0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
8 tayangan42 halaman
Filsafat adalah suatu bentuk mengerti
Filsafat termasuk kedalam ilmu pengetahuan
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengungguli ilmu-ilmu lainna karena lebih mendalam, lebih umum/uniersal dan lebih sesuai dengan kodrat manusia.
Filsafat adalah suatu bentuk mengerti
Filsafat termasuk kedalam ilmu pengetahuan
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengungguli ilmu-ilmu lainna karena lebih mendalam, lebih umum/uniersal dan lebih sesuai dengan kodrat manusia.
Filsafat adalah suatu bentuk mengerti
Filsafat termasuk kedalam ilmu pengetahuan
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengungguli ilmu-ilmu lainna karena lebih mendalam, lebih umum/uniersal dan lebih sesuai dengan kodrat manusia.
Filsafat • Etimologis : Phile (cinta) dan Shopia (kebijaksanaan)Sokrates (pecinta kebijaksanaan).Kebijaksanaan adalah bentuk pengertian dan pengetahuan tertinggi. • Hakekat : suatu cara berpikir yang radikal dan komprehensif/menyeluruh/holistik. Suatu cara berpikir yang membahas sesuatu secara mendalam dengan kekuatan budi manusia. • Filsafat adalah 1. suatu bentuk mengerti 2. Filsafat termasuk kedalam ilmu pengetahuan 3. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengungguli ilmu-ilmu lainna karena lebih mendalam, lebih umum/uniersal dan lebih sesuai dengan kodrat manusia. • Filsafat adalah Ilmu pengetahuan mengenai segala sesuatu dengan meninjau sebab terdalamnya dengan kekuatan budi manusia sendiri. Bisa diperinci sbb: 1. Ilmu pengetahuan (pengertian, mengerti,pengetahuan (knowledge) krn tidak memuaskan mns shg dengan terus belajar, membaca, diskusi, penelitian maka berkembang ilmu pengetahuan (science) 2. Mengenai segala sesuatu 3. Dengan melihat sebab terdalam 4. Dengan kekuatan budi manusia. • Pertanyaan dalam Filsafat ilmu 1. Apakah yang ingin kita ketahui? 2. Bagaimana cara kita memperolehpengetahuan ? 3. Apakah arti pengetahuan tersebut bagi kita? • Ilmu merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk menjawab pertanyaan tersebut. • Akan tetapi Ilmu bukanlah satu-satunya sumber kebenaran, meskipun ilmu mampu memberikan kebenaran akan tetapi kebenaran keilmuan bukanlah satu-satunya kebenaran dalam hidup kita (ada Falsafah, Agama, Budaya dll) semuanya akan membawa manfaat jika diletakkan pada posisi yang semestinya. • Hubungan antara Ilmu dan Agama (Ilmu tanpa agama buta) (agama tanpa ilmu lumpuh, tidak bisa jalan) Hubungan Filsafat dengan Ilmu • Ilmu adalah kumpulan pengetahuan ang mempunyai ciri ciri tertentu yang membedakannya dengan pengetahuan lainnya. • Ciri-ciri Ilmu didasarkan pada jawaban yang diberikan terhadap 3 pertanyaan mendasar didepan. • Filsafat mempelajari berbagai masalah secara mendalam dan holistik, dengan demikian hasil kajiannyya menjadi dasar bagi eksistensi suatu ilmu. Ontologi, Epistemologi dan Axiologi • Ontologi : membahas tentang apa yang ingin diketahui, seberapa jauh kita pengin tahu, kajian tentang apa itu “ada”, mengapa ada “ada”. • Epistemologi : membahas bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan (Ilmu) • Axiologi :membahas tentang nilai nilai (norma) yang terkandung pada sesuatu. Hubungan antara Nilai dan Norma • Dapat dikatakan “Setiap bentuk hasil pemikiran manusia dapat dikembalikan pada dasar dasar ontologi, epistemologi dan axiologi dari pemikiran tersebut. Dasar Ontologi dari Ilmu • Apakah yang ingin diketahui dari Ilmu? • Apakah yang menjadi bidang telaah atau fokus atau obyek dari ilmu? • Semua berorientasi pada atau terhadap fakta Empiris yaitu : 1. Fakta yang dapat dialami langsung oleh manusia dengan menggunakan panca indera. 2. Kejadian yang bersiat empiris 3. Mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Pengertian, Pengetahuan dan Ilmu ( Knowledge, Science) • Pengertian • Pengetahuan • Ilmu (pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan) • Sifat Keilmuan/Sifat/Ciri berpikir keilmuan (terbuka, demokratis, menjunjung kebenaran diatas segalanya) Cara memperoleh pengetahuan 1. Berpikir secara rasional,kelemahannya masing2 mempunyai kebenaran subyektif sehingga masing2 orang mempunyai pendapat berbeda-beda. Solipsisme (pengetahuan yang benar menurut anggapan masing2) 2. Pengetahuan itu tidak ada pada masing2 orang dan akan diperoleh dari pengalaman (Empiris) 3. Masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan, Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran yang koheren dan logis. Empirisme memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran, keduanya harus digunakan secara dinamis sehingga akan dihasilkan pengetahuan yang konsisten dan sistematis karena pengetahuan tersebut telah teruji secara empiris (logico hyphotetico verificatif) Strata 1, Strata 2 dan Strata 3 • Strata 1 (Penulisan Hukum, Skripsi) • Strata 2 ( Thesis) • Strata 3 (Disertasi) Filsafat Ilmu • Arti gramatikal : Filsafat tentang Ilmu (filsafat yang obyeknya adalah ilmu). Jika hendak mengartikan Filsafat Ilmu maka harus mengerti fislafat lebih dahulu. Tidak mudah mendefinisikan filsafat tanpa melakukan kegiatan filsafat. • The definition of philosophi will ery according to the philosophi we adops (definisi filsafat akan berbeda-beda tergantung pada pendapat filsafat yang dianut) • Filsafat dikatakan sulit dan rumit, sehingga filsafat adalah kegiatan yang berkesinambungan, tidak final dan mutlak. (Philosophy accordingl is a continuing actiity not something in which we can achieve final perfection once for all) • Karena sulit dan rumit dan abstrak dan mencari sebab terdalam atau paling akhir sejauh yang mampu dijangkau oleh akal budi manusia maka selalu dicari rumusan dan hakikat yang ada termasuk manusia, agar mudah dimahami. • Kesemuanya tdk menjadkan allasan untuk menjauhi filsafat dari keg ilmiah ( a fortiori) apalagi bagi pendidikan tinggi. • Sebagai makhluk sosial, mns hidup dlm berbagai ikatan politik, kecil atau besar yang saat ini berkembang dalam berbagai bentuk termsk negara,sehingga hidup mns tdk dpt dilepaskan dari politik (cara beradanya, cara kehadiran), Sejarah sudah membuktikan bhw pemikiran ffilsafat adl sl st faktor utama yg membantu membentuk pola politik tertentu, dan perkembangannya akn dipengaruhi oleh filsafat. Filsafat mrpkn sebab dan akibat (to understand an age or a nation, we must understand its philosophy) filsafat sama pentingnya dengan studi ilmu lainnya. • Mempunyai peranan penting apalagi jika dilihat pada masa sekarang dan yad, dimana semua aspek kehidupan masyarakat sdh sangat ilmiah (tdk ada bidang lain yang tidak mendptkan pengaruh karya imiah). Ada tanggung jawab imiah krn berdampak pada kehidupan mns lainnya, sehingga muncul masalah etika walaupun kegiatan ilmiah itu sendiri bebas dari etika.Etika pd dsrnya tdk dimslh dlm ilmu positif tetapi menjd msl Filsafat yaitu Filsafat Ilmu, sebab peranan dan makna Ilmu ditentukan oleh hakekat ilmu sendiri. Perenungan scr filsafat tg Ilmu dan hakekat Ilmu itu penting pd berbagai situasi ms kini yg tdk dpt lepas dr perkembangan ilmu. • Filsafat ilmu pd dsrnya teori atau ilmu tentang ilmu ilmu, yaitu hasil perenungan yang sedalam-dalamnya tg ilmu itu sendiri (Philosophy of Science, Wetenschapsfilosofie, Wetenschapsleer atau Wissenschaftslehre). • Filsafat itu mempersoalkan a.l berbagai metode yg digunakan utk memperoleh pengetahuan ttt secr ilmiah, sejauh mn pengetahuan dimungkinkan dan dpt dicapai mns, merenungkan asas2 yg ada pd ilmu positif, shg menjlskn sifat dan hakekat dr ilmu positiff tersebut. Selain itu mempersoalkan dan membrkn asas drmn ilmu positif berttk tolak, seklgs menjwb berbagai pertanyaan pelik yg muncul di masy . • Karena Filsafat membrkn landasan bg ilmu ilmu positif maka yg dipersoalkan adl mslh dan arti ilmu, kemampuan akal mns utk mengetahui atau memperoleh pengetahuan, hub kausitas, cara memperoleh pengetahuan, pembuktian, sistematika ilmu pengetahuan, dan penggoloannya. Apakah Ilmu • Kegiatan intelektual dalam bidang tertentu yang secara rasional mempunyai tatanan, sistematis dan terargumentasi . • Akumulasi pengetahuan yang disistemmatisasikan atau terorganisasikan. • Suatu pendekatan/metode pendekatan tdh seluruh dunia empirik (dunia yg terkait dg ruang n wkt atau realitas yg pd prinsipnya dpt diamati oleh panca indera mns. Ciri pokok dari Ilmu Ilmu bersifat rasional (proses pemikiran dlm ilmu tunduk dlm hukum logika) Ilmu bersifat empirical (kesimpulan yang diperoleh dpt dikembalikan pd pemeriksaan atau verifikasi panca indera). Ilmu hrs menerima prasuposisi2 atau kebenaran2 tertentu sbg dasar shg tdk perlu diverifikasi oleh panca indera yang diperoleh dr filsafat misalnya kaidah2 hukum, logika dan hkm kausalitas . Ilmu bersifat sistematika, yaitu cara kerja runtut, berdsrkn metode tertentu yg secara rasional dpt dipertanggungjwbkan dan hslnya berupa fakta yg relevan n konsisten. Ilmu bersifat umum dan terbuka, sehingga harus dpt dipelajarioleh setiap orang jd tdk bersifat esoterik (terbatas bagi sekelompok orang tertentu. Ilmu bersifat akumulatif, kebenaran yang diperoleh selalu dapat dijadikan dasar utk memperoleh kebenaran yang baru Metode Ilmu • Adalah prosedur berfikir runtut yang digunakan untuk memperoleh kesimpulan ilmiah berdasarkan kebenaran (prasuposisi) tertentu , yang meliputi : Observasi (pengamatan), pengumpulan dan klasifikasi fakta fakta. Perumusan Masalah Pengumpulan dan klasifikasi fakta tambahan. Generalisasi Perumusan Hipotesis Pengujian dan Verifikasi. Sikap Ilmiah Obyektiitas (sikap mementingkan obyek penelitiannya secara jujur, menjauhkan subyektivitas, kepercayaan, pertimbangan rasial,moral dan predisposisi politik) Serba Relatif dan keterbukaan untuk menerima kebenaran kebenaran baru serta kesediaan utk melepaskan kebenaran lama yg secara rasional tdk dpt dipertahankan lagi dan menjauhkan dr sifat mutlak. Sikap Skeptif, meragukan kebenaran atau pernyataan yg blm cukup kuat dasar pembuktiannya. Kesabaran dan Keuletan intelektual Kesederhanaan Sikap tidak memihak kepada etik Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Bahwa Ilmu adalah Bebas Nilai
• Ilmu selalu berpangkal pada asumsi atau postulat tertentu,
peniadaan asumsi berarti mengesampingkan cara atau pendekatan metodikal yg menjd ciri polok dr karya ilmiah. Sehingga bebas nilai hrs diartikan sbg terbatas pada penolakan campur tangan atau keterlibatan unsur asing pd ilmu trtm sepanjang yang menyangkut substansi ilmu. • Untuk mencapai kebenaran murni, ilmu hrs bebas dari nilai nilai non ilmiah, yg berarti bhw ilmu itu menyaratkan kebebasan otonomi yaitu tdk terkait secara mutlak. Bebas diartikan dlm 2 hal yaitu kemungkinan utk memilih dan kemampuan atau hak pd subjek yg bersangkutan utk memilih sendiri dan bukan penentuan yg berasal dari luar dirinya. • Otonomi ilmu tidak berarti bhw keg karya ilmiah sm skli tertutup bg nilai diluar ilmu (misalnya tdk semua eksperimen dlm ilmu medical dpt dibenarkan, shg nilai etika diperhatikan). Karena berdampak pd mns lain mk otonomi ilmu tdk bebas dari nilai etika sama sekali. Pertanggungjawaban ilmu dan Etika
• Perkembangan ilmu bertanggung jawab atas perubahan
kemasyarakatan. Bertanggung jawab menunjuk pada hubungan sebab akibat (causa prima). Pertanggungjwbn ilmu secr tdk langs adl pertgjwbn mns yg menjalankan, menerapkan dan menggunakan ilmu. • Bahwa ilmu bertgjwb atas perkembangan masa lalu ms kini dan ms depan. • Pertanggjwbn ilmu utk ms depan, krena menyangkut mslh memperbaiki kembali ses krn campur tangan ilmu dan bersifat sepihak dan menimbulkan masalah yg berkelanjutan. • Fokus dr Pertgjwbn ilmu tdk hanya pd perbaikan krn diperlukn masy mk tg jwb ilmu akan terus berproses pada perkembangan dan perubahan masyarakat kini dan yang akan Perbedaan Antara Filsafat dan Ilmu
1. Filsafat Lebih mendasar (fundamental)
2. Gejala yang dipelajari ilmuwan kebanyakan dapat diukur (measurable)dan menggantungkan pada hitung hitungan (matematika), Filsafat tidak memberikan rumusan pada teori teorinya. 3. Ilmuwan mengunakan berbagai teknik ekperimental yang sebenarnya dpt memanipulasi beberapa hal. Filsafat tidak menggunakan berbagai eksperimental meskipun ingin menggunakan data yang ada. 4. Para ilmuwan dengan kompetensi yang sama, mempelajari gejala yang sama biasanya sampai pada kesimpulan yang identik mkspn riset dilakukan ditempat terpisah. Filsuf dg kompetensi yang sama, menggarap masalah yg sama di tempat terpisah cenderung mempunyai kesimpulan yang berbeda. 5. Penemuan dan teori-teori ilmiah berpengaruh pada perilaku manusia, dan digunakan untuk membenarkan suatu perangkat perilaku. Filsuf jarang berteori tanpa mempertimbangkan implikasi kemanusiaan dan moral pada kegiatan berpikir mereka Beberapa hal yang menjadi fokus dan minat dari Filsafat Ilmu • Apa yang menjadi tujuan (goal)dari ilmu. • Apa arti penjelasan ilmiah (scientific explanation) • Apakah teori ilmiah itu (scientific theory) dan apakah yang menjadi hukum hukum ilmiah (scientific law). Bagaimana berbagai teoriterhubung dengan hukum. Hubungan antara teori dan hukum, bagaimana teori dan hukum ditemukan dan dikonstruksikan. • Bagaimana berbagai klaim teoritical terkait pada pengamatan (observasi). Bagaimana kita mendptkan pengetahuan dari sesuatu yang tidak dapat diamati. • Bagaimana orang menguji (test) dan mengkonfirmasi atau mendiskonfirmasi hukum-hukum ilmiah dan teori teori ilmiah dan bgmn orang dpt membedakan dari disiplin lain. • Apakah jawaban dari pertanyaan diatas akan selalu sama untuk bagian dan waktu yang sama. Bagaimana cara ilmu dilakukan, berkembang dan berubah (human action and institution) 1. Tujuan atau Sasaran Ilmu (the goals of science) • Terdapat 2 aliran tentang tujuan/sasaran ilmu, yaitu kelompok scientific realists (realis ilmiah) • Kelompok Instrumentalists 2. Penjelasan Ilmiah (Scientific Explanation) 3. Teori dan Hukum Ilmiah 4. Teori dan Observasi (theory and observation) 5. Penilaian dan Demarkasi (assessment and demarcation) 6. Kesatuan Ilmu