Anda di halaman 1dari 17

KETENTUAN TENTANG

SUMBER PENGHASILAN

Okta Selrega 1510532013


Ayessa Miftahul Iman 1510531046
PENGANTAR
Untuk memberikan justifikasi legal atas hak pemajakan (untuk WPLN)
dan kewajiban pemberian keriangan pajak (untuk WPDN), keberadaan
KTSP / Source Rules sangat relevan.
Dua masalah penting yang sangat bergantung pada KTSP :

1. Pemajakan WPLN yang pada umumnya terutang atas penghasilan yang


bersumber di Indonesia
2. Pemberian kredit pajak luar negeri bagi WPDN terhadap pajak yang
terutang / dibayar atas penghasilan yang bersumber di luar Indonesia

2
Pires (1989) mengelompokkan dua pendekatan dasar
pengertian sumber penghasilan:
1. Sumber Produksi (Producing-source approach)
sumber suatu penghasilan terletak di negara tempat
pemanfaatan faktor produksi
2. Sumber Pembayaran (Paying-source approach)
sumber penghasilan terletak di negara tempat
penghasilan tersebut disediakan atau diterimakan /
tempat, sesuai dengan jumlah tersebut
Pendekatan pembayaran muncul sebagai alternative atas
pendekatan produksi yang dalam praktik banyak
mengalami kesulitan penentuan lokasi tempat pelaksanaan
aktivitas ekonomi pemroduksi penghasilan

3
KETENTUAN TENTANG SUMBER PENGHASILAN

Diatur dalam Pasal 24 (3) dan Pasal 24 (4) UU PPh

Keberlanjutan dari Pasal 2 (4)  Yurisdiksi Sumber (source


jurisdiction)

4
SUMBER DARI BEBERAPA KATEGORI PENGHASILAN
YANG TERSEBUT DALAM PASAL 24 (3)

Beberapa kategori penghasilan yang lokasi sumbernya


diatur dalam Pasal 24 (3) adalah ;
1. Penghasilan dari saham dan sekuritas
2. Bunga, royalty, dan sewa sehubungan dengan
penggunaan harta bergerak
3. Sewa berhubungan dengan pemanfaatan harta tak
bergetak
4. Imbalan dari jasa, jasa kekaryaan dan kegiatan
5. Penghasilan BUT
5
Penghasilan dari Negara tempat badan yang menerbitkan saham atau sekuritas
1
Saham dan Sekuritas
tersebut didirikan atau bertempat kedudukan

 Penghasilan dari saham dapat berupa:


× Dividen;
× Capital gains
× Klaim atas pembelian saham baru (rights);

 Penghasilan dari sekuritas dapat berupa:


× Bunga (termasuk diskonto);
× Capital gains
Bunga, Royalti, dan Negara tempat pihak yang membayar atau dibebani bunga,
2
Sewa Harta Bergerak royalti, atau sewa tersebut bertempat kedudukan atau berada

Penghasilan yang berupa ;


• Bunga (Penghasilan dari peminjaman uang)
• Royalti (Penghasilan dari atau hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) dan hak lainnya)
• Sewa (Dari penggunaan harta bergerak)

Pasal 24(3) memakai dua kriteria (yang alternatif) yaitu :


1. Pendekatan pembayaran (paying source approach)
2. Pendekatan pembebanan biaya (cost bearing
approach)

7
3
Sewa Harta tak
Negara tempat harta tersebut terletak
Bergerak

• Terlepas dari status pembayar dan penanggung


beban, sewa atas harta tak bergerak yang
berada di Indonesia dianggap bersumber di
negara tersebut.

• Sebaliknya, sewa atas harta tak bergerak yang


terletak di luar Indonesia dapat dianggap
bersumber selain di negara tersebut.

8
Imbalan sehubungan
dengan Jasa, Negara tempat pihak yang membayar atau dibebani
4
Pekerjaan dan imbalan tersebut bertempat kedudukan atau berada
Kegiatan

• Ketentuan dalam Pasal 24 (3) (d), tanpa memperhatikan


tempat pelaksanaannya jasa, pekerjaan dan kegiatan,
penghasilan dari jasa dan sebagainya dianggap berasal dari
Indonesia. Apabila dibayar atau menjadi beban badan, orang
pribadi atau BUT yang bertempat kedudukan atau berada di
negara tersebut.

• Dengan demikian, pajak atas penghasilan dari jasa, pekerjaan


dan kegiatan yang pembayarannya atau menjadi beban WP
yang tidak bertempat kedudukan atau tidak berada di
Indonesia kiranya dapat memperoleh hak atas KPLN
9
Negara tempat bentuk usaha tetap tersebut menjalankan usaha atau
5 Penghasilan BUT
melakukan kegiatan

10
11

11
JenisPenghasilan Sumber Penghasilan

Ph dari Pengalihan
6 sebagian atau seluruh negara tempat lokasi penambanganberada
hak penambangan

Keuntungan karena
7 Pengalihan Harta yang negara tempat bentuk usaha tetap berada.
menjadi bagian BUT
Sumber dari Beberapa Kategori Penghasilan lain (Pasal 24)
Yaitu selain yg tercantum dalam Pasal 24 (3) UU PPh.
Pasal 24 (4) menyatakan penentuan tempat sumber penghasilan dimaksud
harus memakai prinsip yg sama dng yg dimaksud pada ayat (3).

JenisPenghasilan Sumber Penghasilan

Keuntungan karena
1 Pengalihan Harta negara tempat harta tetap berada;
Tetap

Imbalan karena
2 Di negara tempat pihak yang membayar atau dibebani bunga tersebut
Jaminan
bertempat kedudukan atau berada
Pengembalian Utang

Hadiah dari undian


atau pekerjaan atau Negara domisili pembayar atau tempat pembebanan
3
kegiatan dan hadiah dan undian
penghargaan 13
Penerimaan kembali
pembayaran pajak
4 Negara pembayar pengembalian atau Pemberi pengurangpajak
yang telah dibebankan
sebagai biaya

Penerimaan atau
5 perolehan pembayaran Negara domisili pembayar
berkala

Keuntungan karena Negara tempat kedudukan kreditor (yang menghapuskan piutang)


6
pembebasan utang Pendekatan biaya

Sesuai kasus yang dihadapi diikuti penalaran penentuan sumberuntuk


7 Keuntungan karena
laba usaha (lokasi tempat usaha) / kriteria lainnya (tempat kedudukan
selisih kurs
penerbit sekuritas, pembayar / penanggung beban)

Penghasilan dari
Negara tempat pihak yang membayar (penyedia penghasilan) atau
8 kegiatan di Angkasa
penanggung beban
Luar dan Laut Lepas
14
Premi Asuransi Di negara tempat pihak yang membayar premi asuransi tersebut
9 bertempat kedudukan atau berada

Penghasilan dari
10 Selisih Lebih karena Negara tempat aktiva tetap tersebut terletak atau wajib pajak mana
penilaian kembali yang akan membebankan depresiasi dari tambahan nilai dimaksud.
aktiva

15
]

16
Thanks!
Any questions?

17

Anda mungkin juga menyukai