Anda di halaman 1dari 42

FILSAFAT ILMU

Dr. Ani Purwanti,S.H,M.Hum


Filsafat
• Etimologis : Phile (cinta) dan Shopia
(kebijaksanaan)Sokrates (pecinta
kebijaksanaan).Kebijaksanaan adalah bentuk
pengertian dan pengetahuan tertinggi.
• Hakekat : suatu cara berpikir yang radikal dan
komprehensif/menyeluruh/holistik. Suatu cara
berpikir yang membahas sesuatu secara
mendalam dengan kekuatan budi manusia.
• Filsafat adalah
1. suatu bentuk mengerti
2. Filsafat termasuk kedalam ilmu pengetahuan
3. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
mengungguli ilmu-ilmu lainna karena lebih
mendalam, lebih umum/uniersal dan lebih
sesuai dengan kodrat manusia.
• Filsafat adalah Ilmu pengetahuan mengenai
segala sesuatu dengan meninjau sebab
terdalamnya dengan kekuatan budi manusia
sendiri. Bisa diperinci sbb:
1. Ilmu pengetahuan (pengertian,
mengerti,pengetahuan (knowledge) krn tidak
memuaskan mns shg dengan terus belajar,
membaca, diskusi, penelitian maka
berkembang ilmu pengetahuan (science)
2. Mengenai segala sesuatu
3. Dengan melihat sebab terdalam
4. Dengan kekuatan budi manusia.
• Pertanyaan dalam Filsafat ilmu
1. Apakah yang ingin kita ketahui?
2. Bagaimana cara kita
memperolehpengetahuan ?
3. Apakah arti pengetahuan tersebut bagi kita?
• Ilmu merupakan salah satu hasil pemikiran
manusia untuk menjawab pertanyaan tersebut.
• Akan tetapi Ilmu bukanlah satu-satunya sumber
kebenaran, meskipun ilmu mampu memberikan
kebenaran akan tetapi kebenaran keilmuan
bukanlah satu-satunya kebenaran dalam hidup
kita (ada Falsafah, Agama, Budaya dll) semuanya
akan membawa manfaat jika diletakkan pada
posisi yang semestinya.
• Hubungan antara Ilmu dan Agama (Ilmu tanpa
agama buta) (agama tanpa ilmu lumpuh, tidak
bisa jalan)
Hubungan Filsafat dengan Ilmu
• Ilmu adalah kumpulan pengetahuan ang
mempunyai ciri ciri tertentu yang
membedakannya dengan pengetahuan lainnya.
• Ciri-ciri Ilmu didasarkan pada jawaban yang
diberikan terhadap 3 pertanyaan mendasar
didepan.
• Filsafat mempelajari berbagai masalah secara
mendalam dan holistik, dengan demikian hasil
kajiannyya menjadi dasar bagi eksistensi suatu
ilmu.
Ontologi, Epistemologi dan Axiologi
• Ontologi : membahas tentang apa yang ingin
diketahui, seberapa jauh kita pengin tahu,
kajian tentang apa itu “ada”, mengapa ada
“ada”.
• Epistemologi : membahas bagaimana cara kita
memperoleh pengetahuan (Ilmu)
• Axiologi :membahas tentang nilai nilai
(norma) yang terkandung pada sesuatu.
Hubungan antara Nilai dan Norma
• Dapat dikatakan “Setiap bentuk hasil
pemikiran manusia dapat dikembalikan pada
dasar dasar ontologi, epistemologi dan
axiologi dari pemikiran tersebut.
Dasar Ontologi dari Ilmu
• Apakah yang ingin diketahui dari Ilmu?
• Apakah yang menjadi bidang telaah atau fokus
atau obyek dari ilmu?
• Semua berorientasi pada atau terhadap fakta
Empiris yaitu :
1. Fakta yang dapat dialami langsung oleh
manusia dengan menggunakan panca indera.
2. Kejadian yang bersiat empiris
3. Mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dapat diuji oleh panca indera manusia.
Pengertian, Pengetahuan dan Ilmu (
Knowledge, Science)
• Pengertian
• Pengetahuan
• Ilmu (pengetahuan yang diperoleh dengan
menerapkan metode keilmuan)
• Sifat Keilmuan/Sifat/Ciri berpikir keilmuan
(terbuka, demokratis, menjunjung kebenaran
diatas segalanya)
Cara memperoleh pengetahuan
1. Berpikir secara rasional,kelemahannya
masing2 mempunyai kebenaran subyektif
sehingga masing2 orang mempunyai
pendapat berbeda-beda. Solipsisme
(pengetahuan yang benar menurut anggapan
masing2)
2. Pengetahuan itu tidak ada pada masing2
orang dan akan diperoleh dari pengalaman
(Empiris)
3. Masing-masing mempunyai keunggulan dan
kelemahan, Rasionalisme memberikan
kerangka pemikiran yang koheren dan logis.
Empirisme memberikan kerangka pengujian
dalam memastikan suatu kebenaran,
keduanya harus digunakan secara dinamis
sehingga akan dihasilkan pengetahuan yang
konsisten dan sistematis karena pengetahuan
tersebut telah teruji secara empiris (logico
hyphotetico verificatif)
Strata 1, Strata 2 dan Strata 3
• Strata 1 (Penulisan Hukum, Skripsi)
• Strata 2 ( Thesis)
• Strata 3 (Disertasi)
Filsafat Ilmu
• Arti gramatikal : Filsafat tentang Ilmu (filsafat yang obyeknya
adalah ilmu). Jika hendak mengartikan Filsafat Ilmu maka
harus mengerti fislafat lebih dahulu. Tidak mudah
mendefinisikan filsafat tanpa melakukan kegiatan filsafat.
• The definition of philosophi will ery according to the
philosophi we adops (definisi filsafat akan berbeda-beda
tergantung pada pendapat filsafat yang dianut)
• Filsafat dikatakan sulit dan rumit, sehingga filsafat adalah
kegiatan yang berkesinambungan, tidak final dan mutlak.
(Philosophy accordingl is a continuing actiity not something in
which we can achieve final perfection once for all)
• Karena sulit dan rumit dan abstrak dan
mencari sebab terdalam atau paling akhir
sejauh yang mampu dijangkau oleh akal budi
manusia maka selalu dicari rumusan dan
hakikat yang ada termasuk manusia, agar
mudah dimahami.
• Kesemuanya tdk menjadkan allasan untuk
menjauhi filsafat dari keg ilmiah ( a fortiori)
apalagi bagi pendidikan tinggi.
• Sebagai makhluk sosial, mns hidup dlm berbagai ikatan politik,
kecil atau besar yang saat ini berkembang dalam berbagai
bentuk termsk negara,sehingga hidup mns tdk dpt dilepaskan
dari politik (cara beradanya, cara kehadiran), Sejarah sudah
membuktikan bhw pemikiran ffilsafat adl sl st faktor utama yg
membantu membentuk pola politik tertentu, dan
perkembangannya akn dipengaruhi oleh filsafat. Filsafat
mrpkn sebab dan akibat (to understand an age or a nation,
we must understand its philosophy) filsafat sama pentingnya
dengan studi ilmu lainnya.
• Mempunyai peranan penting apalagi jika dilihat pada masa
sekarang dan yad, dimana semua aspek kehidupan
masyarakat sdh sangat ilmiah (tdk ada bidang lain yang tidak
mendptkan pengaruh karya imiah). Ada tanggung jawab imiah
krn berdampak pada kehidupan mns lainnya, sehingga muncul
masalah etika walaupun kegiatan ilmiah itu sendiri bebas dari
etika.Etika pd dsrnya tdk dimslh dlm ilmu positif tetapi menjd
msl Filsafat yaitu Filsafat Ilmu, sebab peranan dan makna Ilmu
ditentukan oleh hakekat ilmu sendiri. Perenungan scr filsafat
tg Ilmu dan hakekat Ilmu itu penting pd berbagai situasi ms
kini yg tdk dpt lepas dr perkembangan ilmu.
• Filsafat ilmu pd dsrnya teori atau ilmu tentang ilmu ilmu, yaitu
hasil perenungan yang sedalam-dalamnya tg ilmu itu sendiri
(Philosophy of Science, Wetenschapsfilosofie,
Wetenschapsleer atau Wissenschaftslehre).
• Filsafat itu mempersoalkan a.l berbagai metode yg digunakan
utk memperoleh pengetahuan ttt secr ilmiah, sejauh mn
pengetahuan dimungkinkan dan dpt dicapai mns,
merenungkan asas2 yg ada pd ilmu positif, shg menjlskn sifat
dan hakekat dr ilmu positiff tersebut. Selain itu
mempersoalkan dan membrkn asas drmn ilmu positif berttk
tolak, seklgs menjwb berbagai pertanyaan pelik yg muncul di
masy .
• Karena Filsafat membrkn landasan bg ilmu
ilmu positif maka yg dipersoalkan adl mslh dan
arti ilmu, kemampuan akal mns utk
mengetahui atau memperoleh pengetahuan,
hub kausitas, cara memperoleh pengetahuan,
pembuktian, sistematika ilmu pengetahuan,
dan penggoloannya.
Apakah Ilmu
• Kegiatan intelektual dalam bidang tertentu
yang secara rasional mempunyai tatanan,
sistematis dan terargumentasi .
• Akumulasi pengetahuan yang
disistemmatisasikan atau terorganisasikan.
• Suatu pendekatan/metode pendekatan tdh
seluruh dunia empirik (dunia yg terkait dg
ruang n wkt atau realitas yg pd prinsipnya dpt
diamati oleh panca indera mns.
Ciri pokok dari Ilmu
 Ilmu bersifat rasional (proses pemikiran dlm ilmu tunduk dlm
hukum logika)
 Ilmu bersifat empirical (kesimpulan yang diperoleh dpt
dikembalikan pd pemeriksaan atau verifikasi panca indera).
Ilmu hrs menerima prasuposisi2 atau kebenaran2 tertentu sbg
dasar shg tdk perlu diverifikasi oleh panca indera yang
diperoleh dr filsafat misalnya kaidah2 hukum, logika dan hkm
kausalitas .
 Ilmu bersifat sistematika, yaitu cara kerja runtut, berdsrkn
metode tertentu yg secara rasional dpt dipertanggungjwbkan
dan hslnya berupa fakta yg relevan n konsisten.
 Ilmu bersifat umum dan terbuka, sehingga
harus dpt dipelajarioleh setiap orang jd tdk
bersifat esoterik (terbatas bagi sekelompok
orang tertentu.
 Ilmu bersifat akumulatif, kebenaran yang
diperoleh selalu dapat dijadikan dasar utk
memperoleh kebenaran yang baru
Metode Ilmu
• Adalah prosedur berfikir runtut yang digunakan
untuk memperoleh kesimpulan ilmiah berdasarkan
kebenaran (prasuposisi) tertentu , yang meliputi :
Observasi (pengamatan), pengumpulan dan
klasifikasi fakta fakta.
Perumusan Masalah
Pengumpulan dan klasifikasi fakta tambahan.
Generalisasi
Perumusan Hipotesis
Pengujian dan Verifikasi.
Sikap Ilmiah
 Obyektiitas (sikap mementingkan obyek penelitiannya secara
jujur, menjauhkan subyektivitas, kepercayaan, pertimbangan
rasial,moral dan predisposisi politik)
 Serba Relatif dan keterbukaan untuk menerima kebenaran
kebenaran baru serta kesediaan utk melepaskan kebenaran
lama yg secara rasional tdk dpt dipertahankan lagi dan
menjauhkan dr sifat mutlak.
 Sikap Skeptif, meragukan kebenaran atau pernyataan yg blm
cukup kuat dasar pembuktiannya.
 Kesabaran dan Keuletan intelektual
 Kesederhanaan
 Sikap tidak memihak kepada etik
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Bahwa Ilmu adalah Bebas Nilai

• Ilmu selalu berpangkal pada asumsi atau postulat tertentu,


peniadaan asumsi berarti mengesampingkan cara atau
pendekatan metodikal yg menjd ciri polok dr karya ilmiah.
Sehingga bebas nilai hrs diartikan sbg terbatas pada
penolakan campur tangan atau keterlibatan unsur asing pd
ilmu trtm sepanjang yang menyangkut substansi ilmu.
• Untuk mencapai kebenaran murni, ilmu hrs bebas dari nilai
nilai non ilmiah, yg berarti bhw ilmu itu menyaratkan
kebebasan otonomi yaitu tdk terkait secara mutlak. Bebas
diartikan dlm 2 hal yaitu kemungkinan utk memilih dan
kemampuan atau hak pd subjek yg bersangkutan utk memilih
sendiri dan bukan penentuan yg berasal dari luar dirinya.
• Otonomi ilmu tidak berarti bhw keg karya
ilmiah sm skli tertutup bg nilai diluar ilmu
(misalnya tdk semua eksperimen dlm ilmu
medical dpt dibenarkan, shg nilai etika
diperhatikan). Karena berdampak pd mns lain
mk otonomi ilmu tdk bebas dari nilai etika
sama sekali.
Pertanggungjawaban ilmu dan Etika

• Perkembangan ilmu bertanggung jawab atas perubahan


kemasyarakatan. Bertanggung jawab menunjuk pada
hubungan sebab akibat (causa prima). Pertanggungjwbn ilmu
secr tdk langs adl pertgjwbn mns yg menjalankan,
menerapkan dan menggunakan ilmu.
• Bahwa ilmu bertgjwb atas perkembangan masa lalu ms kini
dan ms depan.
• Pertanggjwbn ilmu utk ms depan, krena menyangkut mslh
memperbaiki kembali ses krn campur tangan ilmu dan bersifat
sepihak dan menimbulkan masalah yg berkelanjutan.
• Fokus dr Pertgjwbn ilmu tdk hanya pd perbaikan krn diperlukn
masy mk tg jwb ilmu akan terus berproses pada
perkembangan dan perubahan masyarakat kini dan yang akan
Perbedaan Antara Filsafat dan Ilmu

1. Filsafat Lebih mendasar (fundamental)


2. Gejala yang dipelajari ilmuwan kebanyakan dapat
diukur (measurable)dan menggantungkan pada
hitung hitungan (matematika), Filsafat tidak
memberikan rumusan pada teori teorinya.
3. Ilmuwan mengunakan berbagai teknik ekperimental
yang sebenarnya dpt memanipulasi beberapa hal.
Filsafat tidak menggunakan berbagai eksperimental
meskipun ingin menggunakan data yang ada.
4. Para ilmuwan dengan kompetensi yang sama, mempelajari
gejala yang sama biasanya sampai pada kesimpulan yang
identik mkspn riset dilakukan ditempat terpisah. Filsuf dg
kompetensi yang sama, menggarap masalah yg sama di
tempat terpisah cenderung mempunyai kesimpulan yang
berbeda.
5. Penemuan dan teori-teori ilmiah berpengaruh pada perilaku
manusia, dan digunakan untuk membenarkan suatu
perangkat perilaku. Filsuf jarang berteori tanpa
mempertimbangkan implikasi kemanusiaan dan moral pada
kegiatan berpikir mereka
Beberapa hal yang menjadi fokus
dan minat dari Filsafat Ilmu
• Apa yang menjadi tujuan (goal)dari ilmu.
• Apa arti penjelasan ilmiah (scientific explanation)
• Apakah teori ilmiah itu (scientific theory) dan apakah
yang menjadi hukum hukum ilmiah (scientific law).
Bagaimana berbagai teoriterhubung dengan hukum.
Hubungan antara teori dan hukum, bagaimana teori
dan hukum ditemukan dan dikonstruksikan.
• Bagaimana berbagai klaim teoritical terkait pada
pengamatan (observasi). Bagaimana kita mendptkan
pengetahuan dari sesuatu yang tidak dapat diamati.
• Bagaimana orang menguji (test) dan
mengkonfirmasi atau mendiskonfirmasi
hukum-hukum ilmiah dan teori teori ilmiah
dan bgmn orang dpt membedakan dari
disiplin lain.
• Apakah jawaban dari pertanyaan diatas akan
selalu sama untuk bagian dan waktu yang
sama. Bagaimana cara ilmu dilakukan,
berkembang dan berubah (human action and
institution)
1. Tujuan atau Sasaran Ilmu (the goals of
science)
• Terdapat 2 aliran tentang tujuan/sasaran ilmu,
yaitu kelompok scientific realists (realis ilmiah)
• Kelompok Instrumentalists
2. Penjelasan Ilmiah (Scientific Explanation)
3. Teori dan Hukum Ilmiah
4. Teori dan Observasi (theory and
observation)
5. Penilaian dan Demarkasi (assessment and
demarcation)
6. Kesatuan Ilmu

Anda mungkin juga menyukai