Anda di halaman 1dari 8

Business models

Presented By
Windi Susanti –
1741909
Khomsiyah - 1741020
Ferstian Firmanogi -
1741905
3 LEVEL MODEL BISNIS
PLANNING, ARCHITECTURE dan
IMPLEMENTATION LEVEL PADA
PRODUK ES KRIM WALLS
Pengantar…
 Unilever lalu membagi perusahaan menjadi dua, "T.Wall and Sons (Ice Cream)
Ltd" dan "T.Wall and Sons (Meat) Ltd" . Seiring perkembangannya, Wall’s dan
Unilever juga menciptakan BrandHeart sebagai logo dan Paddle Pop Lion
sebagai maskot.
 Dari produksi tahun 1953 di bawah pimpinan Ronald Street, popularitas Paddle
Pop semakin bersinar dan menjadi salah satu merek ice cream yang paling
dikenal. Hal ini juga dapat dilihat dari omset Paddle Pop sebesar $ 70.000.000
per tahun pada masa itu.
 Tahun 1970-an, Paddle Pop menggandeng Kerry Foods sebagai partner.
Paddle Pop pun makin melebarkan produksi ke negara-negara lain seperti
Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Yordania, Lebanon, Malaysia, Pakistan,
Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam.
 Lebih dari 97 juta Paddle Pop dijual dan dinikmati masyarakat seluruh dunia
setiap tahunnya. Memasuki tahun 90an, Paddle Pop melakukan inovasi
dengan bentuk dan puluhan rasanya yakni Chocolate, Rainbow, Pisang,
Caramel, Vanilla dengan pusat saus coklat, Choc-Mint, Moo, Solar suar
(Orange dan berry) , Kopi, Vanilla, Strawberry, Bubble Gum dan masih banyak
lagi wall's.
Model Bisnis

1. Planning level


 Sebagai bagian dari produk konsumer, es krim Magnum besutan PT
Unilever mau tidak mau mengandalkan channeling melalui jaringan
ritel di Indonesia. Selain tentunya strategi branding yang cukup
memikat agar menarik perhatian konsumen.
 untuk merilis sebuah produk, harus melihat segala sesuatu secara
holistik. Mulai dari komunikasi yang kuat, kampanye di semua kanal
yang relevan dengan pasar yang dibidik, baik
yang offline maupun online”
 kita juga harus memastikan bahwa produk bisa sampai ke
konsumen. Sebab itu, Magnum mengandalkan jaringan ritel yang
ada di Indonesia, dalam harl ini jaringan ritel modern, baik yang
skalanya hipermart hingga minimart.
Model Bisnis

2. Architectural Level


Model Bisnis

3. Implementation Level


 Menerapkan strategi channeling
 membangun gerai khusus untuk es krim dengan segala variannya
 mengandalkan strategi distribusi dan komunikasi untuk
membesarkan pasar es krim
 implementasi bisnis kanvas pada pengiklanan berkolaborasi
dengan film Ada Apa Dengan Cinta 2
SWOT dari es krim Magnum
dan Bazooka
Es Krim Magnum Es Krim Bazooka
Chocolatier Collections
Strengths Produk inovasi baru dari PT Wall’s Salah satu produk dari PT Campina

Mempunyai kemasan yang menarik dan terlihat mewah Visualisasi kemasan menarik dengan menampilkan es krim

Dibuat dengan coklat Belgia yang merupakan coklat bercita rasa Dibuat dengan coklat terbaik
tinggi dengan pengolahan tradisional dan detail
Harga Rp 9.000 lebih murah dibandingkan produk sejenis ( es krim Magnum
Memiliki 3 varian rasa: Brownie, Strawberry dan Golden Hazelnut )

Es krim low fat pertama di Indonesia dari Campina

Weakness Harga Rp 10.000 yang terbilang mahal dibanding es krim sejenis Tidak adanya promosi yang memperkenalkan produk

Belum adanya promosi tambahan yang Masyarakat belum mengetahui produk ini
memperkenalkan produk seperti produk sebelumnya dan menganggap produk tiruan

Varian rasa sedikit

Opportunities Merupakan produk pertama yang Produk dari Campina yang memiliki peluang besar untuk bersaing di pasaran
menawarkan kesan kemewahan
dan memiliki varian rasa yang unik Kebiasaaan konsumen suka mencoba produk - produk baru

Banyak yang membeli es krim, terutama Banyak yang membeli es krim coklat
coklat karena banyak diminati

Awareness dan kepercayaan masyarakat sudah terbentuk dari


produk sebelumnya
Threats Munculnya kompetitor baru yang Kepercayaan masyarakat yang sudah terbentuk dari kompetitor Bukan
menawarkan inovasi produk yang produk pertama yang menawarkan es krim coklat
mirip yaitu Bazooka dari PT. Campina

Adanya persaingan harga yang


dilakukan kompetitor
Strategi berdasarkan Analisis
SWOT
Berdasarkan hasil analisa SWOT yang telah dilakukan, es krim Magnum
membutuhkan promosi tambahan untuk memperkenalkan produk varian baru yaitu
dengan merancang strategi promosi yang mampu mendukung promosi yang sudah
ada, yang berkaitan dengan peluncuran 3 varian baru, agar 3 varian rasa baru
tersebut dikenal masyarakat dan disukai. Salah satunya yaitu dengan menerapkan
strategi promosi agar keunikan dan keunggulan produk dapat disampaikan pada
konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan dan jumlah produksi akan
semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai