Telah dilakukan Autoanamnesis di Paviliun Kasih (lt.2) Panti Werdha Kristen Hana, didapatkan :
Keluhan Tambahan :-
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (KELUHAN
UTAMA)
Tahun 2015
Ke Dokter
Benjolan muncul tiba2
dengan ukuran ± 0,5 cm Dokter
Tahun 2016
berkata bahwa Tahun 2018
hanya tumor jinak dan
berwarna sama dengan tidak diperlukan
kulit, tidak nyeri, dan pengobatan maupun
Benjolan dirasa ukuran (+) 4x3 cm.
dapat digerakan tidakan apapun makin membesar Pada benjolan teraba kapsul
sejak masuk PWK dengan konsistensi sedang, dapat
digerakan
Hana, namun belum
ada keluhan apapun Lemah (-), lumpuh (-), nyeri (-)
(+) baal pada telapak, punggung,
dan jari tangan kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Mata
Operasi katarak mata kiri
Nyeri kedua lutut
pada tahun 2013/2014
dan mata kanan tahun Nyeri kedua lutut Hipertensi Grade II terkontrol obat
2016. lalu melakukan terutama setelah berjalan
emeriksaan visus pada 11 jauh atau berdiri 30 Awal pada tahun 2015 Dislipidemia
Maret 2017 di RS sari menit, membaik saat dengan TD 160/90.
Asih dan mendapat istirahat. Nyeri <15 menit Kemudian minum
kacamata dengan koreksi Pasien baru mengetahui kadar
pada saat bangun tidur. Amlodipin 5 mg tapi kaki kolesterol darahnya tinggi saat masuk
S (+) 3,00 ODS Sekarang mendapat terapi jadi bengkak. Akhirnya PWK Hana. Pasien diberi simvastatin
osfit dan diganti dengan 10 mg yang diminum 1 kali pada
Candesartan 8 mg 1 kali malam hari. namun berdasarkan hasil
malam hari setelah makan pemeriksaan terakhir (3 hari yang
lalu) obat diganti dengan fenofibrat
300 mg
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
2015
• Hipertensi Grade II
2016
• Operasi katarak mata kanan
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Jantung :-
Diabetes Melitus :-
Asma bronkial :-
Kanker :-
RIWAYAT IMUNISASI & MAKAN
Riwayat Imunisasi : Pasien tidak mengingat riwayat imunisasinya saat muda. Namun, saat dewasa dan usia
lanjutnya, pasien tidak pernah disuntik imunisasi apapun.
Riwayat Makanan:
Nafsu makan baik, 3x/hari dengan menu nasi dan lauk pauk serta sayur mayur bervariasi
Pasien biasa makan pagi pukul 07.30 WIB, siang pukul 11.30 WIB, malam pukul 17.30 WIB dengan porsi
sedang dan teratur
Pasien minum air putih dengan 4 gelas 500 ml berisi penuh (kurang lebih 1.5 liter) per hari.
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien bangun setiap hari pukul 05.00 WIB, mandi dan berdoa pagi
Tensi sekitar pukul 06.00 WIB, dan selanjutnya menunggu makan pagi sekitar pukul 07.30 WIB
Pasien selalu mengikuti doa pagi di gereja dan setiap acara yang diadakan oleh panti
Pasien kadang-kadang mengikuti senam yang diadakan oleh panti (pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu) dan pasien paling
senang mengikuti senam pada hari Senin karena isi senam selalu berbeda
Bersiap ke gereja apabila ada kegiatan, biasa duduk di depan kamarnya dan mengobrol dengan oma-oma lainnya atau
menonton televisi sambil menunggu makan siang
Selesai makan siang, Pasien biasa duduk sebentar untuk mengobrol dan kemudian tidur siang sampai jam tensi sore pukul
14.30 WIB. Pasien kemudian makan malam pukul 17.30
Pasien biasa masuk ke kamar dan menonton sinetron malam dan kemudian tertidur sekitar pukul 00.00 WIB.
RIWAYAT BAK & BAB
Riwayat BAK :
lancar baik pada siang dan malam hari. Frekuensi pada siang 2-3 kali dan malam hari 1 kali per hari. Warna urin kuning
jernih, darah (-), nyeri (-), dengan jumlah kira-kira ¼ gelas tiap kali BAK. Pasien dapat ke kamar mandi sendiri dan
tidak ada keluhan saat buang air kecil.
Riwayat BAB :
Buang air besar teratur dengan frekuensi 1 kali sehari, biasanya pada pagi hari. Konsistensi lunak, warna kecoklatan.
Keluhan nyeri saat BAB, BAB berdarah, dan berlendir disangkal.
RIWAYAT MASA PRENATAL, PERINATAL, ANAK-ANAK, DAN REMAJA
Pasien lahir di Pangkalpinang pada Tanggal 30 September 1940, anak ke 7 dari 11 bersaudara (8 orang laki-laki dan
3 orang perempuan dari satu orang ayah dan satu orang ibu)
Pasien lahir secara normal di RS, dengan PB & BB lahir normal, cukup bulan, dan tanpa penyulit dan komplikasi baik
saat melahirkan maupun pada saat masa kehamilan
Menghabiskan masa kecilnya di Pangkalpinang bersama kedua orang tua dan saudaranya
Pasien mengakui bahwa ia menyukai masa kecilnya karena sewaktu kecil ia sering bermain sepeda, masak-masakan,
menngunting-gunting kertas, dan cak lingking
Pasien juga merasa senang karena orang tuanya merupakan orang yang jarang marah, dan bukan tipe penuntut,
serta sangat perhatian terhadap pasien
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya dan pasien mengaku jarang sakit. Pasien jarang
keluar rumah dikarenakan lebih suka pulang ke rumah daripada bermain dengan teman sebayanya.
RIWAYAT MASA DEWASA
Riwayat pendidikan
Pasien bersekolah di sekolah khusus mandarin sampai kelas 2 SMP. Sampai kelas 2 SMP, Pasien terpaksa harus berhenti
sekolah karena masalah biaya, dan setelah berhenti sekolah kegiatan pasien membantu orang tua berjualan kelontong. Pasien
mengatakan tidak mengalami kesulitan selama belajar di sekolah dan tidak merasa sedih harus berhenti sekolah.
Riwayat pekerjaan
Setelah berhenti sekolah dan membantu orang tuanya di toko kelontong, pada umur 19 tahun, Pasien diajak oleh kakaknya
untuk merantau ke Jakarta, dan membantu usaha kakaknya yaitu berdagang barang-barang kebutuhan rumah tangga, Pasien
tinggal dan bekerja dengan kakaknya sampai berumur 25 tahun. Setelah itu pasien berniat untuk membuka usaha sendiri,
dengan membuka toko yang menjual alat tulis kantor, Pasien membuka usaha tersebut selama 40 tahun lamanya.
RIWAYAT MASA DEWASA
Riwayat perkawinan
tidak pernah menikah, pasien mengaku pernah pacaran dengan beberapa pria dan merasa tidak ada yang cocok dan
tidak merasa berjodoh, ditambah dengan kesibukannya dalam mengurus usaha berdagang alat tulis kantornya,
setelah beberapa kali bergonta ganti pasangan dan sibuk dengan pekerjaannya, tidak terasa waktu sudah berlalu
dan umur pasien sudah menginjak 40 tahunan
Semenjak itu pasien merasa tidak perlu menikah, selain karena merasa umur sudah tua, pasien merasa hidupnya
sudah cukup dan penghasilan juga baik, sehingga pasien merasa tidak perlu memiliki pasangan. Pasien mengatakan
tidak menyesal dan merasa sudah bahagia dengan keadaannya yang sekarang ini.
RIWAYAT MASA DEWASA
Ayah pasien meninggal pada usia 81 tahun karena diare parah, Menurut pasien, ayahnya adalah seseorang yang kuat, beliau sangat jarang
sakit dan hampir tidak pergi berobat ke dokter.
Ibu pasien meninggal pada usia 55 tahun secara tiba2. Ibu pasien jarang sakit, menurut pasien, ibu pasien tidak pernah mengeluh jika
sedang sakit
Dari ke 10 saudara pasien yang sudah meninggal berjumlah 7 orang, yaitu 5 orang kakak dan 2 orang adik. Pasien dekat dengan kedua
orang tuanya dan semua saudaranya.
Ketika orangtua nya meninggal, Pasien merasa sedih, namun sekarang sudah tidak merasa sedih dikarenakan hal ini sudah terjadi lama.
Selama ini ketiga saudara pasien yang masih hidup tidak pernah datang mengunjunginya di Panti, dikarenakan pasien dan saudaranya sudah
tidak berhubungan dari 10 tahun yang lalu. Pasien tidak merasa sedih meskipun sudah tidak berhubungan dengan saudaranya dikarenakan
pasien memiliki banyak aktivitas
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
Sosial
Pasien aktif mengikuti setiap kegiatan di PWK hana. Pasien juga menghargai para penghuni lain serta pegawai di PWK Hana dan tidak suka
mencari masalah/ bertengkar. Pasien senang bergaul dan mengobrol dengan teman-teman satu pavilion dan yang lainnya.
Situasi Spiritual
Pasien rajin mengikuti ibadah, doa, maupun pendalaman alkitab di Gereja dan termasuk dalam grup paduan suara. Pasien menganut agama
Kristen Protestan sejak lahir dan merasa senang dengan agama yang dianut serta tidak pernah berniat pindah agama. Pasien juga senang
mendengan cerama di gereja
Situasi Sekarang
Sebelum masuk ke PWK Hana pasien tinggal sendiri dan merasa kesepian dan akhirya memutuskan untuk pindah ke PWK hana agar tidak
kesepian. Ketiga saudara pasien yang masih hidup jarang mengunjungi dikarenakan pasien dan saudaranya sudah tidak berhubungan dari 10
tahun yang lalu. Pasien tidak merasa sedih meskipun sudah tidak berhubungan dengan saudaranya dikarenakan pasien memiliki banyak aktivitas
Persepsi
Pasien mengaku cukup bahagia dengan hidupnya selama ini. Karena sejak masuk PWK Hana jadi banyak kegiatan dan banyak teman untuk
mengobrol. Pasien tidak pernah pusing perihal orang lain yang tidak suka dengannya, bagi pasien tidak masalah asalkan tidak sampai menganggu
kegiatan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 17 November 2018
Kesadaran : Compos mentis
Glasgow Coma Scale : 15 (E4 V5M6)
Keadaan umum : Baik
Tinggi badan : 146 cm
Berat badan : 48 kg
Lingkar perut : 82 cm (Obesitas Sentral) Skala nyeri pada kedua lutut : 5/10
𝐵𝐵(𝑘𝑔) 48
IMT= = = 22,53 kg/m2 (Normal)
𝑇𝐵 2 (𝑚) (1,46)2
Mata : OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Xantelasma (-) Xantelasma (-)
Konjungtiva Anemis (-) Anemis (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Kornea Jernih Jernih
Arcus senilis (+) Arcus senilis (+)
Refleks kornea (+) Refleks kornea (+)
Pupil Bulat, isokor, 3 mm Bulat, isokor, 3 mm
RCL (+), RCTL (+) RCL (+), RCTL (+)
Lensa Pseudofakia, IOL Pseudoafakia, IOL
Visus 6/18 6/36
Lapang pandang Normal Normal
PEMERIKSAAN FISIK AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Fistel preaurikuler (-) Fistel preaurikuler (-)
Akral dingin Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Akral sianosis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik
Kuku Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak
spoon nails spoon nails spoon nails spoon nails
KULIT
Move : mobile (+), ROM pada pergelangan dan jari tangan baik
KESIMPULAN
Pada pemeriksaan kedua mata didapatkan adanya arcus senilis, pseudoafakia, dan IOL pada
lensa. Kemudian visus 6/18 OD & 6/36 OS.
Pada ekstremitas bawah terdapat deformitas dan krepitasi pada kedua tungkai, serta ROM
terbatas pada kedua lutut
Pada kulit ditemukan benjolan berukuran 4x3 cm, konsistensi kenyal-keras, dapat digerakkan.
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran: Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)
Fungsi Luhur
Orientasi : normal
Gangguan bicara dan bahasa : normal, afasia motorik atau sensorik (-)
Daya ingat : normal
Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : negatif - Kerniq : normal > 135o
Brudzinsky I : negatif - Laseque : normal > 70o
Brudzinsky II : negatif
Brudzinsky III : negatif
Brudzinsky IV : negatif
N. Kranialis
N II lapang pandang tidak menyempit, RCL +/+, RTCL +/+
N III, IV,VI kedudukan bola mata simetris, ptosis (-), pergerakan bola mata baik, nistagmus (-), pupil isokor
3mm/3mm
N V sensorik cabang oftalmik, maksilaris, mandibularis baik. Motorik baik.
N VII kesan baik
N VIII test romberg (-)
N IX, X kualitas suara baik, disartria (-), sengau (-), kedudukan palatum molle dan arkus faring simetris dan
uvula di tengah
N XI kekuatan m. sternokleidomastoideus sama kuat, kekuatan m. trapezius sama kuat.
N XII kedudukan lidah di tengah baik saat di dalam mulut maupun dijulurkan, atrofi papil lidah (-), tremor lidah
(-), fasikulasi (-), pergerakan lidah baik.
Total Asupan
Energi (kkal) Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g)
Enegy expenditure
Jenis Aktivitas Lama (jam) Perhitungan Total (kkal)
Tidur 5 5 × 1 × 32,26 kkal 161,3 kkal
Kegiatan dasar 6 6 × 1,4 × 32,26 kkal 270,98 kkal
Pekerjaan ringan 3 3 x 1,7 x 32,26 kkal 164,52 kkal
Duduk 3 3 × 1,4 × 32,26 kkal 135,49 kkal
Berjalan 2 2 x 3,4 x 32,26 kkal 219,36 kkal
951,65 kkal/ 24 jam
Total
ANALISIS GIZI
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐸𝑘𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑗𝑎𝑚
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = =
𝐵𝑀𝑅 /𝑗𝑎𝑚
39,65 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚
Kebutuhan Nutrien: 32,26 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚
= 1,2 (𝑔𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛)
Kesimpulan nutrisi:
Secara keseluruhan, variasi makanan keseharian cukup baik (karbohidrat, protein, lemak,
serat) namun perlu tingkatkan konsumsi buah-buahan / sayuran. Masih terdapat selisih
energi sebesar 298,3 kkal berdasarkan asupan harian jika dibandingkan dengan
kebutuhan energi perhari sehingga diperlukan tambahan asupan kalori.
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Penampilan Mood : eutimik
Seorang Perempuan berusia 78 tahun, tampak sesuai usianya, berperawakan Afek : luas
sedang, rambut hitam terdistribusi merata, kulit putih halus, berpakaian
daster nerwarna hijau dengan motif bunga warna pink dibagian bawahnya. Keserasian : serasi
Pasien menggunakan sandal berwarna biru cerah. Gangguan Persepsi dan Kognitif
Pembicaraan Halusinasi auditorik : tidak ada
Pasien berbicara dengan suara yang jelas dan intonasi yang baik. Kata-kata Halusinasi visual : tidak ada
serta kalimat dilontarkan dengan jelas dan lantang. Bahasa yang digunakan
untuk percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia. Tata bahasa dan Ilusi : tidak ada
pilihan kata-kata pasien baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan
asosiasi baik dan tidak membingungkan. Depersonalisasi : tidak ada
Sikap Terhadap Pemeriksa Derealisasi : tidak ada
Pasien bersikap kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa selama Apraksia : tidak ada
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tidak tertutup tentang kehidupan Agnosia : tidak ada
pribadinya, bicara terus terang apa adanya, tidak ragu-ragu, dan ramah.
Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Pasien duduk dengan tenang selama percakapan dan pemeriksaan
berlangsung. Pasien tidak gelisah dan tidak menunjukkan gerakan
yang tidak biasa. Terdapat kontak mata dengan pemeriksa saat
berbicara. Pasien cukup terbuka untuk menceritakan dan menjawab
pertanyaan yang diberikan.
Pikiran pemeriksaan, namun salah saat Baik, pasien dapat membaca pesan
Arus Pikir menyebutkan tanggal dengan baik serta menuliskan obat-
Produktivitas : baik Tempat : baik, pasien mengetahui tempat obatan yang pasien konsumsi selama
Kontinuitas pikiran : baik dirinya berada sekarang ini.
Hendaya Bahasa : tidak ada Orang : baik, pasien dapat mengingat Kemampuan Visuospasial
Bentuk Pikir nama penghuni panti yang lain. Baik, pasien dapat menggambarkan jam
Asosiasi longgar : tidak ada Atensi bulat, lengkap dengan semua angka,
Ambivalensi : tidak ada Pengalihan, pemusatan dan serta menempatkan jarumnya sesuai.
Flight of ideas : tidak ada mempertahankan perhatian baik
Inkoherensi : tidak ada Memori
Verbigrasi : tidak ada Jangka Panjang Baik, pasien dapat
Persevarasi : tidak ada menceritakan tentang masa lalunya
Isi Pikir seperti tempat pasien sekolah dan
Fobia : tidak ada bekerja.
Obsesi : tidak ada Jangka sedang Baik, pasien ingat
Kompulsi : tidak ada beberapa hari yang lalu pasien berjanji
Ideas of reference : tidak ada akan diperiksa.
Waham : tidak ada Jangka pendek Baik, pasien masih
Fungsi Intelektual ingat sarapan pagi yang sudah dimakan.
Taraf Pendidikan : Sesuai dengan latar Jangka segera Baik, pasien dapat
belakang pendidikan menyebutkan kata yang baru saja
Orientasi disebutkan.
Waktu : Cukup baik, pasien benar dalam Daya Konsentrasi dan Kalkulasi : Baik
menyebutkan hari, bulan, tahun saat Kemampuan Baca dan Tulis :
Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”.
Intelegensi & Kemampuan Informasi
Baik, pasien dapat menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
Bahasa
Komunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang baik dan benar.
Tilikan : Derajat 6
Daya Nilai Sosial : Baik
Discriminative Judgement : Baik
Realibilitas : Secara umum dapat dipercaya.
Kesimpulan : tidak ditemukan gangguan status mental
SPMSQ
MMSE &
CDT
CDT 4 Normal
• Mata : Pemeriksaan visus di RS Asih pada 11 Maret 2017 didapatkan (+) 3,00 ODS
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis utama : Neuropati perifer et regio Phalanges sinistra e.c susp. kista ganglion DD/ lipoma
Diagnosis tambahan :
Pseudoafakia ODS
Presbiopi ODS
Nyeri lutut bilateral e.c susp. Osteoarthritis genu bilateral DD/Rheumatoid Arthritis
Dislipidemia
Missing teeth
RENCANA PENGELOLAAN
Candesartan 8 mg (p.c) 0 0 1
1
Meloxicam 15 mg (jika nyeri) p.c
Berry vision (Extract bilberry kering 1 0 0
40 mg, retinol 400 IU, B-Carotene 2,5
mg,Vitamin E 20 mg)
Evaluasi kesehatan mata dengan pemeriksaan mata berupa visus dan pemeriksaan fisik
Evaluasi pemeriksaan pada kedua lutu untuk mengetahui apakah keluhan bertambah parah dan diperlukan
pengobatan lainnya
Evaluasi benjolan dan fungsi saraf setelah tidakan operasi (apabila dilakukan)
Hipertensi dan dislipidemia meningkatkan risiko seperti CVD dan stroke yang dapat mengancam nyawa, namun saat ini
tekanan darah dan kolesterol pasien terkontrol obat dan pasien rajin dan rutin mengonsumsinya sehingga risiko tersebut
menurun.
Ad functionam : Dubia
Penurunan pengelihatan karena prebiopi, nyeri kedua lutut, dan kesemutan pada tangan kiri pasien dapat menurunkan fungsi
serta menganggu aktivitas sehari-hari
Ad sanationam : Dubia ad malam
Hipertensi, nyeri pada kedua lutut e.c susp. Oteoartrithis genu bilateral DD/ Rheumatoid arthritis, dan penurunan
pegelihatan akibat presbiopi merupakan penyakit degeneratif yang tidak dapat disembuhkan, melainkan hanya dapat dikontrol
melalui diet, olahraga, cegah progrevistas menjadi lebih buruk dan obat-obatan.
NEUROPATI PERIFER
Merupakan penyakit dengan gejala rasa baal/kebas pada bagian perifer (tangan dan / kaki) yang melibatkan kerusakan saraf dan dapat
disebabkan oleh berbagai penyebab, paling sering : DM, hipotiroid, dan defisiensi nutrisi
Azhary H, Farooq MU, Bhanushali M, et al. Peripheral Neuropathy : Differential Diagnosis and Management. American Family Physician; vo. 81 (7):887-92; 2010
Azhary H, Farooq MU, Bhanushali M, et al. Peripheral Neuropathy : Differential Diagnosis and
Management.American Family Physician; vo. 81 (7):887-92; 2010
NEUROPATI PERIFER
Gejala yang timbul bervariasi, mulai dari rasa baal sampai dengan nyeri,
tergantung besar dan lama penyakit yang diderita
F. Weyns, T. Bringham, J. Vandevene, et al. Pheriperal Neuropathy caused by Joint-Related Cysts : a Review of 17 cases Cilinical Article; Springer-Verlag; 2012
F.Weyns,T. Bringham, J.Vandevene, et al. Pheriperal Neuropathy caused by Joint-Related Cysts : a Review of 17 cases Cilinical Article; Springer-Verlag; 2012
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• EMG (+)
• USG kista
• MRI kista (+) kompresi saraf
F. Weyns, T. Bringham, J. Vandevene, et al. Pheriperal Neuropathy caused by Joint-Related Cysts : a Review of 17
cases Cilinical Article; Springer-Verlag; 2012
KISTA GANGLION
Tumor jinak paling sering yang ditandai adnya herniasi cairan synovial ke sendi/tendo
Patfis : degenerasi mucin pada jaringan fibrosa di kapsul sendi/tendo sehingga memproduksi pengeluaran
cairan seperti cairan synovial
Etiologi : idiopatik, namun dicurigai akibat trauma berulang pada daerah predileksi, degenerasi mucin
kongenital
Predileksi :
Jari
Minotti P,Taras JS. Ganglion Cysts of the Wrist. Journal of the American Society for Surgery of the Hand.Vol 2 (2), 2002
DD
Tanda dan gejala Tidak ada keluhan dan muncul tiba2, Tidak ada keluhan dan muncul
keluhan nyeri & kelemahan (10%) tiba2
Minotti P,Taras JS. Ganglion Cysts of the Wrist. Journal of the American Society for Surgery of the Hand.Vol 2 (2), 2002
HIPERTENSI GRADE II TERKONTROL OBAT
Sumber : Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. 2003. [cited 22 May 2018]. Available
from: http://hyper.ahajournals.org/content/hypertensionaha/42/6/1206.full.pdf
HIPERTENSI GRADE 1 TERKONTROL OBAT
DISLIPIDEMIA
Profil lemak
Yang diinginkan <200
Hiperkole Peningkatan kadar kolesterol (total dan mg/d
Cholesterol Total 225* Batas tinggi: 200-239
L
sterol LDL) Tinggi: >= 240
Optimal: <100
Hipertrigli Peningkatan kadar trigliserida
Mendekati optimal: 100-129
serid Cholesterol LDL mg/d Batas tinggi: 130-159
153*
Dislipide Peningkatan kadar kolesterol, trigliserida Direk L Tinggi: 160-189
mia (atau keduanya), disertai penurunan HDL Sangat tinggi: >190
mg/d Rendah: <40
Cholesterol HDL 39*
L Tinggi: >= 60
Flier JS, Maratos E. Biology of Obesity. In : Kasper D, Hauser S, Jameson JL, Faud A, Longo DL, Loscalzo J, Normal: <150
editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine. ed. 19. New York: McGraw-Hill mg/d Batas tinggi: 150-199
Trigliserida 229*
L Tinggi: 200-499
Sangat tinggi: >=500
Sumber : ATP III Guidelines At-A-Glance Quick Desk Reference[Internet]. National Institutes of
Health. 2001 [cited 13 November 2018]. Available from:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidel
ines/atglance.pdf&ved=2ahUKEwi_5bnCh9HeAhWBso8KHdaeBusQFjAAegQIABAB&usg=AOvVa
w3RGoNcRp1zts3XvvHobv69
Jellinger pS. American Association of Clinical Endocrinologist/American College of Endocrinology Management of Dyslipidemia and Prevention of Cardiovascular Disease Clinical Practice
Guidelines. Diabetes Spectrum. 2018:31(3);234-45
Frammingham 10-year risk : 14,6% (High Risk)
Jellinger pS. American Association of Clinical Endocrinologist/American College of Endocrinology Management of Dyslipidemia and Prevention of Cardiovascular Disease Clinical Practice
Guidelines. Diabetes Spectrum. 2018:31(3);234-45
Jellinger pS. American Association of Clinical Endocrinologist/American College of Endocrinology Management of Dyslipidemia and Prevention of Cardiovascular Disease Clinical Practice
Guidelines. Diabetes Spectrum. 2018:31(3);234-45
Jellinger pS. American Association of Clinical Endocrinologist/American College of Endocrinology Management of Dyslipidemia and Prevention of Cardiovascular Disease Clinical Practice
Guidelines. Diabetes Spectrum. 2018:31(3);234-45
Jellinger pS. American Association of Clinical Endocrinologist/American College of Endocrinology Management of Dyslipidemia and Prevention of Cardiovascular Disease Clinical Practice Guidelines. Diabetes Spectrum.
2018:31(3);234-45
OSTEOARTHRITIS
Merupakan penyakit degenerative yang ditandai dengan kegagalan sendi dalam menghasilkan cairan
synovial (sebagai lubrikasi/makanan bagi kapsul sendi sebagai pelindung) dan adanya osteofit (penebalan
dan sclerosis dari subchondral bony plate)
Flier JS, Maratos E. Biology of Obesity. In : Kasper D, Hauser S, Jameson JL, Faud A, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine. ed. 19. New York: McGraw-Hill
DD
OA RA
• Penyakit degenerative • Penyakit autoimun
• Nyeri lutut epsidoc dan • Kaku sendi pada pagi hari >1
membaik setelah istirahat jam
(Activity related) • Membaik ketika aktivitas fisik
• Kaku di pagi hari (<30 menit) • Gejala Extraarticular
• X-Ray : ruang sendi menipis dan • X-ray : destruksi tulang yang
terbentuk osteofit ditandai dengan collapse dan
subluksasio
• Serologi : RF dan anti-CCP (+),
tanda-tanada inflamasi
Flier JS, Maratos E. Biology of Obesity. In : Kasper D, Hauser S, Jameson JL, Faud A, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine. ed. 19. New York: McGraw-Hill
Flier JS, Maratos E. Biology of Obesity. In : Kasper D, Hauser S, Jameson JL, Faud A, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine. ed. 19. New York: McGraw-Hill
NSAID