PREMATURE
Kelompok 2 :
1. Anisa Oktavia Pradini
2. Cindya Agraini
3. Ellen Anggelina
4. Emel Linda
5. Lusi Meisita
6. Nuryani
7. Sanita Putri
8. Sinta Nur Rahmawati
9. Siti Maulide
Usia kehamilan normal yang kita ketahui bagi
manusia adalah 40 minggu. Usia kehamilan pada bayi
yang baru lahir dikategorikan menjadi premature (≤ 36
minggu), normal/aterm/matur (37-41 minggu), dan
lebih bulan/postmaturus (≥42 minggu).
Definisi Premature
Menurut WHO, kelahiran prematur terjadi sebelum
37 minggu usia kehamilan dan bisa dibagi dalam
moderate premature, very premature, dan extremely
premature.
Persalinan preterm atau persalinan kurang bulan
didefinisikan sebagai kontraksi uterus yang teratur
disertai dengan dilatasi serviks yang progresif setelah
usia kehamilan 20 mgg dan sebelum ke-37 mgg.
Prematuritas dibedakan dalam dua kelompok :
3. Fetoplasental
• Kematian janin
• Plasenta previa
• Solusio plasenta
• Anomali janin
• Kehamilann ganda
• Pecah ketuban
• Retardasi pertumbuhan janin
Tanda dan gejala kelahiran premature
Tanda – tanda
Perubahan karakteristik dan vaginal discharge
Peningkatan vaginal discharge
Vaginal spotting atau perdarahan
Rupture membran
Fetus engaged sebelum 32 minggu
UTI (pyelonephritis)
Gejala
Low backache :
• Tekanan pelvik
• Tekanan paha
Terasa peregangan uterus
Nyeri abdominal
Implikasi pada Ibu, BBL
Komplikasi pada bayi
Respiratory distress syndrome (RDS)
Hipotermi
BBLR
Slow Feeding
Trauma/cedera bayi karena kondisi bayi
masih lemah
Perdarahan periventikular
Eliminasi zat-zat sisa metabolisme oleh ginjal
immature dan kulit tidak efisien
Menurunnya daya tahan terhadap
penyakit akibat perkembangan sistem
enzim, keseimbangan kimiawi tubuh dan
pembentukan antibodi yang tidak
sempurna
Berkurangnya penyimpanan nutrisi
dan pembentukan elemen-elemen
pembekuan darah yang diakibatkan oleh
imaturitas fungsi hepar seingga
meningkatkan jaundice.
Komplikasi lanjut pada bayi
Gangguan perkembangan
Gangguan pertumbuhan
Gangguan penglihatan (Retinopati)
Gangguan pendengaran
Penyakit paru kronis
Kenaikan angka kesakitan dan sering
masuk rumah sakit
Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
Komplikasi maternal ada kaitannya dengan
penatalaksanaan seperti pemberian therapy obat-
obatan golongan tocolytic, bedrest, dan sectio.
Komplikasi kardiopulmunal dari tocolytic
dapat mengancam kehidupan (Grimes, et.all,1989)
Akibat bedrest, menimbulkan resiko
peningkatan pembentukan thrombus, kelemahan
otot-otot , kehilangan kalsium, konstipasi,
penurunan nafsu makan dan penurunan sensori
Perubahan psikologis akibat dampak
hospitaslisasi
Penatalaksanaan
1.Bedrest
2.Hydration
3.Tocolytic therapy
Indikasi pemberian
• Usia gestasi >20 mgg tapi <36mgg
• Tidak ada kontraindikasi untuk mempertahankan kehamilan
Kontraindikasi pemberian
• Kehamilan <20 mgg
• Distress janin
• Anomali fetal mayor
• IUFD
• Kondisi ibu atau janin yang tidak boleh dilanjutkan
kehamilannya
Obat-obatan Tocolytic : Nefedipin, retrodrin, hidroklorida,
terbutalin, MgSO4
Pengkajian
Data subjektif dan objektif
Kontraksi uterus : teratur dan ritmik
Pemeriksaan vagina : menentukan derajat penipisan
seviks dan dilatasi, maupun status selaput ketuban
Kematangan janin : dinilai berdasarkan satu atau
lebih dari kriteria berikut :
1. Usia gestasi yang berdasarkan pada riwayat
menstruasi
2. Berat janin dinilai dari palpasi abdomen
3. Diameter bipaietal pada pemeriksaan USG
4. Aminosintesis untuk menentukan kematangan
paru-paru janin
Penilaian
Faktor-faktor prediposisi :
Ibu yang memiliki resiko tinggi persalinan
preterm adalah mereka yang memiliki riwayat
melahirkan preterm sebelumnya
Abortus berulang pada TM 2
Amniositis
ISK
Gemeli
Anomali uterus
No. Nanda Noc Nic
1. nyeri akut b.d agen cidera biologis Nyeri: efek yang 1.1 lakukan
(penumpukan asam laktat) menggangu (2101) pengkajian
Setelah dilakukan nyeri
tindakan komprehensif
keperawatan 3x24 yang meliputi
jam di harapkan lokasi,
nyeri berkurang karakteristik,
dengan indikator: onset/durasi,
-ketidaknyamanan frekuensi,
(2) kualitas,
-gangguan intensitas atau
konsentrasi (3) beratnya nyeri
Ket: dan faktor
1 = berat pencetus
2 = cukup berat 1.2 pastikan
3 = sedang perawatan analgesik
4 = ringan bagi pasien
5 = tidak ada dilakukan dengan
pemantauan yang
ketat
No. Nanda Noc Nic
2. jamX
Intoleransi aktivitas b.d tirah baringSetelah dilakukan
tindakan 2 × 24 jam,
Terapi Aktivitas
2.1 Membantu
mendapatkan klien untuk
kriteria hasil :
mengeksplorais
Toleransi terhadap
tujuan personal
aktivitas
Tekananan darah dari aktivitas-
sistolik ketika aktivitas yang
beraktivitas (2) – (5) biasa dilakukan
Tekanan darah (misalnya bekerja,
diastolik ketika dan aktivitas-
beraktivitas (2) – (5) aktivitas yang
Kemudahan dalam disukai)
melakukan Aktivitas
2.2 Membantu
Hidup Harian (2)-(5)
klien untuk
Ket:
1 : Sangat terganggu menjadwalkan
2 : Banyak terganggu waktu-waktu
3 : Cukup terganggu spesifik terkait
4 : Sedikit terganggu dengan aktivitas
5 : Tidak terganggu harian
No. Nanda Noc Nic
1.3 Menginstruk
sikan kliendan
keluargauntuk
mempertahankan
fungsi dan
kesehatan terkait
peran dalam
bersktivitas secara
fisik, social,
spiritual dan
kognisi
1.4 Memonitor
respon emosi,
fisik, social dan
spiritual terhadap
aktivitas.
No Nanda Noc Nic
3. Ansietas berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pengurang Kecema
Ancaman Pada Status Terkini Setelah diberikan San
tindakan keperawa 3.1 Menggunakan
tan 3 x 24 jam pendekatan yang
diharapkan tingkat tenang dan
kecemasan pasien menyakinkan
dapat teratasi 3.2 Menyatakan
dengan indikator : dengan jelas
1. Perasaan gelisah harapan terhadap
dari skala (2) perilaku klien
menjadi skala (5) 3.3 Memberikan
informasi faktual
Keterangan : terkait diagnosis,
Berat perawatan dan
Cukupberat prognosis
Sedang 3.4 Berada di sisi
Ringan klien untuk
Tidakada meningkatkan rasa
aman dan
mengurangi
ketakutan
No Nanda Noc Nic
3.5 Mendorong keluarga
untuk mendampingi klien
dengan cara yang tepat
3.6 memberikan objek
yang menunjukkan
perasaan aman
3.7 Mendengarkan klien
3.8 Puji atau kuatkan
perilaku yang baik secara
tepat
3.9 Menciptakan atmosfer
rasa aman untuk
meningkatkan
kepercayaan
3.10 Membantu klien
mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
3.11 mendukung
penggunaan mekanisme
koping yang sesuai
No Nanda Noc Nic
3.12 Mempertimba
ngkan kemampuan
klien dalam
mengambil
keputusan
3.13 Mengkaji untuk
tanda verbal dan
nonverbal
kecemasan
5. Resiko cedera janin b/d Pola makan Status Nutrisi : Monitor Nutrisi
yang tidak sehat Asupan Nutrisi (1160)
(1009) 5.1Monitor
Setelah dilakukan
pertumbuhan dan
tindakan
perkembangan
keperawatan selama
2 x 24 jam 5.2Monitor adanya
diharapkan Resiko mual dan muntah
cedera janin teratasi 5.3Monitor tipe
dengan indikator : dan banyaknya
1. Asupan protein latihan yang biasa
dari skala (2) dilakukan
ditingkatkan ke skala 5.4Diskusikan
(4)
peran dari aspek
2. Asupan karbohirat
sosial dan emosi
dari skala (2) ke
skala (4) terkait dengan
mengkonsumsi
makanan
No. Nanda Noc Nic