OLEH
Lia Pertiwi, S.Ked
1308123689
PEMBIMBING
dr. Jajang Sinardja, Sp. JP-FIHA
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan irama jantung adalah kelainan
elektrofisiologi jantung yang dapat
disebabkan oleh gangguan sistem
konduksi jantung
Gangguan Gangguang
pembentukan pengantaran
impuls impuls
Ventrikel ekstrasistol
Gangguan
pembentukan impuls
di ventrikel Takikardia ventrikular
Fibrilasi ventrikel
• Takikardia ventrikular cardiac output
berkurang karena denyut jantung cepat dan
kurangnya kontraksi atrium yang
terkoordinasi.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
- Automaticity
- Reentry
- Triggered activity
DIAGNOSIS
2. Ablasi kateter
Ablasi kateter merupakan suatu tindakan memutus (terminasi) sirkuit
atau fokus aritmia dengan menggunakan energy gelombang
(radiofrequency ablation). Secara umum, tujuan tindakan ablasi kateter
adalah untuk mengurangi gejala yang timbul dan untuk mengurangi
risiko terjadi kematian mendadak
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. M
• Usia : 49 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Status : Menikah
• Tanggal masuk RS : 01 Agustus 2016
Anamnesis
Keluhan utama
Jantung berdebar-debar sejak 6 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Sejak 2 tahun SMRS pasien mengeluhkan jantung berdebar-debar. Kemudian
pasien berobat ke RSUD AA dan didagnosis mengalami gangguan irama jantung.
Sejak saat itu hingga sekarang pasien sudah 8 kali dirawat di rumah sakit dengan
keluhan yang sama dan pasien mengkonsumsi obat bisoprolol secara rutin.
• 1 tahun SMRS pasien dilakukan tindakan kateterisasi dan dilaporkan bahwa tidak
ada sumbatan maupun penyempitan pada pada pembuluh darah jantungnya.
Dokter menyebutkan bahwa penyakit jantung pada pasien ini murni karena
gangguan irama. Pasien pernah mendapatkan tindakan kejut jantung di IGD
sebanyak 5 kali dalam 2 tahun ini karena keadaan pasien tidak membaik dengan
obat yang diberikan, pasien merasa irama jantungnya menjadi normal setelah
diberikana kejut jantung, namun ketika dirumah keluhan berdebar-debarnya
sering kambuh kembali jikap pasien merasa kelelahan dan banyak pikiran.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Sejak 6 jam SMRS pasien mengeluhkan jantung
berdebar-debar yang dirasakan semakin lama semakin
berat, keluhan berdebar-debar tidak berkurang dengan
istirahat, lalu pasien meminum obat bisoprolol, obat
rutin dari dokter jantung, tapi keluhan tidak berkurang,
sesak napas (-), nyeri dada (-). Lemas (+), pusing (+),
berkeringat (+), mual (+), muntah (+) 5 kali, volume satu
kali muntah sebanyak 1 gelas aqua, muntah berisi air
dan makanan, BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Interpretasi EKG :
Irama aritmia takikardi
Frekuensi jantung: 150 x/menit reguler
Gelombang P tidak terlihat
Kompleks QRS : durasi melebar atau lebih 0,12 detik.
EKG (02 AGUSTUS 2016)
Interpretasi EKG :
Irama sinus ritme
Frekuensi jantung: 55 x/menit reguler
Gelombang P normal (lebar <0.12 detik, tinggi < 2.5 mm)
Kompleks QRS : normal (<0.10 detik)
Segmen ST : isoelektrik
Gelombang T : T inverted di lead I, AVL, V3, V4, V5, dan V6
DAFTAR MASALAH :
(Penatalaksanaan di IGD)
Oksigen NRM 6 liter/menit
IVFD RL 12 tpm
Cardioversi (DC Shock) 200 Joule
Tiarid 1 X 200 mg
Inj Ozid 1 gr IV
Inj Ondansentron 8 gr IV
Monitor dengan alat
(Penatalaksanaan di CVCU)
• IVFD RL 12 tpm
• Oksigen NC 3 L/menit
• Bisoprolol 1 x 5 mg
• Alprazolam 1 x 0,25 mg
• Lansoprazol 1 x 40 mg
• KSR 3 x 1
PEMBAHASAN
Tn. M berusia 49 tahun datang ke rumah
sakit dengan keluhan jantung berdebar-
debar sejak 6 jam SMRS yang dirasakan
semakin lama semakin berat. Berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan
maka diagnosis pada pasien ini adalah
takikardia ventrikular tidak stabil.
Manifestasi klinis pasien takikardia
ventrikular adalah jantung berdebar-debar
(palpitasi), hipotensi, pusing,
ketidaksadaran, sesak napas atau nyeri
dada dan lemas. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan tiga atau lebih PVC dengan laju
lebih dari 120 kali permenit.
• Takikardia ventrikular pada pasien ini ditegakkan dengan
anamnesis yaitu jantung berdebar-debar yang dirasakan
semakin lama semakin berat, lemas, dan pusing.
Pada pasien ini juga diberikan tyarit yang mengandung amiodaron, obat ini
berfungsi untuk menekan dan mencegah terjadinya aritmia ventrikuler dan
supraventrikuler yang membahayakan jiwa, termasuk takikardia ventrikular
dengan hemodinamik yang tidak stabil.
Pasien ini juga diberikan ozid yang mengandung omeprazol, termasuk dalam
golongan penghambat pompa proton. Obat ini bertujuan untuk menekan
produksi asam lambung. Obat ini diberikan karena pasien memiliki keluhan
mual dan muntah.