Anda di halaman 1dari 32

SEMINAR KEMAJUAN PENGABDIAN

MASYARAKAT TAHUN 2014

IbM USAHA KINCIR AIR PENGGILINGAN TEPUNG


DI KECAMATAN PAUH DAN KURANJI,
KOTA PADANG

Oleh :

Nopriadiman
Asep Neris Bachtiar
Gamindra Jauhari
.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI


(STTIND) PADANG
September – 2014
1. Latar Belakang
a. Pada tahun 1974 di Sumatera Barat terdapat 4082 unit
kincir air penumbuk padi, pada tahun 1979 jumlahnya
menurun menjadi 1619 unit dan pada akhir tahun 1986
hanya tinggal 560 unit lagi (Bappeda Propinsi
Sumatera Barat, 1986)
b. Bahan baku kayu yang berkwalitas untuk membuat
kincir semakin sulit didapatkan
c. Tenaga kerja yang ahli membuat kincir air semakin
langka
d. Potensi air skala kecil cukup banyak terdapat di
pedesaan Sumatera Barat
e. Baja profil dan baja plat dapat dijadikan alternatif
sebagai bahan baku untuk membuat kincir air
f. Tenaga kerja perbengkelan cukup mudah ditemukan di
tengah-tengah masyarakat
2. Tujuan penelitian
a. Dapat menghasilkan rancangan dan
mewujudkan komponen-komponen sistem
kincir air dari bahan plat baja dan
merakitnya ke sistem kincir air dwifungsi
yang siap untuk diuji.
b. Untuk mengetahui prestasi sistem
kincir mencakup uji torsi untuk
empat posisi debit air (N.m), uji daya
bangkit kincir (Watt) dan effisiensi
penggerak mula Kincir dan produktivitas
listrik dan mesin penggiling (%).
3. Sistem Kincir Air yang Dibangun

Keterangan gambar :
1. Saluran pengant 4. Saluran luncur 7. Saluran buan
2. Pintu pengatur 5. Roda kinci
3. Saringan 6. Poros roda

Gambar 1. Sistem kincir baja yang dibangun.


4. Lokasi Pengujian

Gambar 21, Peta Sekitar Kampung Manggis, Nagari Pakan Rabaa Timur Di Sini
Rencana Lokasi Pengujian Prestasi KASKD dilaksanakan
Gambar 22, Lay Out Di Sekitar Lokasi Pengujian Prestasi
KASKD
5. Urutan Proses pembangunan Kincir Air

Gambar 1, Sudu-sudu kincir air yang dirancang melalui analisis


segitiga kecepatan dengan mengadopsi rancangan sudu turbin cross
flow
Gambar 2, Ring utama kincir air berdiameter 180 cm berjumlah dua buah
Gambar 3, Proses pemotongan cincin lingkaran dalam sebelum dirakit
Gambar 4, Perakitan ring utama dengan cincin
Gambar 5, Perakitan sudu-sudu pada ring dan cincin
Gambar 6, Semua sudu-sudu telah terpasang, langkah selanjutnya
pemasangan ring kedua di bagian atasnya
Gambar 7, runner kincir telah terbentuk selanjutnya adalah pemasangan
dua pasang jari-jari
Gambar 8, Jari-jari kincir terbuat dari baja U berjumlah sepuluh buah
Gambar 9, Sepasang jari-jari kincir telah terpasang pada runner kincir
Gambar 11, Penyetelan poros pada runner kincir
dengan sambungan las
Gambar ,Pengangkutan Roda kincir, Dudukan Mesin produksi dan
Komponen lainnya ke Atas Truk Pengangkut Untuk Dibawa ke Lokasi
Pangabdian
Gambar 5, Pemindahan Melibatkan Banyak Orang
Gambar 6, Roda Kincir Siap Untuk Dibawa ke Lokasi Pengujian
Gambar 4, Pemindahan Roda Kincir Dari Truk Pembawa
Dari Padang Ke Truk Khusus
Gambar 7, Mobil Pengangkut Tiba Di Sekitar Lokasi Pengujian Dan
Roda Kincir Akan Diturunkan
Gambar 8, Roda Kincir Diturunkan Secara Bertahap Dengan
Bantuan Balok Kayu
Gambar 9, Roda Kincir Sedang Diangkat Ke Posisi Berdiri
Gambar 10, Roda Kincir Didorong Bersama-sama Menuju
Lokasi Pembangkit Untuk Diuji
Gambar 11, Pemasangan Roda Kincir Di Lokasi Pembangkit
Dengan Bantuan Katrol
Gambar 12, Sistem Pembangkit Kincir Air Yang Telah
Terpasang Lengkap Denngan Mesin Produksi (Generator
Dan Mesin Penggiling)
5. Uji Prestasi Komponen KATCF
Tabel 1, Prestasi Kompopnen KATCF

No Komponen Prestasi (%)

1. Bendungan 90

2. Saringan pertama dan kedua 90

3. Pintu pengatur 90

4. Saluran buang 100

5. Kestabilan putaran kincir 100

6. Temperatur bearing poros kincir 100


6. Uji Torsi
Tabel 2, Karakteristik Uji Pengereman
No Posisi Putaran Debit Gaya Gaya Gaya Torsi,
Debit Air puli, n Riil Tarik, Tekan, Gesek, T
(%) (rpm) Turbin Fta (N) Fte(N) Fg (N) (N.m)
(m3/det)
1 25 70 0,1 372 70 302 84,6

2 50 82 0,15 541 131 410 114,96

3 75 95 0,2 688 202 486 136,2

4 100 112 0,25 793 270 523 146,4


160

140

120

100
Torsi T (N.m)

80

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
Debit Air (%)

Gambar 27. Grafik Torsi yang dibangkitkan kincir


untuk empat posisi debit air
7. Perhitungan Daya Potensi dan Daya Riil
Daya potensi pada posisi debit 100 % (0,25 m3/det)

Np4 = ρair . g . Q4 . Ht
Np4 = 1.000 kg/m3. 9,81 m/det2 . 0,25 m3/det . 1 m
Np4 = 2.452 Watt

Daya riil pada posisi debit 100 % (0,25 m3/det)


T4 = Fg4 . r
T4 = 523 N . 0,27 m
T4 = 146,4 N.m
N4 = 2 . π . n4 . T4
N4 = 2 . 3,14 . 112 rpm . 146,4 N.m
N4 = 2 . 3,14 . 112 put . 146,4 N.m/60 det
N4 = 1.716 N.m/det
N4 = 1.716 Joule/det
N4 = 1.716 Watt
N4 = 1.716 kW
8. Uji Efisiensi Penggerak Mula

Tabel 3, Efisiensi Penggerak Mula Turbin Cross Flow


untuk Empat Posisi Bukaan Katup

Posisi Debit Daya Daya Efisiensi Penggerak


No Air Potensi Riil Mula Turbin Cross
(%) (Watt) (Watt) Flow (%)
1 25 981 620 63,2

2 50 1471 1010 68,63

3 75 1.962 1355 69

4 100 2.452 1.716 70


80

70

60
Effisiensi Kincir (%)

50

40

30

20

10

0
0 20 40 60 80 100 120
Debit Air (%)

Gambar 28. Trend Effisiensi Penggerak Mula


Kincir Air

Anda mungkin juga menyukai