Anda di halaman 1dari 62

Pentingnya Pendidikan Islam

Metode mendidik
anak
Mengapa pendidikan islam itu perlu?
• Tidak ada pendidikan yang akan membuahkan
hasil yang baik kecuali pendidikan yang
didasari oleh keimanan.” (Sa’ad Karim.2006:5)
• Allah swt. Berfirman dalam Quran surat An-
Nissa ayat 9
• “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-
orang yang seandainya meninggalkan di
belakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.” (An-
Nisaa:9)
• “Wahai orang-orang yang beriman,janganlah
kalian mengkhianati (amanat) Allah dan
Amanat Rasul,dan janganlah kalian
mengkhianati amanat-amanat yang
diamanatkan kepada kalian,sedangkan kamu
mengetahui”. (Q.S. al-Anfal/8:27)
• pendidikan agama Islam harus ditanamkan
bagi anak-anak sejak usia dini sampai akhir
hayatnya karena manusia memiliki kewajiban
untuk terus berikhtiar mencari ilmu sepanjang
kehidupannya di dunia.
• Akhlak mulia terbentuk dari pengajaran dan
perilaku orang dewasa itu sendiri, karena pada
dasarnya anak adalah peniru ulung. Apa yang
terjadi pada perilaku anak itu merupakan hasil
tiruan anak dari orang-orang terdekatnya. Apa yang
anak lihat, apa yang anak dengar dan apa yang anak
alami didalam suatu lingkungannya itu akan
berpengaruh besar pada karakter dan akhlak yang
dimiliki oleh anak tersebut. Maka dari itu ajaran
islam atau didikan islamlah yang dianjurkan untuk
membentuk karakter
• Pentingnya pendidikan yang islami pada anak usia dini
juga didukung oleh karakteristik anak usia dini itu
sendiri.
Beberapa karakteristik anak usia dini, diantaranya ;
• 1. Bersifat egosentris
• 2. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
• 3. Aktif dan energik
• 4. Memiliki Keunikan
• 5. Eksploratif dan berjiwa petualang
• 6. Senang dan kaya dengan fantasi
• 7. Mudah Frustasi dan putus asa
• 8. Daya perhatian yang pendek
• 9. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari
pengalaman
• Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam
mendidik anak, diantaranya :
• a. Mendidik Dengan Menggunakan Kisah Quran
dan Nabawi
• Kisah-kisah dalam Al-qur’an dan hadist membentuk
karakter anak sesuai dengan teladan-teladan baik
dalam cerita tersebut. Allah swt. berfirman dalam
QS. Al-Kahfi ayat 83,
• yang artinya : “Mereka akan bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: ‘Aku
akan bacakan kepadamu cerita tentangnya’”.
• Dalam surat ini Allah telah memperintahkan nabi
Muhammad untuk menceritakan kisah-kisah
dizaman dulu yang patut untuk dicontoh oleh
orang muslim. Dimana didalam kisah nabi
zulkarnain beliau adalah seorang pemimpin yang
adil dan dapat memberantas semua kedzaliman di
bumi ini pada masa pemerintahannya.
• mengajarkan anak dengan kisah Al-qur’an dan kisah
Nabi juga harus melibatkan seluruh aspek
perkembangan, tanpa terkecuali aspek fisik dan
motorik anak.
• Contoh: kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail yang
menemukan sumur zam-zam, kita bisa mengajak
anak berlari-lari kecil seperti Siti Hajar berlari-lari
diantara bukit Shafa dan Marwah. Pengembangan
motorik ini juga dianjurkan oleh nabi yang tersirat
dalam hadistnya yaitu “kewajiban orangtua
terhadap anaknya adalah mengajari mereka
menulis, berenang dan melempar, serta tidak
memberi rezeki kecuali dengan rezeki yang baik.”
• Pendidikan Melalui Perumpamaan
• Mengajar anak usia dini memanglah tidak mudah,
karena mengajarkan sesuatu pada anak usia dini
haruslah memakai bahasa-bahasa anak, dan
tentunya harus sesuai dengan daya nalar anak
ketika akan menerangkan suatu hal. Dalam hal ini
kita sering menggunakan perumpamaan agar lebih
memudahkan anak untuk memahami kita,
perumpamaan dalam bahasa arab dikenal dengan
istilah tamsil.
• ‘Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang
buruk bagaikan seorang penjual minyak wangi dan
pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi
memberimu minyak wanginya atau kamu membeli
darinya. Atau minimal, kamu mencium darinya bau
yang sagat harum. Sedangkan seorang pandai besi,
kalau dia tidak membakar bajumu dengan apinya,
pasti minimalnya kamu mencium bau busuk
darinya’
• . Pendidikan Dengan Teladan
• Anak usia dini merupakan peniru yang ulung dan
penjelajah yang tangguh, oleh sebab itu kita harus
memanfaatkan masa peka ini untuk
menumbuhkan dan mendidik anak dengan sebuah
contoh dan keteladanan dari setiap orang yang
ditemui oleh anak. Keteladanan merupakan salah
satu cara dalam mendidik anak untuk mempunyai
akhlak yang mulia
• . Pendidikan dengan Latihan Dan Pengalaman
• Metode belajar learning by doing atau dengan
jalan mengaplikasikan teori dengan praktek yang
sesungguhnya, sangat terkesan dalam jiwa,
mengkokohkan ilmu didalam qalbu dan
menguatkan dalam ingatan. Dalam hal ini selain
belajar mendidik anak dengan teori, kita juga
harus menyampaikan pendidikan melalui latihan
dan pengalaman yang harus dimiliki oleh anak-
anak, agar ilmu mereka bertambah serta
pengalaman mereka pun kian matang.
• . Belajar, bermain, dan bernyanyi
• Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan
sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak
aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak belajar
melalui interaksi dengan alat-alat permainan. Anak
belajar dengan bermain dalam suasana yang
menyenangkan, Hasil belajar anak menjadi lebih
baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan teman
sebayanya. Dalam belajar, anak menggunakan
seluruh alat inderanya.
• seorang guru Taman Kanak-kanak harus
pandai dalam segala bidang ilmu pengetahuan
sehingga mereka dapat menyampaikan materi
atau bahan pengajaran dalam proses belajar
mengajar setiap harinya. Di samping mereka
harus menguasai metode dan teknik
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan anak.
Pembelajaran yang berorientasi pada
perkembangan

• Menurut Masitoh Pembelajaran yang


berorientasi pada perkembangan mengacu
pada tiga hal penting, yaitu : “1) berorientasi
pada usia yang tepat, 2) berorientasi pada
individu yang tepat, dan 3) berorientasi pada
konteks social budaya.
• Contoh pembelajarannya misalkan
pembelajaran mengenal praktik-praktik ibadah
yang sederhana yang disesuaikan dengan anak
usia TK A atau TK B seperti berwudhu dengan
mempertimbangkan perkembangan motorik
anak yang tidak sama sehingga guru harus
memberikan toleransi dan bimbingannya pada
anak yang belum sempurna dalam berwudhu
Belajar kecakapan hidup

• tujuan belajar kecakapan hidup ialah agar


kelak anak berkembang menjadi manusia yang
utuh yang memiliki kepribadian dan akhlak yang
mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerjasama
dengan orang lain, dan mampu hidup berbangsa
dan bernegara serta bermasyarakat.
• Belajar kecakapan hidup adalah salah satu
cara mengasah kemampuan bertahan hidup.
Hal tersebut adalah untuk membekali anak
sebagai makhluk individu dan sosial dimasa
yang akan datang.
• contohnya adalah pembiasaan untuk
mengucapkan salam kepada sesama muslim,
karena sopan santun dapat membantu anak
dalam bersosialisasi. Selain itu, Rasulullah
juga memerintahkan orangtua untuk
mengajarkan anaknya sholat, menjaga
kebersihan, makan makanan bergizi,
membantu pekerjaan rumah.
Belajar dari benda-benda yang konkrit
• Tentang keberadaan Allah dan
menyamakannya dengan benda-benda konkrit
di sekitar kita.
Belajar Terpadu
• Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
pembelajaran diberikan secara terpadu, tidak
belajar mata pelajaran tertentu. Begitupun
pembelajaran yang islami juga dapat
terintegrasi dalam kegiatan anak melalui
berbagai kegiatan rutin maupun kegiatan
lainnya
• Rasulullah saw. sering kali memanfaatkan
banyak kesempatan dan peristiwa untuk
menyampaikan materi yang hendak beliau
ajarkan
• beliau selalu mengaitkan peristiwa yang terjadi
pada saat-saat tertentu dengan ilmu-ilmu yang
hendak beliau ajarkan sehingga hal itu menjadi
sangat jelas dan mudah dipahami
• Rasulullah saw. pernah melewati sebuah pasar.
Beliau masuk dari Aliyah (nama tempat di kota
madinah) sementara para sahabat ada
disamping kanan kirinya. Kemudian beliau
melalui seekor bangkai kambing kecil yang
bertelinga pendek. Beliau mengengkat
kambing itu dengan mengangkat telinganya,
kemudian bertanya ‘siapa yang membeli
bangkai kambing ini dengan harga satu
dirham?’
• Para sahabat menjawab ‘Wahai Nabi gratispun
kami tidak mau dan untuk apa bangkai itu
untuk kami? Rasulullah saw. kembali bertanya
‘senangkah jika ini menjadi milik kalian?
• Para sahabat menjawab ‘wahai nabi
seandainya kambing kecil ini hidup ia sudah
mempunyai cacat karena telinganya pendek,
apalagi ia sudah mati, siapa dari kami yang
mau menerimanya?’
• Maka Rasulullah saw. berkata ‘demi Allah,
dunia lebih rendah di sisi Allah swt. Dibanding
kambing ini bagi kalian.’”(HR. Muslim dan
Abu Daud)
• pendidikan yang islami bagi anak usia dini
juga harus didukung dengan guru yang
berkualitas pula yaitu guru yang mampu
menjadi teladan bagi siswanya
• Guru tidak harus mencapai tafaqquh fid-din,
tapi mereka harus selalu berusaha
meningkatkan pengetahuan agama, guru tidak
harus mencapai derajat filosof, tapi mereka
harus selalu berusaha memahami derita-derita
murid dalam belajar
• dalam rangka meningkatkan proses belajar dan
mengajar, guru tidak harus mencapai derajat sufi, tapi
mereka harus selalu berusaha
meningkatkan peribadatan dan qona’ah (merasa cukup
dengan rizki yang Allah berikan), dan guru pada
umumnya tidak harus mencapai derajat mujahid tapi
mereka harus selalu berusaha memperjuangkan kualitas
pendidikan.
METODE
• Metode berasal dari bahasa Yunani
“methodos” yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah
maka metode menyangkut cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan
• fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran
dapat diartikan sebagai kegiatan yang
ditujukan untuk membelajarkan siswa atau
usaha-usaha yang terencana dalam proses
belajar mengajar.
MACAM-MACAM METODE
• 1. Metode Cerita
• Mendidik anak dengan menggunakan metode
bercerita (At Tarbiyah bi al-Qishah) adalah
merupakan cirri khas yang dimiliki oleh Al Quran
yaitu saat memaparkan cerita-cerita para Nabi dan
orang-orang terdahulu dengan maksud untuk
dijadikan sebagai peringatan atau pelajaran.
• Metode ini mempunyai pengaruh yang
besar bagi jiwa dan akal, dan meningkatkan
kecerdasan berfikir seorang anak sebab cerita
tersebut memiliki keindahan dan kenikmatan
tersendiri.
Beberapa cara dalam memaparkan cerita
:
• a. Secara lisan dengan memperhatikan gerakan
setiap tokoh dalam sebuah cerita tersebut. Cara ini
dianjurkan untuk kalangan anak usia dibawah
4tahun.
• b. Dengan memgunakan kaset seperti kaset-
kaset cerita anak shaleh Dll. Cara ini cocok untuk
kalangan usia 5-13 tahun.
• c. Dengan menggunakan video seperti film Ar
Risalah yang menceritakan kisah Nabi
Muhammad SAW. Cara ini cocok untuk kalangan
usia diatas 8 tahun.
• d. Cerita-cerita dalam bentuk tulisan dan
gambar, cara ini hanya untuk anak-anak yang bisa
membaca.
• Cerita sebelum tidur sangat penting bagi anak
karena kehidupannya yang dipenuhi dengan
khayalan, cerita tersebut akan melekat dalam
ingatan anak sehingga tidak mudah dilupakan dan
telah membaur atau menetap dalam pusat ingatan
ketika tertidur. Dan seluruh cerita serta pesan
moral yang diberikan akan tertanam kuat untuk
sepanjang hayatnya. Karena orang tua hendaknya
hati-hati dalam memilih cerita untuk anak.
• 2. Metode Tanya Jawab
• Metode tanya jawab adalah caa guru
mentransformasikan materi pelajaran melalui
tanya jawab.
Menurut teori Taksonomi Bloom ada 6 macam pertanyaan
yang baik untuk dijadikan pedoman tanya-jawab yaitu :
• a. Pertanyaan mengenai ingatan, memori, atau hafalan
• b. Pertanyaan untuk mengecek pemahaman
• c. Pertanyaan mengenai penerapan
• d. Pertanyaan analisis
• e. Pertanyaan kemampuan berfikir kreatif atau sintesis
• f. Pertanyaan bersifat penilaian atau evaluatif yang
dilakukan di akhir proses belajar, atau dengan istilah Post test.

Kelebihan dari metode tanya
jawab adalah :

• a. Situasi kelas akan hidup karena para siswa


aktif dengan berbicara / mejawab pertanyaan

• b. Melatih para siswa untuk berani


mengungkapkan pendapat lisan secara teratur

• c. Merangsang para siswa untuk melatih dan


mengembangkan daya ingatan
• 3. Pemberian Tugas (Resitasi)
• Metode ini merupakan suatu cara dalam proses
belajar mengajar, dimana guru memberi tugas
tertentu dan siswa mengerjakannya, kemudian
tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada
guru
Metode ini bertujuan untuk :
• Melatih para siswa untuk bertanggung jawab
terhadap tugasnya
• Menanamkan rasa responsibility terhadap proses
pembelajaran
• Melatih psikometer dan keterampilan tertentu
• Menanamkan kebiasaan belajar tanpa diberi
tugas, tekun dan semangat belajar untuk masa depan
Syarat-syarat pemberian tugas
adalah sebagai berikut :
• a. Tugas yang diberikan harus berkaitan
dengan pelajaran yang telah mereka pelajari
• b. Guru harus dapat mengukur dan
memperkirakan bahwa tugas yang diberikan
kepada siswa akan dapat dilaksanakannya sesuai
dengan kesanggupan dan kecerdasan yang
dimilikinya
• c. Guru harus menanamkan kepada siswa
bahwa tugas yang diberikan kepada mereka akan
dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari
hati sanubarinya
• d. Jenis tugas yang diberikan kepada siswa
harus dimengerti benar-benar, sehingga murid
tidak ada keraguan dalam melaksanakannya
• 4. Metode Demonstrasi
• Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran
dengan memperagakan atau mempertunjukkan
sesuatu di hadapan siswa untuk memperjelas
pengertian, misalnya cara salat, tayammum,
dan lain-lain.
• Secara psikhodegagogis manfaat metode demonstrasi
sebagai berikut :
• a. Dapat mempertinggi perhatian dan kekhusukan
peserta
• b. Keaktifan mereka termotivasi karena seluruh panca
indera berfungsi dan mempercepat penguasaan ilmu dan
keterampilan yang diajarkan
• Memperkecil verbalisme pada diri para siswa
Kelebihan dari metode demonstrasi yakni

• a. Perhatian siswa akan dapat terpusat


sepenuhnya pada apa yang didemonstrasikan.
• b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat
membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan
dalam berbuat.
• c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat
terjawab melalui demonstrasi.
Kelemahan metode demonstrasi yaitu

• a. Persiapan dan pelaksanaan memakan waktu


yang lama.
• b. Metode ini akan tidak efektif bila tidak
ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan.
• c. Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang
kemampuannya dalam melaksanakan .
• 5. Metode Bermain Peran
• Metode ini dapat merangsang jiwa belajar
peserta didik dan melihat atau mereka langsung
aktif dalam kelas, misalnya tentang salat
berjamaah; ada muadzin, jamaah, imam, dalam
hal ini, guru tinggal mengawasi dan
mengoreksinya
Dampak psikologis dan pedagogis
dari metode ini
• a. Menimbulkan rasa tanggung jawab masing-
masing untuk berhasilnya peran mereka

• b. Mempererat kedekatan diantara mereka

• c. Guru dan para siswa dapat bekerjasama


dalam membicarakan pokok bahasan yang
disepakati untuk diperankan
• 6. Metode Lagu

• Metode lagu adalah metode yang sangat


efektif untuk diterapkan dalam pengajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada anak usia
prasekolah khususnya di TK Islam.
• Metode lagu diterapkan menggunakan dua cara
yaitu :
• a. Secara lisan
• b. Menggunakan kaset dan diiringi dengan
gerakan tari
• Manfaat lagu di TK antara lain : kaset dan tape
recorder, guru yang ahli dalam menyanyi dan
menari, dan suara merdu dari guru
• Sedangkan faktor yang menghambat antara
lain :

• a. kondisi anak, kondisi guru dan kondisi


lingkungan.
• b. Media yang digunakan dalam penerapan
metode lagu adalah kaset dan tape recorder.
Manfaat metode lagu :
a. Mengenai ajaran Agama Islam sejak usia dini
b. Mampu menghafal materi PAI dengan cepat dan mudah
c. Menanamkan jiwa keberagaman pada anak
d. Anak lebih cepat menyerap dan memahami makna agama
e. Menggugah perasaan dan emosi anak dalam belajar tanpa
harus ada unsur paksaan
f. Mampu mengamalkan ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Metode Disiplin
• Metode disiplin merupakan proses bimbingan
yang bertujuan menanamkan pada prilaku
tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau
membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu.
untuk meningkatkan kualitas mental dan moral.
RELEVANSI METODE DENGAN
TUJUAN PENDIDIKAN
Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat
manusia dimuika bumi agar mereka beribadah kepada-Nya. Tujuan
pelaksanaan syariat ini menuntut adanya pendidikan manusia.
Pendidikan disini adalah pendidikan Islam. Syariat Islam hanya
dapat dilaksanakan dengan mendidik diri, generasi dan masyarakat
supaya beriman dan Islam juga merupakan petunjuk jalan yang
benar dan lurus bagi manusia, untuk mencapai ridho Allah dan
bukan jalan yang dimurka-Nya. Dengan demikian berarti Islam
memberikan pelajaran kepada manusia mengenai cara menjalani
dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar untuk
mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.
• pendidikan Islam menjadi kewajiban orangtua dan
guru untuk disampaikan ke generasi berikutnya dengan
metode-metode pengembangan pembelajaran melalui
pendekatan ajaran agama yang sangat relevan sekali
dengan tujuan pendidikan dalam Islam karena
pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia
sebagai makhluk pendagogis yang dididik sehingga
mampu menjadi khalifah di bumi.
• Pengajaran melalui metode-metode kepada
anak usia dini juga disesuaikan dengan
perkembangan aspek-aspek psikologisnya, yang
diantaranya adalah perkembangan kemampuan
berfikir (kognisinya) karena anak usia dini
merupakan masa pertumbuhan yang paling peka
dan sekaligus paling sibuk.
• Pentingnya pendidikan yang diberikan menurut pendekatan
yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang
memusatkan perhatian pada anak. Sebab anak merupakan dambaan
bagi setiap orangtua atau pendidik yang pada akhirnya akan berguna
bagi bangsa, negara dan terciptanya muslim hakiki. Melihat peran
yang begitu vital, maka penerapan metode yang efektif dan efisien
adalah sebuah keharusan agar tujuan pendidikan dapat tercapai,
dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan.
• Thank you...

Anda mungkin juga menyukai