Anda di halaman 1dari 22

ABORTUS

Oleh
Abdul Rahman
M. Mulki Tarigan
Andini Waltrin
Putri Nurrizky Hrp
Turgadevi Subramaniam
Dharsheena Seshadri Manogaran
DEFINISI

● Terminasi kehamilan sebelum 20 minggu usia gestasi dan berat badan


≤500 g, kehamilan ektopik dan kehamilan mola (gestastional trophoblastic
tumor) tidak termasuk
Epidemiologi

● Perdarahan pervaginam mempengaruhi 20-30% dari semua kehamilan


● Lebih dari 50% perdarahan akan berakhir dengan abortus
● 85% abortus spontan akan terjadi pada trimester pertama
Klasifikasi
● Abortus mengancam: ostium cerviks menutup, resiko perdarahan 30-40%
● Abortus insipiens: ostium cerviks membuka
● Abortus inkompletus: sisa POC (product of conception)/sisa konsepsi masih
ada
● Missed abortion: dijumpainya embryo dengan tidak adanya aktivitas jantung
in utero, uterus lebih kecil dibandingkan usia gestasi, kadar βhcg menurun
atau negatif. Tanda-tanda kehamilan mulai menghilang
● Abortus kompletus: semua POC telah keluar
● Abortus rekurens atau habitualis (RPL/ Recurrent Pregnancy Loss): ≥3 x
abortus berturut-turut
Kausa
● Kebanyakan idiopatik
● Perkembangan embryo yang tidak normal
● Genetic balanced parental translocation
● Kegagalan invasi plasenta
● Kehamilan multipel
● Abnormalitas uterus atau inkompetensia cerviks (trimester kedua)
● Imunologi
● Infeksi
● Endokrin: contohnya defek fase luteal, polycystic ovary syndrome
Faktor-Faktor Resiko
● Umur : lebih sering di atas 30 tahun
● Insidens meningkat dengan jumlah banyaknya persalinan
● Penyalahgunaan zat-zat terlarang: merokok, narkotika, obat-obatan tertentu
● Pembedahan pada uterus sebelumnya atau abnormalitas uterus contohnya
inkompetensia cerviks
● Systemic lupus erythematosus, Anti-phospholipd syndrome
● Diabetes melitus yang tidak terkontrol
Tampilan Klinis
● Riwayat perdarahan pervaginam, keluar bekuan darah (clot), keluarnya
POC disertai dengan nyeri kram pada perut bagian bawah
● Peningkatan resiko keguguran dengan peningkatan kejadian perdarahan
dan nyeri
● Pada pemeriksaan dalam dijumpai POC di kanalis cervikalis, apakah ostium
cerviks menutup atau membuka, darah mengalir atau aktif, atau bergumpal-
gumpal
Diagnosis Diferensial
● Perdarahan implantasi: terjadi perdarahan bercak dengan implantasi normal
embryo pada dinding uterus
● Kehamilan ektopik: 3% dari kehamilan, nyeri dapat menyertai perdarahan
● Kehamilan mola hidatidosa (penyakit trofoblas gestasional)
● Perdarahan subkorionik
● Non gestasi: post coital bleeding, trauma, polyp, malignancy, infection dan
hormonal imbalance
Penjajakan

● βhCG, baik urin maupun darah


● Pemeriksaan darah lengkap
● USG sebaiknya transvaginal
● Swab cerviks jika dicurigai infeksi
Komplikasi

Abortus septik
● Vaginal discharge yang berbau disertai demam
● Pemberian antibiotik
● Dilatasi & kuretase, jika pasien sudah stabil
● Histerektomi jika infeksi sulit diatasi
Manajemen

● Syok Hipovolemik diberikan transfusi darah


● Dilatasi & Kuretase ; evakuasi POC
● Medikamentosa; pemberian misoprostol
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai