Anda di halaman 1dari 42

Anatomi Jalan Nafas

Obstruksi Jalan Nafas


• Mendadak dan Total • Gurgling (cairan)
• Perlahan-lahan dan Sebagian • Snoring (pangkal lidah jatuh
ke belakang)
• Stridor ( sumbatan anatomis,
edema laring, benda asing)

Penyebab Utama / Paling Sering : lidah yang jatuh kebelakang dan menutup
nasofaring
Manuver Membuka Jalan Nafas
Manuver Membuka Jalan Nafas
Alat Bantu Jalan Nafas
• Face Mask
• Laryngeal Mask Airway (LMA)
• Endotrakeal Tube (ETT)
• Oropharyngeal Airway (OPA)
• Nasopharyngeal Airway
Face mask
Face mask
Pasien Usia Berat Badan (kg) Mask Size

Preterm <2
Neonatal 0
Aterm 2–4

Infant 3 – 9 bulan 6–9 1

Pediatric 1 – 5 tahun 10 – 18 2

Small Adult 6 – 12 tahun 20 – 39 3

Medium Adult 13 – 16 tahun 44 - 58 4

Large Adult 16+ tahun 60 – 120 5

Extra Large Adult 16+ tahun >120 6


LMA
LMA
Mask Size Berat Pasien (kg) Volume Inflasi Maksimum

1 <5 4

1.5 5 – 10 7

2 10 – 20 10

2.5 20 – 30 14

3 30 – 50 20

4 50 – 70 30

5 70 – 100 40

6 >100
Endotracheal tube per-oral
Endotracheal tube per-nasal
Oropharynx airway
Oropharynx airway

• Bersihkan mulut dan faring dari segala kotoran


• Masukan alat dengan ujung mengarah ke chepal
• Saat didorong masuk mendekati dinding belakang faring alat
diputar 180o
• Ukuran alat dan penempatan yang tepat menghasilkan bunyi
napas yang nyaring pada auskultasi paru saat dilakukan ventilasi
• Pertahankan posisi kepala yang tepat setelah alat terpasang
• Jangan dipasang jika pasien masih sadar  reflek muntah
Nasopharynx airway
Nasopharynx airway
• Inspeksi lubang hidung, perhatikan apakah ada penyumbatan
seperti polip, fraktur atau perdarahan.
• Pilih NPA dengan ukuran yang sesuai
• Lumasi NPA dengan pelumas larut air
• Masukan ujung NPA ke dalam lubang hidung , arahkan ke posterior
menuju ke telinga
• Masukan NPA dengan gerakan halus dan sedikit memutar sampai
sayap penahan berhenti diujung hidung
• Fiksasi NPA
Indikasi Intubasi Endotrakeal
• Keadaan oksigenasi yang tidak adekuat yang tidak dapat
dikoreksi dengan pemberian suplai oksigen melalui masker
nasal.

• Keadaan ventilasi yang tidak adekuat karena meningkatnya


tekanan karbondioksida di arteri. Ex : Myasthenia Gravis,
Guillain Bare Syndrome

• Kebutuhan untuk mengontrol dan mengeluarkan sekret


pulmonal atau sebagai bronchial toilet.
Indikasi Intubasi Endotrakeal

• Menyelenggarakan proteksi jalan napas terhadap pasien


dengan keadaan yang gawat atau pasien dengan refleks akibat
sumbatan yang terjadi.

• Pada pasien yang mudah timbul laringospasme.


Tujuan Intubasi Endotrakeal
• Mempermudah pemberian • Mempermudah pengisapan
anestesi. sekret trakeobronkial.

• Mempertahankan jalan nafas • Pemakaian ventilasi mekanis


agar tetap bebas yang lama.

• Mencegah kemungkinan • Mengatasi obstruksi laring


terjadinya aspirasi lambung akut.
Penilaian Jalan Nafas
Kesulitan Ventilasi Kesulitan Intubasi
• Overweight • Look externally
• Beard • Evaluate 3-3-2 rule
• Elderly • Mallampati
• Snoring • Obstruction
• Edentulous • Neck mobility
Obese
Kesulitan Intubasi
Kesulitan Intubasi
Klasifikasi Mallampati

• Mallampati 1 : Palatum mole, uvula, dinding posterior oropharing, pilar tonsil


• Mallampati 2 : Palatum mole, sebagian uvula, dinding posterior uvula
• Mallampati 3 : Palatum mole, dasar uvula
• Mallampati 4 : Palatum durum saja
Neck mobility
INDIKASI Jalan nafas alternatif
Trakeostomi Krikotiroidotomi
• Pintas (bypass) Obstruksi jalan nafas atas • Needle technique
• Membantu respirasi untuk periode yang lama • Surgical technique
• Membantu bersihan sekret dari saluran nafas bawah
• Proteksi traktus trakeobronkhial pada pasien dengan resiko
aspirasi
• Trakeostomi elektif, misalnya pada operasi bedah kepala leher
sehingga memudahkan akses dan fasilitas ventilasi.
• Untuk elektif, misalnya pada operasi bedah kepala leher
• Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya stenosis subglotis.
Transport oksigen
Transportasi dan Delivery O2 & CO2

Ventilasi Difusi Perfusi


Alat untuk Menaikan FiO2
• Nasal Kanul

• Simple Face Mask

• Venturi Mask

• Rebreathing Mask

• Non Rebreathing Mask


Nasal Kanul
• Flow rate : 1-6 L/menit
• Konsentrasi Oksigen : 20 – 45 %
• Keuntungan :
• Pasien dapat makan dan bicara tanpa melepas canula
• Nyaman untuk semua usia
• Kekurangan :
• Mudah terlepas atau salah posisi
• Harus punya lubang hidung yang paten
• Flow rate > 6 L/menit tidak dapat diberikan, karena dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman
Simple Face Mask
• Flow rate : 5 – 8 L/menit
• Konsentrasi Oksigen : 40 – 60 %
• Keuntungan :
• Efektif untuk pernafasan via
mulut atau yang mengalami
sumbatan hidung
• Kekurangan :
• Penggunaan flow rate
sedikitnya 5L/menit untuk
mencegah rebreathing CO2
Venturi mask
Rebreathing Mask
• Flow rate : 8 – 12 L/menit

• Konsentrasi Oksigen : 60 – 80 %

• Indikasi :
• Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang
rendah
Non Rebreathing Mask
• Flow rate : 10 – 12 L/menit

• Konsentrasi Oksigen : 80 – 100 %

• Indikasi :
• Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi
Respirasi & Ventilasi

• Respirasi
suatu proses dimana terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida pada saat terjadi metabolisme sel (organ vital : paru-paru)

• Ventilasi
proses masuk dan keluarnya udara melalui sistem respirasi
Volume udara pulmo

Anda mungkin juga menyukai