(K19) Systemic Lupus Erythematosus
(K19) Systemic Lupus Erythematosus
ERYTHEMATOSUS
Divisi Reumatologi
Bagian Penyakit Dalam
FK USU - Medan
Jenis Peny. Reumatik dengan manifestasi klinis yg
sangat luas.
Kelainan darah
Kelainan ginjal
Kelainan kulit
Kelainan mata
Kelainan neurologik
yg terlibat
Terutama wanita usia produktif
Faktor :
genetik,
imunoligik,
hormonal, berperan dlm proses
patofisiologi
lingkungan
Prevalensi
Amerika Serikat 1 : 1000
wanita : pria 9–14 : 1
RSCM Jakarta 1,4 % dari total rawat jalan poli
Reumatologi
Palembang cukup tinggi
Mortalitas :
3 kali lebih tinggi dibanding populasi umum
pd tahun pertama berkaitan dg aktivitas penyakit dan
infeksi
jangka panjang berkaitan dg peny. Vaskuler
aterosklerotik
Diagnosa : ACR 1997
5. Miositis Bobot : 3
6. Artritis Bobot : 2
Pemakaian obat
- Jenis, dosis, lama pemberian, suplemen mineral & vitamin
- Obat yg dipakai jangka panjang (anti tuberkulosis,
antibiotika)
1. Istirahat
2. Terapi fisik
3. Terapi dg modalitas
4. Ortotik
5. dsb
III. PENGOBATAN SLE RINGAN
1. Edukasi
2. Obat-obatan : - parasetamol 3x 500 mg
- NSAID
- glukokortikoid topikal
- khlorokuin 4 mg/ Kg BB / hari
- kortikosteroid <10 mg/ h prednison
3. Tabir surya : sun protection factor (SPF) 15
4. Istirahat
IV. PENGOBATAN SLE BERAT ATAU MENGANCAM NYAWA
3. Medika mentosa :
a. aspirin 80 mg/ hari
b. heparin (aPTT pd Hari 1-10 sebesar 1,5 - 2,5 N)
selanjutnya pemberian walfarin mulai hari ke 7 – 10
target INR tercapai 2,5 – 3 kali. Hari ke 10 heparin stop
LUPUS NEFRITIS
Perlu perhatian khusus agar tak terjadi perburukan ginjal yg akan berakhir
dg cuci darah dan transplantasi.
PENGELOLAAN
1. Steroid atau siklofosfamid (biopsi / histopatologik)
2. Rendah garam (hipertensi)
Rendah lemak (dislipidemia/ sindroma nefrotik)
Rendah protein (fungsi ginjal terganggu 40%)
Suplemen kalsium (jika pakai kortikosteroid dosis >7,5 mg/ hari dlm jangka
panjang)
3. Diuretika (oedema)
4. Periksa fungsi ginjal tiap 1 – 2 mgg sekali (urine: sedimen, kreatinin,
tekanan darah, albumin serum, C3 komplemen, anti ds-DNA, proteinuria
dan kreatinin klearen)
5. NSAID kalau sangat perlu, sesingkat mungkin
6. Antihipertensi seagresif mungkin
PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT SESUAI DENGAN KLASIFIKASI
HISTOPATOLOGIK
Klas V
6. Pengobatan lain :
Pemberian plasma feresis,
Imunoglobulin intra vena (i.v. IG)
Oksigen hiperbarik
Intratecal CSF – feresis
Transplantasi stem cells