Anda di halaman 1dari 22

Sinusitis dentogen

Morpiza Mutthahar LubisIKA


1736034214

PEMBIMBING :
Dr. Pialanta Barus Sp.THT-KL
ANATOMI SINUS PARANASAL

Ada empat pasang sinus paranasal :


1. SINUS MAKSILA
 Saat lahir sinus maksila bervolume 6-8 ml,
 ukuran maksimal, yaitu 15 ml saat dewasa. 1
Dari segi klinik yang perlu diperhatikan adalah:
 Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi
rahang atas, yaitu (P1 dan P2), (M1 dan M2), kadang-kadang
(C) & M3,
 Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita.
 Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus.
 Infundibulum yang meradang
2. SINUS FRONTAL
 Sinus frontal yang terletak di os frontal
 berkembang pada usia 8-10 tahun
 ukuran maksimal sebelum usia 20 tahun.1
3. SINUS ETMOID
 paling bervariasi,
 dianggap paling penting
 dapat merupakan fokus infeksi bagi sinus-sinus lainnya
4.SINUS SFENOID
 terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid
posterior
KOMPLEKS OSTEOMEATAL
 Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus medius
 ada muara-muara saluran dari sinus maksila, sinus frontal dan sinus
etmoid anterior
DEFINISI SINUSITIS
 inflamasi mukosa sinus paranasal
 mengenai beberapa sinus multisinusitis
 mengenai semua sinus paranasal pansinusitis.

 Sinus maksila disebut juga antrum Highmore


letaknya dekat akar gigi rahang atas

infeksi gigi

menyebar ke sinus

sinusitis dentogen
Sinusitis

peradangan pada satu atau lebih mukosa sinus paranasal

penyumbatan daerah kompleks ostiomeatal (KOM)

infeksi, obstruksi mekanis atau alergi, penyebaran infeksi


gigi.1
Hubungan anatomi antara gigi dan antrum
Highmore:
ETIOLOGI
 Etiologi sinusitis dentogen adalah:6
1. Penjalaran infeksi gigi
2. Prosedur ekstraksi gigi
3. Penjalaran penyakit periodontal
4. Trauma
5. Gigi molar tiga terpendam
6. Bahan tambalan akibat pengisian saluran akar yang berlebihan.
7. Kista dentogen
PATOFISIOLOGI

 Sinusitis dentogen dapat terjadi melalui dua cara:

1.Infeksi gigi yang kronis jaringan granulasi di


dalam mukosa sinus maksilaris

menghambat gerakan silia ke arah ostium

Gangguan drainase

sinus mudah mengalami infeksi


2. Inflamasi mukosa hidung pembengkakan (udem) dan eksudasi

obstruksi ostium sinus

gangguan ventilasi dan drainase

resorbsi oksigen yang ada di rongga sinus

oksigen menurun, pH menurun, tekanan negatif

permeabilitas kapiler meningkat

peningkatan eksudasi serous, penurunan fungsi silia,

retensi sekresi disinus


GEJALA KLINIS & DIAGNOSIS
 Diagnosis sinusitis dentogen adalah berdasarkan pemeriksaan lengkap
pada gigi serta pemeriksaan fisik lainnya
 AKUT
Anamnesis
 rinore purulen yang berlangsung lebih dari 7 hari
 sumbatan hidung, nyeri/rasa tekanan pada muka, nyeri kepala,demam,
ingus belakang hidung, batuk, anosmia/hiposmia, nyeri periorbital, nyeri
gigi,nyeri telinga dan serangan mengi (wheezing ) yang meningkat pada
penderita asma.
 PF & penunjang
 Rinoskopi Anterior sekret purulen di meatus
medius
 Rinoskopi Posterior ( post nasal drip).
 Nasoendoskopi
 Foto polos sinus paranasal
 Tomografi Komputer dan MRI
 KRONIK
Anamnesis
 International Consensus on Sinus Disease, tahun 1993 dan 2004.
 kriteria mayor : sumbatan atau kongesti hidung, sekret hidung
purulen, sakit kepala, nyeri atau rasa tertekan pada wajah dan
gangguan penghidu.
 Kriteria minor : demam dan halitosis.
 Rinoskopi Anterior sekret purulen di meatus
medius
 Rinoskopi Posterior ( post nasal drip).
 Nasoendoskopi
 Foto polos sinus paranasal
 Tomografi Komputer dan MRI
 Pungsi sinus maksila
 Sinoskopi
PENATALAKSANAAN

 Prinsip penatalaksanan sinusitis dentogen:


 Atasi masalah gigi
 Konservatif, diberikan obat-obatan:
antibiotika, dekongestan,
antihistamin,kortikosteroid dan irigasi
sinus.
 Operatif. Beberapa macam tindakan
bedah sinus yaitu antrostomi meatus
inferior,Caldwell-Luc, etmoidektomi
intra dan ekstra nasal, dan bedah sinus
endoskopik fungsional.
KOMPLIKASI

 Komplikasi Orbita
o Peradangan atau reaksi edema yang ringan
o Selulitis orbita
o Abses orbita
o Trombosis sinus kavernosus
 Mukokel
o suatu kista yang mengandung mukus yang timbul dalam
sinus kista ini paling sering ditemukan pada sinus
maksilaris
o Piokel adalah mukokel terinfeksi
 Komplikasi Intra Kranial
o Meningitis akut
o Abses dural
o Abses subdural
o Abses otak
SEMOGA BERMAMFAAT YA….

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai