Anda di halaman 1dari 28

IDIOPATIK TROMBOSITOPENIA

PURPURA (ITP)

Oleh:
Septivia Paula Putri .R (P17210173039)
Definisi
Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP) merupakan suatu
kelainanyang berupa gangguan autoimun yang menetap (angka
trombosit darah perifer kurang dari 150.000 / ml) akibat
autoantibody yang mengikat antigen trombosit menyebabkan
destruksi premature trombosit dalam system retikuloendotel
terutama limpa (Sudoyo Aru. dkk 2009)
Etiologi
Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti, mekanisme
yang terjadi melalui pembentukan antibodi yang menyerang sel
trombosit,sehingga sel trombosit mati (Imran, 2008).
Adapun kemungkinan penyebab itp adalah sebagai berikut:
1. Hipersplenisme
2. infeksi virus
3. intoksikasi makanan /obat /bahan kimia (obat-obatan seperti
heparin, minuman keras,Euinidine, sulfonamides)
4. pengaruh fisis (radiasi, panas)
5. kekurangan faktor pematangan (misalnya malnutrisi).
Tanda dan gejala

1. Memar mudah muncul atau terjadi pada banyak bagian tubuh.


2. Perdarahan akibat luka yang berlangsung lebih lama.
3. Perdarahan yang terjadi di bawah kulit dan terlihat seperti bintik-
bintik merah-keunguan yang terjadi pada kaki.
4. Perdarahan dari hidung atau mimisan.
5. Darah pada urine atau tinja.
6. Perdarahan pada gusi, terutama setelah perawatan gigi.
7. Perdarahan berlebihan saat menstruasi.
8. Sangat kelelahan.
Manifestasi Klinis
 Secara spontan timbul peteki dan ekimosis pada kulit
 Mudah memar
 Epistaksis
 Menoragia
 Hematuria (Jarang terjadi)
 Perdarahan dari rongga mulut
 Melena
Pemeriksaan penunjang

1. Jumlah trombosit , menurun sampai kurang dari 20.000/ mm


2. Hitung darah lengkap (CBC) : anemia karena ketidakmampuan sel
darah merah menggunakan zat besi.
3. Aspirasi susmsum tulang: peningkatan megakariosit.
4. Jumlah leukosit-leukosits ringan sampai sedang : eosinofilia ringan.
5. Uji antibodi trombosit : dilakukan bila diagnosis diragukan.
6. Uji antibodi antinuklir : untuk menyingkirkan kemungkinan Lupus
Eritematosus Sistemik (SLE).
7. Pemeriksaan dengan slit lamp: untuk melihat adanya uveitis.
8. Biopsi ginjal : untuk mendiagnosis keterlibatan ginjal.
9. Foto toraks dan uji fungsi paru : diagnostik untuk manifestasi
paru(efusi fibrosis interstitial paru)
Penatalaksanaan

Terapi awal ITP (standar) :


1. Prednison
Terapi awal prednison dosis 0,5-1,2 mg/kgBB/hari selama 2
minggu.
2. Imunoglobulin intravena (IgIV)
Imunoglobulin intravena dosis 1g/kg/hr selama 2-3 hari
berturut-turutn digunakan bila terjadi pendarahan internal, saat
AT(antibodi trombosit) <5000/ml meskipun telah mendapat terapi
kortikosteroid dalam beberapa hari atau adanya purpura yang
progresif.
3. Steroid dosis tinggi
Terapi pasien ITP refrakter selain prednisolon dapat digunakan
deksametason oral dosis tinggi.
4. Metiprednisolon
Metilprednisolon dosis tinggi dapat diberikan pd ITP anak dan
dewasa yang resisten terhadap terapi prednison dosis konvensional.
5. IgIV dosis tinggi
Imunoglobulin iv dosis tinggi 1 mg/kg/hr selama 2 hari
berturut-turut, sering dikombinasi dengan kortikosteroid, akan
meningkatkan AT dengan cepat.
6. Anti-D iv
Dosis anti-D 50-75 mg/ka/hr IV.
7. Alkaloid vinka
Misalnya vinkristin 1 mg atau 2 mg iv, vinblastin 5-10 mg,
setiap minggu selama 4-6 minggu.
8. Danazol
Dosis 200 mg p.o 4x sehari selama sedikitnya 6 bulan karena
respon sering lambat.
9. Immunosupresif dan kemoterapi kombinasi
Imunosupresif diperlukan pada pasien yang gagal
beresponsdengan terapi lainya.
10. Dapsone
Dosis 75 mg p.o per hari, respon terjadi dalam 2 bulan.
Penanganan Pada ITP Dewasa

Penanganan medis terhadap penyakit ITP yang diderita orang


dewasa lebih ditujukan untuk meningkatkan jumlah sel darah
merahnya. Terapi untuk anak-anak dan dewasa hampir sama.
Pemberian Kortikosteroid (ex: prednison) sering digunakan untuk
terapi ITP. Pasien yang mengalami pendarahan parah membutuhkan
transfusi platelet dan dirawat dirumah sakit .
Penatalaksanaan ITP pada Anak :
1. ITP akut
Pada yang ringan hanya dilakukan observasi tanpa
pengobatan karena dapat sembuh secara spontan. Bila setelah 2
minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, berikan
kortikosteroid. Bila keadaan sangat gawat (terjadi perdarahan
otak atau saluran cerna), berikan transfusi suspensi trombosit.
2. ITP menahun
Kortikosteroid diberikan selama 6 bulan.
Patofisiologi
Antibodi menyerang trombosit sehingga lama hidup trombosit
diperpendek. Seperti kita ketahui bahwa gangguan-gangguan
autoimun yang bergantung pada antibody manusia. ITP memiliki
molekul-molekul IgG reaktif dalam sirkulasi dengan trombosit
hospes. Meskipun terikat pada pembukaan trombosit, antibody ini
tidak menyebabkan lokalisasi protein komplemen atau lisis trombosit
dalam sirkulasi bebas. Namun, trombosit yang mengandung molekul-
molekul IgG lebih mudah dihilangkandan dihancurkan oleh
makrofag yang membawa reseptor membrane untuk IgG dalam
limpa dan hati. Manifestasi utama dari ITP dengan thrombosis
kurang dari 30.000/mm3 adalah tumbuhnya petechiae.
Pathway
Komplikasi

1. Hemorrhages
2. Penurunan kesadaran
3. Splenomegali
Jenis-jenis ITP

A. Akut
1. Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak.
2. Jumlah trombosit kembali normal dalam 6 bulan setelah
diagnosis
(remisi spontan).
3. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya.
B. Kronik
1. Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan setelah
diagnosis.
2. Awitan tersembunyi dan berbahaya.
3. Jumlah trombosit tetap di bawah normal selama penyakit.
4. Bentuk ini terutama pada orang dewasa.
C. Kambuhan
1. Mula-mula terjadi trombositopenia.
2. Relaps berulang.
3. Jumlah trombosit kembali normal diantara waktu kambuh.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ITP
Pengkajian
1. Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah 20.000.
2. Tanda-tanda perdarahan.
-Petekie terjadi spontan.
-Ekimosis terjadi pada daerah trauma minor.
-Perdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernafasan.
-Menoragie. (menstruasi yang berlebihan)
-Hematuria. (seperti kencing darah)
-Perdarahan gastrointestinal.
3. Perdarahan berlebih setelah prosedur bedah.
4. Aktivitas / istirahat
Gejala :
-keletihan, kelemahan, malaise umum.
-toleransi terhadap latihan rendah
Tanda :
-takikardia / takipnea (pernapasan yang sangat cepat), dispnea
pada beraktivitas / istirahat.
-kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
5. Sirkulasi.
Gejala :
-riwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan GI kronis,
menstruasi berat.
-palpitasi (takikardia kompensasi)
Tanda :
-TD: peningkatan sistolik dengan diastolic stabil.
6. Integritas ego.
Gejala : keyakinan agama / budaya mempengaruhi
pilihan pengobatan: penolakan transfuse darah.
Tanda : DEPRESI.
7. Eliminasi.
Gejala : Hematemesis, feses dengan darah segar, melena,
diare, konstipasi.
Tanda : distensi abdomen.
8. Makanan / cairan.
Gejala :
- penurunan masukan diet.
- mual dan muntah
Tanda : turgor kulit buruk, tampak kusut, hilang elastisitas.
9. Neurosensori.
Gejala :
- sakit kepala, pusing.
- kelemahan, penurunan penglihatan
Tanda :
- epistaksis.
- mental: tak mampu berespons (lambat dan dangkal).
10. Nyeri / kenyamanan.
Gejala : nyeri abdomen, sakit kepala.
Tanda : takipnea, dispnea.
11. Pernafasan.
Gejala : nafas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, dispnea.
12. Keamanan
Gejala : penyembuhan luka buruk sering infeksi, transfuse darah
sebelumnya.
Tanda : petekie, ekimosis.
Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit sekarang pada pasien dengan ITP bervariasi
tingkat keparahannya. Gejala biasanya perlahan – lahan dengan
riwayat mudah berdarah dengan trauma maupun tanpa trauma.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pengkajian riwayat penyakit dahulu mencakup penyakit
yang pernah diderita oleh pasien sebelumnya.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pengkajian ini mencakup penyakit keluarga atau penyakit
keturunan yang diderita oleh keluarga pasien.
Pemeriksaan Fisik
Jika dokter mencurigai ITP, maka akan dilakukan pemeriksaan :
1. kulit pasien yang dicurigai memar, daerah purpura, atau
petechiae.
2. Jika pasien ada riwayat mimisan atau perdarahan dari mulut atau
bagian lain dari tubuh, akan diperiksa penyebab lain dari
perdarahan.
3. Yang paling penting diperiksa adalah spleen dan adanya demam.
Pasien dengan ITP biasanya tidak demam, sedangkan pasien
dengan lupus atau adanya trombositopenia biasanya demam.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah:
1. Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk
pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan
dengan penurunan kapasitas pembawa oksigen darah
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perdarahan
dibawah kulit
Intervensi Keperawatan
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai