen sama seperti dalam stratified sampling.
Kemudian judgment (pertimbangan) digunakan untuk memilih
subjek atau unit dari setiap segmen atau kelompok
berdasarkan proporsi tertentu.
Langkah kedua dari quota sampling yang membuat Teknik
sampling ini menjadi salah satu nonprobability sampling karena
proses pemiilihan sampel tidan acak.
Misalnya seorang interviewer diminta untuk mewawancari 200
orang wanita dan 300 orang laki-laki antara usia 45 dan 60.
Dalam contoh ini, interviewer mungkin akan cenderung
memberikan wawancara kepada responden yang dapat
membantu pekerjaannya (looks helpful). Permsalahannya adalah
hasil sampel dapat bias karena tidak setiap orang mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dipilih dan inilah yang menjadi
kelemahan tersbesar quota sampling.

39
CONVENIENCE
SAMPLING/ACCIDENTAL
SAMPLING
Sometimes known as grab or opportunity sampling or accidental
or haphazard sampling.
Merupakan salah satu nonprobability sampling yang memilih sampel
dari populasi yang paling dekat, memenuhi kriteria dan sangat
mudah dilakukan.
Seorang peneliti yang menggunakan Teknik ini tidak dapat secara
alamiah membuat kesimpulan secara general mengenai populasi
total karena tidak cukup representative.
Misalkan seorang interviewer melakukan sebuah survey di sebuah
pusat perbelanjaan di pagi hari dalam waktu yang telah ditetapkan,
maka orang-orang yang dapat diwawancarai adalah terbatas pada
mereka yang ada pada waktu tersebut yang tidak mewakili
pendapat pelanggan lain yang tidak ada pada saat itu.
Jenis sampling ini sangat berguna untuk uji coba misal untuk
menguji coba produk baru seperti parfum, makanan, dll.

40
Snowball Sampling
Dalam penelitian social sains, snowball sampling merupakan
Teknik sampling yang mirip dengan convenience sampling,
dimana sampel yang diperoleh digunakan untuk merekrut
sampel yang lain untuk menjadi sampel (seperti MLM).
Contoh: Akan diteliti pendapat para mahasiswa yang pernah melakukan
tindakan menyontek saat ujian terhadap sistem ujian yang sifatnya
tutup buku. Jika sudah ditemukan satu mahasiswa yang pernah
menyontek, maka dari mahasiswa tersebut digali informasi siapa saja
teman-temannya yang sama-sama biasa menyontek saat ujian. Dari
temannya yang tadi dicari lagi informasi siapa teman atau teman-teman
yang lain. Begitu seterusnya sampai sampel dirasa cukup untuk
memperoleh data yang diperlukan atau sudah tidak terkorek lagi
keterangan sampel lainnya.

41
CONVENIENCE
SAMPLING…….
◦ Use results that are easy to get

42

42
Judgmental sampling or
Purposive sampling
The researcher chooses the sample based on who they think
would be appropriate for the study. This is used primarily
when there is a limited number of people that have expertise
in the area being researched
Misalkan, seseorang ingin mengetahui pendapat ahli ekonomi
atau statistika di Kalimantan Timur terkait bonus demografi
Kaltim, maka pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan
peneliti yaitu memilih hanya beberapa ahli ekonomi dan
statistika yang dapat dihubungi dan dimintai keterangan
mengingat jumlahnya tidak banyak.

43
Questions???

44

Anda mungkin juga menyukai