Anda di halaman 1dari 28

Photo: Imam Munandar

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM


DAN KETANGGUHAN (APIK)

Pengarusutamaan Perubahan Iklim


Dalam Pembangunan Untuk
Ketangguhan Kab. Pulau Aru
4/10/2019 Aerial photo Negeri Rutong – Maluku Tengah 1
LATAR BELAKANG
Secara formal saintifik IPCC (2007) dalam laporannya
menyebutkan bahwa untuk daerah pesisir dan pulau-pulau
termasuk pulau kecil perubahan iklim dapat memicu timbulnya
resiko bencana seperti:
1. Kenaikan temperatur air laut
2. Peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem
(badai, siklon)
3. Perubahan pola variabilitas iklim alamiah (El Nino, La Nina)
yang menimbulkan perubahan pola curah hujan dan pola
sirkulasi angin
4. Kenaikan muka air laut
4/10/2019 IPCC (2007) Impacts, Adaptation and Vulnerability, Fourth Assessment Report - Working Group II 2
• Dalam salah satu laporan World Risk Index (WRI) tahun 2012,
Indonesia menempati urutan ke-33 dari 173 negara yang memliliki WRI
tinggi, dengan salah satu yang disoroti adalah kemampuan kapasitas
dalam penanganan bencana (akibat perubahan iklim).

• Perubahan iklim dan dampaknya tidak bisa diatasi oleh tindakan


mitigasi semata, sehingga adaptasi merupakan keniscayaan maka
pilihan tindakan adaptasi yang dipilih berimplikasi terhadap biaya yang
diperlukan.

• Adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan tindakan yang diambil


oleh seluruh lapisan masyarakat, baik secara individual, kelompok
maupun pemerintah yang mengarah kepada upaya menurunkan
kerentanan dan meningkatkan ketahanan (resiliensi) terhadap
perubahan iklim.
DASAR KEBIJAKAN
• Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015
• Pasal 63 ayat (1) huruf j, dan Pasal 64 Undang- tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2015 Nomor 17);
• Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015
2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara tentang Organisasi dan Tata Kerja
Republik Indonesia Nomor 5058); Kementerian lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia
• Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Tahun 2015 Nomor 713);
Kehutanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3888),
• Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3888),
KOMITMEN NEGARA TERHADAP
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
“Kementerian Perindustrian telah membuat Menlu Retno L.P Marsudi menyampaikan perubahan
pedoman teknis penurunan energi, dan sistem Iklim menjadi salah satu tantangan global terbesar. “Ini
pelaporan GRK yang terintegrasi dengan Sinas’’ harus kita hadapi demi masa depan generasi mendatang,
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, perubahan iklim adalah tantangan untuk
generasi sekarang maupun generasi mendatang. Negara kepulauan seperti
Indonesia akan berdampak sangat signifikan akibat perubahan iklim.
KEPULAUAN ARU DALAM
PEMBANGUNAN & KETANGGUHAN
Sekitar 90% wilayah Kabupaten Kepulauan Aru
adalah lautan dengan jumlah pulau yang tersebar dalam rangkaian
pulau besar dan pulau kecil sebanyak 547 pulau dan yang baru
didiami sebanyak 89 pulau.
Nilai ketangguhan Kabupaten Kepulauan Aru terhadap
bencana berdasarkan 10 Langkah Mendasar
Hasil Penilaian Ketangguhan Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2017 (0,94)
Indeks kapasitas Kabupaten Kepulauan Aru terhadap bencana
KECENDERUNGAN KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT
Rata-rata tinggi muka laut Perairan sekitar Pulau Wamar
(posisi 6.1oLS dan 134oBT ) dari tanggal 14 Oktober 1992 hingga 18 April 2012
Berdasarkan data rata-rata
tinggi muka laut perairan
barat Pulau Wamar dari 14
Oktober 1992 hingga 18
April 2012 terlihat bahwa
secara umum muka laut
perairan cenderung
mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun kecuali
bila terjadi fenomena El-
Nino atau La-Nina.
• Pada tahun 2006 hingga 2011 terjadi kenaikan muka laut setinggi 8,52 cm
atau 1,70 cm/tahun sedangkan untuk kurun waktu 1996 sampai dengan
2001 terjadi kenaikan setinggi 2,49 cm atau 0,50 cm/tahun
• Pada tahun 2006, rata-rata tinggi muka laut perairan sekitar Pulau
• Wamar 4,20 cm, sedangkan pada tahun 2011 setinggi 12,72 cm.
• Pada tahun 1996, rata-rata tinggi muka laut adalah 5,41 cm, sedangkan
pada tahun 2001 setinggi 7,91 cm
• Diperkirakan 10 tahun mendatang yakni pada tahun 2021 tinggi rata-rata
muka laut diprediksi mencapai 18,63 cm atau meningkat 5,91 cm dari
tahun 2011 dan selanjutnya mencapai ketinggian 30 cm pada tahun 2036
atau meningkat 17,26 cm dari tahun 2011.
• Berdasarkan persamaan tersebut juga diperoleh bahwa rata-rata setiap
tahun kenaikan muka laut setinggi 0,76 cm.
Kondisi Iklim di DOBO
• Dobo memiliki iklim tropis. Curah hujan di Dobo adalah signifikan, dengan presipitasi bahkan selama
bulan terkering. Lokasi ini diklasifikasikan sebagai Af berdasarkan Köppen dan Geiger. Suhu rata-rata di
Dobo adalah 25.4 °C. Dalam setahun, curah hujan rata-rata adalah 1766 mm
• Bulan terkering adalah Januari, dengan 69 mm curah hujan. Pada Oktober, presipitasi mencapai
puncaknya, dengan rata-rata 235 mm.

Temperatur
e

Bulan
Grafik Suhu Dobo
• Suhu terhangat sepanjang tahun adalah Maret, dengan suhu rata-rata 26.3 °C.
Di 24.6 °C rata-rata,Agustus adalah bulan terdingin sepanjang tahun.

Temperature

Bulan
Tabel Iklim Dobo
Perbedaan dalam presipitasi antara bulan terkering dan bulan terbasah adalah 166
mm.Variasi dalam suhu tahunan adalah sekitar 1.7 °C.

September

November

December
February

October
January

August
March

April

June
May

July
Avg. Temperature (°C) 25.5 26.1 26.3 26.2 25.7 25.3 24.7 24.6 24.9 25.1 25.2 25.2
Min. Temperature (°C) 20 20.1 20.8 21.1 20.7 20.5 20.2 20.1 20 20.4 20.4 20
Max. Temperature (°C) 31 32.1 31.8 31.4 30.8 30.2 29.2 29.2 29.8 29.9 30.1 30.4
Avg. Temperature (°F) 77.9 79.0 79.3 79.2 78.3 77.5 76.5 76.3 76.8 77.2 77.4 77.4
Min. Temperature (°F) 68.0 68.2 69.4 70.0 69.3 68.9 68.4 68.2 68.0 68.7 68.7 68.0
Max. Temperature (°F) 87.8 89.8 89.2 88.5 87.4 86.4 84.6 84.6 85.6 85.8 86.2 86.7
Precipitation / Rainfall 69 80 131 156 173 159 169 180 197 235 148 69
(mm)
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
DI KABUPATEN KEPULAUAN ARU
• Kabupaten Kepulauan Aru Kekeringan :
memiliki 7 potensi jenis - Hampir semua di wilayah Dobo menggunakan air kran, dan
ancaman bencana di beberapa kampung menggunakan air tampungan hujan.
- Untuk wilayah utara jika musim kering sangat kesulitan
hidrometeorologi yaitu
untuk mendapatkan air dan harus pergi ke desa tetangga
banjir, kekeringan, dengan menggunakan katinting
kebakaran hutan, - Minimnya sumber air bersih
gelombang laut tinggi, - Adanya intrusi air laut yang mempengaruhi kualitas air,
(tsunami), siklon tropis termasuk pembuangan sampah yang sembarangan kelaut
- Dampak cuaca juga berimbas terhadap hasil pertanian yang
dan cuaca ekstrim. berimbas kepada ketahanan pangan

• Potensi bencana yang paling Cuaca Ekstrim :


tinggi adalah kekeringan - Sering terjadi kecelakan laut terutama saat cuaca ekstrim.
dan cuaca ekstrim - Pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap informasi
cuaca dan iklim termasuk pengetahuan keselamatan masih
sangat minim.
KAJIAN KERENTANAN (VULNERABILITY ASSESSMENT)
DI KEPULAUAN ARU

Bidang Strategis yang dikaji: Stressor Iklim


1. Bidang Perikanan 1. Kenaikan Suhu Udara dan Permukaan Laut
2. Bidang Pertanian 2. Kekeringan
3. Hujan Ekstrem
3. Bidang Perhubungan Laut
4. Angin Putting Beliung
4. Bidang Air Bersih 5. Kebakaran
5. Bidang Perumahan dan 6. Banjir
Pemukiman Rakyat 7. Longsor
8. Perubahan Pola Iklim (ENSO)
9. Kenaikan Permukaan Laut
10. Abrasi
Peta Kerentanan
Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru

Kerentanan Tinggi :
1. Pulau-Pulau Aru
2. Aru Utara
3. Aru Selatan Utara

Perubahan iklim menyebabkan penurunan


hasil tangkap ikan karena dua alasan
utama, yaitu:
1. Perubahan dinamika lautan dan pesisir
2. Perubahan ekosistem lautan dan
pesisir.
Peta Kerentanan
Pertanian Kabupaten Kepulauan Aru
Kerawanan Tinggi :
1. Aru Selatan Timur
2. Aru Utara Timur
3. Pulau-pulau Aru

Dampak perubahan iklim di Sektor Pertanian


• Jumlah petani atau kelompok tani yang tidak lagi
menjalnkan aktifitasnya sebagai petani karena
ketika musim kemarau sangat tinggi, kekeringan
sulit mendapatkan air,
• Pada saat musim hujan terjadi banjir sehingga
tanaman mati karena terendam air.
• Saat musim angin barat dan angin timur yang
berhembus sangat keras menyebabkan banyak
bunga yang rontok sekaligus tanaman dan
tumbuhan rebah.
Peta Kerentanan
Perhubungan Laut Kabupaten Kepulauan Aru
Kerentanan Tinggi :
1. Aru Selatan Timur
2. Pulau-pulau Aru
3. Aru Utara

Kerentanan yang tinggi terkait dengan :


• Daya dukung transportasi laut, pengetahuan tentang
informasi iklim dan cuaca yang sangat minim, serta
prosedur keselamatan rendah risiko terjadi kecelakaan
• Ancaman secara nyata adalah kondisi iklim dan cuaca yang
ekstrim untuk perhubungan laut di wilayah kabupaten
kepulauan aru pada saat musim angina barat dan angin
timur
• Kemampuan ekonomi untuk menggunakan kapal ferry
dengan biaya yang relatif tidak terjangkau oleh semua
kalangan juga menjadi salah satu penyebab tingginya risiko
bencana karena kapal yang digunakan belum taat prosedur
Peta Kerentanan Air Bersih
di Kabupaten Kepulauan Aru

Kerentanan Tinggi :
1. Aru Selatan Utara
2. Aru Utara
3. Aru Utara Timur Batuley

Kerentanan yang tinggi terkait dengan :


• Kekeringan, kenaikan suhu udara dan naiknya
permukaan laut adalah beberapa stresor iklim yang
dapat mengancam ketersediaan air bersih di
Kabupaten Kepulauan Aru.
• Selain ancaman dari faktor iklim, bidang air bersih juga
menghadapi ancaman non iklim seperti : kerusakan
hutan di area imbuhan air karena ladang berpindah dan
pencemaran lingkungan karena sistem sanitasi buruk.
Peta Kerentanan Pemukiman & Perumahan
di Kabupaten Kepulauan Aru
Kerentanan Tinggi :
1. Pulau-pulau Aru
2. Aru Tengah
3. Aru Utara
4. Aru Selatan

Kerentanan yang tinggi terkait dengan :

• Letak dan lokasi bangunan yang berada di sepanjang


pantai dengan potensi ancaman banjir rob dan abrasi,
termasuk angina putting beliung. Kemudian lokasi
pemukiman yang juga berada di daerah yang sangat
sulit mendapatkan akses air bersih.
• Perumahan dan pemukiman masyarakat di Kabupaten
Kepulauan Aru memiliki risiko yang cukup tinggi
terhadap potensi ancaman bencana banjir rob, angina
putting beliung, kekeringan dan juga abarasi,
AKSI ADAPTASI DALAM
PEMBANGUNAN
KABUPATEN ARU
Strategi Adaptasi dalam Pembangunan
• Bidang Perikanan
• Bidang Pertanian
Renstra/Renja
• Bidang Perhubungan Laut
• Bidang Air Bersih OPD • Terintegrasi
• Bidang Perumahan dan • Program dan dengan RPJMD,
Pemukiman Rakyat
Kegiatan RPJMN dan
RAN/RAD MAPI
• Penganggaran
Hasil Penilaian • Partisipasi Publik
RPJMD/RPJMN
Kerentanan
TERIMAKASIH
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
DAN KETANGGUHAN (APIK)
www.apikindonesia.or.id

facebook.com/usaidapik
@USAID_APIK
4/10/2019 FOOTER GOES HERE 28

Anda mungkin juga menyukai