Anda di halaman 1dari 20

ALERGI MAKANAN PADA

ANAK

Oleh :
Maria Claudya Bay
PENDAHULUAN

• - Raja Menes mendadak pada 2640 SM setelah sengatan tawon


• - Tahun 1902 Charles Richet dan Paul Portier menyuntikkan ekstrak anemon laut pada seekor
anjing, lalu mendadak mati.
• Fenomena ini mereka sebut aldquo atau anaphylaxis SYOK ANAFILAKTIK
SEJARAH SYOK
ANAFILAKTIK

• Di AS 1500-2000 kematian


• Di Indonesia 2005 = 2/10.000 kasus
• 2006= 5/10.000 kasus
• Penelitian Neugut et al
• 0,7-10% Penicilin
• 0,22-1% Radiokontras
ANGKA KEJADIAN • 0,55% Gigitan serangga
SYOK ANAFILAKTIK • 0,0004% Makanan
DEFINISI

•Reaksi sistem imun akibat


paparan suatu makanan tertentu
( biasanya makanan yang
mengandung protein).

European Academy of Allergology and Clinical Immunology


Nomenclature Committee
Epidemiologi
WHO 6-8%/Tahun
INDONESIA 5-11%/Tahun

Anafilaksis yang fatal hanya kira-kira 4 kasus kematian dari 10


juta masyarakat pertahun
Etiologi
Patofisiologi
Patofisiologi Reaksi Alergi
antigen

Antibodi (IgE)
Histamin,kinin,lekotrin
& prostaglandin

Permeabilitas
kapiler Vasodilatasi
perifer Kontriksi otot polos
Spasme bronkus,
laring, sal.cerna)
Tahanan pemb darah
Ekstravasasi cairan perifer
intravaskuler
Hipovolemi relatif

Edema
Cardiac output

Perfusi jaringan me

Ggn metabolisme sel Kematian


Gejala klinis
Manifestasi Klinis
Bila terdapat 1 dari 3 kriteria yang dipenuhi setelah terekspos alergen :
1 Onset akut (menit hingga jam) dengan keterlibatan kulit, mukosa, atau keduanya (misalnya:
kemerahan selutruh tubuh, pruritus, rasa panas, bibir-lidah-uvula bengkak) dan minimal 1 dari berikut:
a) Gangguan respirasi (dispnea, wheezing, bronkospasme, stridor, hipoksemia)
b) Penurunan tekanan darah atau gejala yang berhubungan dengan disfungsi organ (hipotonia,
kolaps, sinkop, inkontinensia)

2 2 atau lebih berikut yang terjadi segera setelah terpapar sesuatu yang menyerupai alergen (menit hingga
beberapa jam):
a) Keterlibatan kulit-jaringan mukosa ( gatal kemerahan, rasa panas, bibir-lidah-uvula bengkak)
b) Penurunan tekanan darah atau gejala yang berhubungan ( hipotonia, kolaps, sinkop,
inkontinensia)
c) Gejala gastrointestinal persisten (kram abdominalis yang sangat nyeri, muntah)

3 Penurunan tekanan darah setelah terpapar alergen yang diketahui pada pasien (menit hingga beberapa
jam):
a) Bayi dan anak: tekanan darah sistolik yang rendah (spesifik umur) atau >30% penurunan tekanan
darah sistolik
b) Dewasa: tekanan darah sistolik <90 mmHg atau >30% penurunan dari personal baseline.
Tatalaksana
Manajemen

Breathing Circulation
Airway

Drugs Exposure
Adrenaline
• Dosis adrenalin IM - dewasa
0,5 mg IM (= 500 mikrogram = 0,5 mL 1: 1000)
adrenalin
• Dosis adrenalin IM - anak-anak
(Volume setara 1: 1000 adrenalin ditampilkan
dalam tanda kurung)
> 12 tahun:500 mikrogram IM (0,5 mL)
300 mikrogram (0,3 mL) jika anak kecil atau
prepubertal
>6 - 12 tahun: 300 mikrogram IM (0,3 mL)
>6 bulan - 6 tahun:150 mikrogram IM (0,15 mL)
<6 bulan: 150 mikrogram IM (0,15 mL)
• Ulangi pemberian dosis adrenalin dengan
interval 5 menit apabila tidak menunjukkan
perubahan.
Cairan
• Pemberian terapi infus intavena saline 0,9%
(saline isotonis atau normal saline) harus
segera diberikan segera setelah diketahui.
Kecepatan pemberian harus ditritasi sesuai
dengan tekanan darah, irama jantung, dan
urine output.
• Beri IV cairan (20 mL / kgBB pada anak atau
500-1000 mL pada orang dewasa)
Antihistamin
• Dosis chlorphenamine
tergantung pada usia:
• > 12 tahun dan dewasa: 10 mg
IM atau IV secara perlahan
• > 6 - 12 tahun: 5 mg IM atau IV
secara perlahan
• > 6 bulan - 6 tahun: 2,5 mg
IM atau IV secara perlahan
• <6 bulan: 250 mikrogram / kg
IM atau IV secara perlahan
Glukokortikoid
Pemberian hidrokortison 
• > 12 tahun dan dewasa:200
mg IM atau IV secara perlahan
• > 6 - 12 tahun:100 mg IM atau
IV secara perlahan
• > 6 bulan - 6 tahun:50 mg IM
atau IV secara perlahan
• <6 bulan: 25 mg IM atau IV
secara perlahan
Obat-obatan lainnya..
• Apabila terjadi bronkospasme yang menetap
diberikan aminofilin intravena 4-7 mg/Kg BB
selama 10-20 menit, dapat diikuti dengan
infus 0,6 mg/Kg BB/jam, atau aminofilin 5-6
mg/Kg BB yang diencerkan dalam 20 cc
dextrosa 5% atau NaCl 0,9% dan diberikan
perlahan-lahan sekitar 15 menit.
Pencegahan
• Usahakan untuk menemukan dan
menghindari bahan makanan yang
menyebabkan alergi

• Beritahu kepada anggota keluarga lain bila


memiliki alergi berat.
Prognosis
• Dengan penanganan yang cepat, tepat, dan
sesuai dengan kaedah kegawatdaruratan,
reaksi anafilaksis jarang menyebabkan
kematian. Namun pasien yang pernah
mengalami reaksi anafilaksis mempunyai risiko
untuk memperoleh reaksi yang sama bila
terpajan oleh pencetus yang sama.
Syok anafilaksis merupakan suatu reaksi Perhatian utama penanganan syok
sistemik akut, berpotensi fatal dengan anafilaksis adalah circulation, airway,
mekanisme yang bervariasi dan presentasi dan breathing kemudian pemberian
klinis yang bervariasi pula. epinefrin intramuskular sedini mungkin.

Kesimpulan

Setelah penanganan fase akut


anafilaksis, pasien harus diobservasi Apabila penanganan cepat dan tepat
selama periode waktu tertentu karena maka syok anafilaksis jarang
risiko munculnya respon bifasik atau menyebabkan kematian.
kemungkinan reaksi ulangan.

Anda mungkin juga menyukai