Anda di halaman 1dari 15

Review Lagu Wiz Khalifa Feat Charlie Puth

SEE YOU AGAIN


Sekilas tentang lagu “See You Again”
Lagu “See You Again” bertengger di puncak tanggu lagu
Billboard 100. Setidaknya itu yang daku lihat di akhir April 2015.
Lagu ini disebut sebagai tribute buat Paul Walker. Sebagaimana
yang kita tahu, sang aktor meninggal akibat kecelakaan mobil pada
November tahun 2013 kemarin.
Menyadari “See You Again” adalah OST Fast & Furious 7, daku
kira lagu ini bakal ‘berisik’. Kayak bakal berisi adegan action, suara
mobil-mobil bertubrukan, bom meledak, dst. Macem lagu yang
satunya, yang Charlie Puth sama Iggy Azalea; Go Hard or Go
Home. Tapi ternyata lagunya malah cukup teduh, eh bahkan
cenderung emosional. Fans Paul Walker pasti tersentuh, ya?!
Siapa itu Charlie Puth?
Sebagian orang mungkin sempat melempar pertanyaan itu pada
rumput yang dangdutan. Hehe… Nah, ternyata Charlie Puth adalah
salah-satu dari ‘artis Youtube’. Macam Boyce Avenue…

Nah… dia ganteng, bakatnya keren, terus aksinya diupload, orang-


orang mengapresinya dan… seorang Ellen DeGeneres tertarik
padanya. Sampai host Ellen Show itu kemudian menawarkan Puth
untuk rekaman di labelnya, eleneneleven. Bahkan sekarang… dia jadi
sosok yang berkontribusi juga di belakang film fenomenal yang serinya
selalu berstatus “paling ditunggu” atau “paling diantisipasi”; Furious 7.
Charlie Puth
Tapi di bagian verse ini, sang rapper (secara mengejutkan?)
menyuguhkan lirik dan pembawaannya yang emosional. Namun
emosional di sini benar-benar murni. Mencerminkan tentang
seseorang yang sedang menguar kenangan, seseorang yang
menyadari bahwa tak ada yang abadi, seseorang yang amat
kehilangan dan seseorang yang tengah mencoba mengambil
hikmah dari kehilangan tersebut. Lewat Wiz Khalifa, semua itu
nyampek banget.
Wiz Khalifa dan Charlie Puth ternyata jadi padu padan yang
menarik. Mereka berdua ‘menjalankan tugas’ dengan baik, jadinya
lagu ini terasa komplit. Jika salah-satu misi mereka adalah
memengaruhi perasaan pendengar, daku rasa mereka berhasil.
Lo tau kan siapa gue?

Ayoo tebak...
Cuplikan lirik lagu
Damn who knew, all the planes we flew

Good things we’ve been through

That I’ll be standing right here talking to you

Bout another path , I Know we loved to hit the road and laugh

But something told me that it wouldn’t last


Had to switch up

Look at things different, see the bigger picture

Those were the days, hard work forever pays

Now I see you in a better place


Kritik:
Lirik lagu saat wiz khalifa sulit ditirukan
karena temponya terlalu cepat dan kata-
katanya sulit diucapkan. Pengaturan
napasnya juga sulit karena dari lirik satu ke
lirik lainnya cepat dan intonasi yang
digunakan harus tinggi. Karena lirik yang
dinyanyikan tidak mempunyai nada tertentu.
Versace on the Floor
Versace on the Floor milik Bruno Mars ini
salah satu contohnya. Seperti saya bilang di
awal, lagu ini enak banget di dengar, musik dan
suara Bruno Mars-nya keren, dan lagu ini mulai
menjadi hits di radio seiring album terbarunya
itu muncul. Akan tetapi, liriknya ini punya orang
dewasa banget dan harus saya hindari.
Untuk lebih jelasnya, berikut sepenggal liriknya :
So baby let's just turn down the lights
And close the door
Oooh I love that dress
But you won't need it anymore
No you won't need it no more
Let's just kiss 'til we're naked, baby
Versace on the floor
Oooh take it off for me, for me, for me, for me
now, girl
Kelanjutan dari lirik ini ya hampir sama. Saya pikir, cukup
mudah kita memahami isi dari liriknya.
Di zaman ini, masuknya lagu barat yang membawa budaya
Barat tidak akan terelakkan. Di satu sisi saya menikmatinya
karena memang kualitas musik mereka bagus, enak didengar,
dan menjadi hits di mana-mana. Namun, di sisi lain, namanya
musik Barat tentu ada isi lirik yang mungkin tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya Timur yang pada akhirnya membuat
kita sebagai orang tua harus waspada. Apalagi konsumen
lagu mereka di sini banyak datang dari anak remaja atau anak
sekolah yang masih polos-polos yang selalu mencari
kesenangan dalam hidupnya.
Saya tahu itu, karena saya pun mengalami masa itu. Saya yakin di
luar sana banyak juga yang mempunyai pengalaman itu. Dulu bapak
saya pernah marah-marah karena melihat sampul kaset band favorit
saya Sex Pistol! Hanya karena tulisan Sex Pistol itu Bapak saya
marah-marah, namun saya sadar (sadarnya saat ini) bahwa beliau
cuma ingin menjaga nilai budaya Timur yang ada di hati dan pikiran
anak-anaknya. Begitu pula apa yang saya lakukan saya saat ini.
Memang, secara teori kita harusnya memberikan anak lagu-lagu
anak, yang pas untuk mereka, tetapi terkadang tidak gampang juga
melakukan hal itu. Apalagi bagi yang suka musik dan lagu , mereka
punya daya eksplorasi yang tinggi. Namun, kami selalu pastikan
bahwa kami selalu mendampinginya. Nah, di saat pendampingan itu
kami berusaha mencegah atau menghindari yang tidak cocok
untuknya.
Bruno Mars

Anda mungkin juga menyukai