Burn Trauma
Burn Trauma
DISUSUN OLEH :
Cut Hafiah
Dorna Yanti Silaban
Hayfa Husaen
Imelda Wiradarma
Komarunisa
Merdina Manik
Nesyana Nurmadilla
Ni’ma Nuraini
Paulina Togina
Zuainah Siswati
KASUS
• Tn A, 30 th, masuk ke UGD dengan luka bakar derajat II – III ,
luas luka bakar 50 % ( luka bakar derajat berat )
• Sebelum terbakar BB : 60 kg, TB : 160 cm.
• Di UGD dilakukan resusitasi hemodinamik.
• Saudara dikonsulkan setelah 6 jam di UGD untuk penanganan
nutrisinya :
– Dalam membuat penatalaksanaan nutrisi, pemeriksaan
apa yang saudara rencanakan untuk memantau status gizi
pasien ini? Berikan alasan dan jelaskan
– Tentukan berapa hari sekali pemantauan tersebut
dilakukan ?
– Bila saudara ingin mengevaluasi penanganan nutrisi yang
saudara lakukan, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan
pada pasien ini ?
DERAJAT LUKA BAKAR
• Derajat I: luka bakar pada permukaan. Kulit
merah, tanpa lepuh/ gelembung, sensasi utuh
dan nyeri.
• Derajat II: luka bakar cukup parah
menyebabkan lepuh pada kulit. Lebih nyeri
dari derajat satu.
• Derajat III: kerusakan kulit mencapai titik kulit
mati. Kulit menjadi putih, tanpa sensasi.
PEMERIKSAAN STATUS GIZI
• Pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau
status gizi pada pasien ini :
– Status nutrisi
– Status metabolik
– Status gastrointestinal
– Status cairan dan elektrolit
– Status fungsional
STATUS NUTRISI
• ANTROPOMETRIK :
– BB : 60kg, TB : 160 cm
– IMT : 23,4 kg/m2 Normoweight
• Biokimia : albumin, TLC, serum transferrin,
serum prealbumin, TIBC, serum kolesterol
Belum dapat dinilai saat ini saat monitoring
dan evaluasi
• Subjective Global Assessment
Subjective Global Assessment
SUBJECT GLOBAL ASSESSMENT
• Skor = 7 Normal
• Skor > 35 Severe malnourish
STATUS METABOLIK
Keadaan/ penyakit Faktor stress
1. PH darah
2. Perfusi perifer
3. Laboratorium
– Plasma albumin
– Ht,Hb
– Elektrolit
– Liver function test
– Total protein/albumin
FASE SUB AKUT (FASE 2)
• Setelah fase syok teratasi
• 72 jam - 14 atau 21 hari
• Luka yang terjadi menyebabkan :
– proses inflamasi dan infeksi masalah penutupan
luka
– keadaan hipermetabolik
• Tujuan :
– Menjaga status hemodinamik
– Memperbaiki balans nitrogen
– Menjaga kadar gula darah dan elektrolit
Monitoring Fase Sub Akut
• Terdapat respon hipermetabolik yang panjang
• Kebutuhan energi meningkat dibandingkan
dengan kebutuhan energi basal
• Parameter-parameter yang perlu dimonitor pada
fase ini :
- Berat Badan
- Intake Makanan
- Keseimbangan cairan
- Laboratorium: elektrolit, gula darah, NUU, Pre-
albumin, CRP, leukosit
Berat Badan
• Penilaian sulit dilakukan pada pasien luka
bakar luas
• Sebaiknya menggunakan bed-scale
• Peningkatan BB mungkin disebabkan oleh
edema yang terjadi
Intake Makanan
Menentukan asupan nutrien
1. Protein dan asam amino spesifik :
– protein 1,5-2 g/kgBB/hari
– glutamine 0,3 g/kgBB/hari
2. Karbohidrat :
– 55-60 % dari total energi
3. Lemak :
– 35 % dari total energi mempunyai dampak yang baik
4. Kebutuhan mikronutrient
Keseimbangan Cairan dan elektrolit