Anda di halaman 1dari 42

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

DAN PERENCANAAN
Institut Teknologi Nasional 2014-2015

REKAYASA LINGKUNGAN
Disusun Oleh

 Deeva Fadhillah (22-2014-155)


 M Nurashila B (22-2014-162)
 Irfan Naufal A (22-2014-169)
 Raiky Pandu G (22-2014-178)
 Dendy Nurrochim (22-2014-185)
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)
PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR
UDARA HUSEIN SASTRANEGARA, BANDUNG
DESKRIPSI PROYEK
 Lokasi Proyek
 Lokasi Kegiatan
 Rencana Pengembangan Proyek
 Besaran Proyek:
Luasan : 17.000 m2
Landas Pacu : 2.220 x 45 m2
Tinggi : 2 lantai
Lantai I
Pengembangan Terminal Penumpang terdiri dari: Check in hall, Arrival hall, Air lines office,
Ground handling, Tenant, Concourse, Ticketing lounge dan Curbside.
Existing Terminal Internasional terdiri dari: Check in hall, Arrival hall, dan Tenant.

Lantai II
Pengembangan Terminal Penumpang terdiri dari: Boarding longue, dan Tenant.
Existing Terminal Internasional terdiri dari: Boarding longue, Tenant dan Office.
RENCANA PENGEMBANGAN PROYEK
TAHAPAN PENAPISAN

Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

Pembangunan Bandar Semua pembangunan a. Termasuk kegiatan yang


udara untuk fixed wing Bandar udara beserta hasil berteknologi tinggi, harus
beserta fasilitasnya studi rencana induk yang memperhatikan ketentuan
telah disetujui keselamatan penerbangan
dan terikat dengan
- Landasan pacu, Panjang > 1.200 m konvensi internasional

- Terminal penumpang atau > 10.000 m2


terminal kargo,
Luas
Jenis Kegiatan Skala/Besaran Alasan Ilmiah Khusus

b. Berpotensi menimbulkna dampak berupa


kebisingan, getaran,dampak sosial,
keamanan negara, emisi dan kemungkinan
bangkitan transportasi baik darat maupun
udara.
c. Adanya ketentuan KKOP (Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan) yang
membatasi pemanfaatan ruang udara serta
berpotensi menimbulkan dampak sosial.
d. Dampak potensial berupa limbah padat,
limbah cair, udara dan bau yang dapat
mengganggu kesehatan.
e. Pengoperasian jenis pesawat yang dapat
dilanyani oleh bandara.
f. Bandar udara akan mengubah bentuk
lahan dan bentang alam

Pembangunan Bandar udara untuk rotary


wing membutuhkan lahan tidak terlalu luas,
tidak mengubah bentuk lahan dan bentang
alam
KESIMPULAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012


tentang Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup :

Terminal Bandar Udara beserta salah satu fasilitas berikut: Terminal Penumpang
atau Terminal Kargo, Luas ≥ 10.000 m², termasuk dalam kriteria wajib memiliki
dokumen Amdal.
Rona Lingkungan Hidup

1.Fisik Kimia
• Arah angin
• Kebisingan dan kualitas udara
• Ruang dan Lahan
• Hidrologi
2.Sosial Ekonomi
• Ekonomi
• Budaya
• Demografi
3.Kesehatan Masyarakat
Data arah angin tahun 2012
Hidrologi terbagi menjadi 3 point

 Air Larian (run off)


 Kualitas Air Permukaan
 Kualitas Air Tanah
Air Larian (run off)

 Aliran air di atas permukaan tanah menuju tempat yang lebih rendah akibat dari
adanya air hujan. Air larian/run off mengalir ke sungai di sekitar lokasi kegiatan.
 Sumber dampak air larian/run off berasal adanya curah hujan yang jatuh ke bidang
tanah yang tidak meresap ke dalam tanah karena lahan yang ada tertutup
bangunan/jalan (kedap air). Perhitungan neraca air dipengaruhi oleh besarnya
curah hujan dan luas lahan. Sebagai gambaran besarnya air larian di lokasi
kegiatan maka dilakukan perhitungan dengan beberapa pendekatan. Berdasarkan
H.S. Forest Service (1980), angka koefisien air larian (run off) menurut keadaan
lahan penutupnya adalah sebagai berikut :
 Semak belukar : 0,15 - 0,25
 Pemukiman : 0,30 - 0,70
 Area pemadatan yang kedap air : 0,70
 Area yang bersifat tidak kedap : 0,45
 Bangunan yang bersifat kedap : 1,00
Tabel Debit Air Aliran(Run off)
Kualitas Air Permukaan

 Sungai terdekat dengan rencana lokasi kegiatan diantaranya adalah Sungai


Cibeureum dan Sungai Cilimus yang mengalir disekitar Bandara Husein
Sastranegara. Contoh uji diambil dari sungai-sungai dan saluran pembuangan
disekitar Bandara Husein Sastranegara, kemudian dianalisis di laboratorium.
Baku mutu yang digunakan untuk kualitas air permukaan mengacu Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Kelas IV). Hasil analisis kualitas air sungai
masih dibawah dengan baku mutu. Hasil analisis kualitas air sungai adalah
sebagai berikut:
Tabel Analisa Kualitas Air Permukaan
Tabel Analisa Kualitas Air Tanah
Wind rose tahun 2012
Kebisingan dan Kualitas Udara
Ekonomi

 Secara umum, dominasi terbesar usia produktif 25-29 tahun merupakan


jumlah terbanyak dalam piramida penduduk, kedua terbesar adalah usia 20-
24 dan 30- 34 tahun dimana 70,38% (atau 67.915 jiwa) merupakan usia
produktif (15-64 tahun), usia muda (0-14 th) 23.585 jiwa, serta usia tua (lebih
65 tahun) berjumlah 4.991 jiwa. Berdasarkan data hasil sensus 2010,
diketahui bahwa sebagian besar bekerjadi sektor perdagangan dan industri
pengolahan. Industri strategis yang terdapat di Kecamatan Cicendo yaitu PT.
DI dan PT. Kimia Farma, berbagai hotel dan pusat penjualan spare part di Jl.
Arjuna.
 Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik kota Bandung tahun 2011, data
kependudukan Kecamatan Andir menurut kelompok umur tidak tersedia
sehingga tidak dapat ditentukan komposisi jumlah penduduk dalam piramida
penduduknya. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor swasta dan
perdagangan.
Sosial Kependudukan

 Perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Cicendo dan Andir menunjukkan


trend peningkatan tiap tahunnya. Komposisi penduduk berdasarkan hasil
sensus 2010 jumlah penduduk Kecamatan Cicendo adalah sebesar 96.491 jiwa
dengan komposisi berimbang antara laki-laki 48.616 jiwa dan perempuan
47.875 jiwa dimana rasio laki-laki/perempuan sebesar 101,5. Sedangkan di
Kecamatan Andir komposisi penduduk laki-laki yang berjumlah 40.963 orang
lebih sedikit dari penduduk perempuan yang mencapai jumlah 45.545 jiwa.
Rasio jumlah penduduk laki-laki/perempuan di Kecamatan Andir adalah
sebesar 89,94.
Kesehatan Masyarakat

 Kesehatan adalah salah satu kebutuhan mendasar, sehingga ketersediaan akan


saranannya cukup penting sebagai indikator kesejahteraan masyarakat.
 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kecamatan Cicendo terdiri dari Rumah
Sakit 2 buah, Posyandu 73 buah, Praktek Dokter 69 buah, Praktek Bidan 11 buah,
Apotek 10 buah, poliklinik 10 unit, Rumah Sakit Bersalin 7 buah, Puskesmas 1
buah. Sedangkan di Kecamatan Andir, Sarana dan Prasarana yang ada terdiri dari
Rumah Sakit 3 buah, Puskesmas 2 buah, Posyandu 76 buah, Praktek Dokter 38
buah, Praktek Bidan 2 buah, Poliklinik 13 buah, dan Apotek 20 buah.
 Berdasarkan data statistik tahun 2011 dari Dinas Kesehatan Kota Bandung,
penyakit yangpaling sering ditemukanpada masyarakat di sekitar kawasan Bandar
Udara Husein Sastranegara adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut (ISPA)
dengan jumlah kasus terbanyak sejumlah 12.526 kasus dalam bentuk penyakit
Nesofaringis Akut (Common cold) dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut Tidak
Spesifik sebanyak 4.495 kasus.
Kesehatan Masyarakat
Budaya

 Pendidikan
 Di Kecamatan Cicendo terdapat sarana pendidikan berupa: 24 TK, 25 SD, 19 SMP,
14 SMU dan 6 Perguruan Tinggi/Universitas. Di Kecamatan Andir, terdapat 21 unit
TK, 14 SD, 18 SMP, dan 9 SMU.
 Beberapa sarana pendidikan yang spesifik di Kecamatan Cicendo adalah
terdapatnya Akademi Penerbangan dan SMKN 12 Bandung (yang memiliki jurusan
Perakitan, Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal) Pengembangan Terminal
Penumpang Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung 163 | PT ANGKASA PURA
II (PERSERO)
 Pemeliharaan Pesawat Terbang dan Aeronautika). Serta SMAN 9 yang merupakan
salah satu SMAN favorit di Kota Bandung.
 Dengan banyaknya sarana pendidikan yang ada maka dapat dikatakan bahwa
tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Andir cukup
memadai.
Agama

 Sebagai bagian dari kota metropolitan Kota Bandung, maka Kecamatan


Cicendo tak dapat terlepas dari ciri kota besar yang multi etnik dan multi
agama. Sarana Peribadatan di Kecamatan Cicendo terdapat 111 buah masjid,
90 mushola, 18 gereja dan 3 buah vihara. Dengan jumlah didominasi
penduduk pemeluk agama Islam 83,52%, Protestan 9,56%, Katholik 5,73%,
Budha 0,68% dan Hindu 0,49%. Sedangkan datadi Kecamatan Andir tidak
tersedia.
Ruang dan Lahan

 Bandar Udara Husein Sastranegara, dalam sistem tata ruang Kota Bandung
memiliki karakteristik yang sangat khas; disatu pihak sebagai salah satu
infrastruktur perhubungan (udara), dan sebagai pintu gerbang utama bagi Kota
Bandung khususnya, bagi Provinsi Jawa Barat bagian Timur umumnya. Keberadaan
bandar udara ini tidak dapat dipisahkan dari sistem untuk prasarana perkotaan
Kota Bandung. Di lain pihak sesuai dengan kondisi perkembangan Kota Bandung
saat ini bila dilihat dalam konteks struktur lahan terbangunyang ada, Bandar Udara
Husein Sastranegara merupakan komponen kota yang menjadi kendala bagi
dinamika pembangunan Kota Bandung sendiri. Hal ini dilandasi pemahaman bahwa
Bandar Udara Husein Sastranegara sebagai salah satu komponen bangunan kota
yang memiliki skala ruang yang relatif cukup besar serta memiliki berbagai
“persyaratan mutlak” dan “prasyarat perlu” sebagai bagian dari prasyarat Batas
Keselamatan Operasi Penerbangan (BKOP).
 Keterkaitan pengembangan bandara terhadap pengembangan Kota Bandung sangat
saling berpengaruh terutama terhadap lingkungan kehidupan kota itu sendiri.
 Bila dilihat dalam konteks struktur lahan terbangunyang ada, Bandar Udara
Husein Sastranegara merupakan komponen kota yang menjadi kendala bagi
dinamika pembangunan Kota Bandung sendiri. Hal ini dilandasi pemahaman
bahwa Bandar Udara Husein Sastranegara sebagai salah satu komponen
bangunan kota yang memiliki skala ruang yang relatif cukup besar serta
memiliki berbagai “persyaratan mutlak” dan “prasyarat perlu” sebagai bagian
dari prasyarat Batas Keselamatan Operasi Penerbangan (BKOP).
 Keterkaitan pengembangan bandara terhadap pengembangan Kota Bandung
sangat saling berpengaruh terutama terhadap lingkungan kehidupan kota itu
sendiri.
Volume lalu lintas kendaraan 2013
Volume lalu lintas kendaraan 2013
LOKASI PROYEK
TAHAPAN KEGIATAN

1.Tahap Pra Konstruksi
a. Studi dan Perencanaan
b. Penyediaan Lahan


3. Tahap Operasi
a. Penerimaan Tenaga Kerja
b. Pengoperasian Fasilitas Sisi
Udara

2.Tahap Konstruksi
a.Penerimaan Tenaga Kerja
b.Mobilisasi Peralatan dan Material
c. Pembuatan dan Operasional Base Camp
d. Pelaksanaan Konstruksi Bangunan
e. Pembangunan Utilitas Terminal
LOKASI KEGIATAN

DETAIL
DETAIL LOKASI KEGIATAN
Analisa Dampak Pengelolaan Tahap Pra
konstruksi

Kondisi lingkungan Dampak


• Lahan yang digunakan • Pihak warga yang sebagian
Perubahan Persepsi dan Pengumuman Rencana besar anggota militer
Sikap Masyarakat pengembangan bandara adalah lahan P.T DI merasa terganggu dengan
di media massa adanya rencana perubahan
kondisi lahan

Pengelolaan Pemantauan Waktu dan Frekuensi Lokasi


•Melakukan diskusi dan -Parameter/Indikator •Setelah kegiatan pembayaran •Kelurahan Husein
musywarah untuk mencapai dana penggantian dan Sastranegara Kecamatan
kesepahaman antara lain •peristiwa protes dan unjuk frekuensi pemantauan Cicendo Kota Bandung
mengenai rasa penduduk ke Kantor dilakukan enam bulan sekali
Pemerintah Kota atau
perwakilan pemrakarsa
Tahap Konstruksi
Indikator
• Dipeerkirakan tenaga
konstruksi mencapai 135
orang . Bahwa 45 orang
• Timbulnya berasal dari kelurahan husein
• Penerimaan kesempatan
sastranegara,kecamatan
cicendo , dan komuter harian
tenaga kerja kerja sebanyak 90 orang .
• Banyak nya pendirian kios
• Munculnya kios makanan dan penyawaan
peluang rumah untuk tenaga kerja
Dampak yang berusaha dan
di timbulkan pendapatan

Pengelolaan
• Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja
yang di butuhkan serta potensi tenaga
kerja yang dapat di rekrut
• Mengatur rekrut menpekerja dengan
maksud agar tenaga warga sekitar proyek
yang mengangur dapat ikut serta dalam
kegiatan pembangunan
Tahap Konstruksi

Mobilisasi peralatan dan material

• Pekat nya debu yang berada di sekitar proyek


Penurunan • Meningkatnya polusi yang di akibatkan oleh truk truk pengangkut
kualitas udara material konstruksi

• Terhambat nya arus lalulintas akibat unloading material


Gangguan lalu lintas • Tejadinya antrian kendaraan akibat truk pengangkut material

• Debu yang berterbangan memicu terjadinya gangguan


Terganggu nya pernafasan
kesehatan masyarakat • Debu mengganggu penglihatan pengendara
Pengelolaan

Penurunan • Penggunaan kecepatan yang relatif lambat agar debu tidak terlalu beterbangan
• Menggunakan truk berkapasitas besar agar tidak terlalu banyak emisi yang
kualitas udara dikeluarkan

Gangguan lalu lintas • Melakukan penurunan bahan material pada malam hari

Terganggu nya • Melakukan sosialisasi kesehatan erhadap masyarakat sekitar


kesehatan masyarakat
Tahap konstruksi

pembuatan dan operasional basecamp

Penururan estetika
Penurunan kualitas dan kebersihan
air permukaan lingkungan
• Peningkatan • Pembangunan
intensitas basecamp yang
penggunaan air sementara dan
tanah menggunakan
material bekas
Tahap Konstruksi
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan
Tahap I: Pengembangan Terminal penumpang

Pembangunan Konstruksi dan


Pemancangan pondasi
Arsitektur
• Peningkatan intensitas • Peningkatan intensitas
kebisingan kebisingan
• Peningkatan polusi udara oleh • Peningkatan polusi udara oleh
debu material bahan bangunan debu material bahan bangunan
• Peningkatan intensitas sampah • Peningkatan intensitas sampah
• Penigkatan intensitas • Penigkatan intensitas
penggunaan air tanah penggunaan air tanah
Tahap Konstruksi
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan

Pembangunan
Pemancangan
Konstruksi dan
Pengelolaan pondasi
Arsitektur
Dampak
• Dilakukan ketika • Dilakukan ketika
jam sibuk agar jam sibuk agar
tidak menjadi tidak menjadi
pusat kebisingan pusat kebisingan
Tahap konstruksi

Pembangunan ultilitas
terminal

Penurunan kualitas
udara

Peningkatan kebisingan

Penurunan kualitas dan


kuantitas air permukaan

Penurunan kuantitas dan kualitas air tanah

Peningkatan kebisingan

Peningkatan air larian


Tahapan operasional
Pengopera
sian Pengendalian
KKOP dan
Fasilitas Penurunan BKK
Sikap dan
kualitas udara Pemanfaatan
sisi udara persepsi
Penerimaan utilitas bandar masyarakat
Tenaga Kerja udara
Gangguan
lalulintas

Terciptanya Penurunan
lapangan kuantitas dan
kerja kualitas air
kebisingan tanah

Peningkatan Penurunan
pendapatan kuantitas dan
masyarakan kualitas air
permukaan
Munculnya
peluang Penurunan Gangguan
berusaha kualitas udara lallu lintas

Peningkatan Peningkatan
kebisingan air larian
Kesimpulan

 Akibat proyek pengembangan husein terdapat dampak positif dan negatif .


menurut Permen-LH nomor 5 tahun 2012 :
Bahwa proyek pengembangan bandara husein harus memiliki dokumen amdal
dan memiliki dampak penting sebagai berikut :
1. Menurunnya kualitas udara
2. Menurunnya kualitas air tanah
3. Meningkatnya kuantitas air permukaan
4. Meningkatnya kebisingan
Serta memiliki dampak positif yaitu :
1. Terciptanya lapangan kerja
2. Menggerakan roda perekonomian

Anda mungkin juga menyukai