Anda di halaman 1dari 27

Gizi Seimbang

Kebidanan Univrab
By :
AYU WULANDARI HARAHAP
1515401003
Hakikat Gizi Seimbang

 Gizi seimbang menjadi kebutuhan mendasar bagi


kehidupan manusia. Bukan hanya untuk orang dewasa
namun juga bagi pertumbuhan anak-anak. Mereka
semua membutuhkan tersedianya gizi seimbang dan
memadai baik itu protein, karbohidrat, maupun lemak.
Untuk memenuhi tidak harus mengkonsumsi makanan
berharga mahal, yang penting adalah gizi seimbang
untuk hidup sehat (newsletter Andalas. novella, 2012).
Tumpeng Gizi Seimbang
.GIZI SEIMBANG UNTUK TIAP
KELOMPOK USIA
1. Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan
Ibu Menyusui.
2. Gizi Seimbang untuk Bayi 0-6 bulan
3. Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan
Porsi
Untuk kelompok ibu hamil dan menyusui
Untuk kelompok umur 1 sampai 6
tahun

.
Kelompok 7 sampai 12 tahun
Untuk umur 13-15 tahun
Untuk Kelompok Umur 16-18 tahun

Trombosit Trombokinase /
Tromboplastin

Protrombin Trombin

Fibrinogen Fibrin
Untuk kelompok 19 sampai 29 tahun
Untuk kelompok 30sampai 49
.
Untuk kelompok di atas 65 tahun
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas
dengan larutan steril atau NaCl.
Bersihkan bekas plester dengan
bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi),
arah dari dalam ke luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol
70%.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan
pincet kotor tempatkan pada bengkok
dengan larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan
keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis
dari dokter) dan tutup luka dengan kasa
steril
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Perawatan Luka basah
balutan basah atau kering adalah tindakan pilihan
untuk luka yang memerlukan debridemen (
pengangkatan benda asing atau jaringan yang
mati atau berdekatan dengan lesi akibat trauma
atau infeksi sampai sekeliling jaringan yang
sehat

Tujuan :
 Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik
 Membantu menarik kelompok kelembapan dalam
balutan
 Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun
orang lain.
Prosedur Perawatan Luka basah
1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
 Perkenalkan diri
 Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien
 Persetujuan pasien
3. Tekhnis pelaksanaan
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
(mengurangi transmisi pathogen yang berasal
dari darah). Sarung tangan digunakan saat
memegang bahan berair dari cairan tubuh.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya
serta kajilah luka becubitus yang ada.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton
(bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke
luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan
pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan
larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan
keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis
dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Cermat dalam menjaga kesterilan.
 Peka terhadap privasi pasien.
 Saat melepas atau memasang balutan,
perhatikan tidak merubah posisi drain atau
menarik luka.
 Alat pelindung mata harus dipakai bila
terdapat resiko kontaminasi okuler seperti
cipratan mata.
 dsb
Menjahit luka
Penutupan luka mengacu kepada 
pendekatan jaringan untuk memulihkan
anatomi normal setelah pembedahan atau
trauma
Tujan

Tujuan :
 Mempercepat penyembuhan dan memulihkan fungsi
sementara memperkecilresiko infeksi dan pembentukan
jaringan parut
Pelaksanaan
Rambut di sekitar luka di cukur
Kulit dan luka di desinfeksi
Daerah operasi di beri duk bolong
Lakukan anastesi lokal
Luka di bersihkan dengan cairan NACL
Kulit yang mati di buang pakai pisau atau
gunting
Luka di cuci ulang
Lakukan penjahitan
Mengangkat Jahitan

Suatu penanganan luka yang terdiri dari membersihkan 


luka, mengangkat jahitan, menutup dan membalut luka
sehingga dapat membantu proses penyembuhan
luka. Membuka jahitan adalah tindakan untuk
mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang
dijahit. Guna dari mengangkat jahitan adalah untuk
mencegah timbulnya infeksi silang dan mempercepat
proses penyembuhan.
Tujuan : 
1. Mencegah terjadinya infeksi 
2. Mempercepat proses penyembuhan luka 
3. Meningkatkan kenyaman fisik dan psikologis 
Prosedur pelaksanaan

Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan 


perlahan, sejajar dengan kulit yang mengarah pada balutan
Dengan sarung tangan/pinset, angkat balutan 
Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan menggunakan NaCl 
Observasi karakter dan jumlah drainase 
Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung tangan dan 
buang pada bengkok yang berisi clorin 5%
Buka bak instrument, siapkan betadin dan larutan NaCl pada kom, 
siapkan plester,
Kenakan sarung tangan steril 
Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan 
dan karakter drainase serta palpasi luka (kalau perlu)
lanjutan
Bersihkan luka dengan NaCl dan betadin dengan memggunakan 
pinset. Gunakan satu kasa untuk sekali usapan. Bersihkan dari area
yang kurang terkontaminasi. Gunakan dalam tekanan progresif
menjauh dari insisi/ tepi luka
Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka, usap dengan cara 
seperti pada langkah 17
Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara: 
menjepit simpul jahitan dengan pinset sirurgis dan ditarik sedikit ke
atas kemudian menggunting benang tepat dibawah simpul yang
berdekatan dengan kulit/ pada sisi lain yang tidak ada simpulnya.
Olesi luka dengan betadin 
Menutup luka dengan kasa steril dan di plester 
Merapikan pasien 
Membersihkan alat-alat dan mengembalikan ke tempatnya 
Melepaskan sarung tang Perawat cuci tangan 
PERAWATAN LUKA
(Kebutuhan Dasar Manusia)
Presented by
AYU WULANDARI
HARAHAP

Anda mungkin juga menyukai