Anda di halaman 1dari 25

PELATIHAN PENGAWAS MENELAN OBAT

(PMO)

Hari………., tanggal,…………..
SSR TB ……………………….
Materi IV

PEMANTAUAN
PENGOBATAN TB

Oleh :
Jenis Pengobatan TB
Jenis pengobatan ditentukan oleh tenaga
kesehatan, berdasarkan pertimbangan medis
dan kriteria antara lain :
1. Klasifikasi Penyakit TB Paru
2. Tipe Pasien
Klasifikasi Penyakit TB Paru

TUBERKULOSIS

Ekstra Paru
Paru
(Diluar Paru)

BTA Negatif
BTA Positif Rontgen Ringan Berat
Positif
Tipe Pasien
Tipe Keterangan
Baru Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau
pernah diobati kurang dari 4 minggu
Kambuh Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat
pengobatan lengkap, KEMUDIAN DINYATAKAN SAKIT TB
KEMBALI dengan hasil pemeriksaan BTA positif
Putus Berobat Adalah pasien TB BTA positif yang telah berobat, namun
(Default) PUTUS BEROBAT selama 2 bulan atau lebih
Gagal (Failure) Adalah pasien TB pada masa pengobatan, yang hasil
pemeriksaan dahak ulangnya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan ke-5 atau (atau dahak ulang ke-
2 di satu bulan sebelum akhir pengobatan) atau lebih.
Pindahahan Adalah pasien yang dipindahkan dari puskesmas/Rumah Sakit
(Transfer In) yang berbeda untuk melanjutkan pengobatan
Kategori Pengobatan
1. Kategori I (6-7 bulan)
a. Pasien baru TB paru BTA positif.
b. Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
c. Pasien TB ekstra paru
2. Kategori II (8-9 bulan)
a. Pasien kambuh
b. Pasien gagal
c. Pasien dengan pengobatan setelah putus
berobat (default)
1 bulan = 4 minggu
Tahap Pengobatan TB
Kategori I
Tahap Awal / Intensif
Obat diminum setiap hari dalam satu dosis.
Misalkan : satu dosis pasien A sebanyak 3
tablet, maka ia menelan obat sebanyak 3
tablet (satu dosis) di pagi hari sebelum makan.
Tahap Lanjutan
• Obat diminum 3 kali seminggu sebanyak satu
dosis.
• Misalkan pasien A menelan obat satu dosis
(3 tablet) setiap : hari Senin, Kamis dan Sabtu
di pagi hari sebelum makan.
Pengobatan Kategori I dengan Sisipan

(+) (-)

Sisipan : adalah tambahan pengobatan tahap


intensif / minum OAT setiap hari
Kategori II
• Tahapan pengobatan sama dengan Kategori I
• Waktu pengobatan tahap Intensif selama 3
bulan. SETIAP HARI
– 2 bulan OAT + suntik streptomisin
– 1 bulan OAT saja
• Waktu pengobatan tahap Lanjutan selama 5
bulan. SEMINGGU 3 KALI
– OAT saja
Bagan Pengobatan Kategori II

Dahak Awal Akhir


Dahak Sebulan
Dahak Akhir Pengobatan
Sebelum AP
Tahap Intensif (AP)

(-) (-) (-)

1 2 3 4 5 6 7 8
Sakit /
Tidak Minum Obat Setiap Hari Minum Obat 3 Kali Seminggu SEMBUH
Sakit Minum OAT dan Minum Minum OAT Saja
Suntik Setiap Hari OAT
di UPK Saja
Tahap Intensif Tahap Lanjutan
Bagan Pengobatan Kategori II
dengan Sisipan
Dahak Dahak Akhir
Awal Dahak Akhir Dahak Akhir Sebulan Pengobatan
Tahap Intensif Tahap Intensif Sebelum AP (AP)

(+) (+/-) (-) (-)

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sakit /
Tidak Minum Obat Setiap Sisipan Minum Obat 3 Kali Seminggu SEMBUH
Sakit Hari
Minum OAT Minum Minum Minum OAT Saja
dan Suntik OAT OAT Saja
Setiap Hari di Saja
UPK
Tahap Intensif Tahap Lanjutan
Cara Menelan Obat
Yang Baik dan Benar
1. Benar Obat
Obat yang digunakan adalah obat anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan
oleh tenaga kesehatan. Penambahan obat lainnya harus sepengetahuan
tenaga kesehatan.
2. Benar Waktu
Waktu minum obat yang baik adalah saat perut kosong, yaitu pagi hari
sebelum makan atau malam hari sebelum tidur. Berikan jeda antara
makanan sekitar setengah jam.
3. Benar Dosis
Obat TB ditelan dalam satu dosis. Dosis obat ditentukan oleh petugas
kesehatan. Biasanya dosis obat ditentukan oleh berat badan, misalkan
berat badan 40 kg menggunakan dosis 3 tablet.
Cara Menelan Obat
Yang Baik dan Benar (2)
4. Benar Cara
Satu dosis obat diminum dalam satu kali waktu yang tidak boleh lebih dari
2 jam.
Contoh cara yang BENAR
Misalkan minum obat satu dosis (3 tablet) di pagi hari sebelum makan
pada pukul 7 pagi. Pukul 7.30 pasien sudah selesai menelan obat. Pukul
08.00 pasien makan pagi.
Contoh cara yang SALAH
Menelan satu dosis obat dengan dosis terpisah, misalkan satu dosis (3
tablet), satu tablet di pagi hari, 1 tablet di siang hari dan 1 tablet di malam
hari sehingga lebih dari 2 jam.

5. Benar Lama Pengobatan


Lamanya pengobatan ditentukan oleh petugas kesehatan. Pasien, PMO
dan kader tidak boleh mengentikan pengobatan sebelum dinyatakan
sembuh oleh tenaga kesehatan.
Efek Samping OAT
Efek samping selalu terjadi. Secara umum kader/PMO harus
mengetahui kategori berat-ringannya gejala efeksamping,
yaitu :
Efek samping ringan (Warna Hijau)
– Merupakan efek samping yang lumrah terjadi dan masih bisa
diatasi.
Efek samping sedang (warna kuning)
– Merupakan efek samping yang masih bisa diatasi dengan
pengawasan ketat jika terjadi gejala yang lebih parah.
Efek samping berat.(warna merah)
– Pengobatan harus segera dihentikan dan efek samping obat
diatasi dan diawasi langsung oleh tenaga kesehatan.
– Konsultasikan keluhan tersebut kepada tenaga kesehatan
Efek Samping Hal yang harus dilakukan
Warna kemerahan Jelaskan pada pasien bahwa efeksamping
pada air seni / tersebut merupakan hal wajar yang berasal
kencing dari salah satu jenis OAT

Tidak nafsu makan Sarankan pasien untuk menelan obat


karena mual / sakit malam sebelum tidur / memakan kudapan
perut sesaat sebelum menelan obat

Nyeri sendi Segera rujuk ke UPK


Hal yang harus dilakukan
Kesemutan / rasa Jelaskan pada pasien bahwa efeksamping
terbakar pada kaki tersebut merupakan hal wajar yang berasal
dari salah satu jenis OAT

Gatal dan Hentikan pengobatan pasien dan segera


kemerahan kulit rujuk ke UPK

Tuli Hentikan pengobatan pasien dan segera


rujuk ke UPK
Efek Samping Hal yang harus dilakukan
Gangguan Hentikan pengobatan pasien dan segera
keseimbangan / rujuk ke UPK
Limbung

Kuning pada mata / kulit Hentikan pengobatan pasien dan segera


rujuk ke UPK
Tehnik Pemantauan Pengobatan
Melakukan pemantauan pengobatan dapat
menggunakan 3 tehnik pemantauan :
1. Pengamatan (AMATI)
2. Pertanyaan (TANYAKAN)
3. Pemeriksaan Dahak Ulang (PERIKSAKAN)
Cara Pemantauan
Adalah melakukan
1. Diskusi dengan tenaga kesehatan tentang
proses pengobatan
2. Tentukan PMO dan lakukan pembinaan
3. Jelaskan cara menelan obat
Waktu Pemantauan yang Baik
1. Pemeriksaan dahak awal (suspek)
2. Saat memulai pengobatan tahap awal (intensif)
3. Pemeriksaan dahak ulang akhir tahap awal (intensif)
4. Saat ada efeksamping pada pasien
5. Jika kemajuan pengobatan kurang baik
6. Pemeriksaan dahak pasien pada satu bulan sebelum
akhir tahap lanjutan (bulan ke 5 pengobatan)
7. Pemeriksaan dahak ulang pada akhir pengobatan
untuk memastikan kesembuhan pasien.
8. Saat ada suspek kontak serumah
Jadwal Periksa Dahak Ulang
Pemeriksaan dahak ulang dilakukan MINIMAL sebanyak
3 kali selama pengobatan yaitu :
1. Akhir tahap awal (intensif)
Yaitu satu minggu sebelum akhir tahap awal
(intensif) di bulan ke 2/3
2. Satu bulan sebelum akhir pengobatan
Yaitu satu bulan sebelum pengobatan berakhir,
sekitar bulan 5/7
3. Akhir pengobatan (AP)
Yaitu satu minggu sebelum akhir pengobatan di
bulan ke 6/8
Jika Pasien Sulit Mengeluarkan Dahak
1. Malam hari sebelum tidur, minum satu
gelas teh manis

2. Melakukan olah raga ringan (lari-lari


kecil) kemudian menarik nafas dalam
beberapa kali.

3. Mintalah obat batuk kepada tenaga


kesehatan. Minumlah obat tersebut
sebelum tidur untuk memudahkan
pasien mengeluarkan dahak esok
harinya.
Akibat Minum Obat
Tidak Teratur

1. Pasien dapat menularkan TB ke banyak


orang lainnya terutama keluarga yang
tinggal serumah.
2. Penyakit TB akan sulit diobati karena
kuman TB kebal terhadap obat.
3. Pengobatan menjadi lebih mahal dan
lama
4. Pasien akan mengulang pengobatan TB

Anda mungkin juga menyukai