Anda di halaman 1dari 8

AnalisisPutusan Perkara No 04/Pdt-SUS-Pailit/2015 PN.

Niaga Jkt.Pst.Jo No 27/Pdt.Sus. PKPU/2015 PN

MERLY MERLINDA SARI 124218020


JESSICA WITRI OKTAVIA 124218012
MERLY MERLINDA SARI 124218020
EGHA ERZALINA 124218029
KHAIRUN NISA 124218035
CYNTHIA J 12421
Latar Belakang
• Salah satu risiko yang ditakuti oleh manusia adalah kematian
baik yang terjadi karena kecelakaan maupun musibah yang
lainnya yang risiko itu sendiri tidak dapat dipastikan kapan
akan terjadinya.
• Salah satu jenis asuransi yang dikenal sekarang ini adalah
asuransi jiwa.
• Pada asuransi jiwa tidak dapat dikatakan bahwa kematian
seseorang itu dapat diganti rugi sejumlah uang sehingga ganti
rugi itu sama jumlahnya atau sama nilainya dengan kerugian
yang diderita karena matinya seseorang.
• Dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 dikatakan
permohonan pernyataan pailit terhadap perusahaan asuransi
jiwahanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan

• PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya  pada akhirnya dinyatakan


pailit dengan putusan No. 408 K/Pdt.Sus-Pailit/2015.
Analisis
• Pasal 1313 KUH Perdata menyebutkan bahawa perjanjian
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
• Dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa debitur
bertanggung jawab terhadap hutang-hutangnya.
• Pasal 1132 KUHPerdata berbunyi kebendaan tersebut menjadi
jaminan bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan
kepadanya, pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi
bagi menurut keseimbangan, yaitu menurut besar kecilnya
piutang masing-masing.
Asas hukum kepailitan terdiri dari :
• Asas keseimbangan
• Asas kelangsungan usaha, bahwa diberikan kesempatan
kepada perusahaan debitur yang prospektif untuk
kemungkinan dapat melanjutkan perusahannya
• Asas keadilan
• Asas integrasi dimaksudkan bahwa UU kepailitan dan
penundaan kewajiban pembayaran utang berisikan secara
kesatuan
• Berdasarkan pasal 2 ayat 2 UU NO 37 Tahun 2004, syarat-
syarat permohonan pailit yaitu debitur mempunyai dua atau
lebih kreditor dan tidak membayar lunas setidaknya satu
hutang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilanbaik atas permohonanya
sendiri maupun satu atau lebih krediturnya
• Dalam perjanjian asuransi terdapat tiga prinsip pokok yang
terdiri dari prinsip kepentingan yang dapt
dipertanggungjawabkan (insurance interest) prinsip itikad
baik, prinsip ganti rugi :

• Prinsip kepentingan
• Prinsip Itikad Baik
• Prinsip Ganti Kerugian
Kesimpulan
• Pertimbangan hukum OJK dalam mengajukan permohonan
pailit atas PT.Asuransi jiwa bumi asih jaya sudah sesuai dengan
tugas dan wewenang OJK dalam melindungi kepentingan
kreditur pemegang polis
• Berdasarkan pasal 19 UU NO 40 tahun 2014
• Berdasarkan ketentuan pasal 41 ayat 2 peraturan pemerintah
no 73 tahun 1992
• Pasal 2 UU ayat 5 no 37 tahun 2004
• Pasal 55 ayat 1 UU no 21 tahun 2011
• Pertimbangan hakim dalam No 04/pdt-sus pailit/2015 PN
Niaga Jkta.pst.Jo no 27 / PDT/SUS PKPU 2015 PN.

Anda mungkin juga menyukai