Anda di halaman 1dari 15

BENCANA TANAH LONGSOR

Prialdi Saimana
Richardo Gabriel
Rillya Kalesaran
PENGERTIAN TANAH LONGSOR

Tanah longsor merupakan peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan massa
batuan atau tanah. Tanah longsor dapat pula diartikan dengan peristiwa perpindahan
material dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah. Material ini merupakan
material penbentuk lereng seperti batuan dan tanah. Peristiwa tanah longsor ini
terjadi dengan berbagai tipe dan jenisnya, minsalnya jatuhnya gumpalan tanah.
PROSES TERJADINYA TANAH LONGSOR

Proses terjadinya tanah longsor adalah sebuah peristiwa perpindahan


material pembentuk lereng berupa berupa batuan atau tanah yang
bergerak turun kebawah. Hal ini terjadi karejadi karena ketidak
seimbangan kondisi lahan atau karena tekanan dari atas, misalnya seperti
hujan deras. Proses terjadinya tanah longsor adalah sebagai berikut:
PROSES TERJADINYA TANAH LONGSOR

11. Proses Meresapnya Air kedalam Tanah

Proses awal terjadi tanah longsor ialah karena adanya resapan air hujan kedalam tanah. Dengan
meresap air kedalam tanah maka akan mempengaruhi beban dalam tanah yang akan
menyebabkan tanah berada dibatas ambang maksimal dalam menampung air.

22. Proses Perubahan Tekstur Tanah

Perubahan tekstur tanah dapat terjadi jika air hujan secara terus menerus jatuh dan menerjang
tanah, hingga menembus kebagian tanah yang kedap air (tanah yang berperan sebagai bidang
gelincir) maka tanah akan menjadi licin. Tanah yang licin inilah yang nantinya akan mengalami
pergerakan yang cepat menuju kebawah apabila hujan deras terjadi.

33. Proses Pelapukan Tanah

Tanah juga akan mengalami pelapukan. Pelapukan tanah ini umunya terjadi pada bagian
permukaan tanah. Akan tetapi dapat pula terjadi pada bagian struktur lapisan tanah yang ada
dibawahnya hingga sampai pada dasar tanah. Keran peristiwa pelapukan inilah yang nantinya
akan menyebabkan tanah bergerak mengikuti lereng dan kemudian keluar lereng sehingga
terjadilah tanah longsor.
JENIS-JENIS TANAH LONGSOR

11. Tanah longsor translasi 2 Tanah longsor rotasi


Tanah longsor translasi merupakan Tanah longsor rotasiadalah tanah longsor
tanah longsor yang kerap terjadi yang kerap terjadi karena adanya
karena adanya pergerakan masa tanah pergerakan massa tanah dan bebatuan
dan bebatuan yang terdapat dalam yang bergerak dibidang gelincir berbentuk
bidang gelincir berbentuk rata. cekung.
JENIS-JENIS TANAH LONGSOR

3 Tanah longsor blok batu 4 Tanah longsor runtuhan batu

tanah longsor blok batu ini Tanah longsor runtuhan batu ini merupakan salah satu jenis
merupakan jenis tanah longsor tanah longsor yang parah. Tanah longssor jenis ini umumnya
yang terjadi karena adanya terjadi di bukit terjal dekat yang dekat dengan daerah pantai.
berpindahan batuan yang Tanah longsor ini terjadi karena sejumlah besar batuan bergerak
bergerak dibidang gelincir kebawah dengan gerak jatuh bebas. Daerah yang berada
berbentuk rata. dibawah tanah longsoran ini akan mengalami kerusakan yang
parah hal ini karena batu besar yang jatuh kebawah.
JENIS-JENIS TANAH LONGSOR

5 Tanah Longsor Rayapan Tanah 6 Tanah Longsor Bahan Rombakan

Tanah longsor rayapan tanah merupakan jenis Tanah longsor bahan rombakan ini merupakan
tanah longsor yang tidak terdeteksi. Tanah jenis tanah longsor yang terjadi karena adanya
longsor jenis dapat diketahui akan terjadi jika bantuan air hujan deras sehingga bebatuan yang
pepohonan, atap rumah, dtiang listrik dan lain- besar menggelinding kebawah. Tanah longsor
lain banyak terdapat tanah halus atau tanah jenis ini merupakan tanah yang terparah. Jika
yang sedikit kasar. Terjadinya tanah longsor ini tanah longsor ini biasanya memakan korban jiwa.
secara perlahan-lahan dari atas kebawah. Tanah longsor bahan rombakan umumnya terjadi.
POTENSI TERJADINYA BENCANA TANAH LONGSOR

1 Adanya hujan yang sangat lebat dan dalam durasi waktu yang cukup lama

Hujan memang menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor. Ancaman terjadinya tanah longsor ini
biasanya mulai pada bulan November. Hal ini karena sebelumnya terjadi musim kemarau yang akan
mengakibatkan air di permukaan tanah menjadi menguap dalam jumlah yang besar. Penguapan ini
kemudian akan menyebabkan munculnya pori- pori tanah dan juga retakan- retakan. Ketika hujan turun, air
dengan cepat mengisi retakan- retakan tersebut dan menjadikan tanah mengembang dengan cepat. Hal
ini juga akan menyebabkan air mengalami kejenuhan dalam waktu yang sangat singkat. Hal inilah yang
sangat memicu terjadinya tanah longsor, terutama di daerah- daerah yang tidak ada pembentengnya sama
sekali.

2 Struktur tanah yag kurang padat dan kurang tebal

Struktur tanah juga mempengaruhi terjadinya tanah longsor. Struktur tanah yang kurang padat dan juga
kurang tebal akan menyebabkan potensi terjadinya tanah longsor. Jenis tanah yang mempunyai struktur
kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat yeng memiliki ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut
lereng lebih dari 220. Selain tanah ini mempunyai potensi yang sangat besar akan terjadinya tanah longsor,
tanah ini juga sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena akan menjadi sangat lembek jika terkena
air dan akan retak jika terkena panas.
POTENSI TERJADINYA BENCANA TANAH LONGSOR

3 Struktur batuan yang kurang kuat

Selain struktur tanah, ternyata struktur batuan juga mempengaruhi terjadiya tanah longor. Batuan endapan
gunung berapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran kerikil umumnya kurag kuat sehingga
mudah sekali untuk terjadi tanah longsor.

4 Jenis tata lahan

Lahan yang mempunyai lereng yang terjal akan sangat mudah terjadi tenah longsor daripada lahan yang
dibuat terasering

5 Erosi tanah

Adanya erosi tanah atau pengikisan tanah akan sangat mendukung terjadinya tanah longsor. Hal ini
tentu saja akan membuat kepadatan tanah menjadi berkurang. Erosi tanah ini bisasanya dilakukan oleh
air sungai maupun akibat penggundulan hutan.
POTENSI TERJADINYA BENCANA TANAH LONGSOR

6 Terdapat getaran

Getaran yang menyerang bumi merupakan salah satu faktor yang sangat mendorong terjadinya tanah longsor.
Getaran- getaran ini bisa bersumber dari gempa Bumi, ledakan gunung berapi, mesin, maupun karena arus
lalu lintas.

7 Terdapat beban tambahan

Potensi tanah longor yang kuat akan terjadi apabila di tanah lereng terdapat beban tambahan seperti
bangunan dan kendaraan yang lalu lalang.

8 Air danau dan bendungan yang menyusut

Air danau dan bendungan yang menyusut secara cepat akan menyebabkan gaya penahan lereng menjadi
hilang.

9 Terdapat metri timbunan pada tebing

Tanah timbunan bekas pemotongan tebing yang belum terpadatkan secara sempurna dapat menjadikan tanah
longsor di wilayah tersebut
BENCANA LONGSOR DI MANADO
BENCANA LONGSOR DI MANADO

Tanah longsor terjadi di Manado, tepatnya di akses jalan utama dari arah Tomohon
menuju Manado (pusat) pada Jumat, 27 Januari 2014. kira-kira material longsor
menutupi badan jalan sepanjang 40 meter sehingga kendaraan dialihkan ke jalur
alternatif. Penyebab terjadinya longsor karena curah hujan dengan intensitas tinggi
mengguyur wilayah ini. Hujan yang turun mengakibatkan air dari tebing akan meluncur
menyebrangi jalan dari atas perkerasan jalan maupun menggerus dibawah perkerasan
jalan. Ditambah dengan tidak ada dinding penahan tanah sehingga gerusan air dan
stabilitas lereng akan mudah longsor.
UPAYA MITIGASI

1. Tahap awal (preventif)

 Identifikasi daerah rawan dan pemetaan.

 Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bencana alam

 Pemantauan daerah rawan longsor dan dilakukan secara terus menerus

 Pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi gerakan tanah baik dalam skala nasional,
regional maupun local

 Perencanaan pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan bencana.

 Hindari bermukim atau mendirikan bangunan di tepi lembah sungai terjal

 Hindari melakukan penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang akan mengganggu kestabilan lereng
sehingga mudah longsor
UPAYA MITIGASI

2. Tahap bencana

 Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah

 Pembentukan pusat pengendlian (Crisis Center).

 Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.

 Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan dan penyediaan air bersih.

 Pendistribusian air bersih, jalur logistik, tikar dan selimut.

 Pencegahan berjangkitnya wabah penyakit.

 Evaluasi, konsultasi dan penyuluhan.


UPAYA MITIGASI
3. Tahap pasca bencana

 Penyusunan dan penyempurnaan peraturan tata ruang dalam upaya mempertahankan fungsi daerah resapan
air.

 Mengupayakan semaksimal mungkin pengembalian fungsi kawasan hutan lindung.

 Mengevaluasi dan memperketat studi AMDAL pada kawasan vital yang berpotensi menyebabkan bencana.

 Mengevaluasi kebijakan Instansi/Dinas yang berpengaruh terhadap terganggunya ekosistem.

 Penyediaan lahan relokasi penduduk yang bermukim di daerah bencana, sabuk hijau dan di sepanjang
bantaran sungai.

 Normalisasi areal penyebab bencana, antara lain seperti normalisasi aliran sungai dan bantaran sungai dengan
membuat semacam polder dan sudetan.

 Rehabilitasi sarana dan prasarana pendukung kehidupan masyarakat yang terkena bencana secara permanen
(seperti: perbaikan sekolah, pasar, tempat ibadah, jalan, jembatan, tanggul dll).

 Menyelenggarakan forum kerjasama antar daerah dalam penanggulangan bencana.

Anda mungkin juga menyukai